Meskipun Yang Chengzhuo memainkan peran krusial dalam dua hal paling mencolok di dunia sepakbola Jerman - pemilihan pelatih Bayern Munich dan kampanye ketua asosiasi sepakbola - nyatanya justru dirinya sendiri yang tetap diam dan menolak menjawab pertanyaan apapun.
Pada malam tanggal 26, setelah Real Madrid mengalahkan Murcia dari La Liga 2 dengan skor 2-0 di Piala Raja, Yang Chengzhuo menolak membahas topik terkait Asosiasi Sepak Bola Jerman maupun Bayern Munich. Ia bahkan meninggalkan konferensi pers pasca-pertandingan lebih awal - suatu hal yang jarang terjadi dan membuat semua orang terkejut.
30, Real Madrid meraih kemenangan mutlak 3-1 di tandang melawan Hércules. Tim yang pernah menciptakan kejutan besar dengan mengalahkan Barcelona di putaran pertama season ini, ternyata tidak mampu menunjukkan kekuatan mereka di hadapan Los Blancos, dan akhirnya harus menelan kekalahan di kandang sendiri.
Kegembiraan akibat keunggulan tim dan rangkaian kemenangan ternyata tidak mengubah niat Yang Chengzhuo. Sang pelatih tetap menolak memberikan tanggapan terkait segala topik tentang Real Madrid maupun pertandingan. Para mediawan sepakat bahwa ini jelas merupakan strategi cold treatment dari Yang untuk menghindari tekanan yang lebih dahsyat pada pihak terkait.
"Yang Chengzhuo kini bukan lagi seorang yang sendirian. Di belakang layar, dia didukung oleh jutaan penggemar fanatik. Pengaruhnya bahkan melebihi Presiden Amerika Obama. Terdapat rantai kepentingan di belakangnya yang begitu besar hingga sulit dipercaya. Setiap ucapannya berpotensi ditafsirkan - atau disalahtafsirkan - oleh media, yang bisa membawa dampak buruk bagi pihak-pihak yang disebut."
“Jadi kita semua bisa melihat, Yang Cheng sekarang semakin berhati-hati dalam bicara dan bertindak. Ini membuktikan dia semakin paham beban apa yang dipikulnya. Tentu ini akan membuatnya semakin lelah, mengingat dia harus terus berpikir kapan saja di mana saja - bagaimana caranya agar tidak mengecewakan begitu banyak penggemar!”
Alfredo dari surat kabar AS jelas berada di pihak pendukung Yang Chengzhuo. Tapi dia juga berharap melalui tulisannya bisa menyerukan lebih banyak penggemar untuk bersikap tenang dan rasional dalam memperlakukan Yang Cheng, bukannya terlalu memitoskan atau terobsesi berlebihan. Sebab sudah berkali-kali terjadi insiden penggemar fanatik yang bermasalah.
Seperti belum lama ini, seorang gadis penggemar sepak bola dari Amerika tiba di Madrid. Dia mengancam akan lompat dari menara sambil meminta polisi membawa Yang Chengzhuo menemuinya. Namun permintaan itu ditolak. Setelah melalui proses negosiasi, akhirnya gadis itu berhasil diselamatkan dan dikirim pulang ke rumahnya di Amerika.
Di Belanda, seorang pekerja seks mengklaim di koran bahwa dia suka memanggil nama Sang Kaisar saat melayani tamu, hal ini memberinya kepuasan yang luar biasa. Banyak penggemar yang kemudian senang mengunjunginya, membuat seluruh pekerja seks di Area lampu merah tempatnya bekerja berlomba meniru. Yang Chengzhuo pun tertembak saat berbaring!
Masih ada segudang persoalan lain, seperti beberapa wanita yang kabur dan mengaku hamil dengan ayah anaknya adalah Yang Chengzhuo. Meski akhirnya terbukti hanya rumor penggemar fanatik, berbagai kejadian ini menunjukkan bahwa dengan kedatangan era internet dan kemudahan informatisasi, semakin banyak penggemar yang memperhatikan Yang Chengzhuo - namun juga memunculkan beberapa tindakan yang keterlaluan.
Segala persoalan ini memaksa Yang Chengzhuo untuk memilih cold treatment. Tapi terkadang, cold treatment tak berarti media akan dengan mudah melewatkanmu. Contohnya pada 3 November, Real Madrid bermain imbang 2-2 melawan AC Milan di Stadion San Siro.
Pertandingan ini Real Madrid dalam kondisi kurang baik, pemain mengalami pertempuran silang yang kontinu, kebugaran berada di tahap penyesuaian. Tapi AC Milan justru sedang dalam performa puncak, sehingga mereka memberikan masalah besar bagi Real Madrid di Stadion San Siro.
Rekor 3 menang 1 imbang di babak grup merupakan prestasi yang luar biasa. Tapi kini setelah bermain imbang satu pertandingan dan performa memburuk, media langsung menggempur habis-habisan. Judul-judul mengerikan bermunculan di koran dan website, seolah-olah kiamat telah tiba. Sejumlah "ahli" yang bahkan belum tentu memahami sepakbola profesional dasar, malah tampil memberikan kritikan ikut campur, menggembar-gemborkan performa burukmu demi mencari sensasi.
Segala sesuatu ini memberikan tekanan besar pada Yang Chengzhuo!
……
……
Di ruang tamu semi-terbuka villa Yang, Yang Chengzhuo kecil merangkak sendiri di lantai keramik sambil asyik bermain.
Melissa mengenakan gaun panjang biru muda yang elegan, duduk di sofa, membiarkan kepala Yang Chengzhuo bersandar di pahanya yang kokoh. Dia sama sekali tidak bergerak, hanya memandangnya dengan wajah penuh perhatian.
Sejak pulang, dia sama sekali tidak bicara. Hanya mengatakan agak lelah, setelah makan sedikit langsung berbaring di sini.
Melissa sendiri berasal dari kalangan wartawan. Tentu dia lebih paham daripada siapa pun tentang cara kerja media saat ini - menggunakan judul-judul mengerikan untuk menarik perhatian, terutama di internet. Lalu selalu ada yang percaya, hingga terbentuk gelombang opini yang berusaha mati-matian memengaruhi dan menekan pendapat berbeda.
Situasi seperti ini sangat umum terjadi, sementara media justru mendapat keuntungan darinya.
Hubungan Yang Chengzhuo dengan media bisa disebut simbiosis mutualisme. Media mengandalkannya untuk bahan berita, sementara dia memanfaatkan media untuk memperbesar pengaruh. Pada dasarnya ini adalah hubungan saling memanfaatkan yang sulit sepenuhnya dipisahkan.
Ini bukan sepenuhnya kesalahan Yang Chengzhuo, karena ini merupakan keniscayaan di bidang sepakbola. Setiap pemain dan praktisi sepakbola yang memiliki nilai ekonomis akan diperbesar tanpa batas. Sebagai yang terbaik di bidang sepakbola, Yang Cheng tentu semakin menjadi sorotan. Jadi perhatian yang dia dapatkan ini adalah hal yang terjadi secara alamiah.
Sebenarnya sebagian besar media masih cukup bertanggung jawab. Misalnya Bild, Marca, Gazzetta dello Sport, bahkan media besar Catalunya seperti Mundo Deportivo dan World Sport sama sekali tidak terlibat. Hanya segelintir koran kecil tidak bermoral yang gencar melaporkan dan mengkritik.
Tapi terkadang dunia memang seperti ini. Berita gossip selalu lebih menarik perhatian daripada berita resmi.
Contohnya kali ini, saat Real Madrid bermain imbang 2-2 melawan AC Milan, mereka bilang Yang Cheng terganggu oleh skandal anak haram. Padahal sudah dikonfirmasi itu berita palsu, tapi tetap ada yang percaya. Bahkan desas-desusnya terdengar sangat meyakinkan.
Memikirkan hal ini, Melissa menghela nafas dalam hati. Tangannya tanpa sadar meraih wajah Yang Chengzhuo yang penuh kumis kasar, jelas sudah beberapa hari tidak dicukur. Awalnya dia ingin mengalahkan AC Milan di Stadion San Siro untuk mempercepat kelulusan tim dari babak grup, namun sekarang rencananya kacau balau.
Jika hanya rencana yang kacau, mungkin masih bisa ditolerir. Tapi media ikut campur membuat tekanan di pundak Yang Chengzhuo semakin berat.
Telapak tangan lelaki yang kokoh menggenggam erat tangan halus Melissa yang sedang membelai wajahnya. Kepala yang bersandar di pelindung kuatnya menggeliat lemah. Keduanya saling memandang, "Jangan anggap aku payah seperti itu. Hal seperti ini bagiku cuma kacang goreng!"
Senyumnya memancarkan keringanan hati dan ketenangan, namun tetap menyisakan jejak kelelahan yang tak bisa disembunyikan.
"Aku tahu. Aku tak pernah meragukanmu!" Melissa tersenyum sambil berkata.
“Aku hanya sesekali merasa lelah, istirahat sebentar pasti pulih!” Yang Chengzhuo tersenyum tipis, lalu tatapannya berubah menusuk dingin, “Para brengsek itu ingin merepotkanku, tapi aku takkan mudah dikalahkan!”
“Aku tahu!” Jari-jari Melissa menjepit lembut dagunya, merasakan kumis kasar yang menusuk kulit, justru menghadirkan sensasi nyaman. Senyum manisnya memancarkan pesona memikat.
Sejatinya, setiap jantan pasti membutuhkan pelabuhan teduh untuk berlabuh. Tempat mengistirahatkan diri, mengisi daya sebelum kembali berlayar.
Makanya orang bilang: Di balik layar pria sukses, selalu ada wanita tegar yang berdiri mendukung.
Tapi anggota ini punya lebih dari satu!
……
……
Banyak yang menyebut wanita mudah berubah. Tapi menurut Melissa, kaum Adam pun tak kalah berubah-ubahnya.
Yang Chengzhuo yang masih terlihat penuh kesedihan kemarin malam, muncul di hadapan 90.000 fans Real Madrid di Stadion Santiago Bernabéu keesokan harinya dengan aura percaya diri yang memancar. Sikapnya yang tenang dan penuh kharisma ini benar-benar memancarkan daya tarik yang meyakinkan.
Ia bersama timnya tak mengecewakan, berhasil mengalahkan rival sekota Atlético Madrid di kandang sendiri Bernabéu.
Meski melakukan rotasi pemain dalam laga ini, Real Madrid tetap meraih kemenangan mutlak 4-1 atas Atlético Madrid lewat gol-gol Kaká, Sergio Ramos, Sergio Agüero, dan Xabi Alonso.
Meski Barcelona yang bertanding sehari sebelumnya menang 3-0 di tandang atas Getafe dan mengamankan puncak klasemen lebih dulu, kemenangan Real Madrid ini langsung menurunkan posisi Barcelona dan mempertahankan status mereka sebagai pemuncak klasemen liga.
Namun dalam konferensi pers pasca pertandingan, Yang Chengzhuo secara terbuka menantang media-media yang sebelumnya meragukannya saat menjawab pertanyaan wartawan.
"Aku tahu memang selama ini banyak orang dan media yang ingin menertawakanku!" Yang Chengzhuo tersenyum saat menyampaikan pernyataan ini dalam konferensi pers, memicu gempar di antara hadirin. "Tapi aku tak akan memuaskan mereka. Jika mereka pikir ini bisa memberiku tekanan, mereka salah! Aku sama sekali tidak terbebani!"
"Yang ingin kusampaikan: semua orang berhak meragukan Real Madrid-ku. Tapi ketika Mei tahun depan tiba, tamparan keras akan membekas di wajah kalian. Karena kalian akan menyaksikan - pemenang terakhir, juara sejati, PASTI milik kami!"
"Kami terbuka untuk semua penantang! Kami yatim para pemain memiliki kekuatan cukup untuk menghadapi segala rintangan. Bertarung di berbagai front, jadwal padat - itu semua bukan alasan! Kami akan buktikan kesulitan hanya sementara. Yang tertawa di akhir pertarungan, itulah pemenang sejati - dan itu PASTI Real Madrid kami!"
"Tantangan Yang Chengzhuo langsung membuat media seluruh alam semesta meneriakkan, para pemain Real Madrid juga mengumumkan dukungan tegas dengan semangat kompetitif yang membara untuk pelatih kepala mereka, menyatakan akan mengerahkan segala kemampuan merebut kemenangan pertandingan dan memenangkan gelar juara serta penghargaan."
"Meski kami telah menyelesaikan season epik, kami sama sekali tak merasa puas. Target musim ini tetap sama: gelar juara, semua gelar! Seluruh anggota tim akan berusaha keras untuk itu!" Kapten tim Casillas menyatakan dengan wajah masam.
"Apa yang dikatakan Bos adalah suara kami. Real Madrid selalu bersatu. Bos adalah keyakinan kami. Kami akan membuktikan sekali lagi dengan fakta di musim ini: kami mutlak adalah tim terkuat dan tak terkalahkan di dunia ini!"
"Ayo tantang kami, Real Madrid! Tapi kami harap tim penantang bisa lebih unggul, baru bisa menunjukkan kekuatan sejati Los Blancos. Kami akan menjatuhkan semua penantang hingga tumbang!"
Tidak diragukan lagi, seluruh anggota Real Madrid kompak bekerja sama dengan semangat juang membara, ada alasan utama karena El Clásico segera tiba, sementara Barcelona musim ini terus menggigit ketat di belakang Real Madrid dengan selisih hanya 1 poin sejauh ini.
Barcelona musim ini mencatatkan rekor 9 kemenangan dan 1 kekalahan di 10 pertandingan awal La Liga, bahkan belakangan meraih 8 kemenangan beruntun. Sementara Real Madrid dengan 9 kemenangan dan 1 hasil imbang tetap tak terkalahkan. Performa kedua tim sama-sama luar biasa, membuat El Clásico dinanti dengan harapan besar karena semua orang yakin hanya Barcelona satu-satunya yang bisa menghentikan dominasi Real Madrid di La Liga.
Persaingan sengit antara Barça dan Real Madrid selalu mewarnai seluruh sejarah La Liga.
Pada leg kedua Piala Raja di tengah pekan, Real Madrid bermain dua jam lebih awal. Di Stadion Bernabeu, Galáctios menghancurkan Murcia 5-0 dengan performa gemilang pemain muda akademi, berhasil lolos ke babak berikutnya.
Kembali ke La Liga, setelah pasukan inti Real Madrid beristirahat, seluruh anggota tim menunjukkan kemampuan bertarung yang kuat. Di kandang lawan, mereka mengandalkan hat-trick Cristiano Ronaldo dan gol Agüero untuk meraih kemenangan mutlak 4-0 atas Sporting Gijón.
Namun Barcelona tak kalah. Tim Tito Vilanova memanfaatkan formasi goyang Villarreal yang baru ganti pelatih, menaklukkan Kapal Selam Kuning 3-0 di Camp Nou. Kemenangan besar ini membuat mereka terus membayangi Los Blancos.
Tiga hari kemudian, Real Madrid tiba di Belanda untuk menghadapi tantangan tandang melawan Ajax Amsterdam.
Yang Chengzhuo melakukan rotasi skuat pertandingan untuk mempertahankan kemampuan bertarung tim. Namun Ajax di kandang sendiri memilih strategi pertahanan-balik demi menantangkan serangan Real Madrid.
Pertandingan berlangsung kebuntuan di fase awal. Pada menit ke-36, Villa yang kehilangan posisi di pasukan inti musim ini ke Sergio Agüero akhirnya mendapat peluang melampiaskan amarah. Di kotak penalti Ajax, dia menguasai bola lalu mengelabui dua bek lawan secara beruntun sebelum menembak keras ke tiang gawang jauh, mencetak gol pembuka untuk Los Blancos.
Gol pertama ini bagaikan terompet perang yang membuka gelombang serangan ganas Real Madrid.
Tujuh menit kemudian, Marcelo dari sayap kiri melakukan gerakan memotong ke dalam dan melepaskan tembakan jarak jauh yang menembus gawang Ajax, mengokohkan kemenangan tim tamu.
Babak kedua dimulai, Cristiano Ronaldo pada momen genting berikutnya berhasil mencetak dua gol beruntun, memperagakan dua gol dalam satu pertandingan (Mei Kai Er Du) untuk memperkuat posisinya dalam perburuan Ballon d'Or FIFA tahun ini.
Akhirnya, Real Madrid meraih kemenangan mutlak 4-0 di kandang lawan atas Ajax, sukses memperoleh tiket lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup, memberikan dasar yang kokoh untuk babak penyisihan selanjutnya.
Setelah pertandingan ini berakhir, FIFA secara resmi merilis daftar 23 kandidat Ballon d'Or.
Dalam daftar tersebut, Real Madrid memiliki total 12 pemain yang masuk nominasi: Kaká, Cristiano Ronaldo, Sergio Agüero, Maicon, Thiago Silva, Sergio Ramos, David Villa, Xabi Alonso, David Silva, Iker Casillas, Miroslav Klose, dan Mesut Özil.
Jika Real Madrid adalah tim dengan jumlah personil terbanyak yang masuk nominasi di bidang klub, maka Spanyol adalah pemenang besar di bidang timnas. Selain para pemain Real Madrid tersebut, mereka juga memasukkan tiga pemain lain seperti Xavi, Iniesta, dan Puyol, total 8 nominasi, menjadikannya timnas dengan perwakilan terbanyak.
Tim Jerman kali ini juga memasukkan lima pemain: Klose, Özil, Thomas Müller, Schweinsteiger, dan Lahm. Jumlah personil yang masuk nominasi ini merupakan tertinggi kedua setelah Spanyol yang menjadi juara.
Selain mereka, masuknya nama-nama seperti Drogba, Robben, dan Gerrard membuat pemain dari garis keturunan Sang Kaisar menjadi kelompok terbesar dalam daftar kandidat. Dengan daftar nominasi ini, Yang Chengzhuo kembali meneguhkan statusnya sebagai pelatih legendaris nomor satu di dunia.
Seperti yang diulas majalah Prancis France Football dalam komentar mereka, Ballon d'Or tahun ini lebih mungkin menjadi perebutan internal di antara garis keturunan pelatih Yang Chengzhuo. Di tingkat klub, bintang-bintang Real Madrid menunjukkan performa nyaris sempurna, grand slam membuat mereka pantas meraih seluruh penghargaan. Yang lebih luar biasa, bintang Spanyol bahkan berhasil merebut Piala Dunia di arena kompetisi.
"Jika bukan karena pertimbangan posisi, Casillas yang menjabat sebagai kapten ganda untuk Real Madrid dan Spanyol seharusnya memenangkan Ballon d'Or. Namun sayangnya, ini mungkin sangat sulit karena rekan setimnya Cristiano Ronaldo dan Kaká, serta David Silva, Iniesta dan Xavi adalah rival terberatnya."
Relatifnya, Messi yang tidak banyak meraih prestasi di turnamen klub dan juga tidak memuaskan dalam pertandingan timnas, kali ini justru terlempar dari barisan daftar kandidat terpanas. Kini semua orang berpendapat bahwa penghargaan seharusnya berasal dari keempat orang ini: Cristiano Ronaldo, Kaká, David Silva, dan Iniesta.
Waktu pengumuman akhir ditunda hingga 10 Januari 2011. Menurut penjelasan FIFA, penundaan hingga Januari tahun berikutnya memungkinkan pengamatan yang lebih baik terhadap performa dan kemampuan pemain sepanjang tahun, serta meningkatkan kewenangan profesional.
Pada 20 November, Real Madrid yang kembali ke Spanyol menghadapi Athletic Bilbao. Hasil akhirnya Madrid membantai Bilbao 5-0, mempertahankan posisi sebagai pemuncak klasemen.
Namun hanya berselang sehari, Barcelona menyelesaikan kemenangan paling menggila musim ini dengan menghancurkan Almería 8-0 di kandang lawan, meletakkan fondasi yang kokoh untuk El Clásico yang akan datang.
Sementara di tengah pekan, karena harus mengikuti Piala Dunia Antar Klub, pertandingan putaran ke-16 La Liga antara Real Madrid dan Sevilla dimajukan. Akhirnya berkat gol David Silva, Real Madrid menang 1:0 atas Sevilla.
Berbeda dengan Real Madrid yang masih harus bertarung di liga berat di tengah pekan, Barcelona setelah menghancurkan Almería 8-0, kembali ke kota dengan tenang. Tim Tito Vilanova bisa menyesuaikan kondisi dengan baik selama seminggu penuh untuk mempersiapkan duel El Clásico.
Hal ini membuat seluruh media khawatir akan pertandingan mendatang. Kondisi fisik pemain Real Madrid yang terkuras parah saat melawan Sevilla, ditambah performa yang kurang ideal karena jadwal padat multiturnamen, membuat banyak yang meragukan kemampuan mereka menunjukkan performa terbaik di Camp Nou.
Namun yang pasti, bahkan dalam kondisi fisik dan performa yang tidak prima, Real Madrid tetaplah kandidat terpanas di El Clásico!
