Bab Keempat Puluh Empat Li Shan

　　Memikirkan hal itu, matanya bersinar penuh semangat dan mulai berteriak-teriak. 　　"Para Saudara Senior Sekte Hengyue, ada pepatah kuno yang mengatakan 'membunuh seseorang hanyalah sebatas memenggal kepalanya'. Tapi hari ini saya ingin memberitahu kalian semua: membunuh mana ada yang seseru mempermalukan orang! Mempermalukan orang bisa membuat lawan terkutuk selamanya. Bayangkan saat kalian bertarung dengan musuh, tiba-tiba menggunakan jurus ini. Meski kalah, secara gengsi kalian pasti menguasai keunggulan yang tak terbayangkan!" 　　"Atau saat kabur, jurus ini pasti memberi efek mengejutkan. Musuh yang penuh debu hitam dan bau busuk – jika kalian lari ke kerumunan orang, mana berani dia mengejar lagi?" 　　"Apalagi jika menghadapi saingan cinta, jurus ini efeknya langsung menentukan kemenangan. Hehe, siapa yang berani merebut wanitamu, pakai jurus ini! Dijamin si gadis kecil takkan mau dekat-dekat lagi dengannya – dia tak tahan bau busuk itu~~" 　　Teriakan Li Shan ini benar-benar menggugah hati banyak Murid Dalam, terutama bagian tentang menghadapi saingan cinta yang disebutkannya, membuat banyak Murid Dalam semakin tidak tahan ingin mencoba. 　　Benda ini benar-benar senjata pamungkas tak terkalahkan di dunia persaingan cinta! 　　Tiba-tiba pandangan Li Shan beralih ke Wang Lin yang tak jauh darinya. Ia mengenali sampah Sekte Hengyue ini. Menurutnya, sampah seperti ini adalah target empuk yang rela menggelontorkan semua hartanya demi kesempatan. Beberapa sampah Sekte Xuandao sudah dihisapnya hingga kering. Melihat Wang Lin, Li Shan langsung berseri-seri dan melanjutkan: 　　"Terutama adik-adik seperguruan yang level kultivasinya rendah, bom guntur ini akan sangat efektif bagi kalian. Dengan senjata ini di tangan, siapa berani mengganggu kalian? Siapa yang berani, langsung lempar satu! Aku Li Shan jamin kalian bisa berjalan mengangkang di dalam sekte tanpa ada yang berani macam-macam." Saat mengatakan ini, Li Shan dalam hati tertawa kecut, berpikir "Dosa-dosa... jaminan 'tidak ada yang berani' itu mustahil, yang ada malah dipukuli sampai babak belur tidak bisa dihindari." 　　"Bom Guntur ini benar-benar senjata andalan untuk adik-adik seperguruan yang kultivasinya rendah! Hari ini aku obral besar, beli dua gratis satu, anggap saja sebagai jalinan persaudaraan. Nanti kalau kita bertemu lagi di Dunia Kultivasi, jangan lupa saling membantu ya." Li Shan melihat banyak yang mulai tertarik, segera meningkatkan intensitas promosinya. 　　Di antara murid-murid Dalam yang termakan retorika bombastisnya, seorang berkata: "Barang ini benar sebagus klaimmu? Coba keluarkan beberapa, biar aku pilih satu untuk diuji. Kalau memang terbukti, aku akan beli beberapa untuk main-main." 　　Li Shan tanpa banyak bicara mengeluarkan puluhan bola petir dari kantong penyimpanannya, meletakkannya perlahan di tanah seolah takut meledak, berkata: "Barang berharga ini harus diangkat dan diletakkan dengan lembut. Saat digunakan, cukup lempar - begitu terkena hambatan akan langsung meledak." 　　Murid Dalam yang berbicara itu dikenali Wang Lin sebagai Sun Hao. 　　Sun Hao maju, dengan hati-hati mengambil satu bola petir dari tumpukan tersebut dan mengamatinya di telapak tangan. 　　Wajah Li Shan tetap biasa, dalam hati mengejek: "Bodoh, masa kamu bisa melihat keanehan? Kecuali Sesepuh sekte, bahkan Saudara Senior pun tak tahu rahasia di dalamnya!"