Yang Chengzhuo, kamu selamanya yang terbaik!
Di halaman depan surat kabar Inggris The Times edisi hari kedua, artikel utamanya melaporkan pertandingan final Liga Champions di mana Real Madrid mengalahkan Chelsea dengan skor 1:0 di Stadion Wembley. Judul berita mereka secara langsung mengaitkan kemenangan ini dengan pelatih kepala Real Madrid, Yang Chengzhuo.
"Banyak yang mengatakan bahwa pelatih legendaris pasti memiliki satu-dua pertempuran epik yang layak dikenang seumur hidup. Tapi bagi Yang Chengzhuo, pertempuran klasiknya terlalu banyak: mulai dari mengalahkan Barcelona dengan tim divisi bawah saat melatih 1. FC Kaiserslautern hingga merebut Piala Winners, sampai kemenangan epik atas Manchester United di tahun 1999."
"Dari kembalinya Sang Raja di Inter Milan, hingga Malam Keajaiban Istanbul Liverpool; dari pertempuran legendaris Bernabeu yang memukau musim lalu, hingga kemenangan dominan di Wembley atas Chelsea kini - sepakbola Yang Chengzhuo selamanya menyatu dengan karya klasik dan keajaiban yang mengagumkan."
Ulasan yang ditulis langsung oleh Martin? Samuel ini menghiasi sampul The Times, di mana pengabdian dan kekaguman sang penulis terhadap Yang Chengzhuo telah menjadi pengetahuan umum sejak sang pelatih mulai mengelola Inter Milan. Martin sendiri secara terbuka menyatakan diri sebagai penggemar berat Yang Chengzhuo.
"Saat bangun pagi, aku menyadari bibirku kering, agak sepat, membuatku merasa aneh. Kuteguk sedikit air, tapi seluruh kondisiku tetap berada dalam sensasi ganjil. Kepalaku kosong, tak bisa memikirkan apa pun. Begitu mencoba berpikir, yang langsung terlintas adalah pertandingan tadi malam, segala kejadian kemarin."
"Final Liga Champions, pertandingan paling berwibawa dan memikat dalam turnamen klub. Pertarungan yang ditonton miliaran fans di seluruh dunia. Semua orang mengira final pasti akan dimainkan secara tradisional - itu sudah menjadi fakta yang diakui umum. Tapi kehadiran Yang Chengzhuo terus-menerus memecahkan pola ini, terutama yang terjadi tadi malam."
"Dari formasi asli 4231 tiba-tiba berubah menjadi formasi yang mungkin hanya bisa kita sebut dengan enggan sebagai 3133, meninggalkan pola andalan maju ke depan bek sayap untuk membantu serangan, beralih ke taktik pressing intensitas tinggi di lini tengah-depan dengan garis pertahanan yang sangat maju, memampatkan lawan di sekitar area kotak penalti. Taktik penuh agresivitas ini membuat penonton merasa kagum sekaligus gentar!"
"Di Tiongkok ada pepatah: 'Tanpa berlian, jangan menggarap keramik' - sebuah peribahasa dari tanah air Yang Chengzhuo yang bermakna: tanpa kemampuan memadai, jangan mengerjakan hal yang tak bisa diselesaikan, jangan membuat janji yang tak bisa ditepati."
"Tapi terkadang beginilah: jika tidak mencoba, kita tak akan pernah tahu apakah mampu. Karena itu, eksperimen berisiko tetap menjadi hal paling melelahkan dan tidak menghasilkan pujian di dunia sepakbola, terutama di bidang kepelatihan. Sebagian besar pelatih kepala tidak memiliki niat dan keteguhan seperti ini, mereka lebih memilih melakukan penyesuaian dan perbaikan berdasarkan dasar yang sudah ada."
"Sepertinya Yang Chengzhuo terlahir dengan semangat petualangan seperti ini. Kita tidak tahu alasan sebenarnya yang membuatnya begitu tegas mengubah formasi menjadi 3133 yang sangat agresif namun berisiko tinggi. Namun dari pertandingan terakhir, kita bisa melihat eksperimennya memberikan efek dan kemajuan yang benar-benar di luar dugaan."
"Tanpa serangan bek sayap, Real Madrid memajukan garis pertahanan hingga ke area 32 meter lawan - wilayah yang sudah termasuk zona bahaya. Setiap bek sebenarnya bisa berfungsi sebagai bek sayap dalam sistem ini. Kekhawatiran akan serangan balik lawan diatasi dengan pressing dan intercept yang intensif di lini depan."
"Kita menyaksikan Real Madrid menciptakan situasi tekanan yang kuat dan solid di area 32 meter Chelsea. Dalam sebagian besar waktu, The Blues benar-benar terkungkung: tidak bisa mengalirkan bola keluar dari kepungan, hanya bisa melakukan umpan panjang terburu-buru atau kehilangan bola setelah umpan pendek."
"Kemampuan organisasi dan umpan Parejo dan David Silva tak perlu diragukan. Dalam pertandingan ini, kerja sama kedua gelandang tengah sangat harmonis, terus-menerus mengirim umpan matang ke depan, merobek pertahanan Chelsea dengan operan presisi, memberikan pukulan memilukan bagi lini belakang The Blues."
"Ini adalah kemajuan yang memukau. Menurut saya, Real Madrid dalam laga ini lebih mencerminkan esensi strategi serang-bertahan total. Bahkan Arbeloa dan Ramos mendekati area 32 meter, yang berarti mereka juga terlibat langsung dalam serangan, menjadi bagian penting dari alur permainan ofensif tim."
"Untuk mencegah Chelsea membangun serangan balik berbahaya, semua pemain bekerja sama kompak. Begitu kehilangan bola, langsung melakukan pressing lokal, memaksa Chelsea gagal memindahkan bola efektif. Dengan memanfaatkan keunggulan teknis di ruang sempit, mereka menekan Sihir Biru. Bukankah ini wujud nyata total football?"
"Aku masih ingat, Yang Chengzhuo pernah mengatakan: strategi serang-bertahan total tidak mewakili sistem taktik sepakbola atau konsep tertentu. Bukan sekadar kontrol bola seperti yang dikatakan Michels dan Cruyff, bukan taktik Barcelona saat ini, juga bukan sistem Real Madrid yang sekarang. Ini adalah sebuah pengejaran - pengejaran seni sepakbola yang sempurna hingga ke puncak, yang takkan pernah berhenti!"
"Dari Tingkatan taktik, final Liga Champions edisi ini lebih spektakuler dan klasik dibanding tahun lalu. Tapi secara situasi pertandingan, satu gol dengan atmosfer membosankan selama lebih dari satu jam membuat fans tidak senang. Popularitasnya mungkin tidak akan melebihi edisi sebelumnya. Tapi menurutku, Yang Chengzhuo dan Real Madrid-nya tetap menunjukkan kemajuan yang konsisten."
"Sudah bertahun-tahun, Yang Chengzhuo tetap Yang Chengzhuo yang tak kenal lelah menembus batas diri sendiri, tak henti menantang batas kemampuannya. Dia juga masih berada di garis terdepan bidang taktik sepakbola. Dia adalah yang terbaik dan yang terhebat!"
Kebetulan yang ironis, selain The Times yang memuji-muji Yang Chengzhuo, artikel utama di halaman depan The Guardian juga membahasnya. Judul berita mereka adalah "Yang Chengzhuo Menaklukkan Stadion Wembley!" yang memuji keberaniannya mengubah formasi saat pertandingan berlangsung serta penciuman taktisnya dalam pertandingan ini.
Namun The Guardian juga menyatakan, berbeda dengan formasi 4231 Real Madrid di masa lalu yang menjadi taktik arus utama di dunia sepakbola saat ini, formasi 3133 yang digunakan Yang Cheng di Wembley jelas hanya akan menjadi taktik minoritas. Karena sistem taktik ini memiliki permintaan yang sangat tinggi terhadap kemampuan menyintesis pemain di aspek teknik, jarak tempuh, penguasaan bola, dan lainnya. Bahkan mereka menganggap, selain Real Madrid, tidak ada yang di dunia sepakbola saat ini memiliki kekuatan untuk menggunakan taktik ini, karena ini adalah formasi super kuat yang dibuat khusus untuk Real Madrid oleh Yang Cheng.
Sementara Daily Mail, selain memuji pemain Real Madrid, juga berpendapat bahwa Yang Cheng-lah yang memimpin Real Madrid naik ke takhta Eropa untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Yang Cheng adalah senjata dan kemampuan bertarung terkuat Real Madrid saat ini.
Daily Telegraph mengulas: Di Stadion Wembley, Real Madrid hampir mendominasi dengan keunggulan yang mutlak. Mereka memberikan pelajaran sepakbola yang hidup kepada seluruh dunia. Sementara Yang Cheng, dengan keberanian dan kesediaannya mengambil risiko, kembali membuktikan bahwa dirinya adalah pelatih sepakbola paling hebat dan terbesar di dunia ini!
Berbeda dengan koran Inggris yang menonjolkan peran Yang Chengzhuo, media Spanyol lebih menekankan aspek menyeluruh. Marca menampilkan headline "Armada Galácticos yang Fantastis!" dengan pujian tinggi untuk Real Madrid sang juara tiga gelar beruntun, menyebut Los Blancos sebagai tim terbaik sekaligus pemenang paling kejam di dunia sepak bola saat ini!
"Kami adalah tim yang luar biasa kuat namun juga kejam. Taktik penekanan depan penuh agresivitas dengan kekerasan dan kebiadaban dalam pertandingan ini benar-benar menjadi siksaan paling mengerikan bagi lawan. Bahkan sekuat Chelsea pun tak mampu menerima serangan kami."
"Seluruh fans Real Madrid patut bangga dengan performa tim. Namun bagi non-fans, malam di Stadion Wembley ini justru menimbulkan ketakutan. Dalam semua adegan yang disaksikan, Chelsea sama sekali tak terlihat - hanya Yang Chengzhuo dan Real Madrid. Warna putih menjadi satu-satunya ornamen yang mendominasi malam Wembley!"
Judul koran AS adalah, "Real Madrid Masuk ke Kuil Sepakbola!"
Alfredo berpendapat bahwa urgensi pertandingan ini terletak pada perubahan formasi spontan Yang Chengzhuo, serta kemampuan adaptasi cepat tim terhadap taktik baru. Ini membuktikan pemahaman pemain Real Madrid terhadap konsep taktik tim telah tertanam kuat, mereka sangat paham apa yang harus dilakukan. Persyaratan dan niat-niat ini telah meresap hingga ke sumsum tulang mereka, menjadi bagian integral dari keahlian bermain.
"Ini akan menjadi pertandingan yang selamanya dihargai oleh semua fans Real Madrid, bukan hanya karena tiga gelar beruntun, tapi juga karena melalui laga ini kita menyaksikan SATU HAL: Usaha mengejar kemajuan tidak pernah berhenti!"
Selain media-media tersebut, media seluruh alam semesta juga berlomba memberitakan pertandingan kemarin malam. Koran Olé Argentina, Lance Sport Brasil, New York Times Amerika... Tentu yang tak boleh terlewat adalah otoritas koran partai pusat dalam negeri, yang bahkan menyajikan ulasan panjang lebar tentang kemenangan epik ini.
Tapi koran partai pusat juga menggunakan porsi besar untuk memperkenalkan konsep sepakbola Yang Chengzhuo, menganggap ini sebagai konsep sepakbola paling maju di dunia ini, kemudian berdasarkan lingkungan sepakbola dan situasi politik dalam negeri, berharap lembaga terkait bisa melakukan reformasi yang sesuai, berkembang bersamaan dengan zaman, menerapkan reformasi yang paling menguntungkan perkembangan sepakbola Tiongkok.
"Setelah kepulangannya, Yang Chengzhuo pernah mengatakan dalam wawancara dengan wartawan kami: Ia merasa sangat kesepian di seberang lautan karena tidak ada pemain Tionghoa yang berbakti di lima liga top Eropa. Kesendirian inilah yang membuatnya semakin paham - kekuatan satu orang terbatas, hanya kekuatan sistem grup yang tak terbatas!"
"Kemunculan Yang Chengzhuo, ditambah bergemurnya para bakat dari Sekolah Sepakbola Kaisar yang sangat dipuji ahli pelatihan muda dunia, seluruhnya membuktikan: Bukan orang Tionghoa tak punya bakat sepakbola, tapi lingkungan dan tanah sepakbola Tiongkok sedang membunuh bakat sepakbola masa depan."
“Kami telah melahirkan seorang Yang Chengzhuo di dunia kepelatihan, namun kami berharap di bidang pemain, di berbagai bidang, akan semakin banyak Yang Chengzhuo yang bermunculan, bergabung dalam keluarga besar, dan memancarkan kilauan paling menyilaukan dan gemilang di panggung dunia!”
“Terakhir, kami ingin berterima kasih kepada Yang Chengzhuo. Dia telah menunjukkan kepada seluruh dunia tentang kharisma orang Tionghoa. Dia adalah kebanggaan dan kebesarhatian bangsa, layak menjadi kebanggaan yang kami junjung tinggi!”
Saat seluruh dunia membanjiri pujian dan pujian untuk Yang Chengzhuo dan Real Madrid-nya, majalah Prancis France Football justru merilis edisi khusus yang secara khusus mengulas serangkaian reformasi dan kebijakan yang dilakukan Yang Chengzhuo sejak mengambil alih Real Madrid, serta semua rekrutmen pemain barunya.
Semua orang terkejut menemukan bahwa tim Real Madrid saat ini terlihat penuh bintang, tapi di tim ini, yang benar-benar layak disebut rekrutan bintang top hanyalah Cristiano Ronaldo dan Kaká. Pemain lain hampir semuanya direkrut oleh Yang Chengzhuo dengan harga rendah saat masih semi-jadi, lalu diasah dan dibina hingga menjadi bintang super terbaik di dunia.
"Thiago Silva, yang dulu bermain untuk Porto dan tim Dinamo Moskwa tapi tak pernah bertanding satu pun, langsung dibawa Yang Chengzhuo ke Bernabeu setelah kembali ke Brasil. Setelah proses pembinaan, kini ia menjadi bek tengah paling hebat di dunia. Metode serupa juga diterapkan pada Pepe dan Vincent Kompany - direkrut murah tapi kini telah menjadi bintang."
"David Silva, yang dipinjamkan Valencia ke luar, dibawa Yang Chengzhuo ke Bernabeu dan menjadi gelandang tengah terhebat di dunia saat ini. Mesut Özil、Mascherano、Villa、Sergio Agüero、Maicon、Marcelo... semua nama yang menggema ini dulunya hanyalah pemain muda yang belum terkenal. Jika bukan karena Yang Chengzhuo, mungkin mereka tidak akan pernah mendapat kesempatan bermain untuk tim elit seperti Real Madrid seumur hidup. Kini, mereka semua adalah pemain terhebat di dunia ini!"
"Namun yang lebih membuat kami kagum adalah, setelah Yang Chengzhuo mengambil alih Real Madrid, dia tidak hanya melakukan serangkaian transfer yang sangat cerdik, tetapi juga mempromosikan bakat-bakat pendatang baru yang benar-benar menonjol."
“Mata、Granero, dan De la Red dulunya hampir pindah ke klub lain, tetapi setelah Yang Cheng mengambil alih, beliau mempromosikan mereka ke tim utama. Kini De la Red telah menjadi gelandang bertahan top paling dicari di dunia sepakbola saat ini, kemampuan Granero juga diakui semua orang, sementara Mata sudah menstabilkan posisinya di timnas dan menjadi salah satu sayap terhebat di jagad sepak bola modern.”
“Miguel Torres, Arbeloa, Parejo, Canales, Muniain, Sarabia, Morata, Varane, M'Vila... Melihat pemain-pemain berdarah Real Madrid dari Castilla ini, sebagian telah menjadi Batu Fondasi tim utama, sebagian masih berjuang untuk masuk skuad inti. Namun setiap pemain penuh dengan kemampuan bertarung dan keinginan kompetitif yang membara.”
“Dunia sepak bola saat ini menyebut akademi sepak bola, tak bisa tidak menyebut Castilla milik Real Madrid, tak bisa tidak menyebut sistem pelatihan remaja yang sempurna dan canggih yang dibangun Yang Chengzhuo untuk tim elit berusia seabad ini. Sistem ini akan terus menyediakan bintang-bintang berbakat berkualitas tinggi bagi Real Madrid tanpa henti, memastikan kemampuan bertarung tim utama Los Blancos.”
“Banyak orang mengatakan Yang Chengzhuo yang membawa lima gelar La Liga berturut-turut dan tiga gelar Liga Champions beruntun adalah pelatih kepala terhebat dalam sejarah 100 tahun Real Madrid. Tapi kami punya alasan mutlak untuk percaya dan memprediksi: di masa depan, semua orang akan memberikan penilaian dan pujian yang semakin tinggi atas kontribusi Yang Chengzhuo, karena warisan yang ditinggalkannya untuk Real Madrid adalah harta karun talenta yang tak pernah habis digali dan tak pernah kehabisan stok!”
“Dia adalah bapak baptis Real Madrid, ini sudah tak terbantahkan. Kita juga punya alasan untuk percaya, seiring waktu, kontribusi yang dia berikan bagi dunia sepakbola akan mengangkatnya ke ketinggian dan puncak yang lebih tinggi di mata fans dan profesional sepakbola seluruh alam semesta. Dia akan menjadi pelatih kepala terhebat dan raja paling sukses dalam sejarah sepakbola!”
……
……
Banjir pujian dan penghargaan dari media seluruh dunia tidak terlalu diperhatikan oleh Yang Chengzhuo dan Real Madrid. Mereka sudah terbiasa selalu berada dalam pusaran perhatian media. Sesuai rencana semula, setelah menyelesaikan Liga Champions, mereka beristirahat di London sampai sore hari kedua.
Pada sore hari kedua setelah final Liga Champions, mereka naik pesawat khusus yang disediakan Emirates Airlines dari London, membawa piala juara Liga Champions untuk kembali ke Madrid.
Saat itu, Bandara Madrid sudah dipadati lebih dari 10.000 fans yang mengelilingi bandara, menanti kedatangan para pemain Real Madrid. Bus tingkat terbuka yang sudah disiapkan tim sejak lama pun telah parkir di apron bandara. Body mobil dipenuhi poster pemain dan slogan-slogan perayaan gelar juara.
Begitu tiba di Bandara Madrid, para pemain bahkan tak sempat beristirahat. Mereka langsung digiring staf seperti tahanan naik ke bus. Di dalam kendaraan, mereka berganti kaos oblong peringatan juara Adidas khusus buat Real Madrid, lalu naik ke bus tingkat untuk memulai parade kemenangan keliling kota.
Yang Chengzhuo yang sudah sangat mengenal kondisi Madrid, mati-matian menolak naik bus. Dengan wajah penuh kepahlawanan ia beralasan ingin memberi kesempatan para pemain merayakan kemenangan. Sebenarnya, pelatih ini sedang menghindari kemacetan lalu lintas Madrid yang legendaris.
"Kalian bisa bayangkan, lebih dari satu juta orang membanjiri jalanan untuk merayakan, memikirkannya saja aku hampir menangis!" Wajah Yang Chengzhuo menyeringai pahit. Dia pernah beberapa kali mengalaminya, benar-benar sangat menyedihkan, lebih lambat dari berjalan kaki biasa.
Parade kemenangan adalah tradisi, bagian penting interaksi tim dengan fans. Para pemain wajib ikut, tapi pelatih kepala boleh tidak hadir. Jadi Yang Chengzhuo sama sekali tidak keberatan mengelak kerja.
Semua yang pernah ikut parade kemenangan akan memberikan belas kasihan pada penjelasannya itu, karena seluruh pasukan parade benar-benar berjalan lambat.
"Aku langsung ke Stadion Santiago Bernabéu menunggu mereka!" Yang Chengzhuo buru-buru kabur.
Sebagai pelatih kepala, dia boleh tidak ikut parade. Tapi perayaan di Bernabeu yang diadakan tim wajib dihadiri. Maka Yang Chengzhuo berniat mengelak selama parade, lalu langsung datang ke perayaan di stadion.
“Dengan jumlah personil dan percepatan saat ini, tidak bisa mencapai Bernabeu dalam 2 jam!” Yang Chengzhuo mengawasi bus tingkat yang dikepung fans hingga air tak bisa mengalir, tiba-tiba dia rasakan kegembiraan sarkastik, menjadi pelatih kepala memang Puas!
Kenyataannya, penilaiannya berlebihan. Akhirnya parade membutuhkan 3 jam baru mencapai Stadion Santiago Bernabéu. Seluruh pemain di bus mengeluh tak tertahankan karena fans terlalu gila dan semangat, sampai-sampai memblokir seluruh wilayah kota Madrid.
Luar dipenuhi kerumunan orang, di dalam Stadion Bernabeu juga penuh sesak dengan 9 fans Real Madrid yang masuk ke stadion untuk mengikuti ritual kemenangan yang dilaksanakan di sini.
Ketika staf mulai tampil satu per satu, menyambut para pemain yang berbaris memasuki lapangan bak pahlawan, di bagian paling belakang barisan terlihat Ramos dan Casillas yang masing-masing membawa piala juara. Yang Chengzhuo bersama Florentino Pérez dan jajaran manajemen mengikuti diam-diam dari belakang.
Seketika, tepuk tangan menggema di seluruh Stadion Bernabeu sementara kembang api bermunculan di luar. Seluruh kota Madrid seolah tenggelam dalam suasana festival.
Hari ini jelas akan menjadi hari raya bagi seluruh fans Real Madrid di alam semesta!
