Mata keruh si tua berambut putih tiba-tiba memancarkan cahaya terang. Tubuhnya yang sebelumnya sedikit membungkuk perlahan tegak, aura keseluruhan tubuhnya secara drastis melonjak dalam sekejap.
Semua kultivator di kota tempatnya berada, tiba-tiba merasakan energi spiritual dalam tubuh mereka tak terkendali, seolah hendak keluar dari tubuh. Hati mereka dipenuhi rasa ngeri.
Perasaan ini datang cepat dan pergi dengan sama cepatnya. Tubuh orang tua berambut putih itu tiba-tiba bergerak, dalam sekejap menghilang tanpa jejak dari tempatnya berdiri.
Saat itu, dari Kabut Hitam Laut Xiuno di langit, tiba-tiba terdengar suara mengaum. Seekor kura-kura hitam legendaris (Xuanwu) raksasa sepanjang 1.000 zhang muncul dari kabut.
Kepalanya yang besar memancarkan tekanan aura dahsyat. Setelah melirik ke bawah, makhluk itu membuka mulut dan menghirup kuat-kuat. Segala energi spiritual dalam radius 100 li seketika tersedot seperti ratusan sungai mengalir ke laut, ditelannya dalam sekali teguk sebelum akhirnya tenang dan melanjutkan perjalanan dalam kabut hitam.
Di punggungnya, berdiri orang tua berambut putih tadi. Orang ini mengumpat kasar: "Binatang! Cuma numpang kau sekali jalan, malah nyedot energi spiritual sebanyak ini. Kau tidak takat kembung? Kalau sampai mati kembung, gue mau cicip daging Xuanwu!"
Sementara itu, Wang Lin yang sedang duduk bersila di dalam gua persembunyiannya tiba-tiba merasakan perasaan ketakutan yang mencekam. Perasaan ini datang dari atas Laut Xiuno.
Alis Wang Lin berkerut. Tangan kanannya mengangkat isyarat untuk menarik Bendera Larangan, namun segera menyadari bendera itu terbungkus kekuatan tak kasat mata sehingga tak bisa ditarik kembali.
Fenomena aneh ini langsung membuat raut wajah Wang Lin berubah. Dia bangkit berdiri, tangannya terus mengubah gerakan mantra yang diarahkan ke Bendera Larangan. Namun setiap mantra yang dilepaskan langsung menghilang ditelan kekuatan tak kasat mata itu, tak ada satu pun yang bisa menembus.
Pada saat ini, perasaan ketakutan di hatinya semakin intens. Alisnya berkerut, Shen Shi Mata tiba-tiba terbuka. Secara tak terkendali, ekspresinya berubah drastis.
Melalui Shen Shi Mata, ia melihat jelas garis merah tipis memancar dari Bendera Larangan. Garis ini menembus penghalang gua persembunyian, membentang lurus ke langit.
Wang Lin dengan raut wajah muram langsung melesat ke depan, membuka pintu gua persembunyian. Siluetnya berkelebat keluar. Di luar gua, ia menahan tubuh lalu menengadah.
Garis merah dari dalam gua itu menembus kabut hitam Laut Xiuno di atas. Setelah diam sejenak, Wang Lin menekan antara alisnya. Raja Iblis kedua merayap keluar dari lautan kesadaran.
Tanpa menunggu perintah, raja iblis itu langsung menghilang. Dengan Shen Shi Mata-nya, Wang Lin bisa melihat bayangan yang bergerak dengan kecepatan ekstrem masuk ke kabut hitam.
Wang Lin wajaknya muram, ia melirik sekeliling. Di dalam Kota Binatang Qilin ini, pejalan kaki lalu-lalang berkelompok kecil, namun tak satu pun yang menyadari keberadaan garis merah itu.
Di kedalaman hati Wang Lin, rasa ketakutan itu semakin menguat. Perasaan ini hanya pernah dialaminya saat berhadapan dengan Dewa Kuno Tu Si di masa lalu.
Ia terdiam sejenak, dengan cepat menggali ingatan Dewa Kuno Tu Si di pikirannya. Berusaha menganalisis melalui jejak-jejak ini, apa sebenarnya yang terjadi - mengapa kemunculan Bendera Larangan langsung memicu fenomena iblis seperti ini?
Sementara itu, Raja Iblis kedua itu melesat dengan kecepatan ekstrem. Dengan wujud ilusifnya, ia menerobos kabut hitam. Saat masih hidup, makhluk ini memang ahli dalam terbang. Setelah berubah menjadi raja iblis, kecepatannya meningkat berkali lipat. Sesungguhnya, dalam hal kecepatan, bahkan Wang Lin pun tak mampu menyaingi binatang ini.
Kecuali enam hari lalu Qiu Siping menggunakan Magic Treasure Kabut Hitam untuk menjebak makhluk ini, maka hanya perlu memberinya satu kesempatan, ia akan segera menghilang tanpa jejak berkat kecepatannya.
Dengan cepat seperti kilat, ia melesat keluar dan meluncur ke atas kabut yang merupakan wujud Laut Xiuno, melesat dengan cepat.
Pada saat ini, di atas Laut Xiuno, awan merah yang membengkak sepanjang lebih dari sepuluh li tiba-tiba menyusut. Ukurannya yang semula belasan li, tiba-tiba mengecil. Di bagian pusatnya, muncul sebuah tonjolan.
Tonjolan ini semakin membesar, akhirnya membentuk seperti bola penuh air yang menggantung berat ke bawah.
Pada detik itu, bagian bawah bola mengeluarkan suara gemuruh. Tiba-tiba, terbuka sebuah celah di dasarnya. Sebuah tiang awan merah raksasa yang seolah mampu menembus seluruh Planet Zhuque, dengan kekuatan penghancur langit-bumi, secara drastis terjatuh dari langit.
Saat pilar awan merah ini menghujam, awan-awan merah di sekitarnya menyusut drastis dari 10 li lebih menjadi 7-8 li.
Jelas bahwa awan merah yang menyusut itu telah seluruhnya terkonsentrasi dalam pilar ini sebelum menghujam dari langit.
Kecepatan pilar awan merah ini tak terbayangkan, hampir sekejap mata ia telah menembus kabut Laut Xiuno di bawahnya. Sepanjang lintasannya terdengar gemuruh dahsyat, sementara gelombang energi berbentuk lingkaran menyebar ke segala arah.
Selain gelombang cincin itu, di sekelilingnya bahkan muncul ribuan celah dimensi kecil yang rapat tak terhitung seperti permukaan cermin yang pecah-pecah, membuat siapapun yang melihatnya merasakan kengerian yang mendalam.
Pada saat tiang awan merah itu menghantam kabut hitam Laut Xiuno, seluruh kabut gelap di lautan tersebut tiba-tiba mendidih. Semua binatang ajaib di dalamnya mengaum keras, berebut-rebut berenang ke arah hilir.
Bersamaan dengan itu, kabut di Laut Xiuno dengan cepat menghilang, berubah menjadi awan-awan hitam yang perlahan naik dari permukaan laut. Namun tiang awan merah itu tetap melesat turun dengan kecepatan tak berkurang, menghujam ke bawah.
Seiring tenggelamnya tiang itu, semakin banyak kabut Laut Xiuno yang berubah menjadi awan hitam dan naik ke langit. Seluruh wilayah lautan, baik perairan dalam maupun dangkal, dipenuhi kabut yang bergulung-gulung dahsyat, dengan cepat terkonsentrasi ke arah tiang awan merah.
Dari langit terlihat jelas, semua kabut di Laut Xiuno membentuk pusaran raksasa yang cekung ke dalam. Di titik pusat pusaran itu, berdiri megah tiang awan merah yang mampu menghancurkan langit dan bumi.
Kabut yang tak ada habisnya terus mengalir ke pusat, sementara semakin banyak awan hitam yang naik dari pilar awan merah.
Akhirnya, ketika pilar awan merah tenggelam sekitar dua pertiga jarak ke dalam kabut Laut Xiuno, seluruh kabut di perbatasan luar laut telah sepenuhnya meresap ke laut dalam. Saat ini, kabut yang menyelimuti perbatasan luar Laut Xiuno selama ribuan tahun untuk pertama kalinya menghilang sama sekali.
Tanpa penghalang air laut seperti saat perubahan menjadi laut sebelumnya, tanpa selubung kabut, sinar matahari untuk pertama kalinya benar-benar menyinari perbatasan luar Laut Xiuno.
Menyinari tanah hitam pekat di dalamnya, kota-kota kuno yang penuh sejarah, serta para kultivator dengan wajah panik tak terhitung jumlahnya.
Bahkan beberapa kultivator yang seumur hidup belum pernah melihat sinar matahari sekuat ini tak bisa menahan kegembiraan mereka.
Jika Laut Xiuno diibaratkan sebagai lingkaran raksasa, maka saat ini kabut di sekeliling lingkaran tersebut telah menyusut seluruhnya. Semua kabut ini, ada yang menguap menjadi awan hitam, ada pula yang terkonsentrasi sepenuhnya ke laut dalam.
Di posisi tempat pilar awan merah berhenti, ukuran pilar ini telah berkurang beberapa lapis. Di bawahnya, terkumpul seluruh kabut Laut Xiuno yang membentuk pilar kabut hitam raksasa, bergemuruh menghantam pilar awan merah.
Seketika di titik pertemuan itu, menyebar lapisan demi lapisan gelombang energi berbentuk cincin yang cepat mendorong ke segala arah. Semua makhluk kabut yang terkena gelombang energi cincin ini tubuhnya retak menjadi abu, mati tanpa sisa.
Bersamaan dengan itu, pilar awan merah akhirnya menghilang.
Tapi peristiwa belum berakhir. Di langit, sisa awan merah sepanjang tujuh delapan li tiba-tiba bergerak, kembali berubah menjadi pilar merah yang menjulang ke langit, seketika jatuh lagi.
Kali ini, semua awan merah menyembur keluar tanpa sisa. Seluruh langit tak lagi memiliki secuil pun awan merah. Semuanya berubah menjadi pilar merah, mengikuti rute sebelumnya, dan menghujam turun dengan gemuruh.
Di dua pertiga perjalanan sebelumnya, karena tidak ada kabut penghalang, hampir sekejap mata, pilar awan merah telah mendarat di posisi yang sama dan bertabrakan dengan kabut hitam yang melesat naik.
Gemuruh yang bisa didengar oleh semua kultivator di dalam Laut Xiuno bergema dengan dahsyat dari sini. Bersamaan dengan itu, hamparan luas kabut hitam dihancurkan total, berubah menjadi gumpalan-gumpalan awan hitam yang membubung dari Laut Xiuno dan berkumpul di langit.
Pilar awan merah, meski telah menyusut lebih dari setengah, tetap dengan gigih terus merosot turun.
Raja Iblis kedua telah segera mundur sejak awal ketika melihat situasi memburuk. Melalui iblis ini, Wang Lin menyaksikan dengan jelas pemandangan yang begitu mengguncang ini.
Saat ini, di Laut Xiuno, hampir semua kultivator keluar dari kota-kota mereka, meninggalkan gua-gua persembunyian, bahkan mereka yang sedang dalam retret meditasi pun menghentikan latihan. Semua menatap langit dengan wajah penuh kengerian.
Melalui Raja Iblis kedua, saat Wang Lin menyaksikan pilar awan merah itu, sebuah frasa tiba-tiba muncul dari ingatan Dewa Kuno yang diwariskan dalam benaknya.
"Tribulasi Langit..."
Wang Lin bergumam pelan. Melalui memori warisan Dewa Kuno, ia segera menyaring semua informasi terkait Tribulasi Langit. Dalam ingatan tersebut, Dewa Kuno Tu Si telah mengalami tribulasi ini berkali-kali tanpa terhitung.
Kecuali pada masa awal ketika masih merasa gentar, begitu tubuhnya direorganisasi empat kali, Tribulasi Langit justru menjadi suplemen terbaik bagi Dewa Kuno.
Selain itu, setiap kali Dewa Kuno melakukan pembuatan senjata, Tribulasi Langit juga akan terpicu. Bahkan terkadang, para Dewa Kuno menggunakan kekuatan Tribulasi yang turun sebagai indikator untuk menilai kualitas Magic Treasure yang dibuat.
Semakin besar kekuatan Tribulasi Langit, semakin kuat pula kekuatan Magic Treasure. Sebaliknya, semakin kecil Tribulasi Langit, semakin lemah pula kekuatan Magic Treasure.
Tentu saja, ini hanyalah metode perhitungan yang sangat kasar. Pada kenyataannya, masih ada penyimpangan besar. Misalnya, Bendera Larangan milik Wang Lin saat ini, kekuatannya sama sekali tak sebanding dengan Tribulasi Langit ini.
Penyebab sebenarnya Tribulasi Langit sebenarnya berasal dari Batu Mojian. Batu Mojian yang telah tersimpan dalam tubuh Dewa Kuno selama waktu yang sangat lama, secara alami telah terkontaminasi hawa Dewa Kuno. Inilah yang memicu kemunculan Tribulasi Langit pertama di Dunia Kultivasi setelah berpuluh-puluh tahun tidak muncul.
Demikian pula, Tribulasi Langit yang belum muncul selama puluhan ribu tahun telah mengakumulasi kekuatan hingga tingkat yang menakutkan. Karena itu, ledakan Tribulasi Langit untuk sebuah Magic Treasure kali ini memiliki kekuatan yang sulit dibayangkan.
Semua informasi ini melintas di benak Wang Lin. Ia kini memahami bahwa objek yang memicu Tribulasi Langit ini tak lain adalah Bendera Larangan itu sendiri!
Tanpa banyak bicara, dia langsung berlari kembali ke gua persembunyian. Memandang Bendera Larangan yang masih melayang di udara sambil memancarkan cahaya iblis, kedua tangannya terus-menerus mengeluarkan berbagai Larangan, berusaha merebutnya kembali.
Berdasarkan informasi yang baru saja Wang Lin dapatkan dari ingatan Dewa Kuno, jika Bendera Larangan ini benar-benar terkena hukuman langit ini, maka Magic Treasure ini pasti akan langsung hancur menjadi debu.
Wang Lin sama sekali tidak mengizinkan Magic Treasure yang susah payah dia tempa ini dihancurkan oleh hukuman langit. Mata Shen Shi-nya memancarkan cahaya aneh, kedua tangannya terus mengeluarkan berbagai jenis Larangan, berusaha menarik kembali benda ini.
Perlahan-lahan, kekuatan tak kasat mata di sekitar Bendera Larangan mulai mengendur, meski belum sepenuhnya stabil. Tiba-tiba, gemuruh menggema dari langit. Kabut hitam dengan cepat menghilang, terus terdesak. Sekejap mata, untuk pertama kalinya, seluruh Laut Xiuno kehilangan air laut dan kabutnya, memperlihatkan sebuah cekungan raksasa yang tak terlihat batasnya.
Pilar Awan Merah, tanpa halangan lagi, jatuh dari langit. Kali ini, kecepatannya telah mencapai batas maksimum, sasarannya adalah Kota Makhluk Kylin!
Para kultivator di dalam kota itu menunjukkan panik di wajah mereka. Satu per satu mereka mengeluarkan seluruh kekuatan, berlarian kocar-kacir ke segala arah.
Pilar Awan Merah, menghantam!
Saat menyentuh Kota Makhluk Kylin, tubuh makhluk kylin itu tiba-tiba runtuh. Dimulai dari kepala, semua sisik di tubuhnya tercabik gila-gilaan oleh kekuatan penghancur ini.
Wang Lin yang berada di dalam gua persembunyian merasakan energi dahsyat tiba-tiba menerpa dari segala penjuru. Hampir seketika, dia muntah darah sambil menghela napas, hendak menyerah.
Namun tiba-tiba, kekuatan tak kasat mata di sekitar Bendera Larangan entah bagaimana lenyap seketika. Mata Wang Lin berkilat, tanpa ragu dia meraih bendera itu dengan tangan kanan.
Pada saat yang sama, tubuhnya meluncur keluar. Tepat ketika Kylin itu runtuh, dia berhasil keluar dari dalamnya. Namun di detik terakhirnya meloloskan diri, seberkas awan merah berubah menjadi benang tipis, tiba-tiba menyembur dari tubuh Kylin yang hancur. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, benang itu melesat menuju Bendera Larangan di tangan kanan Wang Lin.
Benang tipis itu terlalu cepat. Sekalipun Wang Lin menyimpan Bendera Larangan ke kantong penyimpanan, itu takkan berguna. Akibatnya hanya akan membuat kantong penyimpanan hancur. Pada detik itu, Wang Lin mengeratkan gigi. Tangan kanannya menekuk, saat benang merah mendekat, Bendera Larangan tiba-tiba berpindah tangan. Dengan tangan kiri memegang bendera, tangan kanannya berputar dan sebuah artefak kultivasi yang tidak dikendalikannya muncul di genggaman.
Semua ini terjadi dalam sekejap mata. Begitu Wang Lin baru saja menukar artefaknya, benang merah tipis telah mendarat di artefak tersebut. Artefak itu seketika hancur berantakan. Tubuh Wang Lin segera melesat dengan cepat ke luar.
Hanya saja, pada saat artefak kultivasi itu hancur, masih ada seutas benang merah yang sangat kecil tersisa. Sekali ini, sebelum Wang Lin sempat bereaksi sama sekali, benang tipis itu telah mendarat di tangan kanannya.
Pada detik itu, tubuh Wang Lin gemetar. Ia memuntahkan beberapa kali darah segar. Bahkan Inti Emas dalam tubuhnya langsung menyusut cukup banyak, barulah dengan paksa menghentikan kekuatan ledakan benang merah tipis di dalam tubuhnya.
Raut wajak Wang Lin pucat. Ia bisa merasakan energi spiritual dalam tubuhnya benar-benar kacau. Hanya mengandalkan kekuatan Inti Emas-lah ia bisa dengan paksa menahan ledakan benang merah itu. Tapi ia tahu waktunya terbatas. Jika tidak bisa mengusir benang merah dalam waktu singkat, maka yang menunggunya adalah Inti Emas-nya akan pecah setelah menghabiskan seluruh energi spiritual, lalu tubuhnya akan hancur, dan bahkan Shen Shi-nya tidak akan luput dari kekuatan tribulasi langit.
Saat ini sangat banyak kultivator yang melarikan diri dari dalam Kylin, sehingga tidak ada yang menyadari keanehan Wang Lin. Para kultivator itu kabur ketakutan ke segala penjuru dengan cepat.
Seluruh Kota Qilin hancur lebur dalam sekejap.
Saat ini, hujan halus berwarna hitam mulai turun dari langit. Kabut di Laut Xiuno sebelumnya telah menguap seluruhnya menjadi awan hitam akibat kekuatan tribulasi langit. Kini setelah tribulasi lenyap, awan hitam itu segera meneteskan hujan lebat.
Ini pertama kalinya sejak kabut di Laut Xiuno berubah menjadi laut, hujan turun dari langit meskipun airnya berwarna hitam.
Kali ini pengaruh tribulasi langit sangat besar. Pertama-tama, semua kabut di Laut Xiuno lenyap total. Fenomena ini segera memicu reaksi berantai. Sebagian makhluk penghuni kabut mati selama tribulasi, namun sebagian besar justru berhasil keluar dari kabut tersebut.
Bahkan beberapa makhluk purba kuat yang awalnya hidup dalam kabut tebal, satu per satu muncul di cekungan Xiuno ini. Mulai saat ini, Laut Xiuno seharusnya berganti nama menjadi Dataran Xiuno agar lebih tepat.
Kemunculan banyak binatang ajaib yang jarang terlihat memicu serangkaian peristiwa saling bunuh antara makhluk dan manusia. Semua kultivator tahu bahwa dalam tubuh binatang ajaib terdapat Nei Dan, baik untuk dijadikan obat maupun ditelan mentah, semuanya bisa meningkatkan tingkat kultivasi.
Bersamaan dengan menghilangnya kabut di atas dataran Xiuno, seluruh Laut Xiuno kehilangan perisai alaminya. Hal ini membuat negara-negara cultivation di sekitarnya memfokuskan pandangan ke Laut Xiuno!
Untungnya beberapa kekuatan sekte raksasa yang telah eksis lebih dari sepuluh ribu tahun di Laut Xiuno secara serentak turun tangan, sehingga berhasil menstabilkan perkembangan situasi.
Namun diam-diam, banyak kultivator yang menggunakan kesempatan ini untuk membunuh dan merampas harta benda secara gila-gilaan. Akibatnya, situasi Laut Xiuno yang sudah sangat kacau menjadi semakin parah.
Namun semua ini sama sekali tidak berkaitan dengan Wang Lin. Saat ini, Wang Lin dapat merasakan dengan jelas bahwa Inti Emas dalam tubuhnya terus menyusut. Di permukaan Inti Emas tersebut, terdapat serat merah halus yang sedang gila-gilaan melarutkan energi spiritual Inti Emas. Begitu energi spiritual Inti Emas habis dan pecah, yang menanti Wang Lin hanyalah kematian.
Tingkat kultivasinya sekarang, karena penyusutan Inti Emas, telah jatuh dari tahap akhir ke tahap menengah. Menurut perhitungan Wang Lin, dalam tiga shichen lagi, tingkatnya akan turun dari menengah ke awal. Saat itu tiba, hanya perlu setengah shichen sebelum Inti Emas-nya hancur.
Adapun perjanjian tujuh hari dengan Qiu Siping, saat ini Wang Lin sudah tidak punya waktu untuk memikirkannya. Waktu terpentingnya sekarang adalah secepat mungkin menetralkan serat halus tribulasi langit itu!
Wang Lin dengan wajah suram, matanya kini merah darah penuh aura pembunuh yang bergelora. Demi keselamatan, dia akan menghunus pedang pembantaian! Sayangnya cairan spiritual telah habis digunakan di Tanah Dewa Kuno. Selama di Kota Qilin, persediaannya tidak banyak. Seandainya masih ada, mungkin bisa bertahan lebih lama.
Tiba-tiba di depan Wang Lin, seorang kultivator pria paruh baya berbaju hitam melesat mendekatinya sambil berkata dengan suara dingin: "Pembentukan Inti tahap tengah... Kau yang kutarget!"
Begitu kata-katanya mengudara, kilau merah di mata Wang Lin menyala-nyala. Meski lawannya berkekuatan tahap akhir Pembentukan Inti, Wang Lin bukannya menghindar malah mempercepat gerakannya, menyambar lawannya dalam sekejap.
Orang berbaju hitam itu menyunggingkan senyum sinis di sudut bibirnya, baru hendak bergerak tiba-tiba tubuhnya gemetar, matanya langsung kehilangan fokus. Pada saat itu, Wang Lin telah tiba di sampingnya, tangan kanannya mencengkeram perut sang target dan langsung menyambar Inti Emas keluar. Tanpa ragu sedikitpun, Wang Lin langsung menelan Inti Emas tersebut.
Bahkan kantong penyimpanan pun tak sempat dia pungut, dengan cepat terbang menjauh. Shen Shi-nya menyebar sepenuhnya bagaikan serigala buas yang sedang mencari mangsa berikutnya.
Sun Fan sedang berlari menyelamatkan diri dengan panik. Dua binatang ajaib yang setara dengan tahap akhir Pembentukan Inti memburunya dari belakang. Sedikit saja kecepatannya melambat, mereka akan menyusul dan menelannya hidup-hidup.
Dengan tingkat kultivasinya yang hanya sebatas Tahap Fondasi Bangunan, dia sama sekali tak memiliki daya untuk melawan.
Kedua binatang ajaib itu semakin mendekat, raungan mengerikannya sudah terdengar jelas di telinga. Sun Fan tersenyum getir, dia tahu kali ini nasibnya sudah ditakdirkan tak bisa lolos dari maut.
Namun tiba-tiba, angin kencang menerpa di sekitarnya. Angin itu sangat dahsyat hingga tubuh Sun Fan terpelanting berputar-putar di tempat. Saat dia berusaha menstabilkan diri dengan wajah pucat, terngiang raungan menyedihkan dari binatang ajaib.
Ketika menoleh ke belakang, dia langsung terdiam di tempat.
Seorang pemuda berambut putih bagaikan iblis, tangan kanannya menancap ke kepala seekor binatang ajaib dan mencabut Nei Dan-nya lalu menelannya dengan paksa. Binatang ajaib satunya sudah menjadi mayat yang tergeletak di samping.
Pemuda berambut putih itu menatapnya dengan dingin, tanpa sepatah kata pun, tubuhnya langsung menghilang ke kejauhan.
Meski lawan telah pergi, Sun Fan tetap tak berani bergerak. Sorot mata penuh niat membunuh tadi membuat jiwanya terguncang. Setelah lama terdiam, dia memuntahkan darah segar dengan ekspresi panik sebelum buru-buru kabur.
Sepanjang hidupnya, siluet pemuda berambut putih yang mirip iblis terus menghantui hati Sun Fan. Bahkan tujuh ratus tahun kemudian, ketika dia telah mencapai tingkat kultivasi periode Yuanying yang selalu didambakannya, mengingat sosok berjubah putih itu masih membuatnya menggigil ketakutan, seringkali terbangun dari mimpi malam.
Di utara Cekungan Xiuno, dua sekte kecil sedang bertempur sengit merebut inti spiritual binatang ajaib yang mati diterpa tribulasi langit. Pedang Terbang beterbangan dan ilmu-ilmu supranatural memenuhi angkasa.
Tepat ketika pertempuran antar kultivator kedua pihak memanas, seekor kilat merah tiba-tiba menyambar dari mata pemuda berambut putih yang turun dari langit. Kilat itu melesat bagai bayangan ular listrik, menerobos melintasi barisan kultivator dari kedua belah pihak.
Dengan kecepatan ekstrem, pemuda itu menerjang ke kerumunan kultivator. Sepanjang perjalanannya, kedua tangannya terus mencabut Inti Emas dari perut para kultivator Pembentukan Inti satu per satu, lalu dengan paksa ditelannya.
Hanya dalam waktu kurang dari 10 tarikan napas, semua kultivator di tempat ini tewas. Adapun Nei Dan binatang ajaib yang menjadi penyebab pertikaian kedua pihak itu, juga ditelan oleh pemuda berambut putih ini. Setelahnya, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan samar yang melesat cepat ke kejauhan.
Sepanjang perjalanan ini, baik binatang ajaib maupun kultivator, asalkan tingkat kultivasinya belum mencapai periode Yuanying, semuanya akan dibantai tanpa ampun oleh Wang Lin - baik pria maupun wanita!
Seiring semakin banyaknya Inti Emas yang diserap, tingkat kultivasinya berhenti menurun. Kecepatan penyusutan Inti Emas akhirnya mencapai titik stabil. Namun kestabilan ini hanya bisa bertahan beberapa shichen saja. Begitu waktu habis, Inti Emas akan terus menyusut hingga akhirnya hancur.
Satu-satunya cara mengatasi masalah ini adalah terus membunuh untuk mengambil Inti Emas. Dengan memperoleh energi spiritual yang cukup, garis merah itu akhirnya bisa dipaksa keluar dari tubuh.
Dengan demikian, harus ada banyak pembunuhan. Mata Wang Lin dipenuhi niat membunuh yang belum pernah seintens ini. Dia tahu, kecepatan membunuhnya saat ini masih jauh dari cukup.
Sorot mata Wang Lin berkilau dingin. Begitu Shen Shi-nya menyapu area, siluetnya langsung melesat ke depan. Beberapa binatang ajaib dalam kabut muncul 100 li di depannya. Saat Shen Shi Ekstrem meninggalkan tubuhnya, tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan. Seketika pedang racun hitam pun melesat keluar.
Membantai binatang ajaib dan mengambil Nei Dan-nya, tubuh Wang Lin tak berhenti sejenak. Dia terus melesat sambil menyebarkan Shen Shi-nya sepenuhnya, mencari area dengan konsentrasi kultivator atau binatang ajaib terbanyak.
Di tengah penerbangan, tubuh Wang Lin tiba-tiba berhenti. Shen Shi-nya mendeteksi sekawanan besar binatang 1.000 li ke timur. Mata yang berkilauan cahaya dingin itu langsung mengubah arah, meluncur ke timur.
Jarak seribu li dengan cepat dilintasinya. Di sini terdapat banyak sekali binatang ajaib. Setelah Wang Lin muncul, tanpa basa-basi ia menekan titik antara alis dengan tangan kanan. Raja Iblis kedua segera muncul dan menerjang gila-gilaan ke dalam kawanan binatang.
Kemudian, pedang racun hitam pun ikut bergerak. Terakhir, Shen Shi Ekstrem Wang Lin turut disiagakan. Beberapa serangan ini segera bagai pedang tajam yang menembus masuk ke tengah kawanan binatang.
Namun tiba-tiba, dari kejauhan dalam kawanan binatang itu terdengar suara mengaum. Seekor gurita raksasa perlahan bangkit dari tanah. Mata hitam legamnya memancarkan cahaya dingin yang memandangi Wang Lin dari jauh.
Wang Lin melirik binatang itu. Tingkat kultivasi makhluk ini sudah setara dengan Tahap Pertengahan Bayi Yuan Ying. Tanpa berkata-kata, ia langsung berbalik dan pergi. Adegan serupa telah banyak dialaminya selama perjalanan. Setiap kawanan binatang seperti ini pasti memiliki hewan spiritual kelas atas yang setara dengan kultivator periode Yuanying.
Wang Lin segera melesat, tubuhnya menghilang dalam sekejap sambil melarikan diri ke kejauhan. Hewan spiritual pin atas itu mengaum keras, tubuh raksasanya langsung bergerak mengejar Wang Lin.
Tanpa menoleh sedikitpun, Wang Lin terus melesat dengan cepat. Setelah mengejar beberapa jarak, hewan spiritual itu tampak ragu-ragu, mengaum beberapa kali perlahan sebelum akhirnya berhenti dan kembali ke kawanannya. Tentakel raksasanya menggulung beberapa binatang ajaib dan melemparkannya ke mulut untuk ditelan, lalu kembali berbaring tak bergerak.
Tak lama kemudian, Wang Lin mengunci posisi tujuh kultivator yang berada dua ribu li jauhnya. Tiga di antaranya berada di Tahap Inti Pelana.
Saat itu, ketujuh orang tersebut sedang mengepung seekor binatang ajaib sambil tersenyum sinis mengembangkan serangan.
Namun senyuman mereka langsung membeku. Bayangan hitam melintas sekejap di depan mereka - ketujuh orang itu tewas seketika. Tiga kultivator Pembentukan Inti memiliki lubang hitam berdarah di perut, sementara binatang ajaib itu juga memiliki lubang berdarah di kepalanya.
Namun tiba-tiba, suara dengusan rendah terdengar dari kejauhan.
"Istana Iblis Beracun mengeluarkan perintah: Di seluruh wilayah kekuasaan kami, segala bentuk pertumpahan darah dilarang. Kau, tetap di sini!"
Wang Lin sama sekali tidak ragu. Begitu lawannya mengucapkan kata-kata itu, tubuhnya segera mundur dan melaju dengan kecepatan penuh.
Pria yang berbicara itu tertawa dingin. Tubuhnya langsung menghilang dan muncul tiba-tiba di depan Wang Lin. Bersamaan dengan itu, tangan kanannya diayunkan, mengeluarkan kekuatan dahsyat yang mendorong ke depan.
Tubuh Wang Lin langsung terlempar ke belakang. Matanya berkedip-kedip menatap ke depan. Pria paruh baya berjubah ungu ini dengan wajah dingin melangkah mendekati mayat ketujuh orang itu.
Pria itu menunduk memandang, alisnya berkerut. Dengan tatapan dingin ke arah Wang Lin, ia berkata: "Tindakan kejam! Orang lain membunuh untuk merampas harta, tapi kau membunuh untuk merampas inti kultivasi!"
Wang Lin matanya berkilat, orang ini adalah kultivator periode Yuanying. Ini bisa terlihat jelas dari aura yang memancar di sekujur tubuhnya dan teleportasi tadi. Namun tingkat kultivasinya pasti tidak mungkin mencapai tahap pertengahan Yuan Ying. Setelah menganalisis, Wang Lin menyimpulkan kemungkinan besar orang ini masih di tahap awal Yuan Ying.
Niat buruk terpancar dari kedatangan orang ini. Mata Wang Lin memancarkan kilau dingin, tangan kanannya tiba-tiba menepuk kantong penyimpanan. Seketika pedang racun hitam melesat keluar, berdengung di atas kepalanya sambil memancarkan aura dingin yang menyengat.
Pria paruh baya itu menunjukkan senyum sinis di matanya. Tangan kanannya bergerak cepat berubah menjadi cakar hantu terbungkus kabut, muncul tepat di depan Wang Lin dan mencengkram ke bawah.
Dengan gerakan memutar tangan kanan, Wang Lin mengaktifkan Bendera Larangan yang seketika membesar hingga menutupi radius 100 li. Ribuan Larangan langsung muncul di sekelilingnya. Cakar hantu itu segera terjebak dalam puluhan lapisan Larangan, mengeluarkan desisan sebelum akhirnya menghilang tanpa sisa.
Pria paruh baya itu menatap Bendera Larangan, tertawa dingin sambil mengayunkan tangan kanannya menghantam udara. Seketika pedang terbang ungu menyembul dari lengan bajunya, mengeluarkan suara desingan udara yang menusuk, melesat seperti kilat ke arah Wang Lin.
Wang Lin tetap tak bergerak, kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Dengan suara rendah ia berseru: "Hancur!"
Bendera Larangan langsung bereaksi. Simbol-simbol larangan di bendera itu berpendar satu persatu, berubah menjadi baju zirah hitam berlapis larangan yang tegak berdiri di depan Wang Lin. Pedang terbang itu menghantam lapisan larangan, seketika bilahnya dipenuhi simbol-simbol larangan yang merambat cepat. Dalam sekejap, seluruh pedang terbang itu tertutupi tak terhitung simbol larangan.
Pria paruh baya itu mengerutkan kening. Ia tidak menyangka seorang kultivator Pembentukan Inti tahap tengah bisa memiliki harta magis aneh seperti ini. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanannya, lalu sebuah segel tembaga berbentuk harimau terbang keluar. Sambil bergumam, segel itu tiba-tiba mengeluarkan gemuruh dahsyat. Dalam sekejap, benda itu membesar menjadi segel raksasa setinggi tujuh hingga delapan zhang. Tiba-tiba segel itu terbelah di bagian tengah, seekor harimau hitam mengaum keluar dari dalamnya.
Harimau hitam itu langsung menerjang Wang Lin. Wang Lin mundur dua langkah, gerakan tangannya berubah sambil berteriak: "Kurung!"
Begitu kata-katanya meluncur, Bendera Larangan kembali berkibar. Kali ini, simbol-simbol Larangan saling terhubung membentuk rantai-rantai besi. Dari segala penjuru, sangkar besi berlapis-lapis terbentuk di depan Wang Lin. Saat harimau hitam itu menghantam rantai, terdengar erangan menyakitkan sebelum tubuhnya terlempar jauh ke belakang.
Pada saat yang sama, dinding rantai besi lainnya muncul menghalangi harimau itu dari belakang. Kemudian, kedua dinding rantai di depan dan belakang itu tiba-tiba bergerak menyambung ke atas dan bawah, membentuk lingkaran yang mengurung Harimau Hitam di dalamnya.
Semua ini terjadi hampir seketika, tepat pada momen Harimau Hitam itu menerjang, binatang buas itu sudah terperangkap dalam rantai yang terbentuk dari simbol-simbol larangan.
Harimau itu terus-menerus mengaum di dalam kurungan, namun sama sekali tidak ada efeknya.
Untuk pertama kalinya, raut wajak pria paruh baya itu berubah. Ia menarik kembali sikap meremehkan, wajak serius terpancar sambil menatap Wang Lin, bertanya dengan suara berat: "Murid siapa kamu?"
Menurutnya, seseorang yang memiliki harta magis sehebat ini pasti memiliki latar belakang yang sangat kuat. Mustahil seorang kultivator Pembentukan Inti tahap tengah bisa memiliki pusaka semacam ini tanpa perlindungan.
Di saat yang sama, tanpa sadar timbul niat serakah di dalam hatinya.
Wang Lin mengedipkan mata, kekuatan Bendera Larangan tidak sia-sia membuatnya menderita akibat tribulasi langit. Ini baru atribut komposit dari bendera larangan, jika hanya satu atribut, kekuatannya pasti akan berlipat ganda.
Ia memandang dingin pria paruh baya itu. Saat ini waktu tidak tepat, saat mengendalikan bendera larangan tadi, energi spiritual dalam tubuhnya sudah mulai tidak stabil. Ukuran Inti Emas kembali menyusut satu lingkaran. Jika terus berlanjut, tidak lama lagi Inti Emas-nya akan hancur.
Wang Lin dengan wajak muram berkata dingin: "Guru saya adalah Gu Lan!"
Pria paruh baya itu tertegun, menatap Wang Lin beberapa saat. Dalam hati ia tertawa dingin, ia tak percaya lawannya adalah murid Gu Di si iblis tua. Gu Di menghilang 200 tahun lalu di Daerah Puing Bintang Hancur, peristiwa itu menjadi buah bibir selama dua abad terakhir.
Saat hendak berbicara, matanya tiba-tiba melotot menatap benda di tangan Wang Lin. Di tangan Wang Lin kini muncul sebuah kantong penyimpanan dengan sulaman karakter "Lan" bergaya kuno yang sederhana.
Wang Lin menggoyangkan tangan kanannya, kantong penyimpanan menghilang. Ia melirik pria paruh baya itu, dari ekspresinya terlihat bahwa orang ini mengenali kantong penyimpanan tersebut, setidaknya pernah mendengarnya.
Tubuh Wang Lin mundur perlahan. Kedua tangannya mengganti gerakan mantra, seketika menjepit Bendera Larangan dan melesat cepat ke belakang hingga 100 zhang (sekitar 333 meter). Tangan kanannya melemparkan sebuah Larangan, tiba-tiba harimau hitam yang terkurung dalam Bendera Larangan dilepaskan.
Pada momen itu, kecepatan Wang Lin terkembang sepenuhnya, menghilang tanpa jejak di kejauhan.
Pria paruh baya itu memandang dengan muram ke arah lenyapnya Wang Lin. Beberapa kali ingin mengejar namun akhirnya menghentikan langkah dengan paksa. Belum lagi kantong penyimpanan itu, bendera bertuah miliknya saja sudah cukup membuatnya waspada. Dari caranya bertindak, sepertinya lawannya belum mengeluarkan seluruh kemampuannya. Meski yakin dengan tingkat kultivasi tahap awal Yuan Ying-nya, membunuh seorang di Tahap Inti Pelana seharusnya tak sulit, namun harta magis di tangan lawannya terlalu aneh.
Hal ini membuat niat pengejarannya mereda. Selain itu, kantong penyimpanan bertuliskan karakter "Lan" itu ia kenali. Jika ingatannya tidak salah, itu adalah milik Gu Di.
Informasi ini tidak diketahui orang biasa. Ia hanya tidak sengaja melihatnya bertahun lalu saat Gu Di mengunjungi Istana Iblis.
Meski Gu Di telah hilang selama 200 tahun, reputasinya masih melegenda. Dengan banyaknya murid dalam perguruannya, ia akhirnya sepenuhnya mengurungkan niat mengejar.
Setelah terbang sangat jauh, Wang Lin segera menyimpan Bendera Larangan. Pertempuran singkat ini membuat energi spiritualnya terkuras drastis. Inti Emas menyusut. Berdasarkan perhitungannya, ia harus segera meningkatkan energi spiritual atau akan menemui ajal.
Wang Lin mengeluarkan cairan spiritual yang terkumpul di Kota Qilin dari kantong penyimpanannya, di dalamnya hanya tersisa kurang dari seratus tetes. Setelah meneguk sepuluh tetes, penyusutan Inti Emas-nya berhasil ditahan sementara. Setelah terdiam sejenak, Wang Lin menghela nafas dalam hati. Ia tahu jika terus begini, tidak akan ada ujungnya. Hanya ada satu solusi!
Wang Lin menggigit gigi dan mengaktifkan inti jiwa Tun Hun di lautan kesadarannya. Shen Shi tiba-tiba menyusut dan terkonsentrasi penuh pada inti jiwa tersebut.
Pemisahan Shen Shi. Wang Lin pernah menggunakan teknik ini sekali sebelumnya di Medan Perang Luar Wilayah untuk keluar dari Realm Jìmiè. Kala itu, ia menghabiskan beberapa tahun memecah Shen Shi-nya menjadi ribuan fragmen terpisah, kemudian menyusupkannya melalui celah dimensi mikroskopis hingga akhirnya berhasil melarikan diri.
Saat itu, sebagian kecil dari Shen Shi-nya tidak berhasil ditarik kembali, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Sejak saat itu, Wang Lin memiliki ketakutan mendalam terhadap pemisahan Shen Shi. Dia tahu, jika terlalu banyak Shen Shi yang hilang setelah pemisahan, kemungkinan besar dia akan menjadi sangat lemah setelah peleburan akhir, bahkan mungkin tidak akan bisa lagi membentuk Shen Shi yang utuh.
Namun sekarang, jika masih menggunakan metode biasa dengan membunuh dan merebut inti, sama sekali tidak akan memenuhi penyerapan serat halus Tributasi dalam tubuhnya. Dengan demikian, Wang Lin terpaksa mengambil risiko untuk memisahkan Shen Shi-nya lagi!
Untungnya kali ini, dia telah berhasil membentuk inti jiwa. Dengan demikian, risiko pemisahan Shen Shi langsung berkurang drastis. Sebab pada pemisahan pertama sebelumnya, Shen Shi yang terpisah sama sekali tidak memiliki daya serang, hanyalah sekumpulan pikiran spiritual yang masih dalam keadaan kacau.
Tapi kali ini, karena kehadiran inti jiwa Tun Hun, Shen Shi yang terpisah ini dari sudut pandang tertentu bisa dikatakan setara dengan hantu pengembara dari Realm Jìmiè!
Hanya dalam hal bentuk, ada sedikit perbedaan saja.
Shen Shi yang puluhan kali lipat melebihi kultivator Tahap Inti Pelana biasa, terkonsentrasi di atas inti jiwa, seketika berubah dari satu menjadi sepuluh, dari sepuluh menjadi seratus, dari seratus menjadi seribu.
Setiap helai Shen Shi tiba-tiba menyembur keluar dari tubuh Wang Lin dengan liar. Terlihat jelas bahwa bentuk Shen Shi ini adalah kilat merah, yang memiliki hubungan erat dengan Ekstrem. Faktanya, Shen Shi yang terpecah ini adalah Shen Shi Ekstrem itu sendiri.
Seribu Shen Shi Ekstrem, dalam wujud kilat merah, seketika menembus keluar dari tubuh Wang Lin, menghilang ke segala penjuru dalam sekejap tanpa jejak.
Adapun Shen Shi asli Wang Lin, tetap tinggal di dalam tubuhnya. Saat ini Shen Shi Wang Lin sangat lemah. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, pedang racun hitam segera melesat keluar. Setelah menggali lubang besar di tanah, Wang Lin duduk bersila di dalam lubang. Menarik kembali pedang terbang, ia mengeluarkan Bendera Larangan sambil menarik napas dalam dan mulai mengaktifkannya.
Bendera hitam Bendera Larangan tiba-tiba berkibar tanpa angin. Ukurannya langsung mengembang menjadi bendera raksasa setinggi lebih dari sepuluh zhang. Seketika bergetar, membungkus seluruh area dalam radius seratus li.
Bersamaan itu, puluhan larangan muncul tiba-tiba dari bendera, menempati posisi di sekeliling. Kemudian sembilan simbol larangan raksasa berwarna abu-abu putih keluar dari bendera, melayang di sekeliling tanpa gerakan.
Setelah mengaktifkan Bendera Larangan, Wang Lin menarik napas dalam-dalam dan mulai mencerna Inti Emas yang sebelumnya ditelannya.
Sementara itu, kesadaran-kesadaran terpisahnya yang telah tersebar, setiap bertemu kultivator di bawah periode Yuanying, langsung menyambar ganas, membunuh mereka dan mengambil Inti Emas mereka.
Waktu berlahan. Setiap kali satu Shen Shi berhasil mendapatkan Inti Emas, ia langsung terbang kembali ke lokasi Wang Lin, meninggalkan Inti Emas tersebut lalu berangkat lagi.
"Begitulah, Laut Xiuno yang sudah kacau sebelumnya, karena seringnya terjadi kasus pembunuhan, menjadi semakin tak terkendali. Semakin banyak orang yang terlibat, bahkan beberapa sekte menengah mulai menunjukkan gelagat bergerak."
Dua hari kemudian, Wang Lin duduk bersila di area yang tertutup Bendera Larangan. Raut wajaknya pucat sekali. Inti Emas dalam tubuhnya sudah menyusut hingga seukuran kuku jari. Tingkat kultivasinya bahkan turun ke tahap awal Jiedan.
Selama beberapa hari ini, semua Inti Emas yang diperoleh Shen Shi langsung ditelannya dan dikumpulkan di bagian lain tubuhnya. Ia bersiap memberikan pukulan mematikan pada serat halus tribulasi langit di saat genting!
"Shen Shi, tarik!" Suara Wang Lin parau. Dengan susah payah ia menyatukan kedua tangannya membentuk mantra, berseru rendah.
Seketika, semua kesadaran terpisah yang tersebar di mana pun langsung bergetar hebat dan cepat kembali. Di cekungan Xiuno, kilatan-kilatan merah menyambar melintasi langit, semua mengarah ke satu titik yang sama.
Seiring kilat merah satu per satu menembus Bendera Larangan dan menyusup ke tubuh Wang Lin, gumpalan energi spiritual di dalam tubuhnya semakin membesar. Saat seluruh Shen Shi akhirnya kembali, kilau dingin terpancar dari sorot mata Wang Lin. Dengan mengerahkan seluruh energi spiritualnya, dia melesatkan serangan gemuruh ke arah serat halus Tribulasi Langit.
Tiga hari kemudian, dalam radius 100 li di sekitar lokasi Wang Lin yang terbungkus Bendera Larangan, tiba-tiba bendera itu bergetar hebat. Menyusut secara drastis, akhirnya berubah menjadi bendera kecil yang mendarap di tangan siluet berambut putih yang keluar dari dalamnya.
Wang Lin mengayunkan tangan kanannya, menyimpan Bendera Larangan ke dalam kantong penyimpanan.
Raut wajaknya kini tak lagi pucat, semburat kemerahan mulai terlihat. Dalam tiga hari itu, dia gagal mengusir serat Tribulasi Langit dari tubuhnya. Sebagai gantinya, dia membungkusnya dengan energi spiritual, mengamankan Inti Emas untuk sementara waktu.
Pada saat yang sama, dengan energi spiritual yang diperolehnya, ia kembali memperkuat Inti Emas-nya. Tingkat kultivasinya tidak berkurang, malah sedikit meningkat, benar-benar mencapai tahap akhir Pembentukan Inti dengan kesempurnaan pseudo-Bayi Yuan Ying.
Untuk benar-benar menghilangkan benang tipis tribulasi langit ini, setelah menganalisis, Wang Lin hanya menemukan satu metode: meningkatkan tingkat kultivasinya hingga periode Yuanying. Dengan demikian, ia bisa menggunakan teknik kemampuan supernatural "Chuan Du Da Fa" yang tercatat dalam kepingan giok peninggalan Meng Tuozi di kantong penyimpanannya, untuk mentransfer benang tipis tribulasi langit ini ke tubuh orang lain, sehingga sepenuhnya menyelesaikan masalah ini.
Wang Lin terdiam sejenak, matanya memancarkan ketegasan. Ia menutup mata dan merasakan keberadaan Raja Iblis Xu Liguo dari kejauhan. Karena jarak yang terlalu jauh, ia hanya bisa merasakan lokasi kasar musuh tersebut. Tiba-tiba matanya terbuka lebar, tubuhnya seketika bergerak dan melesat dengan cepat ke arah barat.
Kali ini, untuk mempercepat pergerakan, Wang Lin menggunakan teknik pelolosan tanah yang sudah lama tak dipakainya. Segera kecepatannya meningkat drastis. Teknik ini hanya memiliki satu kelemahan: konsumsi energi spiritual yang sangat besar. Inilah alasan mengapa Wang Lin menghindari penggunaannya sebelum masalah di tubuhnya teratasi.
Dengan kecepatan penuh sepanjang perjalanan, Shen Shi-nya terus merasakan posisi Xu Liguo. Akhirnya di hari ketujuh, ia tiba di lokasi 3.000 li di luar Kota Qilin yang telah menjadi reruntuhan. Tempat ini persis gunung yang dulu mereka sepakati.
Ia bisa merasakan bahwa Raja Iblis Xu Liguo berada di sini.
Kenyataannya memang demikian. Saat tubuh Wang Lin melesat ke puncak gunung, Xu Liguo langsung menyembul dari paviliun dan menyelam ke Antara Alis-nya.
Bersamaan dengan itu, siluet Qiu Siping muncul di dalam paviliun. Penampilannya terlihat cukup compang-camping dengan hawa yang agak tak stabil.
Wang Lin melangkah masuk ke paviliun ini, duduk di kursi batu sambil mengamati lawannya.
Qiu Siping tersenyum getir dan berkata, "Rekan Tao, Qiu telah menunggumu di sini selama lebih dari dua minggu. Jika bukan karena Qui yakin bahwa Rekan bukanlah tipe orang yang ingkar janji, pasti saya sudah pergi sejak lama."
Wang Lin menunjukkan ekspresi penyesalan, "Laut Xiuno mengalami perubahan aneh, memicu perkelahian besar-besaran di antara para kultivator. Berbagai sekte ikut campur merebut kembali kota-kota. Karena situasi ini, perjalananku terhambat sehingga membuat Rekan menunggu lama."
Qiu Siping menghela napas dan berkata dengan wajah pahit, "Sudahlah. Selama di sini, Qiu sudah membunuh banyak orang yang berniat jahat. Lumayan dapat hasil juga. Rekan Tao, bagaimana kalau kita langsung ke tempat itu sekarang?"
Wang Lin berdiri sambil mengangguk, "Bagus sekali. Silakan Rekan yang memimpin jalan."
Qiu Siping matanya berkilau samar, tersenyum ringan, "Rekan Tao, karena kita sudah mencapai konsensus dan bisa disebut sekutu, bolehkah Qiu mengetahui nama lengkap Rekan?"
Wang Lin memandangnya sejenak, menjawab singkat, "Wang Lin!"
Qiu Siping menyatukan tinju dan berkata, "Saudara Wang, jarak ke tempat itu sangat jauh. Jika tidak keberatan, silakan naik perahu awanku!" Sambil berkata demikian, dia menepuk kantong penyimpanannya dengan tangan kanan. Seketika, sebuah perahu besar berwarna putih muncul di udara.
Perahu ini panjangnya sekitar sepuluh zhang. Pada badan kapal terukir berbagai pola hewan spiritual, sementara di haluan berdiri tegak sebuah patung burung mitos yang terlihat sangat hidup dan ekspresif.
Qiu Siping menggerakkan tubuhnya dengan lincah, mendarat ringan di dalam perahu, lalu menoleh memandang Wang Lin.
Wang Lin menyapu perahu tersebut dengan Shen Shi-nya. Setelah memastikan tidak ada keanehan, dia melangkah naik ke dek. Qiu Siping menyilangkan tangannya, membentuk mantra spiritual yang langsung dicetakkan ke patung burung di haluan. Seketika perahu bergetar dan melesat cepat ke depan.
Kecepatan kapal ini sedikit lebih lambat dibandingkan Pedang Terbang, namun tidak memerlukan energi spiritual untuk menggerakkannya, cukup praktis. Wang Lin berdiri di atas kapal, melihat tirai cahaya tipis menyelimuti sekeliling lambung kapal, menahan tetesan hujan hitam yang terus menerus turun selama lebih dari dua minggu.
Dari langit sesekali bergemuruh suara halilintar, menyatu dengan rintik hujan, menciptakan kesan "dentuman petir ringan semalam menjatuhkan ribuan helai".
Qiu Siping di sampingnya bertanya perlahan: "Saudara Wang, bagaimana pendapatmu tentang kapal ini?"
Wang Lin mengangguk dan memuji: "Sangat bagus!"
"Kapal ini buatanku sendiri. Saudara Wang, selain mempelajari Larangan, hobi terbesarku adalah pembuatan senjata. Butuh waktu bertahun-tahun bagiku untuk mengumpulkan bahan-bahan yang cukup untuk menciptakannya." Qiu Siping tertawa lebar dengan nada penuh penjiwaan.
Pada saat itu, tiba-tiba langit bergemuruh hebat. Sebuah kilat menyambar dari langit, meski jaraknya sangat jauh dari Cekungan Ilmu Iblis, namun dari kejauhan tetap dapat dirasakan kekuatan sebesar murka langit itu.
Kilat jenis ini, dibandingkan dengan ilmu kultivator yang dihasilkan melalui transformasi ilusi, lebih kuat beberapa kali lipat, benar-benar bukan benda setingkat.
"Saya lahir di Laut Xiuno Dalam, hingga kini telah berlatih selama 200 tahun lebih. Tapi hanya dalam dua minggu terakhir ini, baru pertama kali melihat langit yang sesungguhnya." Qiu Siping menatap lapisan awan hitam yang menyesakkan di atas Cekungan Ilmu Iblis sambil bergumam.
Wang Lin hendak berbicara, tiba-tiba matanya menyipit. Ia menatap tajam ke langit jauh di kejauhan, di mana terdengar gemuruh bergema. Seekor kura-kura raksasa yang luar biasa besar perlahan muncul dari ufuk langit.
Di atas punggung kura-kura itu berdiri seorang orang tua. Dengan jari menuding langit, ia terus-menerus memaki. Kata-kata kotor itu meski berasal dari jarak jauh, tetap terdengar jelas tanpa satu kata pun terlewat.
“GueXX lu si perampok tribulation langit, tadi belum selesai ngomong, sekarang gue kasih tahu lu pelanggaran ke-37.863……”
