Ketika wasit Stark membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan, Yang Chengzhuo mengangkat tangan ke arah tribun tempat fans Real Madrid yang mengikuti tim ke kandang lawan, bertepuk tangan dengan kedua tangan. Ia senang timnya masih bisa merasakan atmosfer kandang sendiri di Prancis.
Pertandingan ini sama sekali tidak mudah bagi Real Madrid, karena Lyon selalu menjadi tim yang sulit ditaklukkan.
Kehadiran Juninho Pernambucano dan Benzema membuat Yang Chengzhuo dalam laga kandang lawan ini bertekad untuk memajukan garis pertahanan, menekan erat Lyon guna meminimalisir kesempatan Juninho mendapatkan set-piece di area pertahanan Real Madrid. Sementara untuk serangan balik Benzema, Ramos ditunjuk sebagai target utama pengawalan.
Pertandingan ini berlangsung sangat sengit antara kedua tim. Lyon bermain di kandang sendiri, sementara Real Madrid harus menempuh perjalanan jauh sebagai tim tamu. Ditambah lagi, saat ini Madrid harus bermain di tiga front sekaligus: liga domestik, piala, dan Liga Champions. Besarnya tekanan yang mereka alami sangat mudah dibayangkan.
Namun pada akhirnya, berkat umpan terobosan jarak jauh tajam David Silva di sisi kanan yang merobek pertahanan Lyon, Villa menerobos wilayah terlarang sebelum memberikan operan silang ke kiri. Cristiano Ronaldo yang menerobos masuk menyelesaikan dengan sempurna, mencetak satu-satunya gol di menit ke-35.
1:0, Real Madrid berhasil membawa pulang kemenangan sulit dari tandang!
Hasil ini bisa dibilang sangat ideal bagi Madrid. Setidaknya ini membuat mereka sudah menginjakkan setengah kaki di ambang pintu kualifikasi. Sementara Lyon yang akan berkunjung ke Bernabeu harus bertarung habis-habisan menyerang, kalau tidak, akan sulit bagi mereka mengancam Madrid.
Bisa dikatakan, kemenangan tandang atas Lyon membuat Yang Chengzhuo sangat puas dengan hasil ini.
Bagi para pemain di lapangan, Yang Chengzhuo paling puas dengan Ramos yang meraih gelar pemain optimal.
Bek tengah Real Madrid ini dipindahkan kembali ke posisi tengah medan oleh Yang Chengzhuo musim ini. Namun performanya sama sekali tidak kalah dibanding saat bermain di sayap kanan. Sebaliknya, seiring perjalanan liga yang semakin mendalam, ditambah kehadiran partner stabil seperti Thiago Silva di sampingnya, Ramos dengan mudah menunjukkan ciri khas permainannya.
Daya tahan tubuhnya sangat bagus dengan kemampuan fisik yang menonjol. Cakupan aktivitasnya bisa sangat luas, contohnya dalam pertandingan ini ia sukses merebut bola sebanyak 16 kali - angka yang bahkan membuat Yang Chengzhuo terkejut. Jika data ini bukan berasal dari OPTA, pasti akan timbul kecurigaan adanya pemalsuan. Selain itu, ia juga melakukan 6 kali tindakan membantu membebaskan situasi berbahaya.
Bagian terbaik yang dilakukan Real Madrid dalam pertandingan ini adalah mengendalikan situasi pertandingan dengan erat. Baik dalam penguasaan bola maupun kontrol ruang, semuanya terlaksana dengan tepat. Di antara ini, Ramos secara aktif memperluas area pertahanannya sendiri, bahkan berkali-kali menerobos ke area tengah untuk terlibat dalam pertahanan - aksinya memberikan kontribusi besar.
Menurut yang wajar, bek tengah yang terlalu sering maju ke depan biasanya akan menyebabkan ruang kosong di belakangnya. Karena itu hampir tidak pernah ada pelatih kepala yang memberi dorongan pada pemain untuk melakukan hal ini. Namun dalam pertandingan ini, Ramos justru mendapatkan afirmatif dan dorongan dari Yang Chengzhuo. Karena Yang paham betul, di bawah sistem taktik menyeluruh Real Madrid dan Thiago Silva, risiko yang disebabkan oleh gerakan maju Ramos akan diatasi hingga batas minimum.
Meski dalam pertandingan ini Lyon juga memiliki beberapa kesempatan, namun tak ada yang menyebabkan ancaman. Kesempatan dari serangan tengah yang berhasil dicapai bahkan hanya satu kali. Ramos juga segera kembali ke di kotak penalti, membantu Thiago Silva merebut pergerakan bola di kaki Benzema.
Bakat Prancis yang sebelumnya selalu mencetak gol saat melawan Real Madrid ini, dibekukan sepenuhnya oleh Real Madrid dalam pertandingan kali ini!
"Skor yang bagus!" seru Yang Chengzhuo sambil tertawa lebar kepada Benitez di jalan menuju ruang ganti pemain.
Memimpin 1-0 di kandang lawan, tidak hanya meraih kemenangan tapi juga mengantongi gol tandang, Real Madrid mendominasi keunggulan sepenuhnya.
Benitez pun terus-menerus mengangguk. Tentu saja ia memahami keuntungan kemenangan tandang, "Menurutku, aspek terbaik yang kami lakukan adalah kontrol situasi pertandingan!"
Dengan kemampuan ofensif Real Madrid saat ini, jika performanya bagus, mereka bisa melancarkan serangan merusak yang sama sekali tidak masalah. Masalah utamanya terletak pada bagaimana memenangkan pertandingan saat performanya sedang tidak prima, hal ini tampak sangat baik dalam pertandingan melawan Lyon.
Jangan mengira Lyon hanya tim Ligue 1 yang kekuatannya biasa-biasa saja. Sebenarnya kekuatan Lyon mutlak tidak lemah. Bahkan jika ditempatkan di Liga Primer dan La Liga, mungkin tidak bisa menjadi juara, tapi untuk masuk peringkat atas tidak masalah besar. Jadi dalam babak grup, Bayern München hampir tersandung kesulitan di stadion ini.
Setelah memenangkan pertandingan, suasana hati Yang Chengzhuo tentu jauh lebih baik. Saat menyambut para pemain, wajahnya menampakkan senyum berkilauan yang membuat semua pemain yang telah berusaha selama 90 menit ini merasa puas. Setelah saling memeluk di depan pintu masuk saluran pemain, barulah Yang Chengzhuo berbalik dan kembali ke bangku pelatih.
"Sekarang bisa diberitahu, Tim. Berapa skor Barcelona dan Chelsea?"
Sama seperti Real Madrid, Barcelona juga lolos sebagai juara grup, sehingga mereka bisa menjadi tim tamu terlebih dahulu dalam babak penyisihan, memiliki keuntungan jadwal dengan menjadi tuan rumah di leg kedua. Pertandingan kedua tim ini juga digelar pada hari yang sama dengan Real Madrid.
Yang Chengzhuo selalu memiliki kebiasaan pribadi: dia tidak menyukai mencari informasi skor lawan yang tidak relevan di tengah pertandingan. Tujuannya agar tidak terpengaruh dalam menilai situasi pertandingan dan menghindari kelengahannya.
"Chelsea mengalahkan Barcelona 3-1!" Tim Hank menengadah sambil tertawa lebar.
"3-1?" Yang Chengzhuo terlihat bingung, "Kamu yakin Chelsea yang mencetak 3 gol?"
Jika Mourinho mendengar pertanyaan ini, pasti dia akan benar-benar marak, bahkan mungkin memuntahkan darah ke wajahnya sambil berteriak, "Sialan, kau merendahkanku tidak perlu sampai segitunya!"
Paulus Bayer dan Benitez sama-sama tertawa terbahak-bahak, diam-diam menyesal tidak merekam percakapan tadi. Andai saja mereka bisa mengirimkannya ke Mourinho untuk didengar.
“Tentu saja！” Tim Hank tertawa, melihat Yang Chengzhuo mendekat, langsung membuka antarmuka pertandingan Barcelona vs Chelsea, memutar buku catatan di tangannya untuk diperlihatkan. Yang Chengzhuo membungkuk melihatnya.
“Wah sial, Mourinho menjadi gila!” Yang Chengzhuo tertawa terbahak-bahak. Dia sudah menduga Mourinho akan memberikan masalah besar bagi Barcelona dalam pertandingan, tapi tak menyangka bisa meraih kemenangan sefenomenal ini.
Meski Barcelona unggul lebih dulu di menit ke-19 lewat gol pemain muda Pedro di Stamford Bridge, dan semua orang mengira pertandingan akan mengikuti rencana pengembangan mereka, tak disangka tim Mourinho justru membuat kejutan besar dengan mencetak 3 gol beruntun untuk berbalik arah.
Trisula yang terdiri dari Ibrahimović, Messi, dan Pedro tidak menunjukkan kontribusi signifikan sepanjang pertandingan. Meski lini tengah Keita, Xavi, dan Busquets menunjukkan kekuatan tertentu, tanpa Andres Iniesta, pergerakan serangan Barcelona terasa agak kaku.
Jika serangan tim diumpamakan sebagai mesin gol, maka pemain adalah komponen di atasnya. Namun rakitan komponen semata akan membuat mesin ini beroperasi terhambat, sehingga membutuhkan pelumas.
Andres Iniesta berfungsi sebagai pelumas dalam taktik serangan Barca. Keberadaannya membuat pergerakan serangan tim lebih lancar dan cepat, sekaligus bertindak sebagai pendorong - mirip peran David Silva di Real Madrid yang juga menggabungkan fungsi pelumas dan pendorong dengan efektivitas yang jelas terlihat.
Barcelona kehilangan Andres Iniesta, langsung mengalami kekalahan telak di Stamford Bridge. Ini ada unsur keberuntungan, tapi juga mengandung keniscayaan. Karena melalui pertandingan ini, Mourinho telah membuktikan: sesuatu yang bukan milikmu, meski direbut dan digunakan, tetap tak akan bisa mengerti maksud aslinya sebaik penciptanya.
Pep Guardiola sudah mengelola Barcelona lebih dari setahun, tapi taktiknya masih belum lepas dari kerangka yang dulu dibuat Mourinho. Harus dipahami, semua ini bukan miliknya. Dia hanya bisa belajar dan merenung. Memintanya memahami segala sesuatu seutuhnya seperti Mourinho adalah tuntutan yang berlebihan.
Memikirkan hal ini, usai menghadiri konferensi pers dan kembali ke hotel, Yang Chengzhuo segera membuka ponsel dan menelepon Mourinho di London.
"Sepertinya akhirnya keinginanmu terkabul!" ujar Yang Chengzhuo sambil tersenyum.
Dari sisi sana, Mourinho sepertinya sedang menyeringai dingin, "Belum! Aku akan mengalahkan Barcelona di Stadion Camp Nou!"
“Selamat untukmu!” kata Yang Cheng sambil terkekeh.
Mourinho di seberang telepon juga tertawa, tapi Yang Cheng segera membuatnya mulut terkunci.
“Fakta membuktikan taktikku tetap efektif!”
Senyum Mourinho langsung membeku, “Omong kosong!”
“Cek sendiri ulasan kilat di koran-koran itu!” jawab Yang Cheng tertawa terbahak-bahak.
Banyak media termasuk The Times, Gazzetta dello Sport, dan Bild melaporkan bahwa Mourinho mendapat inspirasi dari kemenangan telak Yang Cheng di El Clásico, sehingga bisa mengalahkan Barcelona.
Mendengar ini, Mourinho langsung tercekat tak bisa bicara.
“Di leg kedua tandang ke Camp Nou, jangan terlalu nekat, mainkan pertahanan-balik andalanmu!”
Mourinho mengangguk, tapi kemudian berpikir: Brengsek ini kok gaya bicaranya mirip Johan Cruyff?
“Pergi sejauh mungkin!” serunya sebelum mematikan telepon secara kasar.
Yang Chengzhuo memahami sepenuhnya sifat asli pemain Portugal itu. Dia tak ambil pusing, justru dalam hatinya berpikir: Kemenangan 3-1 atas Barcelona membuat Chelsea hampir mustahil kalah dalam duel kali ini. Tapi apakah eliminasi Chelsea atas Barcelona ini hal bagus atau buruk?
Jika Barcelona tersingkir dari Liga Champions dan Piala Raja, tinggal La Liga yang bisa diperjuangkan. Namun Real Madrid masih harus berperang di berbagai kompetisi. Ini ujian berat bagi Los Blancos, karena artinya Barcelona akan mengerahkan segala kemampuan dan taktik untuk meraih kemenangan di liga. Tekanan mereka ke Madrid akan semakin mencekam.
Selisih 7 poin dengan 14 pertandingan tersisa di La Liga, sebenarnya belum bisa disebut keunggulan signifikan. Hanya beda dua pertandingan saja.
……
……
Tak diragukan lagi, kemenangan Chelsea 3-1 atas Barcelona di Stamford Bridge mengguncang dunia sepakbola internasional.
Semua orang udah dari dulu menaruh perhatian sangat tinggi ke pertandingan ini, berharap bisa tahu setelah melewati berbagai dendam, antara Mourinho dan Barcelona siapa yang bakal menang di akhir. Tapi kini anggapan semua, Mourinho jelas lebih unggul secara taktis.
Kali ini bahkan media kiblat Barcelona seperti Mundo Deportivo dan World Sport sama-sama mengaku kecewa dengan pertandingan ini, menganggap ini adalah kekalahan telak sepakbola Barcelona, menjadi pukulan kedua terburuk setelah kekalahan di El Clásico musim ini.
"Sejak hasil undian keluar, semua orang udah menaruh harapan besar ke Barcelona, menganggap Barcelona pasti bisa mengalahkan Chelsea dan menyelesaikan misi peningkatan level dengan lancar. Tapi pertandingan ini bikin semua terkejut! Bukan cuma performa menonjol Chelsea, tapi juga kekikukan pemain Barcelona, kepemimpinan lapangan nyaris sempurna dari Mourinho, sampai kebingungan Pep Guardiola!"
"Kami tidak bisa memahami mengapa dia sudah menyerah pada Mourinho sebelum pertandingan berakhir? Apakah ini mewakili kelemahan? Atau dia benar-benar mengakui kekalahan dengan lapang dada? Tapi kami semua sadar betul, Barcelona sudah tidak mungkin merebut tiket lolos dari tangan Chelsea lagi!"
Fans Barcelona juga menggelar serangkaian spanduk dan slogan di bandara saat tim kembali ke kota. Beberapa bertuliskan 【Aib Barcelona!】, ada yang meneriakkan kritik keras terhadap manajemen, sebagian lagi mengecam performa kikuk para pemain. Bahkan ada yang memanfaatkan situasi dengan mengangkat ikon Rosell, menyambutnya untuk mengambil alih Camp Nou.
Ketika Yang Chengzhuo membawa Real Madrid kembali ke Madrid keesokan paginya, yang menyambut di bandara justru perlakuan sama sekali berbeda. Fans Los Blancos memberikan tepuk tangan untuk pelatih dan tim. Tapi para wartawan langsung mengepungnya, membanjiri pelatih dengan pertanyaan tentang pandangannya mengenai pertandingan ini.
"Tuan Yang Cheng, banyak yang tahu Anda adalah pihak yang mengetahui kasus cakram, dan Anda berulang kali membantu teman Anda Mourinho berdalih terkait hal ini. Menurut Anda, apa arti kemenangan ini?"
Yang Cheng berhenti di ruang tunggu keberangkatan bandara, menyuruh para pemain pergi terlebih dahulu. Setelah berpikir sejenak, "Menurutku ini mewakili sebuah kebenaran!"
"Mourinho adalah salah satu pelatih kepala terhebat di dunia ini. Saya yakin mulai sekarang tidak akan ada lagi keraguan!" Yang Cheng sangat mengagumi teman lamanya.
"Chelsea benar-benar menghancurkan Barcelona, kini dianggap sebagai kandidat terpanas juara Liga Champions. Musim lalu mereka lolos ke final, musim ini kembali mengganas. Apakah ini akan mempengaruhi Real Madrid yang juga berambisi di Liga Champions?" wartawan bertanya lagi.
Yang Cheng tersenyum, "Menurutku saat paling beruntung Mourinho dan Chelsea adalah ketika tidak bertemu kami di babak penyisihan!"
"Pernyataan percaya diri itu membuat para wartawan yang hadir tertawa lepas, ini hanyalah lelucon kosong. Mereka semua tahu."
Tapi setelah berhenti sejenak, Yang Chengzhuo menjadi serius: "Aku berharap bisa berhadapan dengan Chelsea. Akan kuberi mereka pelajaran keras seperti cara mereka menghajar Barcelona! Musim ini Real Madrid hanya punya satu target - gelar juara! Trofi Liga Champions kesepuluh dalam sejarah klub! Tiga gelar liga beruntun!"
"Siapa pun yang menghadang di jalan kami, akan kami kalahkan!"
Usai berkata demikian, Yang Chengzhuo meninggalkan para wartawan di tempat itu, berbalik dan pergi dari ruang tunggu keberangkatan. Banyak fans Real Madrid yang mendengar langsung bersorak gegap gempita, meneriakkan nama Yang Chengzhuo. Jelas terlihat, mereka semua merasakan keanggunan legendaris dalam kata-kata itu.
Tapi meski bicara begitu, sebenarnya Yang Cheng juga tahu, situasi semakin mencemaskan, momen final besar sudah di depan mata. Tim sama sekali tak boleh lengah sedetik pun. Karena itu, begitu tiba di Valdebebas, Yang Cheng langsung memberi tahu para pemain: dilarang pulang ke rumah, harus beristirahat langsung di Valdebebas. Latihan akan dimulai agak terlambat.
Begitu masuk ke kantornya sendiri, Yang Cheng langsung teralihkan perhatiannya oleh tumpukan dokumen di atas meja.
Sebenarnya Real Madrid setiap hari menerima berbagai jenis dokumen. Resepsionis di Basis Pelatihan Valdebebas akan membagi dokumen-dokumen ini berdasarkan kategori. Yang dibutuhkan diserahkan ke Yang Cheng, yang tak berguna langsung dikirim ke ruang pelatih.
Dokumen pertama membahas kebijakan akademi sepak bola yang baru diputuskan UEFA untuk diterapkan, yaitu kebijakan 6+5: setiap tim maksimal hanya boleh mengerahkan 5 pemain asing, wajib memiliki 6 pemain lokal. Rencana ini akan dilaksanakan bertahap, tidak langsung sekaligus.
Hal ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi Real Madrid. Saat ini di tim utama Real Madrid, kiper ada Casillas dan Antonio Adán, kiper ketiga juga orang Spanyol, sekaligus produk akademi sepak bola Real Madrid.
Di lini pertahanan, Arbeloa, Miguel Torres, Ramos juga merupakan pemain lokal. Marcelo dan Thiago Silva telah memperoleh kebangsaan Spanyol. Marcelo sama seperti Arbeloa dan Miguel Torres, semuanya lulusan akademi Real Madrid.
Di lini tengah, pemain lokal mencakup Xabi Alonso, Granero, De la Red, Guti, Xavi García, Mata, David Silva. Di antaranya Granero, De la Red, Guti, Xavi García, dan Mata semuanya berasal dari akademi kami.
Di lini depan, Raul, Villa, dan Negredo juga termasuk pemain lokal. Raul, Negredo, dan Agüero semuanya tergolong lulusan akademi. Jadi jika melihat keseluruhan tim utama Real Madrid, baik dari segi akademi maupun pemain lokal, Los Blancos sama sekali tidak khawatir.
Saat ini, bibit muda seperti Parejo, Bueno, dan Canales yang tampil menonjol di Tim Dua La Liga 2 juga menunjukkan performa gemilang. Mereka akan menjadi angkatan baru pemain akademi dan lokal. Kebijakan ini mungkin berakibat fatal bagi klub lain, tapi bagi Real Madrid sama sekali tidak mengancam.
Selain dokumen tersebut, UEFA juga mengirimkan surat konfirmasi ke Real Madrid.
Sejak KTT Pelatih Elite Eropa September tahun lalu, telah diputuskan untuk membentuk sistem dinas pelatih. Pelatih kepala top Eropa akan memberikan pelatihan terbuka untuk semua pelatih di dunia. Yang Chengzhuo ditunjuk sebagai instruktur pertama dalam program ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, UEFA terus mengatur persiapan pendaftaran dan penyelenggaraan. Karena harus menyesuaikan jadwal Yang Cheng, pengaturannya cukup rumit. Konon karena status Yang Cheng sebagai pengajar, jumlah pendaftar kali ini sangat banyak. Hal ini memaksa UEFA harus memilih 100 orang yang paling memenuhi kriteria untuk datang ke Eropa mengikuti pelatihan bersama.
Sebagai penyelenggaraan pertama, 100 peserta ini akan belajar di Madrid selama satu minggu. Hari pertama akan diisi oleh Yang Cheng yang bertanggung jawab memberikan materi tentang filosofi kepelatihan dan pelatihannya. Selanjutnya mereka akan dijadwalkan mengunjungi Valdebebas untuk mengamati secara langsung latihan Real Madrid dan mempelajari pengalaman latihan serta pertandingan yang maju.
UEFA telah mengirim konfirmasi dan menyetujui permintaan Yang Cheng sebelumnya. Diputuskan acara akan diselenggarakan mulai 17 Maret selama seminggu, termasuk satu pertandingan kandang Real Madrid melawan Almería.
Saat itu Valdebebas akan menyambut tamu yang ramai ini, dan dalam waktu satu minggu ini, Real Madrid pasti akan menjadi fokus perhatian fans seantero alam semesta. Pasalnya ini adalah pertama kalinya UEFA menyelenggarakan kursus pelatihan pelatih megah semacam ini. Dengan mengamati langsung pelatihan Real Madrid dan Yang Chengzhuo, diyakini akan memberi lebih banyak Hasil bagi para penggemar yang tulus ingin meraih pencapaian di bidang kepelatihan.
Baik bagi Real Madrid maupun Yang Chengzhuo, ini membawa keuntungan besar.
