Sebagai pelatih kepala Timnas, setiap kompetisi besar mendekat, masalah seleksi pemain selalu membuat pusing kepala. Yang Chengzhuo pun tak terkecuali.
Jujur saja, selama lebih dari setahun terakhir, dia kerap menyaksikan pertandingan Bundesliga. Dia sangat mengagumi Borussia Dortmund pimpinan Jurgen? Klopp - tim yang muda, penuh gairah, cepat, dengan pergerakan tanpa bola yang mumpuni. Hampir semua elemen yang dia kagumi telah terwujud di Dortmund. Serangan tim ini sungguh mematikan.
Namun justru faktor-faktor yang dipuji Yang Cheng inilah yang membuat pertahanan Dortmund ala Klopp terkesan belum menunjukkan peningkatan. Dibandingkan tim-tim kuat lain di Bundesliga, sistem pertahanan mereka memang belum bisa disebut menonjol.
Sebaliknya, Bayern München pimpinan Pellegrini memiliki daya tempur yang luar biasa. Taktik serangan yang diagungkan oleh sang insinyur asal Chili ini termanifestasi secara dahsyat di Bayern. Namun pertahanan mereka juga terorganisir dengan sangat baik. Duo bek tengah Badstuber dan Jérôme Boateng menunjukkan perkembangan pesat di Bundesliga, membentuk keharmonisan tak terucap yang cukup matang.
Di lini depan Bayern, segitiga besi Thomas Müller, Mesut Özil, dan Toni Kroos beroperasi semakin lincah. Tiga pemain ini masing-masing unggul dalam menembak, mengumpan, dan mengatur serangan, membuat serangan depan Bayern München langsung berubah menjadi formasi tiga dimensi yang terkendali penuh.
Oleh karena itu, dalam memilih kerangka tim inti nasional, Yang Chengzhuo tetap mengandalkan Bayern München - penghasil pemain timnas terbanyak - sebagai tulang punggung dan inti utama. Kemudian melengkapinya dengan pemain timnas dari Borussia Dortmund dan klub-klub lain.
Relatif, kiper tim Jerman adalah yang paling mudah dipilih. Neuer memiliki performa yang sangat stabil dan kemampuan tinggi tanpa fluktuasi berarti. Ia pantas dijuluki Dewa Pintu Bundesliga nomor satu. Pemilihannya ke timnas wajar saja. Adapun dua kiper cadangan, Adler dan Zieler menjadi kiper pengganti peringkat kedua dan ketiga.
Yang paling dipuji dari Yang Chengzhuo setelah memimpin timnas adalah keberhasilannya membentuk garis pertahanan solid. Bahkan setelah Kehl pensiun dari timnas, formasi pertahanan Lahm-Badstuber-Hummels-Boateng tetap menjadi pertahanan terhebat di Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa, yang hingga kini belum kebobolan sama sekali.
Jérôme Boateng yang serbaguna ini bisa bermain sebagai bek tengah maupun bek sayap dengan performa yang menonjol. Sementara itu, Benedikt Höwedes juga menjadi tambahan penuh tenaga untuk posisi bek kanan dan bek tengah. Bek tengah Arsenal, Per Mertesacker, merupakan kandidat ketiga bek tengah tim. Sedangkan bek kiri Borussia Dortmund, Marcel Schmelzer yang tampil gemilang menjadi senjata andalan dalam perubahan formasi tim.
Ketujuh pemain ini membentuk lini pertahanan Timnas Jerman. Slot pemain tetap stabil tanpa banyak perubahan. Pelatih kepala Yang Chengzhuo bersama tim pelatih memang tidak banyak melakukan diskusi atau perdebatan mengenai komposisi ini. Bagaimanapun juga, garis belakang ini telah terbukti menjadi penjamin kesuksesan Jerman meraih Piala Eropa. Mereka juga telah melewati ujian kualifikasi Piala Dunia, sehingga pantas disebut sebagai pertahanan paling mumpuni di Jerman saat ini.
Di sektor lini tengah, Sven Bender adalah gelandang bertahan yang sangat diandalkan oleh Yang Chengzhuo. Pelatih kepala ini selalu merasa masalah terbesar tim Jerman era Löw terletak pada posisi gelandang bertahan. Maka setelah menjabat, ia langsung mempromosikan Sven Bender. Kehadiran gelandang bertahan dengan area pertahanan yang luas signifikan ini berhasil menciptakan keseimbangan di lini tengah Die Mannschaft.
Seperti prinsip pilihan Yang Chengzhuo antara Borussia Dortmund dan Bayern München, esensinya bukan terletak pada preferensi pribadi. Sebagai pelatih kepala, yang terpenting adalah tetap memahami dengan jelas dan menjaga ketenangan serta rasionalitas kapan saja di mana saja, mengetahui strategi untuk memenangkan pertandingan. Di atas dasar inilah baru boleh mengejar preferensi pribadi.
Sekokoh Sven Bender, Schweinsteiger juga menunjukkan stamina lari yang luar biasa. Gelandang serba bisa ini seimbang dalam menyerang dan bertahan, sekaligus memiliki kemampuan organisasi serangan dan operan bola yang baik. Ia merupakan komponen penting lini tengah tim nasional Jerman ini.
Thomas Müller dan Mesut Özil adalah playmaker yang diandalkan Yang Chengzhuo. Banyak fans yang mengaku semakin tidak paham dengan Thomas Müller. Jika Özil sering terlihat menguasai bola, maka pergerakan Müller justru terlihat lebih seperti lari sembarangan.
Yang Chengzhuo tidak bisa menjelaskan prinsip di balik ini dengan gamblang. Di layar TV, gerakan Müller memang agak mirip lari sembarangan karena kamera selalu mengejar bola. Persis seperti kecurigaan banyak orang dulu terhadap Ballack yang "menghilang", namun pemain yang seperti ini justru punya makna besar di Tingkatan taktik.
Lari Thomas Müller sangat cerdas, maknanya tidak kalah dari Mesut Özil. Tarikannya menjadi gangguan dan sabotase besar bagi pertahanan lawan, sekaligus dukungan kuat bagi serangan tim sendiri. Baik untuk tengah medan dan sayap kanan, maupun gerakan menerobos dari belakang Lahm di sayap kiri, semuanya memainkan peran krusial. Selain itu, kemampuan mencetak gol Thomas Müller sendiri sangat kuat.
Satu-satunya area yang masih mengandung suspense di lini depan sebenarnya ada di posisi sayap kanan.
Podolski dan Marco Reus, sebenarnya masih ada sedikit keraguan di hati tentang siapa yang akan mengisi posisi sayap kanan ini.
Performa Podolski di Arsenal cukup bagus. Mulai dari permulaan yang memukau, perlahan menjadi tenang di tengah musim, kemudian semakin menemukan bentuk di akhir - jika 100 point dianggap nilai sempurna, Podolski layak mendapat 80 point sepanjang musim di Arsenal, yang tetap bisa dibilang sangat baik.
Di timnas saat ini, keunggulan Podolski adalah keharmonisan tak terucap, kesadaran bertahan pressing depan yang kuat, serta performa menonjolnya di kompetisi besar. Kecepatannya sangat bagus, kemampuan shooting-nya menonjol, tekniknya tergolong kokoh - tipikal pemain Jerman tradisional. Dalam pergerakan tanpa bola, dia juga merupakan contoh pemain hasil didikan Yang Chengzhuo.
Relatif, keunggulan Reus juga jelas terlihat pada kemampuan menembus pertahanan yang lebih baik dibanding Podolski, terutama saat menyusup ke celah pertahanan 45 derajat. Ini selalu efektif menarik pertahanan lawan di momen genting sekaligus menciptakan peluang.
Kedua pemain ini bisa disebut setali tiga uang - pilihan sulit bagaikan memilih antara telapak tangan dan punggung tangan.
Lars Bender, Khedira, dan Götze semuanya mengabdi untuk sistem skuad ini. Jadi dalam memilih antara pasukan inti dan cadangan, Yang Chengzhuo tidak terlalu ragu.
Di garis depan, Gomes dan Klose pasti masuk skuat, terutama Klose. Si tua bangka ini benar-benar melambung tinggi setelah musim ini pindah ke Lazio, dalam 30 pertandingan Serie A berhasil mencetak 20 gol, menempati peringkat ketiga di daftar pencetak gol Serie A. Bagi seorang veteran berusia 35 tahun, ini sungguh bisa disebut BUG.
Tapi yang paling mengejutkan Yang Chengzhuo adalah efisiensinya yang benar-benar mencapai level mengerikan layaknya monster.
Di tangan Yang Chengzhuo ada data statistik: di antara 50 pencetak gol teratas Eropa, termasuk Messi dan Cristiano Ronaldo yang terus-menerus mencetak gol, rasio gol Klose mencapai 35%. Artinya, tanpa perlu 3 tembakan dia sudah bisa mencetak satu gol. Efisiensi seperti ini bagi seorang striker sungguh luar biasa mengerikan.
"Bagi murid tercintanya, Yang Chengzhuo lebih memahami daripada siapa pun. Klose hanya kurang 1 gol Piala Dunia lagi untuk menjadi legenda terbesar dalam sejarah sepakbola. Untuk jumlah gol internasional, dia sudah menjadi yang teratas. Kini Klose bertekad bulat menanti Piala Dunia Brasil."
"Terkadang, manusia bisa melepaskan potensi tak terbatas demi mencapai suatu target!"
……
……
"Masih kurang satu!"
Paulus Bayer menghitung nama-nama yang telah ditulisnya: 3 kiper, 7 bek, 10 gelandang, 2 striker. Total 22 pemain - masih tersisa satu slot kosong.
"Biar kulihat!" Yang Chengzhuo yang sebelumnya mondar-mandir di kantor mendekat, mengambil daftar tersebut. Matanya menyapu setiap baris sementara jarinya menghitung dalam diam. "Memang masih kurang satu."
Pasukan inti dan cadangan timnas sebenarnya sudah membentuk kerangka taktik yang lengkap. Slot terakhir ini adalah masalah selektif - menentukan siapa yang akan diboyong ke Brasil.
“Gündoğan、Schürrle、Yıldırım，Tiga Pilihan!” Benitez terkekeh.
Siapa pun yang dipilih, pengaruhnya terhadap tim Jerman tidak terlalu besar, karena ketiga pemain ini lebih merupakan masalah seleksi teori yang aplikatif.
“Gündoğan adalah contoh gelandang serbaguna, bisa bermain sebagai gelandang serang maupun bertahan, dribel-nya bagus, kemampuan melepaskan diri di tempat cukup baik, dalam mengolah bola punya satu set teknik. Posisinya agak mirip dengan Toni Kroos saat ini.” Benitez menganalisis.
“Schürrle memiliki kecepatan yang sangat tinggi, kemampuan serangan sayap sangat kuat. Saat ini lini depan kita kurang penyerang sayap seperti ini. Adapun Yıldırım, striker ini seharusnya sudah sangat kamu kenal. Mengikuti sarannmu, dia bertahan di Bayer Leverkusen. Musim ini sudah mencetak 9 gol di Bundesliga, performanya cukup bagus untuk usianya.”
Yang Chengzhuo mendengarkan dalam diam, namun di hati sedang menghitung rencana sendiri.
Pertama-tama, tim Jerman saat ini memiliki beberapa masalah internal. Meskipun status Klose sangat baik, usianya sudah 35 tahun. Baik fungsi raga maupun kemampuan melawan sudah tidak seperti masa lalu. Oleh karena itu, dia lebih banyak mengadopsi strategi perang gerilya dalam pertandingan.
Jika berbicara murni soal tingkat ancaman, Gomes seharusnya lebih layak menjadi starter. Tubuhnya lebih hebat, ancamannya jelas terlihat. Cukup dengan berdiri di depan pintu gawang, tinggi badan dan kekuatan tubuhnya mutlak bisa membuat para bek lawan merasa terancam. Guncangan yang dimilikinya juga sangat menonjol.
Namun kelebihan Klose bukan terletak pada guncangannya, melainkan pada pergerakan tanpa bola, kemampuan menguasai bola dan menyuplai bola. Relatif terhadap gaya menghamburkan uang Gomes, efisiensi Klose benar-benar mencengangkan. Satu-satunya bahaya adalah faktor usianya.
Oleh karena itu dalam Pilihan garis depan, Yang Chengzhuo tetap mempertahankan sikap konservatif, artinya terus mempercayai Klose. Ada satu pertandingan? Bertarung satu kali. Ada dua pertandingan? Bertarung dua kali. Jika tidak ada Klose, ia akan menggunakan taktik tanpa striker 4330. Hanya dalam situasi ekstrem ketika lawan bertahan mati-matian, barulah ia akan memainkan Gomez.
Tapi, tim Jerman kini bukan lagi tim Löw era dulu. Jerman sekarang adalah juara Eropa baru yang mengalahkan Spanyol. Semakin banyak tim yang akan mewaspadai kemampuan serangan Jerman, sehingga mereka mengawasi ketat Schweinsteiger dan Özil. Ini akan sangat mempengaruhi operasi lini tengah Jerman.
Tanpa lini tengah yang beroperasi dengan lancar, tim manapun tidak bisa mencetak gol. Oleh karena itu, sekarang dibutuhkan performa tim baik dalam perang posisi maupun menghadapi pertahanan rapat.
"Mainkan Schürrle!" Yang Chengzhuo segera memutuskan.
Di garis depan terdapat Gómez dan Klose, seharusnya sudah cukup untuk menangani berbagai situasi. Jika tidak memungkinkan, gunakan taktik tanpa striker. Yıldırım yang masih muda sementara belum bisa diandalkan, jadi lebih baik menggunakan Schürrle yang memiliki kemampuan serangan sayap lebih kuat.
Setelah proses latihan dan penyesuaian selama setahun terakhir, pola kipas pertahanan tim Jerman pada dasarnya telah mencapai tahap penyempurnaan. Ini menjadi alasan utama mengapa Jerman mampu mempertahankan rekor tidak kebobolan dalam kualifikasi Piala Dunia. Dibandingkan dengan final Piala Eropa setahun lalu yang hanya bisa mengendalikan wilayah di Area 32 meter, kini bidang kendali efektif pertahanan Jerman telah meluas. Bahkan ketika menghadapi tim-tim tertentu, Yang Chengzhuo berani melakukan tekanan ofensif secara agresif.
Dalam situasi seperti ini, taktik tim Jerman sudah tidak lagi mengandalkan pertahanan-balik seperti saat menghadapi Spanyol setahun lalu, melainkan semakin condong ke keseimbangan - berlandaskan pertahanan kokoh yang diperkuat dengan serangan tajam, menciptakan keseimbangan yang terbangun mantap.
"Kalau kamu sudah mantap, aku akan mulai persiapan!" Paulus Bayer berkata tegas.
Yang Cheng mengangguk, "Sebentar lagi aku akan menelepon Samed·Yeşil dan İlkay Gündoğan!"
Pemain muda perlu mendapat dorongan dan ketenangan. Sebelumnya media Jerman terus-menerus menyebarkan rumor bahwa Yang Cheng melakukan observasi khusus terhadap Gündoğan dan Yeşil. Ditambah performa Gomes di Bayern Munich yang belum ideal akhir-akhir ini serta posisinya yang tak kokoh, banyak orang yakin Yeşil layak masuk skuad timnas. Kenyataannya nama pemain itu tak tercantum dalam daftar, membuat Yang Cheng merasa perlu memberikan semacam motivasi.
Setidaknya, jangan sampai talenta muda ini kehilangan target kerja keras dan semangatnya karena keputusan ini!
……
……
Perdebatan seputar daftar skuat Timnas Jerman akhirnya mereda setelah situs web resmi Asosiasi Sepak Bola Jerman mengumumkan daftar tersebut. Para pemain yang terpilih tentu senang, sementara yang gagal seleksi pasti kecewa. Mengingat dunia sepakbola Jerman saat ini sangat kompetitif, siapa pun yang ingin masuk daftar ini harus menunjukkan performa yang cukup kuat. Kalau tidak, jangan harap bisa lolos.
Sesuai rencana Yang Chengzhuo, setelah Bundesliga berakhir, para pemain akan mendapat cuti satu setengah minggu untuk berlibur. Kemudian tim akan terbang ke Brasil untuk menjalani pelatihan tertutup di Basis Pelatihan Cotia, São Paulo. Mereka akan fokus total mempersiapkan diri menyambut Piala Konfederasi yang akan datang. Sebelum turnamen besar tersebut, tim juga akan mengadakan pertandingan uji coba melawan Uruguay dari grup lain.
Untuk daftar yang disusun Yang Chengzhuo ini, dunia luar juga memberikan tafsiran. Masalah lini serang yang menghantui tim Jerman dinilai tetap belum terselesaikan olehnya. Yıldırım yang sebelumnya banyak dinantikan tetap gagal masuk skuat besar kali ini. Namun para pecinta sepakbola berpengalaman sudah bisa menebak maksud tersembunyi Yang Chengzhuo dan memberikan afirmatif.
"Kesadaran dan status Klose, serta dahaga kompetisinya, merupakan hal paling langka di garis depan tim Jerman saat ini. Oleh karena itu selama bertahun-tahun Klose tetap menjadi striker utama. Sedangkan Gomes lebih merupakan pilihan cadangan Yang Chengzhuo dalam menghadapi pertahanan rapat. Kedua penyerang ini adalah pilihan tak terpisahkan untuk timnas."
"Wartawan kami menerima kabar, sebelum pengumuman resmi, Yang Chengzhuo sendiri menghubungi Yıldırım via telepon untuk menjelaskan pilihannya. Jelas terlihat, dia memproyeksikan masa depan pemain muda ini, namun Yıldırım bukanlah milik tim Jerman di era sekarang!"
Daftar skuat telah ditetapkan, selanjutnya tinggal persiapan.
Asosiasi Sepak Bola Jerman dalam periode berikutnya mulai sibuk mempersiapkan segala kebutuhan pemain timnas selama pelatihan intensif di Brasil. Misalnya untuk persediaan makanan, mereka akan membeli sejumlah bahan makanan dari Jerman. Bahkan untuk bahan yang mensyaratkan kesegaran, setiap hari akan dikirim melalui kargo udara dari Jerman ke Santo Paulo setelah tiba di Brasil, demi menjamin pasokan makanan paling sempurna bagi para pemain timnas.
Selain itu, tim Jerman juga telah mempercepat penjadwalan sejumlah staf dan tim pelatih untuk dikirim ke Brasil guna melakukan persiapan awal.
Kompetisi sepakbola Brasil tidak seperti Eropa yang menggunakan sistem kalender lintas tahunan. Jadwal liga mereka berlangsung dari Mei hingga Desember. Namun kali ini demi menyesuaikan agenda Piala Konfederasi, mereka secara khusus mengosongkan jadwal selama lebih dari satu bulan di bulan Juni dan Juli.
Klub São Paulo sebelumnya telah mencapai perjanjian dengan tim Jerman. Setelah menyelesaikan lomba liga pada 25 Mei, basis pelatihan Cotia akan dikosongkan sepenuhnya dan diserahkan untuk digunakan tim Jerman. Sebagian staf mereka akan mendapat liburan, sementara tim Jerman akan mengatur personel sendiri untuk bekerja di Cotia.
Untuk ini, tim Jerman benar-benar mengeluarkan modal yang cukup. Seperti terakhir kali di Gdańsk Polandia ketika langsung membeli seluruh hotel manor, kali ini mereka memesan 70 kamar suite dua penumpang di Hotel Hilton wilayah kota São Paulo Brasil, termasuk dua kamar suite mewah tingkat tertinggi. Yang pertama digunakan untuk pemain dan personel, sedangkan yang terakhir diperuntukkan bagi Yang Chengzhuo dan Ketua Asosiasi Sepakbola Niersbach yang ikut dalam ekspedisi.
Hanya akomodasi dan makan tim Jerman selama periode Piala Konfederasi, ditambah biaya sewa basis pelatihan Cotia milik Sao Paulo, bagi timnas negara-negara kecil hampir setara dengan total anggaran satu tahun mereka. Hanya organisasi sekaya Asosiasi Sepak Bola Jerman yang memiliki kewibawaan untuk mengeluarkan darah-darah seperti ini.
Namun jika melihat pendapatan dan keuntungan Asosiasi Sepak Bola Jerman selama setahun terakhir setelah merebut Piala Eropa, akan ditemukan bahwa usaha yang mereka keluarkan ini hanyalah sembilan helai bulu kerbau bagi mereka.
Oleh karena itu, bonus yang dikeluarkan Asosiasi Sepak Bola Jerman untuk para pemain kali ini juga sangat besar, hanya sedikit lebih rendah dibandingkan saat Piala Eropa.
Hal ini memicu eksplorasi media yang cukup gencar, hasilnya terungkap bahwa bonus kemenangan Piala Eropa Yang Chengzhuo mencapai 3 juta euro. Seluruh dunia sontak tercengang. Jika Jerman berhasil memenangkan Piala Konfederasi, Yang akan mendapatkan bonus 2 juta euro. Kelolosan Jerman dari kualifikasi Piala Dunia akan memberinya tambahan 1 juta euro.
"Pantasan Yang Cheng berani menghamburkan uang untuk membeli rumah mewah di Malibu bagi Charlize Theron!" sindir Der Spiegel dengan nada iri.
Namun di internal Jerman, besaran bonus para pihak bukan lagi rahasia. Lahm dan Schweinsteiger pun menyatakan: "Semua tahu bonus itu layak didapatkan pelatih kami."
Ketua Asosiasi Sepak Bola Jerman Niersbach menerima wawancara, "Ada rumor yang mengatakan Yang Chengzhuo membuka mulut selebar singa saat negosiasi kontrak. Ini tidak benar. Fakta sebenarnya adalah, dia tidak pernah menawar-nawar masalah gaji dan bonus. Alasan kami memberikan bonus setinggi itu karena kami menggunakan hak-nya untuk promosi dan sponsor."
"Apakah bonus 3 juta Euro terlalu besar?" Ekspresi dingin Niersbach saat menghadapi pertanyaan wartawan seolah mencemooh ketidaktahuan penanya, "Setidaknya saya tahu, bagiandari hak yang dia dapatkan dari Real Madrid tiap tahun sudah berkali lipat lebih besar dari ini!"
Pernyataan ini juga dikonfirmasi oleh pihak Real Madrid, sehingga menutup mulut semua orang.
Meski telah fokus ke timnas, pengaruh Yang Chengzhuo sebagai ikon emas dunia olahraga justru semakin meningkat setelah memenangkan Piala Eropa!
Sepanjang proses ini, Yang Chengzhuo sama sekali tidak memberikan pernyataan. Kini dia memegang prinsip: lebih banyak bertindak, sedikit bicara!
