Sambil memikirkan tiga mantra ini, Wang Lin berdebar-debar. Mengikuti mantra lisan Bola Api, jari kanannya membentuk segel. Sayangnya tidak hanya api, bahkan percikan pun tidak muncul. Setelah lama, ia mengerutkan kening dan mencoba lagi.
Percobaan berulang kali selalu gagal, hanya sekali muncul sedikit percikan yang langsung menghilang.
“Bakat... Bakat lagi!” Wang Lin tersenyum pahit, mencoba Ilmu Retakan Bumi pada batu di sebelah. Meski hasilnya sedikit lebih baik dari Bola Api, melihat retakan di batu yang tak lebih tebal dari kelingking, ia menghela napas. Ilmu seperti ini mungkin bisa digunakan untuk menipu orang biasa di kaki gunung, tapi sama sekali tak berguna dalam pertarungan.
Terakhir ia berlatih Ilmu Daya Tarik, hasilnya tetap tak memuaskan.
Namun jika bicara tingkat keberhasilan, Ilmu Daya Tarik masih lebih baik. Tanpa banyak bicara, Wang Lin fokus total pada Ilmu Daya Tarik. Secara sederhana, ilmu ini adalah mengendalikan benda dari kejauhan.
Jika kelincahannya meningkat dan konsentrasi energi mencapai lapisan kedua, ia bisa mempelajari Ilmu Pengendalian Benda. Ketika konsentrasi energi menerobos lapisan ketiga ke lapisan keempat, barulah ia bisa pergi ke Jianling Ge untuk memilih pedang terbang.
Setelah berlatih setengah hari, Wang Lin pulang sebelum malam. Dengan konsentrasi energi lapisan pertama, penglihatan dan pendengarannya tajam. Saat melewati Gerbang Timur dan melintasi Bagian Urusan, ia mendengar suara familiar dari dalam.
"Saudara Liu, awalnya Anda menugaskan saya untuk memotong kayu dengan target 100 kati, sekarang tiba-tiba dinaikkan jadi 1000 kati? Saya Zhang Hu bukan pendatang baru, selama bertahun-tahun juga tak pernah lalai memberi hormat. Apa Anda benar-benar ingin menghancurkan hidupku sampai harus turun gunung barulah puas?"
"Zhang Hu, jangan anggap aku sengaja menyulitkanmu. Tahun baru tinggal hitungan bulan, tapi kau malah tambahkan masalah! Kayu bakar yang kau kirim ke Ruang Eliksir itu 30% isinya air! Aku sampai dimarahi habis-habisan oleh senior di sana. Dasar keparat licik!"
"Tidak mungkin! Kau memfitnahku! Bukankah ini karena beberapa hari lalu Zhao Fugui memberimu sebuah Talisman Dewa agar kau membantunya memilih pekerjaan yang lebih ringan, dan kebetulan kulihat? Masalah segitu saja! Semua murid sementara mana ada yang tidak tahu sifat aslimu? Hingga harus memaksaku meninggalkan Sekte Hengyue? Dasar bajingan! Aku berhenti! Sekarang juga akan kulaporkan ke Sesepuh!" Zhang Hu mengamuk dengan suara menggelegar.
"Zhang Hu, kau yang memancingnya! Salahkan nasib malangmu karena melihat sesuatu yang tak seharusnya kau lihat. Hari ini kau akan kubungkam di sini! Jika Sesepuh tahu masalah ini, tak segan aku akan menyuruh orang membantai seluruh keluargamu!"
Suara dingin Pemuda Liu terdengar dari dalam ruangan. Disusul teriakan kaget Zhang Hu. Wang Lin yang mendengar ini kaget, tubuhnya langsung melesat masuk ke Bagian Urusan dan menendang pintu kamar.
Terlihat wajah Pemuda Liu yang bengis memegang pisau belati, menusuk cepat ke arah Zhang Hu yang sudah terpojok di dinding dengan wajah dipenuhi ketakutan.
Dalam situasi genting, Wang Lin melihat tak ada waktu untuk menyelamatkan Zhang Hu. Segera menggunakan Ilmu Tarik. Beruntung kali ini berhasil, energi tak kasat mata membentuk tangan raksasa yang langsung membelenggu lawan. Ujung pisau sudah menggores dada Zhang Hu, darah mengalir deras.
Pemuda bermarga Liu terkejut, seluruh tubuhnya seolah terhimpit kekuatan tak terhingga. Pisau di tangannya tak bisa maju sedikit pun.
Wajah Zhang Hu pucat pasi, keringat sebesar biji kedelai terus bercucuran. Ia melirik Wang Lin penuh rasa syukur, segera merangkak menjauh.
Pemuda Liu terpaku sejenak lalu memberontak mati-matian. Keringat membasahi dahi Wang Lin, terlihat tanda-tanda kehilangan kendali.
Pertama kali menggunakan Ilmu Tarik untuk membelenggu manusia hidup, Wang Lin jelas kewalahan. Ditambah perlawanan lawan, kontrolnya semakin goyah. Tubuhnya gemetar ringan. Melihat Zhang Hu tak terluka parah, ia menghela napas - konsentrasi Ilmu Tarik pun mengendur.
Melihat lawan hampir berhasil melepaskan diri, Zhang Hu menunjukkan ekspresi aneh. Ia melirik Wang Lin, lalu melihat ke arah Saudara Liu, wajahnya menampakkan kekejaman. Dengan cepat ia mengambil kapak pemotong kayu dan mendekati Saudara Liu.
Mata Saudara Liu dipenuhi ketakutan, perjuangannya semakin ganas. Zhang Hu menggigit gigi, bergumam pelan: "Tak ada kejantanan tanpa kekejaman, Saudara Liu, kau yang memaksaku. Dasar bajingan, kau bahkan mau membasmi seluruh keluarganya?"
"Zhang Hu, apa yang kau lakukan!" Wang Lin kaget, teknik gravitasi kehilangan efek.
Saat pemuda bermarga Liu mendapatkan kembali mobilitasnya, Zhang Hu mengangkat kapak dan menghantam kepala Saudara Liu. Suara seperti semangka pecah bergema. Saudara Liu tak sempat menghindar, tubuhnya kejang-kejang beberapa kali lalu tak bergerak lagi.
Kapak di tangan Zhang Hu jatuh berdentang ke lantai. Ia terpaku menatap mayat berdarah di kakinya, ekspresinya penuh kompleksitas.
Wang Lin terdiam di tempat, ini pertama kalinya dia melihat mayat berdarah segar. Setelah lama, dia bertanya dengan getir: "Zhang Hu, kamu..."
Zhang Hu menatap Wang Lin dengan wajah terdistorsi, menunjukkan ekspresi mengerikan. Kata demi kata dia ucapkan: "Wang Lin, kau juga lihat sendiri. Bukan aku yang ingin membunuhnya! Kalau hari ini tak ada kamu, aku Zhang Hu sudah dibunuhnya! Semua ini dia yang memaksaku, dia yang memaksaku!"
Wang Lin tetap diam, tak menyangka kejadian akan seperti ini.
Zhang Hu menarik napas dalam, matanya menunjukkan keteguhan. Dia menggeledah mayat tersebut cukup lama dan menemukan bungkusan kain abu-abu. Setelah dibuka, terlihat ratusan Talisman Dewa untuk kunjungan keluarga Murid sementara. Selain itu ada buku jilid benang yang langsung dia simpan di dada.
Kemudian dia mencari-cari lagi di ruangan, akhirnya menemukan kompartemen rahasia di bawah tempat tidur. Saat dibuka, terlihat selembar kertas kuning.
Setelah merenung sejenak, ia berbalik menatap Wang Lin dan berkata, "Wang Lin, kebaikanmu hari ini akan kukukir di hati. Aku tidak bisa tinggal di Sekte Hengyue lagi. Begitu mereka menemukan kematian si Liu ini dan menyelidikinya, pasti akan mencurigaiku. Barang-barang ini akan kuambil. Mengenai Talisman Dewa yang menjadi sumber malapetaka ini, pasti harta berharga. Kalau tidak, si Liu ini tidak akan berniat membunuhku. Kau ambil saja!" Sambil berkata demikian, ia menyerahkan kertas kuning itu kepada Wang Lin.
Wang Lin tidak segera menerima. Ia menghela napas dan berkata dengan getir, "Kau... kenapa harus seperti ini? Kalau tadi kau tidak membunuhnya..."
Zhang Hu mengerutkan kening, "Wang Lin, jangan bahas lagi hal ini! Selama bertahun-tahun aku sudah muak. Jika kau masih menganggapku teman, terimalah Talisman Dewa ini!"
Dengan wajah getir, Wang Lin akhirnya menerimanya dan tidak berkata-kata lagi.
"Wang Lin, aku harus pergi. Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Jika sekte menyelidiki, akhirnya hanya akan menemukan aku. Saat itu aku sudah lama meninggalkan Sekte Hengyue. Hmph, Negara Zhao luas. Aku Zhang Hu tidak percaya akan menjadi Murid sementara seumur hidup!" Ekspresi Zhang Hu rumit. Setelah lama berdiam, ia perlahan berbalik dan meninggalkan kamar.
