Stadion Mestalla selalu menjadi tulang keras, tapi musim ini tulang itu makin menjengkelkan dan keras.
Alasan utamanya adalah pelatih kepala Valencia musim ini, Unai Emery, mantan pelatih Almería musim lalu. Dia bisa disebut kepala tim gila langka di La Liga musim lalu yang membuat semua lawan pusing.
Jika Almería musim lalu hanyalah kelompok teater kecil, Valencia musim ini adalah panggung besar.
Emery sejak sebelum lomba sudah terus menekankan: "Kami akan beri Real Madrid peringatan awal di kandang sendiri!"
"Semua tahu bertandang ke Bernabeu sangat sulit, tapi itu urusan nanti. Aku hanya fokus pada yang di hadapan!"
Situasi Real Madrid juga tidak optimis. Banyak pemain inti yang bertanding di Olimpiade, termasuk Kaká, Agüero, Mascherano, Thiago Silva, Marcelo, dan Kompany. Keabsenan bintang-bintang seperti Kaká, Thiago Silva, dan Agüero tetap memengaruhi kemampuan tempur menyeluruh Real Madrid.
Lineup pembuka yang diterapkan Yang Chengzhuo di Stadion Mestalla adalah: kiper Casillas, lini belakang Arbeloa, Pepe, Ramos, dan Maicon. Dua gelandang bertahan masih Xabi Alonso dan De la Red yang menonjol di pertandingan pemanasan. Lini depan diisi Cristiano Ronaldo, David Silva, dan Mata, dengan striker tunggal Villa.
Sinyal yang sangat jelas adalah penggunaan Mata di sayap kanan oleh Yang Chengzhuo sementara David Silva ditempatkan di posisi tengah, mengindikasikan serangan tim akan lebih banyak melalui gerakan memotong ke dalam dari sisi lapangan. Faktanya, Real Madrid langsung mendominasi serangan ke Valencia sejak menit pertama.
David Villa hampir mencetak gol hanya dalam 53 detik setelah kick-off dengan dribel spektakuler yang mengacaukan pertahanan Valencia. Namun kiper Hildebrand bereaksi gesit dan berhasil menyelamatkan tembakan Villa berkat koordinasi dengan Albiol.
Rekam slow motion memperlihatkan umpan David Silva yang sempurna ke daerah terkontrol langkah Villa. Meski diawasi ketat oleh Alexis, penyerang asal Spanyol itu dengan lihai menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan lalu mengelabui bek Chili tersebut menggunakan sentuhan kiri yang ringan.
Operan kaki ini ditangani dengan sangat baik oleh David Silva, dan Villa juga membereskannya dengan sempurna, membuktikan efektivitas pelatihan pra-musim yang dijalankan Yang Chengzhuo.
Setelah itu Real Madrid terus melancarkan serangan dahsyat ke pertahanan Valencia.
Menit ke-4, Maicon yang pertama kalinya tampil dalam pertandingan resmi untuk Real Madrid terlihat sangat gembira. Setelah menerobos dengan kecepatan penuh di sayap kanan dan berkoordinasi dengan Mata, ia turun ke garis bawah dan memberikan operan rendah ke wilayah terlarang. Silva yang menerobos dari belakang melakukan tendangan voli menyapu dari jarak dekat, namun sudutnya terlalu tepat sehingga berhasil ditangkap oleh Hildebrand.
Meski belum berhasil mencetak gol, kombinasi permainan Real Madrid kali ini kembali memenangkan tepuk tangan dari fans Real Madrid yang datang ke kandang lawan dan beberapa fans netral di tribun. Semua orang bisa melihat bahwa keunggulan Real Madrid di lapangan sangat mencolok, namun Valencia juga menunjukkan ketangguhan yang pantang menyerah.
Kemudian di menit ke-6, ke-8, dan ke-11, Real Madrid berturut-turut mendapatkan kesempatan lagi, namun hasil akhirnya selalu hanya selangkah lagi dari gol.
"Serangan Real Madrid lebih banyak berasal dari sayap, lalu diikuti dengan dukungan dari tengah. Seluruh proses sistem pergerakan tanpa bola Los Blancos membuat kewalahan. Posisi kamera dan gerakan menarik pemain lawan sangat intens. Baik saat Mata dan C.Ronaldo memotong ke dalam, Villa overlapping, Silva maju ke depan, maupun gerakan menerobos dari dua gelandang bertahan - semuanya membuat serangan Real Madrid terlihat sangat mengintimidasi."
"Emery tidak mengabaikan kemampuan ofensif Real Madrid. Sebenarnya, dia sangat menghargai serangan Los Blancos dan menerapkan strategi pertahanan-balik untuk meredamnya. Namun dalam pertandingan nyata, tak sulit melihat bahwa dia masih meremehkan daya serang tim asuhan Yang Chengzhuo ini."
"Bagaimana menjelaskannya? Rasanya pergerakan serangan Real Madrid lebih lincah dan cepat dibanding masa lalu. Tapi di aspek konkret mana ini terwujud? Mungkin hanya Yang sendiri yang paham. Yang jelas kita bisa merasakan: Real Madrid jauh lebih kuat daripada musim lalu! Jarak dari mencetak gol hanyalah masalah waktu!"
Sistem pergantian serangan dan pertahanan menyeluruh Real Madrid serta pergerakan serangannya sangat cepat. Pemain yang menguasai bola langsung melakukan serangkaian gerakan teknik, sebisa mungkin menghindari penyesuaian dan penundaan. Hal ini membuat detail kemajuan Madrid sulit terlihat oleh mata telanjang orang luar.
Tapi komentator di TKP juga tidak salah. Dengan dinamika permainan saat ini, gol hanyalah masalah waktu.
Menit ke-17, saat Xabi Alonso dan Silva melakukan koordinasi, De la Red tiba-tiba menerobos ke depan sambil mengangkat tangan kanan meminta umpan. Bola segera datang ke hadapannya. Terlihat dia berlari kencang tanpa perlu menyesuaikan posisi, menyambut bola dengan kaki kanan yang meminjam momentum untuk mengelabui bek tengah Albiol yang maju merebut.
Setelah melewati bek tengah lawan, De la Red justru mengirimkan umpan diagonal ke kiri di depan wilayah terlarang, menusukkan operan terobosan ke belakang garis pertahanan.
Cristiano Ronaldo udah dari dulu bersiap serangan balik. Begitu De la Red mengoper, dia langsung menerjang ke area penalti. Dengan kecepatan dan raga yang menindih rekan senegaranya Miguel, sebelum lawan sempat bereaksi, dia langsung melepaskan tembakan keras.
Kecepatan bolanya sangat tinggi. Kiper Hildebrand yang awalnya berdiri di tengah gawang, baru menyadari dan berusaha terjatuh untuk menepis. Namun bola tetap lolos dari bawah tubuhnya, 0:1!
Sebagai pencetak gol pertama Real Madrid di pertandingan resmi, Cristiano menunjukkan kegembiraannya. Kedua tangannya terangkat tinggi saat dia melesat keluar area penalti, berlari kencang menuju tiang bendera sudut sambil mengaum ke arah tribun fans Los Blancos.
Suporter Real Madrid di tribun membalas dengan teriakan nama Cristiano Ronaldo, memuji gol spektakulernya.
Tembakan pemain Portugal itu memang cantik, tapi operan De la Red juga tak kalah brilian.
De la Red yang telah melalui pelatihan Yang Cheng selama dua tahun ini, terutama di bawah bimbingan langsung idola Fernando Redondo, menunjukkan kemajuan pesat. Namun posisinya bukan lagi gelandang tengah seperti saat debut, melainkan lebih mundur.
Muda, penuh vitalitas, semangat menggebu, kebugaran fisik luar biasa. Umpan pendeknya sangat brilian, umpan jauhnya stabil, pola operasinya terstruktur. Dia termasuk tipe pengumpan pengatur - penyokong umpan berbahaya. Sekilas tak vital, tapi nyatanya tak tergantikan.
Gaya bermainnya garang, teknik kaki mumpuni. Saat kondisi fisik prima, kecepatan 100 meternya mencapai 11,3 detik - pemain tercepat ketiga di skuad Spanyol juara Piala Eropa saat ini setelah Torres dan Villa.
Bagi De la Red, Yang Cheng melihat kecenderungannya berkembang menjadi gelandang bertahan ala Redondo. Namun kemampuan membawa bola maju ke jantung pertahanan, serangan menerobos dari belakang, plus tembakan jarak jauh yang sudah teruji di Piala Eropa, membuktikan kelengkapan permainannya.
"Jadi dari segi tertentu, De la Red tidak akan menjadi pengganti Mascherano. Jika terus mempertahankan tren peningkatan ini, bahkan dia memiliki potensi untuk menggantikan Mascherano, karena dia memiliki kemampuan menyerang dan umpan jauh menengah yang tidak dimiliki pemain Argentina."
……
……
"Setelah mencetak sebuah gol, Real Madrid terus mengganas di kandang Valencia."
"Aku punya perasaan bahwa setiap posisi di Real Madrid ini terlihat omong kosong!"
"Villa adalah striker, tapi kita sering melihatnya menarik ke sisi untuk melakukan pekerjaan pemain sayap; juga melihatnya mundur untuk menghubungkan serangan tim. Cristiano Ronaldo sebagai sayap kiri, tapi lebih banyak menerjang ke wilayah terlarang lawan, sementara umpan diagonalnya setelah dribel ke dalam juga sangat mengancam. David Silva bahkan terus-menerus menerobos maju, posisi Mata sama tidak stabilnya, bahkan Arbeloa dan Maicon pun posisinya sangat tidak tepercaya."
"Terasa seperti fluiditas posisi pemain Real Madrid di lapangan sangat dinamis dan berkedip-kedip diterpa angin."
"Mereka memanfaatkan pergerakan dan perpindahan yang tampak acak untuk menyusup di antara pemain lini belakang-tengah lawan, menciptakan kepanikan dan kekacauan yang membingungkan bek lawan. Menghadapi penyerang seperti ini, bek lawan seringkali kewalahan karena jika ingin mengikuti mereka, harus meninggalkan posisinya. Ruang kosong yang ditinggalkan defender ini justru menjadi wilayah dimana penyerang utama Real Madrid menciptakan ancaman."
"Tapi jika tidak diikuti, begitu mereka menguasai bola, langsung membentuk serang frontal yang tetap menciptakan ancaman, tetap mampu mengubah segalanya dalam sistem pertahananmu!"
Komentator terus menganalisis serangan Real Madrid. Sebenarnya sistem ini sudah dibahas sejak musim lalu, hanya saja di musim ini Real Madrid terlihat semakin mahir dalam menerapkannya.
"Sepakbola Real Madrid lebih proaktif, bagaikan seni pertunjukan perilaku yang penuh pembedahan, kebingungan, dan penyusupan. Defender sulit membatasi pergerakan mereka, kecuali Anda seperti Chelsea musim lalu yang memadatkan tiga garis utama secara ekstrem. Namun dari beberapa pertandingan pemanasan sebelumnya, terlihat jelas Madrid juga memainkan strategi di aspek ini."
Saat komentator masih menganalisis, Madrid kembali melancarkan serangan balik usai merebut bola.
Xabi Alonso mengirim umpan jauh presisi ke Villa yang lolos dari jebakan offside. Striker itu menggiring bola di sisi kanan, langsung menerjang ke jantung pertahanan sambil membuka ruang untuk Cristiano Ronaldo yang menerobos dari sayap kiri. Di sisi kanan kotak penalti, Villa melayangkan crossing akurat. Ronaldo yang datang dari belakang menyundul dengan lompatan spektakuler di sekitar titik penalti, mencetak gol kedua dalam pertandingan ini! 0:2!
Dua gol berhasil dicetak!
“Cristiano Ronaldo? Cristiano Ronaldo menunjukkan performa kompetitif yang sangat baik, bahkan dalam pertandingan resmi pertama untuk Real Madrid langsung mencetak dua gol. Statusnya benar-benar mengejutkan! Melihat popularitasnya yang sedang melejit, rumor tentang kecanduannya pada wanita di musim panas otomatis runtuh!”
Komentator langsung bercanda pada media pembuat berita, "Percayalah, jika si Cristiano Ronaldo bisa mempertahankan rasio gol saat ini sambil ngejodohin cewek, pasti Yang Chengzhuo juga senang melihatnya nongkrong di klub malam tiap malam. Dengan begitu, tiap pertandingan pasti ada gol baru masuk!"
Di babak kedua setelah bertukar sisi, Real Madrid terus mempertahankan intensitas serangan. Garis pertahanan mereka maju sangat agresif, hampir tak memberi kesempatan Valencia untuk bernapas. Alih-alih, mereka terus menindas Legiun Kelelawar tanpa ampun.
Akhirnya, pada menit ke-68, Arbeloa membawa bola maju, mengirim umpan terobosan cerdik di sepanjang sisi lapangan. Cristiano Ronaldo yang berada di sayap kiri kemudian menggiring bola maju, menghadapi Albiol di sisi kiri wilayah terlarang. Saat situasi satu-guru-satu-murid, ia berhasil melewati bek tengah Spanyol itu, lalu mengirim umpan silang ke tengah medan. Villa yang mengikuti kemudian menyelesaikan dengan sentuhan instan, mengunci skor 0-3 untuk Real Madrid!
Setelah itu, Yang Chengzhuo mulai melakukan pergantian pemain. Sementara Valencia pada menit ke-81, Vinsent melakukan koordinasi tembok dengan rekan di sisi kiri wilayah terlarang. Hal ini menyebabkan kesalahan clearing Arbeloa. Setelah operan rendah masuk ke wilayah terlarang, Morientes menyelesaikan dengan sentuhan pertama, mencetak gol penyelamat muka untuk Valencia.
Akhirnya, Real Madrid menang telak 3-1 atas Valencia di tandang stadion Mestalla.
Mengenai pertandingan ini, Yang Chengzhuo menyatakan kepuasan ekstrim saat diwawancarai wartawan usai laga.
“Saya bangga dengan performa para pemain, tapi saya sadar betul bahwa kita masih punya potensi peningkatan yang sangat besar. Kami masih terus menunjukkan kemajuan, dan saya yakin kami akan segera menunjukkan sepakbola khas Real Madrid kami kepada dunia!”
Ketika wartawan menanyakan target sebenarnya Real Madrid musim ini, Yang Chengzhuo dengan penuh keyakinan menjawab, "Saya harap kami bisa merebut semua gelar juara. Itulah target kami. Saya juga percaya kami punya kekuatan yang cukup untuk mewujudkannya, karena kami memiliki pemain terbaik dan pasukan sekuat ini."
……
……
Setelah kembali dari Valencia ke Madrid, skuad Real Madrid masih dalam kondisi cacat.
Menariknya, dari 4 tim yang lolos ke semifinal sepakbola putra Olimpiade Beijing, 3 di antaranya memiliki pemain Real Madrid: Argentina, Brasil, dan Belgia. Satu tim sisanya adalah Nigeria.
Ini membuktikan kualitas pemain Real Madrid, namun juga menyebabkan mereka yang berpartisipasi di Olimpiade mustahil bisa mengikuti Piala Bernabeu di tengah pekan dan leg kedua Piala Super di akhir pekan.
Yang Chengzhuo sudah memperkirakan hal ini sebelumnya, sehingga dalam Piala Bernabeu di tengah pekan melawan Sporting Lisbon, ia melakukan rotasi besar-besaran.
Kiper adalah Antonio Adán, ini juga pertama kalinya pemain muda akademi sepak bola mengenakan jersey tim utama Real Madrid dan tampil sebagai starter di Stadion Santiago Bernabéu. Lini pertahanan terdiri dari Arbeloa, Pepe, Ramos, dan Miguel Torres. Dua gelandang bertahan adalah Granero dan Xavi García. Di lini depan, trio Mesut Özil, Guti, dan David Beckham bertindak sebagai pengumpul bola, sementara Raul berperan sebagai striker tunggal.
Jelas terlihat, Real Madrid sedikit bermain-main dalam pertandingan ini. Namun mengingat ini adalah pertandingan kandang pertama musim ini di Bernabeu, meskipun Sporting Lisbon kekuatannya tak sepadan, Yang Chengzhuo tetap tidak meremehkan lawan. Ia menuntut semua pemain harus mengalahkan lawan di Bernabeu.
Saat ini, pemain paling terkenal di Sporting Lisbon adalah Veloso, Moutinho, dan Rosembach. Veloso dan Moutinho merupakan bintang tengah masa depan Portugal yang sedang naik daun. Meski mendapat banyak perhatian, belum ada klub elit yang mau membeli mereka. Pertama karena harga tinggi, kedua sejujurnya, dengan munculnya Jorge Mendes, pemain Portugal memang agak kehilangan nilai efisiensi.
Pada menit ke-11, Guti menyodorkan umpan terobosan untuk Raul yang berhasil menaklukkan gawang Sporting Lisbon di kotak penalti.
Hanya 4 menit kemudian, Özil melepaskan tembakan dingin dari luar kotak penalti yang menggandakan keunggulan Real Madrid menjadi 2-0.
Di menit ke-24 babak pertama, Arbeloa membawa bola menyusur sisi kiri lalu mengirim umpan silang ke kotak penalti. Raul menyambar bola dengan kaki kirinya untuk membuat skor 3-0.
Setelah unggul agregat besar, konsentrasi Real Madrid agak kendor. Sporting Lisbon berhasil membalas menjadi 3-1 tak lama kemudian.
Namun setelah babak kedua dimulai dengan pertukaran sisi lapangan, Yang Cheng menggantikan Pepe dengan Negredo, memposisikan Xavi García sebagai bek tengah. Negredo dan Raul membentuk formasi dua striker, melakukan perubahan taktis.
Selanjutnya Real Madrid mencetak dua gol tambahan di menit ke-49 dan 74, mengakhiri pertandingan Piala Bernabeu dengan skor 5-1 di kandang sendiri atas kunjungan Sporting Lisbon, meraih kemenangan dalam pertandingan pemanasan terakhir musim ini.
Dari reaksi penonton di Stadion Bernabeu, meski tim tidak mengerahkan seluruh kekuatan utama dan hanya memainkan skuad cadangan, mereka tetap puas dengan hasil akhir. Setidaknya kemenangan besar atas lawan dengan tim cadangan juga menunjukkan ketebalan bangku cadangan yang kuat?
Tiga hari kemudian, Real Madrid kembali bertugas di Bernabeu menyambut leg kedua Piala Super Spanyol.
Meskipun pemain seperti Kaká, Thiago Silva, dan Sergio Agüero telah kembali ke tim satu per satu, Yang Cheng tetap belum menampilkan mereka, bahkan semua pemain yang berpartisipasi di Olimpiade tidak masuk dalam daftar skuat. Ia ingin memberi mereka waktu beristirahat cukup untuk menyambut Liga Spanyol yang akan datang.
Dengan keunggulan 3-1 di pertandingan pertama, Yang Cheng telah memahami sepenuhnya kekuatan Valencia. Dia sadar betul, tak peduli sekeras apa Unai Emery bertahan, takkan bisa menghentikan Real Madrid meraih kemenangan di Stadion Bernabeu.
Faktanya, meski Valencia lebih dulu mencetak gol, Real Madrid setelah penyesuaian taktik berhasil membalikkan keadaan lewat gol beruntun dari De la Red, Cristiano Ronaldo, David Silva, dan Villa dengan skor 4-1. Kemenangan ini mengantarkan Los Blancos meraih piala juara pertama musim ini dengan keunggulan mutlak agregat 7-2.
Meski semua orang tahu bahwa Piala Super Spanyol meskipun merupakan pertandingan resmi, namun sama sekali tidak terlalu dihargai oleh fans dan lebih terlihat seperti pertandingan pemanasan, tetapi merebut piala juara ini sama artinya dengan membuka permulaan yang baik untuk musim baru Real Madrid. Mana mungkin ada fans yang tidak merasa senang?
Setelah akhirnya menerima piala dan medali, seluruh fans Real Madrid di Stadion Bernabeu pun mulai bergembira.
Real Madrid telah menunjukkan kekuatan menyeluruh yang secara signifikan lebih tinggi daripada Valencia dalam dua pertandingan, itu pun dalam kondisi absennya pemain-pemain seperti Kaká, Agüero, dan Thiago Silva. Jika ketiga pemain ini ikut diperhitungkan, keunggulan kekuatan Los Blancos akan jauh lebih besar.
Ini juga sesuai dengan prediksi umum untuk La Liga musim ini, yaitu bahwa kekuatan Real Madrid dan Barcelona akan unggul signifikan dibanding klub-klub lainnya.
Dari situasi pertandingan pemanasan dan piala, proses penyesuaian dan pemanasan kedua tim berjalan sangat sukses. Real Madrid hingga saat ini mempertahankan rekor kemenangan beruntun di berbagai pertandingan pemanasan, Piala Super, dan Piala Bernabeu. Kecuali pertandingan melawan Tottenham, semua pertandingan lainnya dimenangkan baik dari segi permainan maupun skor.
Barcelona juga tidak ketinggalan. Meskipun tahun ini Barcelona melakukan tur Amerika Utara dengan lawan-lawan pemanasan yang kekuatan menyeluruhnya lebih rendah dibanding Real Madrid, performa Barcelona justru mencerahkan. Terutama setelah Pep Guardiola naik ke panggung, penyesuaian taktik yang dilakukan terhadap Barcelona sangat tepat, membebaskan klub dari beban berat dan membuatnya kembali melambung tinggi.
Sama seperti Real Madrid yang dipenuhi bintang-bintang top, skuad Barcelona juga berkumpulnya para superstar. Hal ini membuat La Liga musim ini dipenuhi harapan. Semua ingin melihat apakah Real Madrid akan meraih tiga gelar beruntun, atau Barcelona yang akan memecahkan monopoli Los Blancos.
Semua orang tahu, dalam situasi di mana kekuatan Barcelona dan Real Madrid jelas lebih unggul dari tim-tim lain, pertempuran krusial adalah dua El Clásico yang sangat penting. Bahkan ada yang merasa semua pertandingan lain mungkin hanya menjadi promosi dan pemanasan untuk El Clásico, dua pertandingan itulah yang menjadi bagian terpenting.
Bisa dikatakan, meski La Liga belum memulai kembali pertempuran, liga-liga lain sudah mulai membunyikan alarm perang. Namun media dunia tetap lebih memilih La Liga, karena di sini berkumpul tim dan bintang-bintang tingkat tertinggi alam semesta.
Justru dalam sorotan publik seperti ini, transfer Eto'o yang telah diredam Pep Guardiola sepanjang persiapan pra-musim tanpa mendapat kesempatan tampil sekalipun, akhirnya perlahan memasuki tahap akhir.
