Sun Youcai yang sedang melesat cepat di dalam tanah menggigil, rasa takut yang ekstrem membuatnya sesak nafas. Tiba-tiba ia merasa tanah di depannya mulai memanas. Dalam hati ia menggerutu: Teknik meloloskan diri melalui tanah ini sangat berguna di daerah lain, tapi di Negeri Api Membara yang dipenuhi gunung berapi besar kecil, teknik ini memiliki persyaratan ketat.
Jika tidak sengaja langsung masuk ke magma gunung berapi, maka hanya bisa pasrah pada nasib.
Sebelumnya, meski Sun Youcai sedang melarikan diri, dia akan memperhatikan arah. Begitu merasakan tanah mulai hangat, dia akan segera berbalik arah. Tapi kali ini, karena mengira dikejar ahli Tahap Transformasi Dewa, dalam kepanikannya dia salah memilih lokasi. Ingin menghentikan gerakan sudah terlambat, hanya bisa berusaha sekuat tenaga mengangkat tubuhnya ke atas.
Dengan suara "brak", tubuhnya menembus lapisan tanah dan muncul di dalam gua vulkanik raksasa. Gelombang panas menyambar wajahnya, rambut dan alisnya segera mengeriting dan hangus terbakar.
Dengan teriakan kaget, Sun Youcai segera melemparkan Pedang Terbang-nya, terhuyung-huyung mendarat di batu yang menonjol. Hanya dalam sekejap, seluruh tubuhnya sudah menunjukkan tanda-tanda retak, sementara pakaiannya langsung hancur menjadi abu arang saat tubuhnya bergerak.
Bahkan Pedang Terbang di bawah kakinya mulai memerah, suhunya semakin tinggi.
Keringat Sun Youcai langsung berubah menjadi uap putih begitu muncul. Dari kejauhan, seluruh tubuhnya dikelilingi kepulan asap putih. Meski telanjang bulat, penampilannya justru memiliki aura mistis layaknya dewa.
Di bawahnya terbentang kolam magma raksasa. Gelembung-gelembung besar terus bermunculan dan meletus di permukaan, setiap kali meletus akan menyisakan seberkas Gas Hitam yang mengepul ke atas.
Sun Youcai hendak nekat menerobos dinding gunung api di seberang. Namun tiba-tiba tubuhnya gemetar, matanya terpaku menyaksikan magma di bawah dengan ekspresi ketakutan yang mendalam.
Pada saat itu, Wang Lin tiba di lokasi. Meski tidak menguasai teknik tanah Shen Dun, Shen Shi-nya terus mengunci pergerakan musuh. Merasa target berhenti, ia segera mengarahkan lempengan besi yang menghantam tanah dan berputar membentuk koridor. Wang Lin segera menyusul melalui koridor itu hingga tiba di area magma tempat Sun Youcai berada.
Saat memasuki gua gunung berapi, Wang Lin melihat Sun Youcai yang sedang menatap ke bawah dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
Mengikuti arah pandangannya ke bawah, terlihat sepasang mata segitiga muncul tepat di tengah lahar. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, mundur ke tepi koridor, dan menatap lahar tanpa bergerak.
Berdasarkan ingatan Ma Liang yang tumbuh besar di Negara Fireburn, tidak ada makhluk hidup di gunung berapi Fireburn. Jika ada, mustahil tidak terdeteksi oleh kultivator selama berabad-abad. Perlu diketahui bahwa hampir setiap beberapa tahun, Leluhur dari Empat Sekte Besar akan melakukan penyegelan pada gunung berapi Fireburn untuk memastikan keamanan.
Pada saat yang sama, Sun Youcai seperti kesurupan. Ia menatap mata itu dengan pandangan kosong, menyimpan pedang terbangnya, lalu menginjakkan kaki telanjang di batu yang membara. Bau daging terbakar segera menyengat dari kakinya.
Hanya berjalan tiga langkah ke depan, telapak kakinya sudah menghitam legam, daging dan kulit terkelupas, memperlihatkan tulang yang hangus terbakar. Namun di wajah Sun Youcai, tidak ada sedikitpun ekspresi kesakitan. Ia berdiri di tepi batu karang tanpa ragu langsung melompat ke bawah.
Kilatan sinar tajam terpancar dari mata Wang Lin. Dengan gerakan cepat, ia menyambar kantong penyimpanan di pinggang Sun Youcai tepat saat tubuhnya hendak terjatuh ke lahar. Tanpa menengok, ia langsung membelokkan tubuhnya dan cepat-cepat mundur.
Raungan menggelegar dari belakang disertai semburan hawa panas yang mencekik. Saat Wang Lin berlari, dinding koridor di sekelilingnya berubah memerah. Jika dilihat dari langit, semua gunung berapi besar kecil tiba-tiba mengeluarkan asap hitam pekat. Terutama salah satu gunung berapi besar, di sekelilingnya terlihat gelombang merah menyebar seperti cincin. Setiap tanah yang tersentuh gelombang itu seketika berubah menjadi merah.
Wang Lin wajahnya muram, melesat cepat melalui koridor. Tiba-tiba kakinya berhenti. Di depannya, nyala api berkumpul dari segala arah membentuk makhluk bermata segitiga dengan satu tanduk di kepala, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya api. Makhluk itu menatap Wang Lin dengan hasrat membunuh di matanya.
Tanpa bicara, Wang Lin langsung menyerang dengan Shen Shi Ekstrem. Kilatan merah menyambar dari matanya, menembus tubuh makhluk api. Mata makhluk itu kehilangan fokus, apinya meredup sesaat, tapi segera pulih. Celah panjang terbuka di bawah matanya, mengaum keras siap menelan Wang Lin.
Wajah Wang Lin semakin suram. Ia berbalik mundur, tapi tiba-tiba pupil matanya menyempit. Di belakangnya muncul lagi seekor makhluk api.
Di koridor sempit ini, makhluk api mengapit dari kedua ujung. Wang Lin mengeratkan gigi. Magic Treasure lempengan besi segera berputar di sampingnya. Tubuhnya mengikuti sambil menggali koridor baru.
Namun tiba-tiba, kedua hewan api itu bersuara serentak. Tanah di sekeliling langsung memerah membara. Wang Lin merasa jantungnya berdebar kencang. Tanah di sekitarnya mulai mengeras dengan cepat terlihat oleh mata telanjang, akhirnya membungkusnya membentuk sangkar berbentuk bola.
Sangkar ini terus menyempit, lalu dengan suara "brak", seluruhnya menutup rapat.
Di permukaan tanah saat ini, lapisan tanah retak-retak dan perlahan runtuh ke dalam. Tak lama kemudian, muncul cekungan besar. Di tengah cekungan itu terdapat bola tanah berwarna hitam.
Di sekitar bola tanah, delapan hewan api bermata segitiga terus menyemburkan cairan lelehan ke arahnya. Perlahan, bola api semakin mengecil. Saat tingginya mencapai setengah meter, hewan-hewan api itu berhenti menyembur.
Salah satu hewan api mengangkat bola tanah itu dan segera menyelam ke bawah tanah. Hewan-hewan api lainnya mengikuti dari belakang. Mereka bergerak cepat di bawah tanah, dalam sekejap sudah kembali ke gua gunung berapi sebelumnya.
Makhluk api itu melemparkan bola tanah ke bawah, tubuhnya segera melompat turun, mencengkeram bola api bersama spesies sejenisnya, dan menghilang ke dalam kolam magma. Beberapa gelembung muncul di permukaan kolam magma sebelum perlahan tenang kembali.
Asap hitam di sekitar gunung berapi semakin berkurang, retakan di tanah juga berangsur pulih seperti semula. Kecuali keberadaan cekungan besar yang membuktikan kejadian sebelumnya, tak ada tanda lain yang menunjukkan pernah ada makhluk api di sini.
Cekungan seperti ini cukup lumrah di Negeri Api Terbakar. Hampir di setiap gunung berapi, terdapat berbagai cekungan yang muncul tiba-tiba dengan ukuran berbeda.
Wang Lin memeluk tubuhnya menahan panas tinggi yang terus menerus datang. Saat tanah membungkusnya tadi, dia menggunakan Shen Shi Ekstrem untuk menyelubungi seluruh tubuh. Saat ini Shen Shi-nya sedang meluruhkan bola tanah secara perlahan.
Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa dirinya terus turun. Setelah lama, bola tanah bergetar seolah dilempar ke samping. Saat itu Shen Shi-nya telah menembus lapisan terakhir batasan bola tanah, melihat jelas segala sesuatu di depan mata.
Ini adalah hamparan lahar yang hampir tak berbatas, di atasnya terdapat ribuan koridor lava rapat tak terhitung. Aliran lava mengalir deras dari koridor-koridor tersebut, menyatu dengan lautan magma di bawahnya.
Bola tanah yang menjadi persembunyiannya terapung di atas magma. Di sekelilingnya, tersebar tujuh delapan bola tanah berukuran serupa, masing-masing ditunggangi seekor binatang api.
Memandang ke sekeliling lautan magma, ribuan mata segitiga berkerumun padat. Seekor binatang api melompat dari magma, mendarat di bola tanah tempat Wang Lin bersembunyi, merayap turun perlahan. Terhadap Shen Shi-nya Wang Lin, makhluk itu sama sekali tidak menyadari.
Waktu berlahan bergulir, beberapa ekor binatang api lagi muncul dari koridor lava di atas. Tanpa terkecuali, masing-masing menjunjung bola tanah di punggungnya.
Saat itu, seluruh magma tiba-tiba bergetar. Kawanan segera berpencar dari dalam magma, membuka area kosong. Seekor berukuran raksasa muncul dari magma. Wang Lin segera menarik kembali Shen Shi-nya, mengamati dengan waspada.
biasa umumnya hanya setinggi tiga chi lebih. Namun kepala ini saja sudah melebihi setengah zhang. Perlahan, hampir seluruh tubuh raksasanya muncul. Bentuk kolosalnya memancarkan tekanan aura dahsyat. Kehadirannya membuat semua di sekitarnya membeku tak bergerak.
Wang Lin terkejut dalam hati. Kekuatan yang ditunjukkan raksasa ini setara bahkan mungkin melebihi periode Yuanying. Namun seberapa tepatnya? Karena Wang Lin belum pernah melihat kultivator Tahap Transformasi Dewa bertarung, ia tak bisa memastikan.
raksasa itu menggeser mata merahnya ke sekeliling, lalu berenang perlahan ke kiri. Tak lama kemudian, muncul seekor lagi berukuran sama. Demikianlah satu per satu hingga total muncul enam belas ekor.
Enam belas binatang api ini membentuk lingkaran, di tengah lingkaran tersebut muncul cincin api semi-transparan perlahan dari lahar, memancarkan pendar tujuh warna di dalamnya.
Wang Lin mengamati dengan hati-hati, di bawah cincin api itu terlihat bayangan samar yang perlahan mengeras membentuk gumpalan api sebesar kepalan tangan.
Benang-benang tipis berwarna merah terhubung antara cincin api dan gumpalan api tersebut.
Saat gumpalan api muncul, keenam belas binatang api raksasa segera mengaum pelan, seluruh tubuh mereka melompat keluar dari lahar lalu berlutut satu kaki. Bersamaan dengan itu, semua binatang api di sekelilingnya mengaum rendah, tubuh mereka melompat-lompat dan bersujud di atas lahar.
Saat Wang Lin sedang mengamati, tiba-tiba kepalanya berdenyut keras. Mutiara Langit Terbalik yang menyatu dalam tubuhnya untuk pertama kali keluar sendiri dari titik antara alisnya. Andai Wang Lin tidak segera menghentikan, niscaya mutiara itu akan langsung menerobos tanah keluar.
Pada saat itu, seekor hewan api mencengkeram bola tanah di bawahnya dan melemparkannya ke atas. Di tengah udara, bola itu tiba-tiba berhenti. Bersamaan dengan itu, bola api segera menyusup ke dalam bola tanah. Suara hisapan terdengar jelas di keheningan gua kapur.
Teriakan menyayat hati tiba-tiba keluar dari dalamnya. Suara teriakan terus terdengar namun semakin melemah, hingga akhirnya menghilang sama sekali. Segera setelahnya, kabut kemerahan mulai mengepul dari bola tanah, dan bola api keluar dari dalamnya.
Bola tanah jatuh dari udara dan tenggelam ke dalam magma. Wang Lin merasa gundah. Kini ia memahami bahwa bola-bola tanah ini tidak hanya berisi dirinya yang masih hidup. Tampaknya meski tanpa perlindungan Shen Shi Ekstrem, seseorang tidak akan mati di dalam bola tanah itu, paling-paling hanya tertidur pulas.
Kemudian, empat bola tanah lagi dilemparkan dan satu per satu dimasuki oleh bola api itu. Teriakan kesakitan terus bergema selama hampir setengah shichen. Setelah bola tanah kelima tenggelam ke magma, bola tanah tempat Wang Lin bersembunyi dilempar dengan keras.
Mutiara Langit Terbalik di antara alisnya menggigil hebat, dengan dorongan yang belum pernah terjadi sebelumnya melepaskan diri dari belenggu Wang Lin. Pada saat yang sama, bola api itu menyusup ke dalam gumpalan tanah tempat Wang Lin berada.
