Saudara Senior Zhang memandang Wang Zhuo dengan dingin: "Kunci sebenarnya memang sangat terkait dengan bakat. Ada yang bisa sukses sekali mencoba, ada yang perlu ratusan kali, ribuan kali, bahkan ada yang tidak bisa seumur hidup."
Wang Lin menunjukkan ekspresi melankolis, tiba-tiba bertanya: "Saudara Senior Zhang, apakah setiap terobosan tingkatan selalu sesulit ini? Dari dua ke tiga, tiga ke empat? Semua seperti ini?"
Saudara Senior Zhang mengangguk: "Benar, semakin tinggi tingkatan, semakin sulit. Terutama dari tahap tiga ke empat, dan lima ke enam, lebih sulit lagi!"
Saat Saudara Senior Zhang menjawab, beberapa murid dari kejauhan mulai mendekat. Tiba-tiba seorang perempuan bertanya: "Saudara Senior, di mana letak kesulitan dari tahap tiga ke empat? Saat ini saya berada di Periode Konsentrasi Qi tahap tiga."
Orang yang berbicara itu dikenali Wang Lin, tak lain adalah perempuan bermarga Zhou yang dikejar-kejar Wang Zhuo.
Saudara Senior Zhang merenung sejenak, lalu berkata: "Baiklah, hari ini akan kujelaskan secara detail tentang hambatan Periode Konsentrasi Qi. Pada Periode Konsentrasi Qi di bawah enam lapis, ada dua hambatan. Pertama, dari tahap tiga ke empat. Hambatan ini bagi sebagian orang bisa dilewati dengan mudah, namun bagi yang lain mungkin takkan bisa terobos seumur hidup. Kuncinya tidak terletak pada bakat, melainkan pada kemampuan memahami makna filosofi 'Jalan Besar tak kenal ampun'!"
Setelah berkata demikian, dia melirik semua orang dengan tatapan penuh makna, lalu melanjutkan: "Para praktisi seni immortal harus memutuskan ikatan duniawi. Jika bisa memutuskan, maka hambatan dari tingkat tiga ke empat tidak akan sulit. Tapi jika tidak bisa, maka akan sangat sulit! Sedangkan hambatan dari tingkat lima ke enam itu karena perubahan kualitatif dalam Periode Konsentrasi Qi, tubuh yang telah dimodifikasi energi spiritual mencapai tahap awal, akan mengalami serangkaian perubahan lebih mendalam yang membutuhkan konsumsi energi spiritual sangat besar, sehingga menjadi hambatan yang menghentikan langkah kebanyakan orang."
Wang Lin gemetar mendengar penjelasan itu, diam membisu.
Murid-murid Dalam lainnya juga menunjukkan ekspresi beragam, terus mengajukan beberapa pertanyaan hingga hari mulai gelap, barulah mereka bubar.
Wang Lin berjalan ke dalam lembah sambil mengerutkan kening, suara aliran air di telinganya semakin keras, tak lama kemudian muncul sebuah sungai kecil di hadapannya.
Secercah energi spiritual samar menyebar dari air sungai. Wang Lin menciduk dan meminumnya, dalam hati berpikir meski tak sebanding dengan air mata energi spiritual, setidaknya bisa sedikit menambah energinya.
Tanpa basa-basi, dia mengeluarkan labu-labu dan mengisinya dengan air sungai. Setelah lama, akhirnya semua labu terisi. Begitu berbalik, matanya langsung menyempit. Di kejauhan, Saudara Senior Kedua Zhang Kuang berdiri seperti hantu. Padahal saat mengisi air tadi, indra spiritualnya terus memantau sekeliling tapi tak mendeteksi keanehan. Jelas dia sudah lama berada di situ. Wang Lin merasa gusar.
"Saudara Junior Wang, air sungai ini mengandung energi spiritual. Banyak minum akan bermanfaat untuk latihanmu. Tapi kulihat kau menyiapkan banyak labu. Apakah sebelum datang ke lembah, kau sudah tahu ini akan berguna?" Zhang Kuang mengedipkan mata, bertanya dengan suara berat.
Wang Lin dengan tenang menyimpan labu di tangannya, lalu menjawab hormat: "Guru saya telah memberitahu sebelumnya bahwa air di sini membantu latihan. Karena itu, saya menyiapkan banyak wadah."
Zhang Kuang menatap Wang Lin lama-lambat, kemudian mengangguk dan berkata: "Paman Sun mengetahui hal ini, itu memang wajar. Kembalilah untuk melanjutkan latihanmu. Hanya dalam dua tahun sudah mencapai Periode Konsentrasi Qi lapis pertama, rupanya adik benar-benar bertekad bulat. Bagus! Aku harap saat bertemu lagi, kau sudah mencapai lapis kedua!"
Wang Lin mengatupkan tinju memberi salam perpisahan, meninggalkan tempat itu dengan hati-hati. Baru setelah kembali ke gua, ia menghela napas lega. Bajunya sudah basah oleh keringat. Untungnya ia sudah membiasakan diri menyembunyikan tingkat kultivasinya setiap saat. Seandainya lawan mengetahui ia sebenarnya sudah mencapai Kondensasi Qi lapis ketiga, pasti akan mencurigainya. Dengan kekuatan saat ini, bahkan jika dibunuh, ia sama sekali tidak bisa melawan.
"Para kultivator immortal sebenarnya sama dengan manusia biasa, memiliki berbagai keinginan. Bahkan terkadang lebih kejam dan realistis berkali-kali lipat dibanding dunia mortal. Karena itu, mutiara misterius ini sama sekali tidak boleh diketahui orang." Wang Lin mengingatkan diri sendiri dengan tegas.
Setelah menarik pegangan di dinding dan menutup gua, Wang Lin duduk bersila sambil merenung.
Secara teori, praktisi seni immortal memutus ikatan duniawi untuk menghindari berbagai keinginan yang mengganggu kultivasi. Namun sejak bergabung dengan Sekte Hengyue, sebagian besar praktisi yang ia lihat justru memiliki nafsu lebih kuat dibanding orang biasa.
Dengan demikian, konsep "memutus ikatan duniawi" hanyalah hal yang samar. Tapi menurut penjelasan Saudara Senior Zhang, untuk mencapai kemajuan dari tingkat tiga ke empat, hal ini mutlak diperlukan - sebuah kontradiksi yang membingungkan.
Setelah merenung lama tanpa hasil, Wang Lin mengakui ketidakmampuannya melepaskan ikatan keluarga. Untungnya meski tidak bisa mencapai terobosan, energi spiritual di Periode Konsentrasi Qi Tingkat Ketiga tetap bertambah. Akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan upaya terobosan jangka pendek dan fokus mengkonsolidasikan tingkat ketiga.
Waktu berlalu dengan cepat, satu tahun, dua tahun, tanpa terasa dua tahun lagi telah berlalu. Wang Lin telah bertapa di gunung belakang selama empat tahun. Dua tahun terakhir, Wang Lin hanya keluar sekali untuk mengambil air sungai, merendamnya dengan mutiara lalu melanjutkan kultivasi.
Empat tahun di dunia nyata, setara dengan 25 tahun dalam mimpi. Jika ditambah waktu sebelumnya, sebenarnya Wang Lin telah berlatih selama 27-28 tahun.
Periode Konsentrasi Qi masih mandek di Tingkat Ketiga, belum ada terobosan. Tapi energi spiritual dalam tubuhnya terus bertambah tanpa henti.
Hari ini adalah hari terakhir masa empat tahun kultivasi. Pagi-pagi, suara Senior Zhang bergema di luar: "Para adik seperguruan, masa empat tahun telah habis! Segera keluar! Pemimpin Sekte sedang menyiapkan ritual di aula utama untuk memulangkan kalian!"
Semua gua di tebing terbuka satu per satu. Para Murid Dalam berjalan keluar dari tempat pertapaan mereka.
Lebih dari 40 orang berdiri di lembah. Selama empat tahun bertapa, masing-masing telah memperoleh hasil. Wang Lin menggerakkan indra spiritualnya untuk memindai sekeliling.
Wang Zhuo telah mencapai puncak Periode Konsentrasi Qi Tingkat Kelima, hampir memasuki Tingkat Keenam. Beberapa rekan lainnya juga memiliki pencapaian serupa. Dalam empat tahun ini, setiap orang menunjukkan kemajuan.
Perempuan bermarga Xu juga mencapai Periode Konsentrasi Qi Tingkat Ketiga. Sementara itu, Saudara Senior Zhang - saat Wang Lin mengamati dengan seksama - telah mencapai Periode Konsentrasi Qi Tingkat Keenam!
Samar-samar, ia merasakan sesuatu yang berbeda dalam proses kultivasinya. Pertama-tama adalah persepsi spiritualnya - saat mengamati orang lain tadi, sepertinya tak ada yang menyadari pengamatannya.
Perempuan bermarga Zhou yang dua tahun lalu mengaku telah mencapai Periode Konsentrasi Qi Tingkat Ketiga, menurut pengamatan Wang Lin, masih berkutat di Tingkat Ketiga dengan tingkat energi spiritual dalam tubuhnya tidak menunjukkan peningkatan sama sekali.
Sebuah dugaan muncul di benak Wang Lin: Tampaknya orang lain tidak memiliki batas tak terhingga di Tingkat Ketiga seperti dirinya. Atau mungkin... dirinya telah melampaui Tingkat Ketiga? Jantung Wang Lin berdebar kencang saat ia berusaha menekan pikiran ini.
