Tak pernah ada yang menyangka Malaga akan menjadi lawan Real Madrid. Namun faktanya, tim ini sukses mengejutkan banyak pihak. Yang benar-benar mengagetkan adalah striker Belanda terbang itu.
Meski berusia lebih tua dan raganya menurun, tanda puncak momen legendaris Van Nistelrooy masih tersisa. Bahkan dengan akumulasi karier profesional yang terus bertambah, penciumannya di wilayah terlarang semakin meningkat. Ini membantunya, di tengah pengepungan bersama yang kuat dari pemain Real Madrid, tetap bisa menggenggam satu kesempatan di celah-celah tubuh pemain untuk mencetak gol pembuka bagi Malaga.
Ini adalah pertandingan kandang pertama Van Nistelrooy setelah bergabung dengan Malaga, dan dia berhasil mencetak gol pertamanya!
Seluruh fans di Stadion Taman Mawar bersorak memberi semangat untuk Van Nistelrooy. Sungguh luar biasa! Setidaknya melalui satu gol ini, dia telah membuktikan kualitasnya, menunjukkan bahwa sama sekali belum sampai level harus meninggalkan dunia sepakbola dengan malu. Dia masih bisa pergi dari lapangan hijau dengan membawa harga diri dan kebanggaan!
Tapi, kesenjangan dalam kekuatan menyeluruh Malaga membuat Real Madrid dengan cepat menggenggam dua kesempatan beruntun, bertahan mati-matian membalikkan keadaan, akhirnya di kandang lawan berhasil membalikkan skor menjadi 2-1 melawan tuan rumah, melaju ke babak penyisihan 8 besar Piala Raja.
Setelah berbagai tim menyelesaikan leg kedua babak penyisihan 16 besar, asosiasi sepakbola Spanyol melakukan undian untuk babak penyisihan 8 besar. Hasilnya kali ini, Real Madrid diundi melawan Levante, Barcelona bertemu Valencia, Athletic Bilbao berhadapan dengan Mallorca, sementara Espanyol bertanding melawan Mirandés dari La Liga 2. Pertandingan leg pertama akan digelar di pertengahan pekan depan.
Piala Raja La Liga selama bertahun-tahun ini tetap harus bertahan hidup di celah sempit. Dua raksasa La Liga Super tak diragukan lagi merupakan tim dengan daya tarik pasar terbesar. Namun begitu memasuki bulan Februari, mereka harus fokus pada kompetisi Eropa. Maka untuk menghindari tumpang tindih waktu, asosiasi sepakbola Spanyol memadatkan seluruh jadwal Piala Raja di bulan Januari dan awal Februari.
Dengan cara ini, Piala Raja memang bisa memanfaatkan selisih waktu untuk meraih lebih banyak perhatian. Tapi memasuki jadwal neraka langsung setelah masa liburan musim dingin berakhir, ini jelas menjadi ujian berat bagi semua tim peserta.
Tim Yang Chengzhuo langsung bergerak dari Malaga menuju Mallorca untuk menghadapi tantangan tandang melawan Mallorca.
Dua pertandingan per minggu yang beruntun pasca masa liburan musim dingin, ditambah proses penyesuaian kebugaran setelah pelatihan intensif, membuat performa Real Madrid belakangan agak menurun. Namun mereka tetap berhasil mengalahkan Mallorca 2-1 di kandang lawan dengan mengandalkan kekuatan kasar yang dimiliki.
Kembali ke Madrid, di Stadion Santiago Bernabéu, meskipun tim Yang Cheng terus menggunakan lineup pembuka yang terdiri dari campuran pemain Castilla dan tim utama, mereka tetap meraih kemenangan mutlak 4-0 atas Levante di kandang sendiri, menginjakkan satu kaki ke semifinal.
Tapi di Stadion Camp Nou, Barcelona yang belakangan ini mulai kehabisan tenaga akibat kelemahan struktur skuad justru kalah 1-2 dari Valencia di kandang sendiri. Kekalahan ini membuat fans Barcelona frustasi, namun tidak banyak mengeluh karena mereka paham betul: dengan situasi tim yang dipenuhi pemain muda dan kurangnya dana untuk merekrut bintang kompeten, mustahil meminta tim Tito Vilanova tetap tak terkalahkan seperti sebelumnya.
Dengan pasukan inti Barcelona saat ini, kekuatan tim ini tidaklah lemah, namun kurang ketebalan bangku cadangan. Begitu ada pemain di suatu posisi yang mengalami cedera, langsung memainkan pemain muda Tim Dua. Tapi efek yang bisa dicapai sistem grup pemain muda ini tak terduga. Bagus bisa membantu tim menang, buruk bisa menjadi titik lemah tim.
Pertandingan melawan Valencia ini contohnya. Bek tengah muda Fontàs yang menghadapi striker berpengalaman Soldado, langsung dipermainkan oleh mantan lulusan akademi Real Madrid ini. Dua gol Legiun Kelelawar semuanya berasal dari kaki Soldado.
Di tengah pekan, La Liga menyelenggarakan pertandingan tambahan putaran pertama liga, yaitu pertandingan ke-19 musim ini. Real Madrid dengan gemilang mengalahkan Athletic Bilbao 4-1 di kandang sendiri, terus melaju kencang.
Untuk memberi jalan bagi pertandingan tambahan ini, laga Putaran ke-20 La Liga ditunda hingga awal Mei. Namun dengan semakin dekatnya Piala Eropa, UEFA meminta berbagai liga top harus segera menyelesaikan turnamen dan memampatkan jadwal pertandingan. Boikot pertandingan di awal musim telah membuat jadwal La Liga kacau balau, dan dampak ini akan semakin terlihat jelas di paruh kedua musim.
Dalam tantangan tandang melawan Levante, Sarabia yang menjadi starter menunjukkan performa gemilang. Bermain di sayap kanan, pemain ini memamerkan teknik individu dan kemampuan koordinasi luar biasa bersama Canales dan Parejo. Dengan catatan dua assist dan satu gol, Sarabia masing-masing membantu Villa dan Muniain mencetak gol, membawa Real Madrid meraih kemenangan 3-0 di kandang lawan dan melaju ke semifinal.
Barcelona justru harus puas dengan hasil imbang 2-2 yang memilukan di markas Valencia. Soldado kembali memperagakan aksi mencetak dua gol. Penampilan mantan striker Real Madrid ini memenangkan predikat lebih unggul dari jutaan profesional, dianggap sebagai pendatang baru di lini serang Spanyol. Dialah yang mengeliminasi Barcelona dari Piala Raja.
Namun lawan Valencia di semifinal adalah Real Madrid.
Pada La Liga putaran ke-21, Real Madrid bertugas di Stadion Santiago Bernabéu untuk menjamu Zaragoza.
Jadwal pertandingan beruntun membuat Real Madrid mulai menampakkan tanda-tanda kelelahan. Di menit ke-12 di Bernabeu, mereka terpaksa harus kebobolan lebih dulu oleh Zaragoza yang sukses mempertahankan keunggulan hingga babak pertama berakhir.
Menghentikan serangan Real Madrid, Zaragoza berhasil melakukan hal yang dimimpikan banyak tim di babak pertama - berhasil menantangkan serangan Los Blancos secara efektif melalui pertahanan aktif dan pressing galak yang memang menciptakan kesulitan besar. Kemudian sebuah serangan balik mereka sukses merebut gol!
"Sepertinya Real Madrid yang tak terkalahkan mulai kelelahan. Setidaknya di laga ini, performa mereka kurang memuaskan, terutama para bintang top yang tak menunjukkan kekuatan sebenarnya di bawah tekanan pressing ganas dan pertahanan kokoh Zaragoza!"
"Kini tinggal bagaimana Yang Chengzhuo membalikkan kelemahan tim di babak kedua!"
……
……
Yang Chengzhuo sekarang sudah jarang menggunakan taktik motivasi khasnya yang legendaris. Ini bukan berarti dia tidak suka memotivasi, melainkan lebih memilih cara yang lebih yakin menang untuk menularkan keyakinannya kepada para pemainnya.
Seorang pelatih yang selalu wajah memerah dan leher menegang akan memberi kesan kurang persiapan. Tapi jika melalui analisis rasional dan bimbingan tepat, bisa membangkitkan harapan kemenangan pertandingan bagi seluruh tim - bukankah ini juga bentuk motivasi yang sama ampuhnya?
"Setelah menganalisis pertahanan Zaragoza di babak pertama, keberhasilan utama mereka terletak pada fokus ke lini belakang-tengah kita. Mereka menempatkan 4 gelandang di area tengah, khususnya menekan David Silva dan Parejo, plus memblok Xabi Alonso di belakang mereka."
Para pemain mendengarkan dalam diam, terutama David Silva dan Parejo yang paling merasakan tekanan karena lawan memberikan tekanan sangat besar, hampir terus-menerus mengejar-ngejar mereka dan menghentikan semua operan ke depan mereka.
"Garis tengah mereka fokus pada pertahanan dan pressing, dengan penguasaan timing yang cukup sukses saat beralih dari bertahan ke menyerang. Ini memaksa kami sulit mengoper bola ke depan dengan lancar. Di babak kedua kita harus melakukan penyesuaian - semua orang harus menghindari area ini dan langsung mengoper bola ke belakang pertahanan mereka!"
Di papan taktik, Yang Chengzhuo menggambar area belakang empat pemain tengah Zaragoza. Meski tiga garis bertahan Zaragoza terlihat kompak, keahlian utama Real Madrid justru membuka celah di tengah tembok tembaga dan dinding besi yang padat ini.
"Ada dua area di mana Zaragoza tampil buruk atau gagal menunjukkan efek: Kaká dan Cristiano Ronaldo, terutama CR7. Pertahanan sisi kiri Zaragoza adalah masalah. Aku yakin mereka sendiri juga sadar, jadi perhatikan - begitu bola sampai di sayap kiri, selalu ada tiga atau empat pemain mereka yang mengepung, bahkan sampai terjadi tumpang tindih posisi!"
"Di babak kedua, kita harus lebih sering menghindari zona fokus pertahanan tengah mereka. Langsung operkan bola ke sayap kiri. Tapi Cristiano, kamu harus bisa menguasai bola. Saat mereka mengepung, segera keluarkan operan. Paham?"
Setelah CR7 mengangguk setuju, Yang Chengzhuo beralih ke striker starter Villa dan Kaká. "Perhatikan lini tengah. Mereka menyusun pertahanan di depan wilayah terlarang dan sering menggunakan jebakan offside. Kita sudah beberapa kali terjebak offside di babak pertama. Kalian harus menjaga posisi dengan baik, tapi tetap berkoordinasi erat dengan pergerakan CR7 di sayap kiri!"
“Juan!” Yang Chengzhuo menatap Mata, sayap kanan starter dalam pertandingan ini, “Seringlah melakukan gerakan inward cut, jadilah penghubung antara lini tengah dan depan tim!”
Setelah menyampaikan semua ini, penyesuaian taktik Yang Chengzhuo sebenarnya sudah sangat jelas terlihat.
“Titik serang utama kita di babak kedua ada di sayap kiri kita. Mereka suka pressing, biarkan mereka pressing! Alihkan perhatian mereka untuk melakukan pressing, pertahankan bola, ciptakan situasi paling menguntungkan bagi kita, lalu oper keluar dari lingkaran kepungan lawan – itulah kunci kemenangan kita, paham?”
Para pemain serempak mengangguk, “Paham!”
……
……
Di awal babak kedua, Zaragoza jelas menyadari masalah mereka. Mereka memperkuat pertahanan sayap kanan untuk membatasi permainan Cristiano Ronaldo di sayap kiri Real Madrid. Yang Chengzhuo segera memerintahkan Sergio Agüero untuk bergeser lebih ke area kiri.
Situasi kini telah sangat jelas: Real Madrid akan mengerahkan serangan besar-besaran di sisi kiri, kemenangan atau kekalahan tergantung pada duel serangan-pertahanan di area tersebut!
Ketika pertandingan memasuki menit ke-63, Cristiano Ronaldo mundur mengambil bola di sayap kiri, menarik bek kanan lawan keluar posisi. Sergio Agüero muncul tepat waktu di area depan wilayah terlarang sebelah kiri, terlihat ingin menyambut operan Ronaldo sekaligus memposisikan diri di luar jebakan offside.
Setelah menguasai bola, tiga pemain lawan segera mengepung Ronaldo. Pemain Portugal ini bertahan mati-matian dengan kekuatannya, memilih membawa bola ke tengah lapangan sehingga menarik gelandang bertahan lawan ikut mendekat. Kaká yang menggantikan posisi Agüero di lini depan tiba-tiba berlari keluar dari dalam wilayah terlarang.
Gerakan Kaká keluar area langsung membuat dua bek tengah Zaragoza mengikuti. Ronaldo tiba-tiba berakselerasi lalu memberikan umpan terobosan ke kaki Kaká di depan kotak penalti. Pemain Brasil itu membaca arah bola dengan akurat sebelum mengoper silang ke sisi kiri lapangan.
Agüero yang sebelumnya selalu berada di belakang bek lawan yang mengurung Cristiano Ronaldo dan tidak terlalu diperhatikan, tiba-tiba melakukan gerakan menerobos dari belakang. Dengan lincah ia masuk ke wilayah terlarang, menguasai bola lalu melakukan tendangan keras. Bola melesat tepat di samping penjaga gerbang dan masuk ke gawang, skor 1:1!
Setelah menyamakan kedudukan, Yang Chengzhuo tetap tak henti mengayunkan lengan di pinggir lapangan, terus memberikan instruksi terbaru kepada para pemain.
Hanya 3 menit kemudian, Real Madrid kembali mendapatkan peluang emas. Agüero dan Kaká berhasil mengalihkan perhatian bek lawan sebelum mengembalikan operan ke David Silva. Gelandang Spanyol itu langsung menyodorkan crossing akurat dengan efek melengkung ke kotak penalti. Cristiano Ronaldo memanfaatkan kecepatannya melepaskan diri dari kawalan bek, menerobos masuk ke wilayah terlarang dan menyambar bola dengan tusukan kaki tepat sebelum kiper yang keluar. Bola menyusup masuk ke sudut bawah jaring!
Kali ini Yang Chengzhuo semakin yakin masalah pertahanan sayap kanan Zaragoza. Meski jumlah bek banyak, tak berarti berguna karena sering tumpang tindih posisi. Ini membuat keunggulan numerik tak terbentuk di momen-momen krusial.
David Silva yang maju ke kiri dan menguasai bola berhasil memancing bek kanan lawan keluar posisi. Koordinasi dengan Kaká memanfaatkan celah tumpang tindih antara bek kanan dan bek tengah lawan. Umpan terobosan Kaká ke kiri dimanfaatkan Agüero untuk breakthrough dan crossing, diselesaikan Ronaldo dengan sundulan spektakuler di depan gawang: 3-1!
Real Madrid merayakan comeback epik ini dengan suka cita. Meski performa fisik belum optimal, keunggulan taktik teknik mampu mengimbangi lawan. Senjata efektif ini menjadi kunci melanjutkan tren kemenangan gemilang Los Blancos.
Setelah pertandingan selesai, para pemain memuji analisis pelatih kepala Yang Chengzhuo di ruang ganti, menganggap komando lapangan beliau saat melawan Zaragoza-lah yang menjadi masalah utama kemenangan tim.
"Kita semua memiliki ilusi bahwa Zaragoza seolah bermain sesuai rencana Bos, mereka seperti menuruti niat kita. Ini jelas lebih mudah bagi kita! Cukup jalankan taktik yang dirumuskan pelatih saat istirahat tengah, pasti menang!" Casillas jelas-jelas mengagumi Yang Chengzhuo.
Dengan menyelesaikan pertandingan ini, Real Madrid meraih 20 kemenangan beruntun di La Liga, yang telah memecahkan seluruh rekor dalam sejarah La Liga.
“Real Madrid saat ini sedang menapaki jalan legenda, dan bisa dikatakan, mereka tidak sedang berlari kecil melainkan melakukan sprint terakhir. Tujuan sprint mereka mungkin bukanlah piala juara, melainkan gelar tim terhebat sepanjang masa. Ini terlihat dari status nyaris tak terkalahkan dan kekuatan luar biasa yang ditunjukkan Madrid musim ini!”
“Jika Madrid terus mempertahankan irama dan langkah super manusia, melampaui batas sepakbola biasa, maka mereka akan menghancurkan berbagai rekor dan pencapaian yang diciptakan dengan susah payah oleh para legenda sepakbola sebelumnya. Segalanya akan runtuh di bawah kaki Los Blancos musim ini!”
Setelah pertandingan, Alfredo memberikan afirmasi terhadap Real Madrid musim ini.
Sebenarnya, menurut Alfredo, Real Madrid yang terkuat dan terbaik seharusnya adalah tim yang meraih treble pada musim 09/10. Saat itu kemampuan Real Madrid sangat menonjol, meskipun kesenjangan dengan lawan mungkin tidak sejelas sekarang, tapi mutlak merupakan tim terkuat dan paling menonjol, sekaligus yang paling mencerahkan.
Real Madrid saat ini memang mengalami peningkatan besar dalam kemampuan, namun dalam hal kreativitas tidak ada kemajuan signifikan. Baik dalam taktik menyeluruh tim maupun kemampuan individu pemain, tidak meninggalkan kesan yang mencerahkan. Secara aktual tidak berbeda jauh dengan Real Madrid yang sangat keren dan memukau di era dulu.
"Jika harus dikatakan, Real Madrid era treble adalah tim besar yang bersejarah. Real Madrid kini lebih seperti penyempurnaan Yang Chengzhuo terhadap tim legenda itu - kemampuan yang meningkat, konsep menyeluruh lebih maju, tapi minim inovasi revolusioner."
"Tentu saja, kita juga harus mengakui bahwa Real Madrid tetap memainkan sepakbola yang paling estetis di seluruh dunia. Hanya saja kita semua sudah terlalu dimanjakan oleh Real Madrid, sehingga selalu menuntut persyaratan yang semakin ketat dari mereka."
"Kesan yang selalu ditunjukkan Yang Chengzhuo adalah seperti raja pendiri yang membuka wilayah baru. Namun dalam dua tahun terakhirnya di Real Madrid, dia juga membuktikan diri sebagai pemimpin konservatif yang hebat. Setidaknya dalam dua tahun terakhir, kita semua menyaksikan cara uniknya dalam memelihara kerangka inti tim agar tidak mengalami kemunduran."
"Saya ingat Yang Chengzhuo sendiri pernah mengatakan bahwa puncak kejayaan sebuah tim paling lama hanya bisa bertahan 5 tahun. Real Madrid saat ini sudah bertahan selama 3 tahun, dan akan sepenuhnya memasuki masa penyesuaian. Jika Yang benar-benar memutuskan meninggalkan Real Madrid musim ini, maka Raul berikutnya tak diragukan lagi akan melanjutkan langkah di jalur reformasi yang telah dibukanya, terus bergerak maju."
"Tapi kita juga tidak perlu terlalu khawatir tentang situasi Real Madrid setelah kehilangan Yang Chengzhuo. Memang benar dia adalah jiwa sekaligus inti mutlak tim ini. Kehilangannya akan membuat Real Madrid kehilangan kemampuan tempur terkuat. Namun kita juga harus melihat, dia telah meninggalkan lineup bintang top yang kuat hingga hampir tak terbayangkan untuk Real Madrid. Ini jelas akan memberikan alat kepelatihan yang sangat besar bagi Raul."
"Selain itu, berdasarkan informasi yang didapatkan wartawan dari internal Real Madrid, kemungkinan besar Yang Chengzhuo akan tetap bertahan di klub setelah musim ini berakhir, namun bukan sebagai pelatih kepala tim melainkan menjabat di manajemen klub. Dipercaya nanti dia akan terus berbakti untuk Real Madrid seperti biasa, hanya posisinya akan berbeda saja."
Alfredo sangat memahami Yang Chengzhuo dan Real Madrid-nya. Pemimpin redaksi AS selama bertahun-tahun ini telah membangun persekutuan yang dalam dengan Yang Chengzhuo, sekaligus merupakan penggemar fanatiknya. Maka ia sangat paham, dengan skuad ini dan sistem pembinaan pemain muda yang kuat, Real Madrid masih bisa mendominasi Eropa selama sepuluh tahun tanpa masalah.
Masalah utama tetap hanya satu: apakah Raul yang menggantikan Yang Chengzhuo bisa terus memimpin tim dalam eksplorasi bertahap dan kemajuan seperti sebelumnya? Perbaikan tak henti terhadap struktur menyeluruh tim, menghindari pembatasan lawan setelah familiar dengan taktik teknik tim, serta selalu menjaga transformasi - inilah rahasia khusus untuk menciptakan legiun tak terkalahkan! Hanya dengan demikian mungkin terbentuk pasukan sekuat ini yang mampu meraih kemenangan abadi!
Tapi hanya tiga hari setelah berbalik arah mengalahkan Zaragoza, tim bermain imbang 1:1 melawan Legiun Kelelawar di stadion Mestalla Valencia pada pertandingan pertama semifinal Piala Raja, dengan gol Valencia kembali dicetak oleh Soldado!
