Bab 0928: Allianz Arena, Kami Datang!

　　Kami bersorak di stadion, 　　Kami adalah fans Barcelona, 　　Kami datang dari segala penjuru, 　　Tak peduli usia maupun warna kulit, 　　Bendera berkibar tinggi di angkasa, 　　Merah dan biru adalah warnanya, 　　Pasukan bertarung dengan keberanian, 　　Mari kita serukan namanya, 　　Barça! Barça! Barça! 　　Pemain dan fans bersatu padu, 　　Kami tak terkalahkan, 　　Kami terus mencetak gol, 　　Tidak ada yang bisa menjadi lawan kalian, 　　Barcelona yang kuat tak terkalahkan, 　　Bendera berkibar tinggi, 　　Merah dan biru adalah warnanya, 　　Pasukan bertarung dengan gagah berani, 　　Mari kita serukan namanya, 　　Barcelona! Barcelona!! Barcelona!!! 　　…… 　　Setelah pertandingan ini di Stadion Camp Nou usai, para fans Barcelona dari tribun berdiri serempak dari kursinya. Mereka semua menyanyikan lagu tim Barcelona dengan lantang, menggema ke seluruh penjuru Stadion Camp Nou. 　　Benar, Barcelona kalah dalam pertandingan, tapi mereka hanya kalah dalam skor. Mereka tidak kehilangan harga diri dan kesombongan. Dalam pertandingan, mereka juga memberikan pukulan ke Real Madrid, bahkan sempat menyeimbangkan skor. Namun karena kemampuan teknis lebih rendah, akhirnya kalah. Ini bukanlah hal yang patut dipermalukan. 　　Tidak ada yang selamanya menjadi petarung kuat, sehingga fans Barcelona sedang menggunakan nyanyian dan suara mereka untuk memberi semangat pada para pemain Barcelona ini. Mereka ingin menyampaikan kepada seluruh anggota Barcelona bahwa fans selalu bersama mereka, tidak merasa kesepian, dan bersedia berjuang bersama klub maupun pemain dalam kondisi apapun! 　　"Dalam nyanyian tersirat ketegaran dan kekuatan, kesombongan dan harga diri!" 　　"Dari skor akhir, Barcelona kalah, tapi fans mereka tetap memberikan pujian dan dorongan. Mereka percaya bahwa masa sulit Barcelona selama ini hanyalah sementara, seperti terkena kutukan yang pasti akan berlalu." 　　"Fans Barcelona akhirnya bangkit!" 　　"Setiap kesuksesan tim besar, pasti tidak lepas dari dukungan besar fans di belakang layar. Kini Barcelona akhirnya kembali memiliki basis fans yang kuat, yang pasti akan memberikan dukungan mental besar bagi klub. Ini membuat mereka yakin, Barcelona pasti bisa kembali menuju kecemerlangan, mencapai puncak kemenangan!" 　　Kamera siaran langsung TV terus fokus ke tribun Stadion Camp Nou. Fans Barcelona terus bernyanyi dengan lantang tak henti. Dari close-up kamera, terlihat jelas dukungan beriman di wajah mereka, serta kecintaan mendalam terhadap klub Barcelona. Ini sendiri merupakan kekuatan spiritual terkuat yang dimiliki klub. 　　Adegan menggemparkan ini, melalui kamera siaran langsung TV, muncul di mata jutaan fans sepakbola di seluruh dunia. Diyakini bahwa siapapun, bahkan fans Real Madrid sekalipun yang menyaksikan momen ini, pasti akan memberikan penghargaan dan pengakuan tulus dari lubuk hati terhadap lawan ini, sekaligus mengingatkan diri sendiri: inilah musuh yang mustahil ditaklukkan. 　　Mungkin Anda bisa mengalahkan mereka di lapangan, tapi sama sekali tidak mungkin menghancurkan semangat mereka secara spiritual! 　　Inilah Barcelona! 　　Kamera siaran langsung TV juga menyorot Yang Chengzhuo di pinggir lapangan. Pelatih kepala Real Madrid ini jelas-jelas memberikan apresiasi terhadap tindakan fans Barcelona, memberikan tepuk tangan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap kesetiaan para pendukung Blaugrana. 　　Jika fans Barcelona tidak melakukan aksi hari ini, mungkin citra mereka di hati Yang Chengzuo tidak akan begitu baik. Karena dalam pengalamannya, sebagian besar fans Barcelona yang pernah dijumpainya adalah kelompok suporter ekstrem, hal ini telah menanamkan kesan buruk secara bawah sadar yang bahkan mewakili seluruh fans Barcelona. 　　Namun malam ini di Camp Nou, tidak ada fans Barcelona yang menyerang Real Madrid, tidak ada yang menghina pemain Los Blancos, bahkan siulan pun jarang terdengar. Pada akhirnya, tepuk tangan yang diberikan stadion bagi tim yang kalah ini telah meningkatkan citra dan status fans Barcelona secara signifikan di mata pelatih Real Madrid tersebut. 　　Setidaknya, ini membuatnya melihat dengan jelas bahwa sebagian besar fans El Barca sebenarnya baik! 　　Kejadian ini juga disaksikan oleh jutaan fans Madridista di ibu kota Spanyol. Mereka menyaksikan persatuan luar biasa rival mereka, sekaligus menyadari keterbatasan tim kesayangan mereka sendiri. 　　“Fans Barcelona sungguh luar biasa!” Di sebuah bar dengan pencahayaan remang-remang dimana layar "kaca" besar menjadi sumber cahaya paling terang, seorang fans paruh baya Real Madrid terlihat bersemangat. Kostum baru musim ini yang sering ia pakai dan cuci sudah tampak lusuh. 　　Suaranya disambut afirmatif oleh banyak fans Real Madrid di sekeliling. Setidaknya aksi fans Barcelona layak mendapat rasa hormat dari lawan, kalau tidak berarti merendahkan diri sendiri. 　　“Tapi, kita juga jangan biarkan fanclub Barcelona mereka sombong! Kita punya fans Real Madrid yang tidak kalah, juga semangat yang sama. Mari tunjukkan kekuatan kita!” Pria paruh baya ini terlihat sudah minum alkohol, bicara dengan cipratan ludah karena terlalu bersemangat. 　　“Tepat sekali! Tiga hari kemudian saat Barcelona datang ke Bernabeu, kita juga akan menyanyikan lagu tim!” 　　"Jangan tiru cara nyanyi fans Barcelona! Mereka menyanyi karena kalah, kita pasti bisa menang!" 　　"Lalu bagaimana caranya kita nyanyi?" 　　"Kita nyanyi bersama sepanjang pertandingan, mulai dari masuk stadion sampai keluar." 　　"Benar! Biar anggota-anggota Barcelona itu lihat, kita sama sekali tidak kalah dari mereka!" 　　"Tunjukkan ornamen pada mereka, beri mereka wawasan tentang kehebatan kita!" 　　Di bar langsung riuh suara mereka saling bersahutan, ramai dan gaduh, keberatan yang diutarakan juga berantakan. Akhirnya fans paruh baya itu tampil, langsung melonjak ke podium sambil memberi isyarat agar semua tenang. 　　"Dengarkan Aku!" teriak fans itu dengan semangat membara, "Dalam tiga hari ini, untuk membuat gebrakan besar, menurutku kita sudah terlambat. Jadi di pertandingan Liga Champions di Bernabeu nanti, kita semua akan menyanyikan lagu tim bersama-sama." 　　“Sergio!” Dia menunjuk seorang fans yang relatif muda, “Kamu besok langsung hubungi organisasi fans besar lainnya, beri tahu mereka keputusan kita! Tidak peduli mereka ikut atau tidak, yang pasti kita akan melakukannya! Jangan sampai brengsek Barcelona itu menertawakan kita, kita Tidak Boleh Kalah dari mereka!” 　　“Benar!” Suara dukungan riuh langsung memenuhi bar. 　　“Menurutku, tahun ini kita pasti bisa masuk Allianz Arena, bertarung di final Liga Champions!” Wajah fans paruh baya itu dipenuhi kegairahan fanatik, “Saudara sekalian, Final Liga Champions! Jika kita menang lagi, itu artinya empat gelar juara berturut-turut! Dan ini juga final Liga Champions terakhir yang dipimpin Tuan Yang Chengzhuo untuk kita!” 　　Begitu mendengar ini, seluruh penghuni bar terdiam. Bagi para penggemar fanatik Real Madrid ini, bayangan kepergian Yang Cheng setelah musim berakhir langsung memicu rasa sedih. Mereka sudah terlalu terbiasa dengan sosok orang Tionghoa yang selama enam tahun terakhir selalu berdiri di bangku pelatih tim tuan rumah. 　　"Jangan lemah-lembut! Kepergian Tuan Yang Cheng ini justru hal bagus untuk beliau. Tugas kita adalah tetap mendukungnya, menghormatinya seperti biasa! Beliau sudah memberikan kebahagiaan pada kita, sekarang saatnya kita membalas dengan cinta!" 　　Penggemar paruh baya yang jelas-jelas pengagum berat Yang Cheng itu mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, "Pada hari pembukaan pameran Pusat Kaisar, seluruh anggota harus datang! Bukan cuma kita, tapi juga keluarga, teman, bahkan anak-anak kita! Kita harus menunjukkan dukungan pada Sang Kaisar, membuat beliau paham bahwa di manapun berada, kita akan selalu mendukung dan menghormatinya!" 　　"Bagus!" 　　"Pasti kami datang!" 　　"Yang enggak dateng itu cucu kura-kura!" 　　Di bar kembali terdengar sorak-sorakan. Dalam hati mereka, nama Yang Chengzhuo memiliki makna yang sangat istimewa. Dialah yang memimpin Real Madrid keluar dari masa lalu kelam, mencapai puncak tertinggi sejarah. Dialah yang membentuk kembali jiwa Real Madrid, memengaruhi secara mendalam seluruh pemain dan penggemar Real Madrid. 　　"Selain itu, jika kita berhasil lolos ke Allianz Arena, baik lawan Bayern München maupun Chelsea - dua kelompok brengsek ini sulit dihadapi - kita harus menyiapkan strategi besar, sebagai perpisahan untuk Sang Kaisar kita!" 　　"Gimana caranya?" Begitu pria paruh baya selesai bicara, seketika seluruh bar dipenuhi pertanyaan-pertanyaan. 　　Pria paruh baya itu memberi isyarat agar semua tenang. "Aku punya rencana, tapi kekurangan uang!" 　　"Aku donasi 2000 euro! Katakan saja harus bagaimana!" Suara berat terdengar dari area bar. Terlihat bos bar gemuk yang biasanya dikenal kikir, kini pertama kali angkat suara. Dialah penggemar nomor satu Sang Kaisar. 　　Semua orang langsung membalas kemurahan hatinya dengan candaan serempak, merasa Si Gendut yang kekikiran ini ternyata juga membuka dompetnya. Satu per satu pun mulai ikut bersuara. 　　"Tidak, Saudara sekalian, hanya mengandalkan fanclub kita saja tidak cukup! Kita harus menghubungi fanclub lain. Besok aku akan menemui Fanclub Serang, aku mau berkoordinasi dengan mereka. Mereka kaya dan punya pengaruh! Asal mau memberi dukungan, semua fanclub Real Madrid pasti akan ikut bergerak. Nanti kita bisa pelan-pelan merencanakan detailnya!" 　　Kelompok Fans Serang adalah organisasi fans Real Madrid yang sangat ternama di Madrid. Organisasi resmi ini didirikan sejak awal untuk mendukung Florentino Pérez dalam kampanye pemilihan klub. Penanggung jawab organisasi ini adalah Wakil Ketua Klub Real Madrid saat ini, Blas - sahabat karib Florentino sejak SD yang pernah membantu Yang Chengzhuo menyelesaikan skandal penyadapan. Setelah melalui pertempuran hukum yang panjang, ia berhasil mengalahkan semua lawan dan merebut kekuasaan yang semestinya untuk Yang Chengzhuo. 　　Selama Florentino Pérez memimpin Real Madrid, Kelompok Fans Serang berkembang pesat dengan pengaruh yang semakin besar. Namun hambatan keanggotaan organisasi ini sangat tinggi, dengan anggota yang sebagian besar terdiri dari orang kaya dan pengusaha lokal Madrid. Organisasi ini rutin membeli seluruh ruang VIP di beberapa stadion Madrid, sehingga organisasi ini lebih terlihat seperti klub sosial para orang kaya. 　　Tapi Fanclub Serang memiliki satu hal yang sangat disukai oleh fanclub lain: mereka jarang menggunakan hubungan dengan pihak resmi untuk menekan fanclub lain. Sebaliknya, mereka sering mendukung aktivitas fanclub lain, misalnya sebelumnya saat penggalangan dana penggemar untuk mendirikan pameran di gerbang utama Pusat Kaisar Madrid, serta membangun patung raksasa Sang Kaisar setinggi 25 meter di pintu masuk utama. 　　Jika hanya mengandalkan fans Real Madrid saja, pasti tidak akan terwujud. Tapi dengan dukungan finansial Fanclub Serang ditambah dukungan pihak resmi Madrid, seluruh rencana akhirnya bisa dieksekusi dan perkembangannya sangat lancar. 　　Meski anggota Fanclub Serang semua orang kaya, selama bertahun-tahun ini mereka memberikan kesan baik dengan aktif mendukung dan memberikan sponsor finansial untuk berbagai aktivitas fanclub Madrid. Jadi begitu ada fanclub Madrid yang punya aktivitas tapi kekurangan dana, mereka pasti akan menghubungi Fanclub Serang untuk mencari pertolongan. 　　Fans paruh baya ini terlihat penuh keyakinan pada rencananya. Dia yakin, selama diajukan, pasti akan mendapatkan dukungan Asosiasi Supporter Serang. Jadi dia memutuskan, kali ini tidak setengah-setengah! Jika bertindak, harus melakukan yang besar! 　　…… 　　…… 　　Semua orang tahu: Kunci untuk mengalahkan Real Madrid adalah mengacaukan kendali mereka atas irama pertandingan. Selama bisa menghancurkan kontrol Real Madrid atas permainan, ancaman mereka akan melemah semaksimal mungkin. 　　Prinsip ini bahkan diketahui fans biasa. Tapi sayangnya, tidak ada satu klub pun yang bisa mewujudkannya. 　　Barcelona datang ke Stadion Bernabeu sebagai tim tamu. Membawa harapan membara fans Camp Nou, dengan tekad membara untuk membalas dukungan fans, mereka tiba di Bernabeu. Sejak menit pertama pertandingan, mereka langsung bertarung habis-habisan. 　　Dari awal pertandingan, semua orang bisa merasakan tekad bertarung yang gigih dari seluruh anggota Barcelona. Mereka seolah ingin memperlakukan Real Madrid seperti pembunuh ayah mereka, berharap bisa mengatasi keunggulan Real Madrid dalam hal kekuatan dengan usaha pantang menyerah, sehingga menciptakan situasi pertandingan yang paling menguntungkan bagi diri mereka. 　　Di tribun Stadion Santiago Bernabéu, sejak fans mulai masuk, lagu tim Real Madrid telah berkumandang. Seluruh fans Los Blancos serempak menyanyikan lagu ini. Meski tim belum bisa mencetak gol dan performanya kurang memuaskan, mereka tak berhenti bernyanyi sejenak pun. 　　Yang Chengzhuo sama sekali tidak merasa cemas dengan situasi ini, karena ia memiliki keunggulan besar yaitu kebugaran fisik. 　　Barcelona tetap mempertahankan lineup pembuka yang sama pada pertandingan ini. Di dalam hati, Tito Vilanova sangat paham hanya skuad ini yang mampu bersaing dengan Real Madrid. Jika memainkan pemain muda Tim Dua, estimasi ulang akan berakhir lebih memilukan. Sementara itu, Real Madrid menurunkan Sergio Agüero, Lionel Messi, Kaká, David Silva, dan Xabi Alonso sebagai starter. 　　Meski Cristiano Ronaldo disimpan karena akumulasi kartu kuning, performa dan kekuatan Iker Muniain di Liga sudah terlihat jelas. Pemuda ini menunjukkan kemampuan serangan mendadak di sayap, skill dribel mumpuni, serta tingkat integrasi yang mulus dengan sistem taktik Los Blancos - semua terlihat dari performa menonjolnya sepanjang musim ini. 　　Rotasi terukur Real Madrid memastikan keunggulan kebugaran tim, sementara Barcelona yang sejak awal sudah dalam kondisi fisik yang lebih lemah, di awal pertandingan mengandalkan semangat darah untuk melakukan tekanan agresif. Namun gelombang tekanan psikologis ini jelas tak mungkin bertahan lama, sehingga Yang Chengzhuo dengan sabar menunggu hingga momentum kelelahan Barcelona tiba. 　　Pertandingan terus berjalan hingga menit ke-35, akhirnya pressing Barcelona mulai memperlihatkan celah pertahanan. 　　Muniain berhasil melakukan terobosan di sayap kiri, namun dihadang Puyol hingga bola keluar garis lapangan, menghasilkan tendangan sudut. 　　Xabi Alonso mengambil eksekusi tendangan sudut. Thiago Silva gagal mengungguli Puyol dalam duel udara, hanya bisa pasrah melihat kapten Barcelona melakukan header clearance keluar kotak penalti. Namun Kaká yang mengendap di luar kotak penalti berhasil menguasai bola, lalu membagi ke sisi kiri. Muniain di sisi kiri kotak penalti kembali melakukan dribel menyusur garis lapangan untuk memberikan umpan silang akurat. 　　David Silva yang selama ini bersembunyi di titik belakang dan tak terjaga, memanfaatkan momen saat tak ada yang memperhatikan, di ambang wilayah terlarang kecil, langsung melakukan tendangan voli tanpa penyesuaian saat menghadapi bola yang datang. Bola menyelinap ke jala, 1:0! 　　Setelah memecahkan kebuntuan di lapangan lebih dulu, Barcelona justru semakin ganas menerjang kali ini. Yang Chengzhuo pun tak memilih bersembunyi sementara, karena mengikuti total skor saat ini 4-0 untuk keunggulan Real Madrid yang sudah pasti lolos lebih awal. Pertarungan berikutnya hanyalah persaingan gengsi semata, tapi dia sama sekali tak ingin memberi harapan pada Barcelona. 　　Dia tidak sekadar ingin menang, tapi harus menangkan sepenuhnya! 　　Pertarungan timbal balik kedua pihak tidak menghasilkan gol spektakuler lagi di babak pertama, melainkan berlanjut ke babak kedua. 　　Keunggulan kebugaran Real Madrid segera memastikan dominasi tim di lapangan, terutama 15 menit setelah babak kedua dimulai. Real Madrid sepenuhnya menguasai keunggulan mutlak di lapangan, sementara masalah kebugaran Barcelona terekspos sepenuhnya. 　　Tim akhirnya mencetak gol lagi pada menit ke-72. 　　David Silva melakukan dribel cantik di sisi kiri kotak penalti, mengalihkan perhatian bek lalu mengembalikan bola ke Kaká. Gelandang Brasil ini mengelabui Busquets yang melakukan tambahan posisi, kemudian mengirimkan umpan terobosan presisi sejauh 12 meter ke kaki Sergio Agüero di depan gawang. Striker Argentina tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini, langsung menuntaskan bola ke gawang Barcelona, 2-0! 　　Setelah unggul, fans Real Madrid di tribun berteriak semakin bersemangat. Semua fans Los Blancos bersorak, berharap tim mereka bisa terus meningkatkan performa. Namun Tito Vilanova segera membuat pilihan yang tak berdaya, terpaksa menarik timnya mundur dan mulai menerapkan taktik yang lebih tradisional. 　　Kondisi fisik Barcelona sudah jelas kewalahan menghadapi Real Madrid. Ritme permainan mereka sepenuhnya dikendalikan lawan. Jika tidak ingin menderita kekalahan lebih tragis, pilihan Vilanova yang terlihat tradisional ini justru merupakan pilihan terbaik, terutama di Stadion Santiago Bernabéu. 　　Real Madrid telah mengantongi keunggulan besar. Jika mengacu pada agregat skor, saat ini Los Blancos unggul 5 gol atas Barcelona. Mereka harus mencetak 5 gol di Bernabéu untuk membalikkan keadaan, sisa waktu pertandingan kurang dari 20 menit - mungkinkah ini terwujud? 　　Semua orang tahu ini mustahil, sehingga fans Real Madrid sudah mulai merayakan kemenangan tim mereka lebih awal di tribun, bersorak dengan slogan "Majulah ke Allianz Arena" penuh semangat. Di dalam hati mereka yakin betul, dengan kekuatan Real Madrid dan keunggulan skor, satu-satunya yang bisa lolos ke Allianz Arena hanyalah Los Blancos. 　　Hasil pertandingan akhirnya mengikuti harapan fans Los Blancos. Sampai akhirnya, Barcelona tetap tak mampu menaklukkan gawang Real Madrid. Pada leg kedua ini mereka kalah 0:2, sehingga dengan total skor 0:5 tersingkir dengan memilukan dari Liga Champions, mengakhiri perjalanan mereka di kompetisi Eropa. 　　Meski kalah, performa Barcelona masih memiliki hal-hal yang patut diakui. Setidaknya fans mereka tidak meninggalkan tim sendiri. Hal ini membuat banyak fans Barcelona melihat harapan kebangkitan kembali tim. Bahkan mereka menganggap, kepergian Yang Chengzhuo pasti akan membuka tabir penurunan performa Real Madrid, sementara merosotnya musuh bebuyutan berarti kebangkitan Barca. 　　Tapi pihak Real Madrid jelas tidak akan mempedulikan dugaan tanpa dasar ini. Usai pertandingan, mereka serempak meneriakkan pekikan: 　　"Allianz Arena, kami datang!"