Berbaring di tempat tidur pondok kecilnya, dengan tingkat kultivasi Wang Lin sekarang yang sama sekali tidak mengantuk, ia duduk sambil memandang bulan di balik jendela, tangan kanannya meraih labu dan meneguk besar.
"Untuk mencapai breakthrough dari Periode Konsentrasi Qi menuju Pembangunan Fondasi, energi spiritual yang dibutuhkan terlalu besar. Harus segera mempersiapkan embun." gumam Wang Lin.
"Benar, bocah. Kapan kau akan mencari materi kayu untuk menyempurnakan Batu Mutiara Tianni?" tanya Situ Nan.
"Aku akan mencari tempat retret dekat sini untuk bertapa, berusaha mencapai Tahap Fondasi Bangunan terlebih dulu. Baru setelah itu mencari materi." Wang Lin merenung sejenak sebelum menjawab.
Semalam berlalu tanpa kata, beberapa hari berikutnya, Wang Lin terus menemani orangtuanya. Setelah tinggal di rumah selama setengah bulan, Wang Lin berpamitan pada orangtuanya. Di bawah tatapan penuh kerinduan Ayah dan Ibu, tubuhnya berubah menjadi cahaya panjang dan menghilang di ufuk langit.
Kepergian kali ini membuat Wang Lin merasa sedih. Ia tidak tahu kapan akan kembali lagi—beberapa tahun lagi, atau mungkin seumur hidup...
Sebenarnya tempat utama yang dipilih untuk retret adalah gua mata angin di tebing jurang. Namun setelah dipikir matang, Wang Lin membatalkan rencana itu. Latihannya berbeda dengan orang lain—harus ada sumber air. Tanpa itu, sekalipun tempat itu surga duniawi, ia tidak akan memilihnya. Selain itu, yang terpenting adalah lokasi ini terlalu dekat dengan Puncak Hengyue, sangat berbahaya.
Setelah mencari di sekitar area yang luas, |Wang Lin menemukan sebuah gua di bawah gunung gundul. Di dalamnya terdapat mata air bawah tanah dengan banyak kotoran hewan di sekitarnya, menunjukkan seringnya hewan datang ke sini. Setelah memeriksa gua dengan teliti dan memastikan tidak ada pintu keluar lain, tanpa basa-basi ia segera menggunakan |Seni Tarik Benda untuk mengendalikan batu-batu menutup rapat mulut gua.
Dengan demikian, tempat ini benar-benar tertutup rapat. |Wang Lin memulai |menutup diri untuk berlatih keduanya.
Waktu bagaikan panah melesat, hari demi hari berlalu di pegunungan. Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun - tanpa terasa empat tahun telah berlalu.
Di luar gua tempat |Wang Lin bertapa, tumpukan batu yang awalnya berantakan kini telah ditutupi tanaman merambat yang lebat, menyamarkan segala bentuk aslinya. Bahkan dari dekat pun sulit dikenali.
Selama empat tahun, tempat ini menjadi area berkumpulnya binatang liar gunung. Bahkan beberapa hewan langka yang aneh sering terlihat mondar-mandir di sini, melakukan |latihan pernafasan menghadap ke arah gua.
Pada suatu hari, dua kilatan cahaya panjang melintas di langit. Tampak tiga orang—dua pria dan satu wanita—mengendarai cahaya pedang tiba di tempat ini. Yang paling depan adalah seorang pria paruh baya mengenakan jubah hitam, matanya berkilat seperti petir. Tubuhnya melayang di udara, mengeluarkan aura sakral layaknya dewa. Di bawah kakinya, sebilah pedang kecil berwarna hijau memancarkan sinar dingin yang menggetarkan.
"Kakak Senior Ketiga, kali ini kau harus membantuku memilih Binatang Kristal Tinta yang lebih banyak energi spiritualnya. Bulan depan akan ada pertandingan untuk merebut kuota masuk gunung belakang. Dengan Binatang Kristal Tinta sebagai Roh Pedang, aku pasti menang." Di samping pria paruh baya itu, berdiri seorang gadis dengan wajah cantik bak bulan purnama, suaranya merdu seperti kicauan burung layang-layang.
Seandainya Wang Lin melihat gadis ini, pasti akan merasa familiar. Dialah Gadis bermarga Xu yang diam-diam menyukai Wang Zhuo empat tahun silam. Empat tahun telah mengubah gadis pemalu itu menjadi jelita, sorot matanya yang berkilauan semakin memesona dibanding masa lalu.
Pria paruh baya terlihat bengong sejenak, baru tersadar setelah lama kemudian. Ia segera mengangguk dan berkata: "Adik Junior Perempuan, semangatlah! Berjuanglah untuk bisa masuk ke gunung belakang. Setelah kali ini membantumu menangkap Dark Crystal Beast, aku juga perlu masuk retret untuk berlatih."
Di samping perempuan itu berdiri seorang pemuda berusia sekitar 8-9 tahun. Ia memeluk erat perempuan itu dengan wajah pucat pasi, berteriak keras: "Kakak Senior, Kakak Senior, kalian terbang terlalu cepat! Mataku sama sekali tidak bisa terbuka. Kalau sudah sampai lokasi, cepat turun saja!"
Perempuan bermarga Xu tersenyum manis: "Adik Seperguruan, kan kamu yang memaksa ikut? Sudah kukatakan kualitasmu belum memadai tapi tidak percaya. Baru kecepatan segini saja sudah tidak tahan."
Pria paruh baya menoleh memandang mereka dengan suara berat: "Adik Seperguruan, meski bakatmu luar biasa, tapi kalau tidak tahan sedikit kesulitan begini, bagaimana bisa mempelajari seni immortal?"
Pemuda itu jelas-jelas sangat takut padanya, langsung patuh berkata: "Kakak Senior Ketiga, aku tahu salah."
Perempuan bermarga Xu mengetuk dahi pemuda itu, tersenyum: "Adik Seperguruan, tunggu sebentar saja. Setelah menangkap Beast Tinta Kristal, kita akan langsung kembali ke sekte."
Pemuda itu segera mengangguk, berbisik: "Kakak Senior, kau adalah jenius Sekte Xuandao kami. Hanya dalam 4 tahun langsung naik dari lapisan keempat Periode Konsentrasi Qi ke lapisan ketujuh. Dengan menangkap Beast Tinta Kristal sebagai Roh Pedang, pasti kau akan langsung menjadi ahli sekte. Nanti kalau Li Shan masih berani menggangguku, kau harus membelaku ya."
Perempuan itu menggelengkan kepala, tersenyum pahit: "Kalau bicara soal jenius sejati, masih Saudara Senior Liu Feng yang sekarang hampir menyamai level Saudara Senior Besar, hampir mencapai lapisan ketiga belas. Juga ada Kakak Senior Liu Mei yang katanya sudah mencapai lapisan kedua belas. Mereka semua murid asli Sekte Xuandao, jadi otomatis punya hak masuk gunung belakang. Aku berbeda, berasal dari Sekte Hengyue, jadi harus ikut kompetisi untuk memperebutkan kuota. Semoga kali ini bisa menang."
Pria paruh baya di samping mendengus kesal: "Liu Feng itu bisa cepat meningkat karena masuk ke gunung belakang. Dulu Pendiri Sekte memang sengaja merebut gunung belakang Sekte Hengyue. Kalau bukan karena Pendiri Sekte, mana mungkin Liu Feng bisa naik level secepat itu? Meski punya bakat, tanpa energi spiritual melimpah, butuh beberapa tahun untuk breakthrough satu lapisan."
Perempuan bermarga Xu tersenyum manis mengalihkan topik: "Kakak Senior Ketiga, menurutmu tempat ini... Aku ingat empat tahun lalu belum seperti ini. Kenapa dalam empat tahun terakhir banyak binatang buas gunung berkumpul untuk latihan pernafasan?"
