Para kultivator ini semuanya berada di tahap tengah Pembentukan Inti. Biasanya mereka berkultivasi dengan tekun, bahkan tiga sekte besar Kota Nandou maupun Sekte Dou Xie pun harus memberikan penghormatan khusus pada mereka.
Jika bukan karena kemunculan Perintah Pembasmian kali ini, para tokoh ini mustahil akan menampakkan diri.
"Kita harus mempercepat tindakan. Jika terus dibiarkan meluas, pasti akan memancing kedatangan makhluk tua periode Yuanying. Jangan lihat wilayah sejuta li di sekitar Kota Nandou tak ada Yuanying, tapi bagaimana dengan daerah di luar itu? Begitu Yuanying datang, kesempatan kita akan sirna." Seorang lelaki tua berambut putih dengan wajah kemerahan yang memancarkan aura jahat menatap Wang Lin di kejauhan, pupil matanya menyempit perlahan saat berbicara.
“Orang ini memiliki tingkat kultivasi tahap awal Jiedan, tapi kenapa bisa sehebat ini? Lihat saja si iblis Shangguan rela menjadi muridnya. Sekalipun kita bertindak, mungkin tidak akan mendapat keuntungan.” Seorang tua kurus kering di sampingnya berkata dengan gemetar, menyaksikan Wang Lin membunuh seorang kultivator tahap awal Jiedan dengan sekali sentuhan dan mengambil Inti Emas-nya.
“Ada juga pedang terbang itu. Aku belum pernah melihat pedang terbang seiblis ini! Ia bisa melakukan teleportasi!! Ini adalah kemampuan yang hanya dikuasai kultivator periode Yuanying. Kualitas pedang ini pasti tidak kalah dari magic treasure tingkat Yuanying, bahkan mungkin setara Transformasi Dewa. Sudah lebih dari seratus kultivator yang tewas di bawahnya.”
“Hmph, apakah kalian memperhatikan sepuluh orang yang terikat paling awal di tali di belakang si pembantai itu? Mereka adalah para sesepuh Sekte Dou Xie! Orang itu membunuh kultivator tahap Inti Pelana semudah menghancurkan serangga merangkak. Jika kalian masih bernafsu serakah, itu urusan kalian. Ling Mou tidak akan ikut campur sekarang. Pamit!” Seorang kultivator berusia sekitar lima puluh tahun menatap tajam ke arah Wang Lin yang dengan santai membunuh beberapa orang dari kejauhan, menunjukkan ketakutan yang mendalam. Setelah berkata demikian, ia memberi hormat kepada kerumunan, buru-buru mundur, menepuk kantong penyimpanannya, dan melemparkan perahu lesung. Ia duduk di atasnya lalu melesat ke langit seperti meteor menghilang ke kejauhan.
Kultivator-kultivator lainnya terdiam. Tiba-tiba salah seorang berkata: "Kedatangan Utusan Laut Dalam sudah di depan mata. Lao Fu kali ini tidak rela menyerahkan simpanan 100 tahun begitu saja. Ini satu-satunya kesempatan. Jika bisa membunuh orang ini dan mendapatkan Inti Kultivasi, pasti aku bisa mencapai tahap akhir Pembentukan Inti. Saat itu simpananku akan aman."
“Saya juga demikian. Lao Fu sudah mendekati akhir umur, jika tidak bisa meningkatkan tahap dalam sepuluh tahun... Jadi kali ini, apapun yang terjadi harus dicoba!” Seorang pria tua berkerut di bagian wajah yang berdiri paling belakang, menarik napas dalam dan berkata perlahan.
Setelah berkata, tubuhnya bergerak disertai gemuruh angin dan petir, melesat seperti kilat menuju lokasi Wang Lin. Di belakangnya, kultivator yang baru saja berbicara juga menginjakkan kaki, berubah menjadi cahaya pedang dan mengikuti dari belakang.
Kultivator yang tersisa diam seribu bahasa, namun pandangan mereka tertancap pada kedua orang itu, mengamati perkembangan situasi. Jika keduanya memiliki sedikit saja peluang keberhasilan, mereka akan segera menyerbu. Sebaliknya, jika kedua orang itu tak berharap, mereka masing-masing telah memutuskan untuk segera menghentikan permusuhan dengan orang tersebut.
Wang Lin mendorong jenazah kultivator Tahap Inti Pelana di depannya, melempar Inti Emas ke dalam kantong penyimpanan. Ia melirik kultivator-kultivator yang sedang tercerai-berai di sekelilingnya, dalam hati menyeringai dingin. Ia menepuk tendon naga di punggungnya dan berkata datar: "Keluarlah. Mulai hari ini, kau boleh melakukan penyerapan sepuasnya."
Terus-terusan ditahan di dalam tendon naga, melihat sekeliling penuh dengan Raja Iblis lezat yang menggiurkan, hatinya sudah gatal tak tertahankan. Tapi tak berani keluar tanpa perintah Wang Lin. Mendengar perkataan Wang Lin, ia melolong keras, berubah wujud dari tendon naga dan menampakkan wujud aslinya. Seketika menerjang ke arah kultivator Tahap Fondasi Bangunan yang sedang kabur panik. Tubuh kultivator itu gemetar hebat, kejang beberapa saat sebelum cepat mengering menjadi kerangka. Cahaya merah melompat dari kepalanya. Raja Iblis itu berteriak kegirangan: "Nyangak, gue akhirnya bisa menyerap sepuasnya! Haha, kali ini gue bakal serap sampai puas!"
Wang Lin melirik Raja Iblis itu lalu mengabaikannya. Ia menunduk memandang Li Mawan yang wajahnya pucat pasi, menatap Raja Iblis sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
Perempuan itu tak tahu apa sebenarnya makhluk itu. Hanya merasakan, saat Raja Iblis muncul tiba-tiba, hatinya dipenuhi ketakutan mencekam yang langsung terpancar dari raut wajahnya.
Wang Lin menarik kembali pandangannya, melayangkan sorot dingin ke arah Raja Iblis. Sang iblis segera menjauh dengan sigap, dalam hati tertawa kecut. Ia berpikir, "Lebih baik menjaga jarak sejauh mungkin darimu. Idealnya kita tak pernah bertemu lagi, bebas menjelajahi dunia luas yang menyenangkan ini."
Sayangnya ia sadar, khayalan itu terlalu muluk. Raja Iblis bergumam dalam hati sambil mengejar kultivator yang melarikan diri. Baru saja ia menunjukkan senyum mengerang hendak menerkam, tiba-tiba kilau kristal menyembul dari dada kultivator. Tertegun memandangi mayat itu lama, ia akhirnya mengumpat keras sebelum beralih ke target berikutnya. Ketika akhirnya berhasil mengejar, tepat akan melakukan penyerapan, kilau kristal itu muncul lagi...
Setelah Raja Iblis menjauh, Li Mawan perlahan tenang. Dengan ragu ia mengangkat wajah sempurna bak lukisan, bertanya lembut: "Itu... itu apa?"
Wang Lin memandang dengan sorot mata tajam, di sekelilingnya dalam radius 100 li sudah tidak ada kultivator lagi. Semua yang dibunuhnya terikat dengan tali naga, menjadi bagian jubahnya yang berkibar di belakang.
Pertempuran ini membuat reputasi pembunuh Wang Lin tersebar luas di wilayah jutaan li Kota Nandou. Saat ini, ribuan mayat berjejal di belakangnya membentang horisontal bagai menutupi langit.
Terutama karakter darah "" di atas kepala yang jauh lebih pekat dari sebelumnya, di mata para korban selamat ini bukan lagi godaan besar melainkan bukti keahlian sejati.
"Itu Raja Iblis!" kata Wang Lin datar, namun matanya menatap tajam dua siluet yang bergerak cepat dari jarak seribu li. Kelopak matanya berkedip lalu ia berpaling pergi.
"Shangguan Mo, Mu Nan, Mu Bei, kalian bertiga sudah puas mengintip?"
Suara dingin tak berperasaan menggema di kepala ketiganya yang mati rasa. Tubuh Shangguan Mo bergetar, dia segera mengencangkan jiwanya dan terbang menuju dua kultivator yang mendekat. Gelombang dahsyat mengguncang hatinya. Meski sudah tahu si pembantai itu kuat, tapi tidak menyangka kekuatannya bukan sekadar kuat biasa, melainkan kekuatan langit yang mengabaikan segala ilmu dan tingkat kultivasi.
"Ilmu kutukan maut... sungguh menakutkan... kalau gue bisa selamat kali ini, sumpah gue harus belajar ini. Dasar, kalau gue punya kekuatan seperti itu, di pinggiran Laut Xiuno gue bisa bertindak semaunya." Shangguan Mo menarik napas dalam. Untuk pertama kalinya, hatinya tidak lagi kesal karena menyerahkan Darah Jiwa. Sebaliknya, perasaan kompleks mulai muncul.
Ahli sejati, di mana pun berada, akan selalu dihormati. Hal ini terutama berlaku di Laut Xiuno.
“Mu Nan dan Mu Bei, kedua bersaudara ini, kondisi pikiran mereka saat ini sama persis dengan Shangguan Mo. Hati kedua orang ini bergelora, dalam hati berpikir dengan kekuatan si Pembawa Petaka, Sekte Dou Xie sama sekali tidak bisa melawan. Dengan demikian, jika ingin menyelamatkan nyawa sendiri, mereka perlu menunjukkan kesetiaan."
Keduanya saling bertatapan, sama-sama mengeratkan gigi, mengikuti di belakang Shangguan Mo, melesat pergi dengan cepat.
"Hahaha, bukankah ini Si Tua Ouyang? Mari, sudah lama kita tidak bertemu, kebetulan kita bisa lebih akrab!" Shangguan Mo menatap salah satu orang itu sambil tertawa terkekeh. Bersamaan itu tangan kanannya mengibas, pedang hitam di belakangnya segera terhunus, membawa seberkas sinar pedang yang tajam, melesat langsung.
Sedangkan kedua saudara Mu, meskipun berada di tahap awal Jiedan, namun ahli dalam teknik kerjasama. Berhadapan dengan lawan yang lain, meskipun untuk sementara berada di posisi inferior dan agak kerepotan, mereka masih bisa menahan sebentar.
Wang Lin mengarahkan pandangannya, memusatkan perhatian pada beberapa kultivator Jiedan yang berada ribuan li jauhnya di kejauhan. Di dalam matanya berkilauan cahaya dingin.
Para kultivator yang selamat di sekelilingnya telah melarikan diri jauh-jauh, masing-masing ketakutan dan berharap memiliki lebih banyak kaki untuk segera pergi. Siluet Wang Lin bagai cap yang terukir dalam di hati mereka, menyertai seumur hidup tanpa pernah pudar.
Empat kultivator Pembentukan Inti tahap tengah yang tersisa sejauh seribu li, termasuk seorang tua berambut putih wajah kemerahan namun dipenuhi aura jahat, menggelengkan kepala dan hendak pergi. Tiba-tiba pupil matanya menyempit tajam.
Seorang pria dan wanita berdiri di belakangnya sejauh sepuluh zhang. Di atas kepala pria itu tergambar karakter besar "" (hukuman mati), mengeluarkan aura berdarah yang menyebar.
Kultivator lain yang menyadari keanehan segera menoleh. Wajah mereka langsung pucat pasi. Mereka mempersiapkan Magic Treasure masing-masing, menatap Wang Lin bagai menghadapi musuh berat namun tak berani menyerang duluan.
Wang Lin menyapu pandangannya ke empat orang itu, berkata dingin: "Enyahlah!"
Di antara keempat orang, selain orang tua kurus kering sebelumnya yang menunjukkan ekspresi syukur, menarik kembali Magic Treasure-nya dan langsung pergi, ketiga lainnya wajahnya memerah dan pucat silih berganti. Salah seorang mundur beberapa langkah, mendengus pelan: "Masalah hari ini..."
Li Mawan dalam hati menghela nafas, berpikir alih-alih segera kabur, percuma saja mengoceh kosong. Seperti diduga, sebelum kalimatnya selesai, Wang Lin mengerutkan alis, tangan kanannya mengibas. Shen Shi Ekstrem seketika menyebar. Teriakan menyayat menggantikan ucapan pria itu. Matanya memerah, kedua tangan memeluk kepala. Dengan suara "brak", kepalanya meledak menjadi kabut darah. Sebutir Inti Emas berlumuran darah segar melayang ke genggaman Wang Lin.
Dua kultivator yang tersisa langsung kabur membalikkan badan tanpa bicara. Sorot mata Wang Lin berkilat, menatap tajam ke arah mereka. Shen Shi Ekstrem tiba-tiba menyembur, meninggalkan tanda tak kasat mata pada tubuh keduanya.
Pada saat itu, teriakan kesakitan terdengar dari kultivator yang bertarung dengan Shangguan Mo. Sang kultivator langsung panik melarikan diri, namun belum terbang jauh, cahaya kristal dan cahaya merah Raja Iblis muncul bersamaan. Raja Iblis menggeram, "Kau mencuri milikku lagi! Yang ini tidak boleh kau ambil, ini milikku, milikku!"
Sayangnya, ia terlambat sepersekian detik. Saat cahaya kristal berkilauan, muncul luka sebesar mangkuk di dada sang kultivator.
Setengah jam kemudian, setelah kultivator tahap Pembentukan Inti yang bertarung dengan saudara Mu tewas karena serangan mendadak Shangguan Mo, Wang Lin menggerakkan tubuhnya. Pedang Terbang Kristal diserap kembali ke dalam tubuhnya, sementara Raja Iblis yang enggan dan kesal kembali masuk ke dalam tendon naga.
"Lanjutkan memandu jalan." Suara Wang Lin penuh hawa dingin, berisi hasrat membunuh yang mengintimidasi.
Wang Lin paham betul, untuk bisa berdiri kokoh di tempat ini, ia harus menunjukkan kewibawaan. Sekte Dou Xie akan menjadi pilihan terbaiknya untuk mendirikan kewibawaan tersebut.
Mu Nan dan Mu Bei, kedua bersaudara ini, kini dalam hati telah memuliakan Wang Lin dengan sangat. Terutama Mu Bei, matanya memancarkan kekaguman tanpa tedeng aling-aling. Ia segera melesat memimpin arah menuju Sekte Dou Xie.
Di belakang Wang Lin, mayat-mayat yang bertumpukan memancarkan aura kematian. Ini lebih menakutkan daripada kata-kata apa pun. Sepanjang perjalanan, siapapun yang berniat jahat akan langsung pucat pasi melihat ribuan mayat itu, lalu minggir ketakutan.
