Ketika para pemain selesai beristirahat di siang hari, semua bangun tepat waktu dan menuju ke ruang rekreasi.
Di sini ada yang sedang bermain konsol game, ada yang asyik dengan ponsel, ada yang menonton TV, juga yang bermain pingpong atau biliar. Semua sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.
Mereka menyebut area ini sebagai Zona Kehidupan Pemain. Tim pelatih dan staf dilarang masuk. Bahkan urusan kebersihan dan merapikan seringkali ditangani sendiri oleh pemain. Hanya saat pemain tidak ada - misalnya malam hari - staf baru boleh masuk membereskan. Di luar itu, selain pemain, tak seorang pun diizinkan masuk.
Yang Chengzhuo menciptakan area khusus ini untuk memberi para pemain ruang beristirahat total dan berdiskusi bebas.
"Hei Cristiano, ayo duel!" Marcelo menggantungkan tongkat biliar di bahu sambil menantang Ronaldo. Di belakangnya, Kaká menggelengkan kepala frustasi sambil menjauh, jelas-jelas baru saja kalah telak.
Bermain sepakbola, Kaká memang jago, tapi di bidang biliar, Marcelo sudah mengalahkan banyak orang dan jarang ada tandingannya di tim utama Real Madrid.
"Takut sama kamu?" Cristiano Ronaldo langsung berdiri, meletakkan botol air yang baru diminumnya, "Aku mau cuci muka dulu!"
"Dicuci sampai kapan pun juga nggak bakal menang!" kata Marcelo dengan penuh kebanggaan.
Setelah mundur, Kaká melirik sekeliling, "Xavi, kok nggak lihat Kapten ya?"
Begitu dia bilang, baru semua sadar keempat Kapten tim - Raul, Guti, Casillas, dan Ramos - semuanya hilang. "Mereka ke mana sih?"
"Sehabis makan siang kayaknya ke Bernabeu," jawab Xabi Alonso sambil asyik menonton TV.
Peran Kapten tim selain memimpin pertandingan juga mirip Ketua Serikat Pekerja. Urusan pemain atau klub biasanya didiskusikan dan disampaikan melalui mereka, jadi hal seperti ini tidak jarang terjadi.
“Oh!” Kaká juga tidak terlalu ambil pusing, malah memperhatikan Xabi Alonso yang sedang melihat-lihat mobil.
“Lamborghini edisi terbatas, 350 ribu euro, rebut satu unit lah, Xabi!” Cristiano Ronaldo yang baru selesai cuci muka keluar, melihat Alonso dan Kaká sedang berdiskusi tentang TV, mendekat sambil tersenyum mengusulkan.
“Kamu yang bayarin dulu!” Xabi Alonso pura-pura miskin.
“Wah, mending bunuh aku saja, sekarang aku juga bokek, baru beli rumah, lagi investasi di Lisbon, gak ada uang!” si Portugis menggelengkan kepala seperti genderang yang dipukul, ada satu hal yang dia sembunyikan, yaitu banyak uangnya yang dihabiskan untuk wanita.
Sebelumnya dia dan Kaká sama-sama membeli dua petak tanah di sekitar villa Yang Chengzhuo, juga meminta Joaquín Torres untuk merancang dan membangunnya, baru saja selesai dan pindah masuk. Kini banyak anggota tim utama Real Madrid yang tinggal di Area Satu itu, hanya Xabi Alonso dkk yang beli rumah jadi, lebih murah.
Semua orang tinggal di area besar yang sama, setiap hari berkumpul-kumpul, cukup ramai.
“Cari David saja!” Cristiano Ronaldo berkata sambil bergegas pergi main biliar didesak Marcelo.
David Beckham terkekeh, mengangguk, “Butuh berapa?” Dia adalah konglomerat nomor dua di skuad Real Madrid yang sudah menjadi rahasia umum, nomor satunya adalah Yang Chengzhuo. Semua tahu uang Yang Chengzhuo berlimpah.
Xabi Alonso juga tertawa, “Hanya bercanda.”
Tepat saat sekelompok orang sedang bercanda, para kapten Real Madrid berjalan berurutan masuk.
Raul mengamati sekilas sekitar, menyuruh Sergio Ramos memanggil orang di ruangan juga keluar. Seketika semua orang tahu pasti ada sesuatu yang akan terjadi, lalu mereka menghentikan aktivitas di tangan mereka dan menoleh ke sini.
“Teman-teman, satu informasi baik!” Raul membuka pembicaraan.
Tiga kapten lainnya juga terlihat tersenyum lebar. Semua tahu itu informasi baik.
“Informasi baik apa?” Pepe membesarkan suaranya bertanya.
“Kami baru saja mengadakan rapat di Bernabeu dengan Bos dan Ketua Florentino Pérez. Kami telah menandatangani perjanjian pembagian bonus kemenangan, dan setelah perjanjian ini ditandatangani, sistem pembagian hadiah sebelumnya tak berlaku lagi,” ujar Raul sambil tersenyum.
“Berdasarkan perjanjian terbaru ini, jika kita bisa meraih gelar juara Liga Champions musim ini, setiap pemain akan mendapatkan bonus 1 juta euro!”
Dengan ucapan Raul ini, dua puluh lebih pemain yang hadir di tempat langsung gempar.
“1 juta euro?” Banyak pemain yang terdiam kaget.
Contohnya Antonio Adán, gaji tahunannya bahkan tidak setinggi itu. Mendapat bonus 1 juta euro sekaligus sama dengan memberinya hadiah gaji lebih dari setahun. Bukankah dia akan sangat senang sampai gila?
Sebelumnya, Yang Chengzhuo juga telah berdiskusi dengan Antonio Adán dan beberapa pemain lain untuk merumuskan kontrak perpanjangan baru di musim depan, agar mereka bisa tetap berbakti di Real Madrid dengan sepenuh hati.
“Tampaknya, kali ini klub benar-benar berniat mengucurkan banyak darah!” ujar Villa sambil tersenyum.
Bonus besar ini tentu menjadi hal yang sangat disukai semua pemain, mengingat ini adalah sumber pendapatan mereka.
Berdasarkan jumlah personil tim utama saat ini ditambah beberapa pemain muda dari Tim Dua, perhitungan menunjukkan Real Madrid harus mengeluarkan hampir tiga juta euro untuk bonus Liga Champions. Namun sebenarnya, bagian keuangan klub sama sekali tidak perlu membayar jumlah ini.
Alasannya sederhana: Menurut perkiraan UEFA, tim juara musim ini diperkirakan akan mendapatkan total bonus sebesar 31.4 juta euro. Jika ditambah pendapatan siaran televisi, totalnya bisa melebihi 60 juta euro. Artinya, jika Madrid benar-benar juara, bonus pertandingan dari Liga Champions saja sudah cukup untuk membayar pemain, bahkan masih bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian siaran langsung TV.
Tentu saja, ini hanya bonus awal. Real Madrid masih memiliki sebagian bonus yang terkait dengan kontrak individu pemain. Oleh karena itu, bagi pemain seperti Cristiano Ronaldo dan Kaká yang memberikan kontribusi besar bagi tim, mereka berkesempatan mendapatkan bonus tambahan di atas dasar 1 juta euro. Sedangkan pemain seperti Adán dan Negredo jumlahnya lebih sedikit.
"Dan berdasarkan perjanjian ini, jika kami berhasil menjadi juara La Liga, bonusnya sama seperti musim lalu - 350 ribu euro!"
Relatif terhadap gelar juara Liga Champions, bonus gelar juara La Liga memang lebih sedikit. Ini tidak bisa dihindari karena La Liga tidak memiliki keuntungan melimpah seperti Liga Champions. Namun 350 ribu euro ini seharusnya termasuk yang tertinggi di antara semua tim La Liga, jadi para pemain pun merasa puas.
Bagaimanapun, jika dihitung seperti ini, memenangkan dua gelar juara ini berarti total bonus 1,35 juta euro. Ini merupakan godaan besar bagi setiap pemain, bahkan Cristiano Ronaldo yang bergaji tinggi pun tertarik.
Uang, siapa yang akan mencibir banyak? Berlatih sepakbola dengan susah payah, bukankah demi menghasilkan uang?
"Xavi, 1,35 juta, 4 unit Lamborghini datang!" Cristiano Ronaldo menggebrak bahu Xabi Alonso dengan keras.
Marcelo juga tersenyum mendesak: "Benar, kita bersulang! Bawa 1,35 juta itu, masing-masing beli Lamborghini, parkir bersama, betapa megah! Sangat keren, bikin anak-anak Audi Barcelona jantung copot!"
Semua orang setelah mendengar tak bisa menahan tertawa terbahak-bahak.
Sponsor mobil Barcelona juga Audi. Tapi karena Audi lebih dulu mensponsori Real Madrid baru kemudian Barcelona, banyak yang mengejek Barca. Apalagi pemain Barca kebanyakan postur kecil, sementara model-model Audi ukuran besar. Begitu duduk masuk, siluman pun tak terlihat. Wartawan ingin memotret foto saja sulit.
“Sponsor kita juga Audi!” Vincent Kompany di samping mengingatkan dengan sangat serius, tapi dirinya sendiri tidak tahan tertawa terbahak-bahak.
Terlihat jelas, bonus besar merupakan stimulasi yang penting bagi para pemain, setidaknya bisa membuat mereka bertarung mati-matian dalam pertandingan.
“Perjanjian ini ditandatangani di bawah saksi Bos, tidak mungkin kabur! Ini juga hasil perjuangan Bos untuk kita, Teman-teman, jangan sia-siakan semua usaha Bos!” Raul memberi dorongan.
Para pemain mendengarkan, satu per satu di hati mereka terasa haru, karena Yang Chengzhuo memang seseorang seperti ini.
Ketika dia sukses, tak pernah lupa membuat anak buahnya juga ikut merasakan kebaikan!
“Tahun lalu dia sudah berhasil memperoleh bonus yang cukup besar untuk tim, hanya saja kemudian hanya mendapatkan bonus dari La Liga dan Piala Raja, belum meraih bagian terbesar yaitu Liga Champions. Meski akhirnya klub juga memberikan hadiah yang tidak sedikit, tetap membuat para pemain merasa sedikit menyesal. Kini, Yang Chengzhuo kembali berusaha keras untuk memperoleh bonus yang lebih besar bagi mereka. Kalau dikatakan tidak ada keharuan di hati mereka, itu terlalu kejam.”
“Benar, kita harus rebut kedua gelar juara!” Cristiano Ronaldo, anggota Sang Kaisar paling beriman, mengatupkan gigi berteriak.
“Musim ini raih double gelar, musim depan kita rebut treble, biarkan Barcelona hanya bisa menonton saja!”
“Setuju, rebut double gelar!”
Para pemain terlihat penuh semangat juang membara. Jadwal neraka yang akan datang seolah tidak memiliki kesulitan sama sekali bagi mereka.
……
……
Sebelum sesi latihan sore, para pemain berdiri rapi di area pelatihan terintegrasi tim utama Valdebebas, bersiap menjalani sesi latihan terakhir sebelum berangkat menuju Manchester.
Yang Chengzhuo berdiri di hadapan mereka, mengawasi dengan seksama.
Selain berhasil memperoleh bonus besar untuk tim utama, dia juga mengamankan kepentingan bagi bibit muda Castilla - jika tim muda ini bisa masuk zona promosi di La Liga 2 musim ini, meski tak bisa promosi karena peraturan, setiap pemain tetap akan menerima hadiah 100.000 euro.
Bagi para pemain muda Castilla, ini jelas merupakan penghargaan yang melimpah yang akan memberi semangat ekstra, membuat mereka berjuang lebih mati-matian dan berusaha lebih keras dalam pertandingan mendatang.
“Percaya kalian semua seharusnya sudah tahu informasi terbaru. Klub sangat murah hati, mereka tidak pelit memberikan hadiah yang hampir bisa dikatakan tertinggi sepanjang sejarah. Jadi dari sudut pandang pribadiku, baik dari segi kompetisi maupun kepentingan, kita tidak punya alasan untuk tidak bertarung habis-habisan, benar tidak?”
“Benar!” Para pemain menjawab kompak.
Yang Chengzhuo mengangguk, “Aku tahu, banyak yang khawatir jadwal kita terlalu padat. Mereka bilang tugas pertandingan kita terlalu berat, menganggap tekanan akan menghancurkan kita. Tapi secara pribadi aku sama sekali tidak merasa ada tekanan. Sebaliknya, aku bangga kita bisa terus berjalan sejajar di liga dan Liga Champions musim ini!”
“Karena ini membuktikan kekuatan kita! Membuktikan kemampuan kita untuk maju bersamaan di dua garis pertempuran terpenting. Menurutku ini adalah pengakuan, afirmasi. Kita harus bangga akan hal ini, bukan menyalahkan. Coba tanya, ada berapa tim yang bisa seperti kita, tidak?”
Banyak pemain yang mengangguk, karena dari sudut pandang Yang Chengzhuo seperti ini, memang layak dibanggakan.
"Sejak awal melatih Real Madrid hingga sekarang, aku selalu mengatakan: di timku tidak ada pembagian pasukan inti dan cadangan. Aku juga terus-menerus memberi tahu dan memotivasi kalian semua—siapa pun berhak mendapatkan posisi starter! Sekaranglah saatnya membuktikan apakah ucapan saya ini benar!"
"Tiga pertandingan berikutnya akan menghadapi dua lawan terberat: Manchester United (MU) sebagai juara bertahan Liga Champions, dan Barcelona—musuh bebuyutan sekaligus rival terberat perebutan gelar liga. Kita HARUS mengalahkan mereka, meraih 3 kemenangan ini, baru mungkin merebut dua gelar juara."
"Kunci kemenangan dalam pertempuran pamungkas ini bukan hanya 11 pemain starter, tapi SETIAP anggota tim. Hanya dengan kerjasama semua, persatuan total, kita bisa menang, lolos dari jadwal neraka ini, melaju ke final, dan membersihkan aib kekalahan sebelumnya!"
Begitu Yang Chengzhuo teringat Chelsea, tangan kanannya mengepal erat disertai gigitan gigi.
Ekspresinya menular ke para pemain. Setidaknya tak ada yang bisa melupakan, dalam dua season terakhir, tim inilah yang membuat Real Madrid tak terkalahkan terhenti di final Liga Champions. Chelsealah yang berulang kali mempermalukan Los Blancos. Kini mereka harus membersihkan aib dan membuktikan kembali: bahkan Chelsea pun tak mampu menghentikan Real Madrid di era keemasannya!
Yang Chengzhuo terus menekankan satu poin penting: setiap pemain di klub memegang posisi vital dan berkontribusi nyata. Ditambah kebijaksanaan dan kewibawaan yang ditunjukkan pelatih dalam mengelola tim, Real Madrid di bawah kendalinya selalu menjadi teladan persatuan tanpa isu perpecahan berarti.
Bahkan Sergio Agüero yang kinerjanya semakin menonjol akhir-akhir ini, persaingannya dengan David Villa dijuluki sebagai garis depan tersengit di dunia sepakbola saat ini. Namun ketika menghadapi godaan klub lain, Agüero juga menolak transfer, menyatakan ingin bertahan di tim untuk terus bersaing dan berkembang bersama Villa.
Selain pemain yang harus bersatu, Yang Chengzhuo juga berhasil memperoleh bonus besar untuk setiap anggota klub termasuk pelatih, dokter tim, dan staf. Karena prestasi tim, mereka juga memainkan peran krusial.
Benar, sistem bonus Yang memang menambah beban keuangan klub. Tapi itu tergantung situasi - jika Real Madrid benar-benar menjadi juara ganda Liga Champions dan La Liga, keuntungan dan hadiah yang diperoleh akan cukup menutupi pengeluaran bonus besar ini, bahkan masih tersisa. Belum lagi jika dihitung pembagian siaran langsung TV, pendapatan sponsor, serta pemasukan hari pertandingan?
Yang paling penting adalah, meraih juara ganda, potensi keuntungan Real Madrid dalam nilai brand dan pengembangan bisnis dibandingkan dengan bonus yang dikeluarkan, itu sama sekali hanya sembilan helai bulu kerbau.
Jadi dari sudut pandang manapun, stimulasi bonus tinggi layak disebut sebagai situasi win-win multi-aspek.
……
……
Setelah pemberian bonus tinggi, Yang Chengzhuo bisa jelas merasakan transformasi para pemain, mereka menjadi lebih bergairah, semakin giat, menunjukkan efek yang langsung terlihat.
Bukan berarti sebelumnya mereka tidak berusaha atau malas, tapi sekarang lebih maksimal. Dulu 100%, sekarang bisa menunjukkan 120%, bahkan 150%, ini akan membuat Real Madrid semakin kuat kemampuan bertarungnya.
Usai sesi pelatihan malam itu dan melakukan persiapan singkat, tim akan naik pesawat terbang ke Manchester, Inggris. Selama jeda ini, Yang Chengzhuo mengadakan konferensi pers prapertandingan di Valdebebas.
Menyambut jadwal neraka yang akan datang, Yang Chengzhuo menyatakan bahwa dirinya dan para pemain telah melakukan persiapan sempurna.
"Kini, season yang panjang perlahan memasuki akhir. Setelah melewati season penuh kesulitan, sampai sekarang, yang menentukan kemenangan sebuah pertandingan sebenarnya bukan hanya kekuatan pemain semata, tapi juga ada faktor penting lainnya seperti kebugaran, Kehendak, semangat juang, dan pengalaman!"
"Ferguson dan MU adalah lawan yang luar biasa. Aku tahu mereka jarang kalah di Stadion Old Trafford. Pertandingan ini akan sangat sulit, tapi aku yakin kita pasti bisa berhasil melarikan diri dari Old Trafford. Aku sangat percaya pada pemain-pemainku, aku yakin mereka bisa melewati rintangan ini dan meraih hasil di Liga Champions maupun Liga. Dan aku percaya, mereka mempercayaiku sama seperti aku mempercayai mereka!"
"Kami tidak akan memberi lawan kami sedikit pun kesempatan. Para lawan yang ingin mencari keuntungan dalam situasi kacau saat kami berperang di berbagai kompetisi pasti akan sangat kecewa, karena kami tidak akan melakukan kesalahan!"
Mengenai pertandingan yang akan datang, Yang Chengzhuo juga menunjukkan keyakinan penuh, menyatakan akan tetap mempertahankan taktik konsisten Real Madrid.
"Kau tahu, dalam persaingan klub di tingkat tertinggi seperti Liga Champions, kandang lawan selalu menyertai krisis besar dan risiko. Tapi hasilnya seringkali sangat mengejutkan. Karena itu aku selalu suka menerapkan taktik berani di laga tandang kompetisi Liga Champions. Bagiku, kandang lawan juga sangat krusial."
"Tentu saja, ingin mengeliminasi MU di Stadion Old Trafford adalah hal mustahil. Menurutku pertempuran pamungkas akan tetap di Stadion Santiago Bernabéu. Tapi baik kandang sendiri maupun lawan, kita hanya punya satu target: menang!"
"Aku punya firasat, sudah saatnya kita meraih Piala Santo Bled!"
Ucapan Yang Chengzhuo langsung memicu respons besar di sistem grup fans Real Madrid. Seluruh penggemar Los Blancos dipenuhi harapan akan piala Liga Champions ke-10 dalam sejarah klub. Bahkan ada yang menyerukan agar Yang meninggalkan liga demi fokus total memperebutkan trofi Eropa.
Tapi Yang Chengzhuo mengklarifikasi melalui Weibo-nya sebelum naik pesawat terbang, "Kami mau Liga Champions, tapi kami jangan pernah menyerah di liga!"
"Liga Champions dan La Liga, dua gelar ini pasti kami dapatkan!"
Banyak pemain Real Madrid juga memberikan dukungan terbuka kepada pelatih kepala mereka melalui Weibo dan wawancara, menyatakan bahwa saat ini dinamika tim sangat baik. Asalkan tim bersatu, harapan besar untuk meraih gelar juara ganda sangat mungkin tercapai.
Bahkan ketika tim tiba di Bandara Manchester, fans Real Madrid yang datang lebih awal berdatangan menyambut sambil mengibarkan bendera bertuliskan doa untuk kemenangan Real Madrid. Mereka memberikan semangat dengan harapan tim bisa membawa skor menguntungkan dari Old Trafford, lalu memenggal Manchester United di Bernabeu.
Tidak kalah dengan Real Madrid, Ferguson juga dengan mencolok menyatakan bahwa musim ini Manchester United tidak akan menyerah baik di Liga Champions maupun liga domestik, dan akan berjuang merebut dua gelar juara berat ini guna mempertahankan gelar sekaligus mengalahkan musuh bebuyutan Liverpool di ranah prestasi.
Dibandingkan duel Chelsea vs Arsenal, semua orang merasa bahwa pertarungan sengit antara Manchester United dan Real Madrid-lah yang menjadi sorotan utama semifinal Liga Champions. Fans seantero dunia memantau ketat pertarungan ini, berharap menyaksikan apakah sang juara bertahan Ferguson yang berpengalaman atau Yang Chengzhuo si Raja Piala yang akan membuat comeback epik!
