Alis Wang Lin berkerut. Tatapannya mengamati kura-kura raksasa di bawah si orang tua dari kejauhan. Hawa yang terpancar darinya sangat mirip dengan naga sungai makhluk purba di koridor Tanah Dewa Kuno dulu.
Selain itu yang paling penting, bentuk kura-kura ini hampir identik dengan makhluk tertentu dalam ingatan Dewa Kuno.
"Xuanwu!!" Mata Qiu Siping melebar tiba-tiba, pupilnya menyempit seketika. Raut wajaknya berubah, kedua tangannya cepat-cepat membentuk gerakan mantra dan memancarkan beberapa sinar spiritual ke patung di haluan kapal.
Seketika seluruh kapal perlahan berbelok arah, berusaha berputar menyamping untuk menghindari pertemuan dengan si orang tua gila itu.
“Xuanwu...” Wang Lin menatap kura-kura itu beberapa saat, raut wajahnya menjadi gelap. Dalam ingatan Dewa Kuno, tidak ada istilah Xuanwu, yang ada hanyalah makhluk bernama Binatang Ti.
Makhluk ini memakan energi spiritual sebagai makanan. Serangan terkuatnya adalah teriakan meraung. Kultivator biasa hanya perlu mendengar sekali suaranya, energi spiritual dalam tubuhnya akan langsung hancur dan menjadi makanan binatang ini.
Orang tua yang sedang mengumpat itu mengeluarkan labu kotor dari dalam bajunya, meneguk besar-besaran, lalu melanjutkan makiannya. Sama sekali tidak mempedulikan kapal yang ditumpangi Wang Lin dan Qiu Siping.
Dahi Qiu Siping mulai berkeringat. Dengan hati-hati ia mengendalikan perahu, perlahan menghindari orang tua itu dari kejauhan. Setelah terbang cukup jauh, barulah ia menghela napas lega. Menoleh ke Wang Lin, ia berkata: "Orang yang bisa menjadikan makhluk purba Xuanwu sebagai tunggangan, tingkat kultivasinya pasti jauh melampaui imajinasi kita. Rupanya perubahan aneh di Laut Xiuno kali ini telah membangkitkan banyak monster tua yang selama ini bersembunyi di sini. Untunglah dia tak berniat menyulitkan kita, kalau tidak, nyawa kita mungkin sudah melayang."
Wang Lin melirik Qiu Siping, dengan raut wajah muram berkata: "Belum tentu!"
Qiu Siping tertegun. Saat itu, tangan kanan Wang Lin menunjuk ke depan. Seketika raut wajah Qiu Siping berubah pucat. Di arah yang ditunjuk Wang Lin, ternyata pemandangan yang tadi mereka lihat muncul kembali.
Seorang tua berdiri di atas kura-kura, menengadah sambil mengumpat dengan keras.
Qiu Siping terdiam sejenak, lalu mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya: "Formasi?"
Wang Lin tidak menghiraukan Qiu Siping, melainkan pergi ke haluan kapal sambil memandang sekeliling. Sejak awal ia sudah merasa ada yang aneh - saat kapal mengubah arah, terasa lapisan gejolak halus merambat dari empat kaki makhluk jerit itu.
"Ini bukan formasi, melainkan sejenis Larangan!" Setelah beberapa saat, Wang Lin berkata dengan datar.
Qiu Siping mengerutkan kening sambil menatap sekitar, lalu tersenyum pahit. "Dengan tingkat kultivasi kita, mana mungkin Senior ini repot-repot memasang Larangan khusus?"
Wang Lin diam seribu bahasa. Shen Shi-nya diam-diam menyapu area sekitarnya. Menurut analisisnya, mustahil orang tua di atas makhluk jerit itu menghalangi mereka tanpa alasan - pasti ada masalah tersembunyi.
Rupanya si tua sudah lelah mengumpat. Setelah meneguk anggur dalam labu, ia duduk terjengkang sambil melirik ke arah kapal Qiu Siping.
Dengan gerakan tangan kanan, si tua langsung menarik kapal itu mendekat. Seketika kapal meluncur dan berhenti tepat di jarak sepuluh zhang.
Qiu Siping segera menunjukkan ekspresi hormat, membungkuk dan berkata: "Junior Qiu Siping, memberi salam kepada Senior."
Orang tua itu mengangkat kelopak mata, bertanya: "Kau mengenal gue?"
Qiu Siping tertegun sejenak, lalu buru-buru menjawab: "Junior ini..."
"Gue nggak kenal lu, ngapain lu panggil Senior? Gue tua banget ya? Begini deh, gue ceritain kejadian pas gue umur 3 tahun. Habis itu lanjut ke ribuan tahun berikutnya biar lu paham... Pas gue umur 3 tahun tuh..." Si tua ini terus mengoceh tanpa henti, membuat Qiu Siping membeku tak bisa berkata-kata.
Setelah lama, si tua akhirnya berhenti. Ia meneguk Labu-nya yang sudah kosong, lalu menggerutu: "Seharusnya gue bawa lebih banyak arak buat ngobrol panjang begini. Eh malah abis! Kalian berdua, ikut gue cari arak! Di jalan nanti gue ceritain petualangan gue pas umur 75 tahun."
Qiu Siping wajahnya berkedut, dia segera mengeluarkan beberapa kendi anggur dari kantong penyimpanan dan buru-buru berkata: "Seb... eh... junior punya anggur di sini, silakan ambil, tidak perlu membeli."
Raut wajah orang tua itu berseri, tangan kanannya bergerak. Seketika kendi di tangan Qiu Siping lenyap.
Wang Lin tetap diam membisu. Tingkat kultivasi orang tua ini sama sekali tidak bisa ditembusnya. Ditambah dia tidak pandai bersosialisasi, urusan ini paling tepat didelegasikan ke Qiu Siping.
Lebih-lebih, tujuan sebenarnya orang ini menghadang mereka masih menjadi teka-teki di hati Wang Lin. Perlahan, dia mendapatkan sedikit pencerahan: Pasti ini terkait tribulasi langit atau pembantaian yang baru-baru ini dilakukannya. Meskipun mungkin juga target orang tua ini bukan dirinya Wang Lin, melainkan Qiu Siping. Namun dari sikapnya, Wang Lin secara implisit merasakan - penghadangan ini mungkin bukan untuk Qiu Siping, tapi untuk dirinya sendiri!
Orang tua itu menepuk penutup guci dan menghirup aromanya, lalu tertawa terbahak-bahak: "Anggur yang dibuat dari buah Can Yun, bagus! Anak muda, kau cocok dengan selera Lao Fu. Bagaimana, mau jadi muridku?"
Hati Wang Lin menjadi berat. Mustahil orang tua ini mengucapkan kata-kata tanpa maksud tersembunyi. Pasti ada tujuan di balik perkataannya!
Qiu Si Ping kali ini benar-benar tertegun. Jika sebelumnya orang ini hanya cerewet, kini di matanya, lelaki ini hampir seperti orang gila. Mana ada orang menerima murid dengan cara begitu?
Lehernya seolah dicekik, tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Setelah lama, akhirnya ia mengerang pahit: "Senior, aku..."
Orang tua itu mengangkat kelopak matanya: "Tidak mau? Baiklah. Kau, kau saja! Mau jadi murid Lao Fu?" Tatapannya beralih ke Wang Lin, berkata dengan senyum sinis.
Wang Lin memandang dengan tenang. Sebelumnya, dia sudah menduga bahwa orang ini akhirnya pasti akan mengarahkan masalah padanya. Dengan sopan dia berkata, "Junior sudah memiliki sekte."
"Sekte apa?" Wajah orang tua itu masih tersenyum, tapi di mata Wang Lin, terlihat kilatan dingin. Hatinya semakin yakin dengan tebakannya—kali ini, target orang tua ini adalah dirinya, Wang Lin!
"Negara Zhao, Sekte Hengyue." Ekspresi Wang Lin tetap biasa, tetap menjawab dengan hormat.
Orang tua itu menatap Wang Lin dengan tatapan penuh makna. Senyumnya semakin dingin, "Dalam tiga hari, membunuh ribuan kultivator Pembentukan Inti. Anak muda, kau benar-benar luar biasa!"
Mendengar ini, Qiu Siping langsung raut wajaknya berubah seketika. Dia mundur beberapa langkah, memandang Wang Lin dengan tatapan tak percaya.
Wang Lin tetap tenang, meski hatinya berdegup kencang. Segenap pikiran berputar cepat dalam benaknya, mengingat setiap ucapan orang tua itu sejak kemunculannya. Setelah menarik napas dalam, ia membungkuk lebih rendah: "Junior bersedia menerima Senior sebagai guru."
Orang tua itu tertegun, memandangi Wang Lin lama. Dingin di matanya berangsur memudar, lalu ia tertawa lebar. Dengan mengayunkan tangan kanannya, sebuah Larangan berpendar di antara alis Wang Lin: "Bagus! Kau memang cerdas. Lao Fu terima kau sebagai murid. Ikutlah sekarang!"
Begitu masuk ke tubuh, Larangan itu segera berubah menjadi lotus raksasa. Meridian menjadi batang, pembuluh darah jadi ranting, aliran darah sebagai nutrisi - semuanya menyatu dalam tubuhnya.
Tanpa perubahan ekspresi, Wang Lin menjawab tegas: "Murid telah berjanji dengan Rekan Tao Qiu untuk membantu menyelesaikan suatu urusan. Mohon Guru memberi tenggat beberapa hari."
Orang tua itu memandang tajam ke arah Qiu Siping. Setelah pergolakan batin sejenak, Qiu Siping akhirnya mengatupkan giginya dan mengangguk hormat: "Senior, memang benar ada perjanjian ini. Mohon kebijaksanaan Senior."
Sang tua mengangkat kelopak matanya: "Kuberi waktu sebulan. Setelah itu, datanglah ke Paviliun Pemurnian Senjata di kota mana pun di Laut Xiuno, sebut nama Sun Dian. Aku akan langsung mengetahuinya."
Usai berkata, si tua itu kembali melirik Wang Lin sambil tertawa terbahak. Mengendarai Tiras kakinya, ia melayang menghindar dan terbang menjauh, menghilang tanpa jejak dalam sekejap.
Qiu Siping terdiam sejenak, pandangannya penuh kewaspadaan. Tanpa menanyakan percakapan sebelumnya, ia berkata tegas: "Saudara Wang, akan kupercepat kecepatan kapal. Kira-kira dua hari lagi sampai di lokasi. Urusan lapisan Larangan di dalamnya kuserahkan padamu."
Wang Lin mengangguk, segera duduk bersila di buritan kapal. Tangan kanannya menunjuk antara alis, seketika Raja Iblis Xu Liguo dan raja iblis kedua menyebar keluar, berputar-putar di sekitarnya.
Bersamaan itu, ia menepuk kantong penyimpanannya. Bendera Larangan melesat keluar dan diaktifkannya. Kali ini di bawah kendalinya, jangkauan Bendera Larangan hanya membungkus tubuhnya sendiri.
Kemudian, dari kabut hitam yang diubah Bendera Larangan, terdengar suara dingin Wang Lin: "Rekan Tao Qiu, Wang perlu bertapa dua hari. Mohon jangan ganggu."
Qiu Siping segera menyetujui. Setelah melirik sebentar, ia menarik pandangannya dan fokus mengemudikan kapal terbang, mempercepat lajunya.
Dua hari kemudian, kapal yang ditumpangi mereka telah tiba di kawasan pegunungan sepi. Qiu Siping menoleh melihat lokasi pertapaan Wang Lin, merenung sejenak, lalu memilih duduk bersila dan menunggu dengan sabar.
Beberapa shichen kemudian, Bendera Larangan di luar tubuh Wang Lin tiba-tiba berguling-guling, menyusut drastis, akhirnya berubah menjadi bendera kecil yang dimasukkan Wang Lin ke dalam kantong penyimpanan.
Raut wajah Wang Lin terlihat pucat, Larangan lotus milik orang tua itu tidak terlalu ketat, sebagian telah berhasil dibongkarnya. Jika ingin membongkar sepenuhnya, dibutuhkan waktu tertentu.
Namun fungsi Larangan ini telah dipahaminya secara menyeluruh selama dua hari ini. Larangan ini berfungsi sebagai penanda lokasi, dengan jangkauan yang menurut analisis Wang Lin seharusnya luas secara ekstrem.
Qiu Siping yang melihat Wang Lin keluar dari meditasi segera berdiri dan berkata tegas: "Saudara Wang, di bawah ini adalah lokasi gua persembunyian itu."
Wang Lin mengangguk, melirik ke bawah lalu tubuhnya tiba-tiba melayang meninggalkan perahu, melayang-layang di udara.
Qiu Siping membuat gerakan mantra dengan tangan kanan ke arah perahu, membuatnya menyusut cepat hingga sebesar telapak tangan sebelum dimasukkan ke kantong penyimpanan.
Setelah menyelesaikan ini, tubuh Qiu Siping segera turun ke bawah. Setelah memeriksa sekeliling sejenak, dia mendarat di sebuah batu altar di bagian tengah pegunungan. Tangan kanannya membalik, mengeluarkan sebongkah batu hitam. Dengan menyemburkan napas Inti Emas dari mulutnya, batu hitam itu segera memancarkan kilau gelap.
Qiu Siping melemparkan batu itu dengan tangan kanannya. Batu itu langsung melayang ke udara dan menggantung di tengah langit. Kemudian, kedua tangannya mengubah gerakan mantra, terus menerus menyerang batu tersebut. Batu itu segera memancarkan cahaya terang dan perlahan melayang menuju tubuh gunung.
Seiring batu semakin mendekati tubuh gunung, gelombang energi seperti riak air mulai muncul di permukaan gunung, perlahan-lahan berkembang ke segala arah.
Dari dalam gelombang energi ini, terlihat sebuah gua berbentuk setengah lingkaran di dalamnya.
Qiu Siping menarik napas dalam-dalam, lalu memandang Wang Lin.
Wang Lin merenung sebentar, Shen Shi Mata-nya berkedip-kedip, menatap gelombang air tersebut. Kedua tangannya dengan cepat mengayun di depan tubuhnya, tiga lingkaran bayangan terlempar keluar dan segera menempel pada gelombang air tubuh gunung.
Pada saat ini, gelombang air tubuh gunung bergetar hebat. Muncul tonjolan-tonjolan tak terhitung yang terus bergerak-gerak, kadang mengecil kadang membesar, aneh luar biasa.
Wang Lin tak berkedip sama sekali. Kedua tangannya terus mengayun cepat di depan dada, menyatukan satu per satu lingkaran bayangan larangan.
Tiba-tiba salah satu tonjolan gelembung dalam gelombang air pecah. Sorot mata Wang Lin berkilat, lingkaran bayangan dari depannya melesat dan menempel pada titik pecahan itu.
Namun kemudian semakin banyak gelembung yang retak. Kedua tangan Wang Lin bergerak kilat, satu per satu Larangan bayangan melesat cepat, masing-masing menempel pada setiap titik pecahan.
Namun, semakin ke belakang, semakin banyak tonjolan yang retak. Perlahan-lahan, kecepatan Wang Lin jelas tidak bisa mengimbangi frekuensi keretakan. Qiu Siping yang sejak tadi terus tegang, melihat ketertinggalan Wang Lin, tak bisa menahan kegelisahan hatinya. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, segera meluncurkan beberapa batu hitam.
Kemudian, kedua tangannya terus mengetuk-ngetuk batu itu, tiba-tiba melemparkan satu batu yang langsung menutupi titik retakan tonjolan yang tidak sempat ditambal Wang Lin.
Matanya memperlihatkan kilatan kesakitan, namun segera ekspresinya kembali serius. Kedua tangannya terus bekerja, setiap kali muncul retakan yang tidak sempat ditambal Wang Lin, segera ditambal dengan batu.
Melihat semua ini, sorot mata Wang Lin berkilat. Kecepatan kedua tangannya sengaja diperlambat, membiarkan beberapa tonjolan terbuka untuk memaksa Qiu Siping menambalnya dengan batu.
Akhirnya, setelah sepuluh batu lawan habis, kecepatan tangan Wang Lin kembali meningkat. Beberapa Larangan bertubi-tubi dilepaskan. Gemuruh terdengar, gelombang air pada tubuh gunung tiba-tiba terbelah dari tengah, membuka jalan yang bisa dilalui.
Raut wajak Qiu Siping berubah menjadi gembira. Tubuhnya langsung menerobos masuk. Sorot mata Wang Lin berkilat, mengikuti dari belakang dengan tenang.
Gua tidak terlalu besar. Di dalamnya terdapat empat ruang batu dengan debu yang sangat tebal. Saat Wang Lin masuk, dia langsung melihat Qiu Siping berdiri di depan salah satu ruang batu dengan ekspresi mengerikan.
Wang Lin mengabaikannya. Setelah mengamati, keempat ruang batu ternyata memiliki Larangan. Pandangannya tertuju pada ruang batu kiri pertama. Setelah mengamati, Larangan di sini adalah yang termudah untuk dibongkar.
Setelah merenung sebentar, tangannya terus mengayun. Energi spiritual terkumpul di tangan, melepaskan lingkaran bayangan yang menempel pada ruang batu.
Seketika ruang batu itu bergemuruh dan bergetar, dinding batu perlahan naik. Tatapan Wang Lin menyapu ke dalam, tiba-tiba kedua matanya membelalak lebar.
Ruangan itu kosong sama sekali, hanya terdapat formasi ajaib berbentuk lingkaran di lantai. Formasi ini terlihat sangat kuno, namun setelah diperiksa seksama oleh Wang Lin, simbol-simbol dan material penyusunnya ternyata masih terpelihara utuh.
Dan formasi ini langsung dikenali Wang Lin sebagai formasi teleportasi kuno yang mampu mentransportasi objek hingga jutaan li!
"Formasi ini adalah formasi teleportasi kuno. Ketika guruku menemukan gua persembunyian ini dulu, formasi ini sudah ada. Meski terlindung di dalam ruang batu sehingga tetap utuh, untuk mengaktifkan formasi teleportasi kuno dibutuhkan batu spirit ekstrem. Batu spirit tingkat ekstrem ini, sepanjang pengetahuanku di Laut Xiuno, belum pernah kudengar ada yang memilikinya. Jadi formasi ini tak pernah diaktifkan." Qiu Siping menoleh sebentar memandang formasi itu, berkata dengan datar.
Wang Lin tidak berbicara, tetapi hatinya menggelitik. Setelah keluar dari Tanah Dewa Kuno, yang paling ingin dia cari sebenarnya adalah literatur tentang formasi teleportasi kuno. Namun di Kota Qilin, hasilnya sangat minim.
Menurut rencana awalnya, setelah menemukan literatur, dia akan mencari formasi teleportasi kuno untuk diperbaiki sendiri. Tapi dengan adanya formasi utuh di depan matanya ini, kekurangan data tentang formasi teleportasi bisa teratasi.
Sayangnya, dia tidak tahu di mana lokasi ujung lain dari teleportasi formasi ini.
Qiu Siping menunjuk ke ruang batu lainnya, "Ruang batu kiri kedua ini dulunya menyimpan beberapa literatur. Tapi sekarang kosong, semua literatur sudah kuambil tahun lalu." Sambil berkata demikian, tangan kanannya melemparkan mantra spiritual ke dinding batu.
Seketika dinding batu terangkat ke atas, memperlihatkan ruangan kosong melompong di dalamnya.
“Ruang batu kanan kedua ini menyimpan sisa jasad kultivator kuno. Tapi sekarang sisa jasad itu sudah tidak ada lagi, digunakan oleh Guru untuk membuat pil.” Setelah berkata demikian, dia kembali mengeluarkan mantra spiritual. Ruangan itu pun terbuka dan benar-benar kosong.
“Adapun Yuan Ying Guru dan Saudara Senior yang sedang dalam keadaan Gui Xi, berada di ruang batu kanan pertama. Setelah dibuka, kita bisa masing-masing memilih satu Yuan Ying. Yuan Ying Guru akan menjadi milik Saudara Wang. Meski awalnya ada kesalahpahaman, tapi setelah perjalanan ini pasti sudah jelas.” Qiu Siping menatap Wang Lin sambil berkata perlahan.
Wang Lin memandang dengan tenang, “Bagaimana jika analisismu salah, dan dua Yuan Ying itu tidak dalam keadaan Gui Xi?”
Qiu Siping menggelengkan kepala: "Saudara Wang tidak perlu khawatir. Saya yakin kedua mereka sedang dalam keadaan Gui Xi. Sebagai antisipasi, saya juga telah menyiapkan ini." Sambil menarik napas dalam, ia mengeluarkan sebatang dupa ungu-hitam dari kantong penyimpanan. Jari kanannya menyentuh dupa itu, dan seketika dupa menyala mengeluarkan aroma cendana.
"Dupa Misi Xiang?" Sorot mata Wang Lin berkilat. Ia langsung mengenali benda ini. Dupa Misi Xiang adalah bahan pembuatan pil eliksir. Jika dikombinasikan dengan ramuan lain, dapat menstabilkan jiwa dan menangkal iblis eksternal. Namun jika digunakan sendiri, terutama oleh kultivator yang sedang diserang iblis eksternal, aroma ini akan memperparah luka dan memperkuat pengaruh iblis dalam tubuh.
Qiu Siping mengangguk datar: "Benar. Apakah Saudara Wang sekarang merasa tenang? Namun Larangan ini cukup berbahaya, harap berhati-hati." Ia mundur beberapa langkah memberi ruang.
Wang Lin menatap ruang batu itu beberapa saat, tangan kanannya bergerak. Bayangan larangan terbang keluar satu dan menempel di dinding batu. Namun tiba-tiba sebuah kepala binatang raksasa muncul dari dalam ruang batu, mengaum keras lalu menyambar ke arah Wang Lin untuk menelannya.
Ekspresi Wang Lin tetap tenang. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, Bendera Larangan segera melesat keluar. Dengan suara rendah ia berteriak: "Telan!" Seketika tangan hitam pekat muncul dari dalam bendera, mencengkeram kepala binatang itu dan menariknya masuk ke dalam.
Kemudian kedua tangan Wang Lin terus bergerak membentuk beberapa lingkaran larangan. Setiap lingkaran larangan yang menempel di dinding batu akan memunculkan sebuah kepala binatang. Perlahan jumlah kepala binatang semakin banyak, namun tanda-tanda pembukaan larangan sama sekali tidak terlihat.
Qiu Siping mengerutkan alisnya, diam sejenak lalu mengambil empat batu hitam lagi dari kantong penyimpanan. Dengan perasaan sakit hati, ia mengetuk-ngetuk batu tersebut dengan cepat sebelum tiba-tiba melemparkannya ke empat penjuru dinding batu.
"Saudara Wang, aku hanya bisa menahan kepala hewan selama 10 tarikan napas, cepat!" teriak Qiu Siping dengan suara rendah.
Sorot mata Wang Lin berkilat. Dengan mengayunkan Bendera Larangan, ratusan hingga ribuan larangan tiba-tiba melesat keluar dan menerjang dinding batu dengan ganas.
Terhadap larangan di dinding batu ini, Wang Lin tidak yakin bisa membongkarnya dalam waktu singkat. Maka ia memilih metode kedua untuk memecahkan larangan - menghancurkan secara paksa!
Ribuan larangan mendarat beruntun di dinding batu. Seketika, muncul tak terhitung kepala hewan yang berusaha melepaskan diri. Namun empat batu di dinding memancarkan cahaya lembut yang mencegah kepala-kepala itu keluar.
Pada saat itu, larangan dalam Bendera Larangan jatuh di atasnya, seketika serangkaian gemuruh terdengar, debu beterbangan di dalam gua persembunyian, bahkan seluruh gua persembunyian mulai berguncang dan menunjukkan tanda-tanda keruntuhan.
Bersamaan dengan itu, saat dinding batu di ruang kanan pertama terbuka oleh larangan, dua cahaya kuning redup segera menyelinap keluar, berusaha melarikan diri melalui lubang gua.
Namun tiba-tiba, kecepatan dua cahaya kuning ini melambat, bergerak limbung, cahaya di dalamnya semakin redup, dan hampir menghilang seluruhnya.
Jelas, ini efek dari aroma dupa Moxin Xiang yang menyebar.
Mata Wang Lin berbinar-binar, hampir seketika saat dua cahaya kuning itu terbang keluar, ia melihat jelas: di dalam dua cahaya itu terdapat dua Bayi Yuan Ying dengan mata tertutup rapat dan tubuh yang hampir transparan.
Dan dari tingkat kelemahannya, setiap saat bisa runtuh dan menghilang. Saat ini setelah dipengaruhi oleh aroma mistis dari Incense Pemabuk, kedua bayi Yuan Ying ini sudah berada di ambang kehancuran.
Wang Lin dan Qiu Siping hampir bersamaan bertindak. Kecepatan Wang Lin lebih cepat setengah langkah. Ia menyambar bayi Yuan Ying yang sedikit lebih kuat di antara keduanya, lalu tanpa bicara langsung meluncur keluar dari lubang gua.
Saat dia melesat keluar dari lubang, gua persembunyian mulai runtuh. Gemuruh runtuhan tiba-tiba menggema. Qiu Siping juga segera menyambar keluar. Begitu berada di luar, ia menyatukan tinju memberi hormat pada Wang Lin, lalu buru-buru melarikan diri karena takut diserang.
Wang Lin memegang bayi Yuan Ying, menepuk Antara Alis dengan cepat. Seketika Raja Iblis Xu Liguo menyembul keluar. Melihat bayi Yuan Ying ini, matanya memancarkan kerakusan yang meluap-luap.
Wang Lin mendengus dingin. Xu Liguo langsung menggigil ketakutan, dengan patuh menggulung tubuhnya melilit bayi yuan ying itu sebelum kembali ke lautan kesadaran Wang Lin.
Setelah menyelesaikan semuanya, Wang Lin menoleh memandang gua persembunyian yang runtuh itu. Matanya berkedip-kedip saat melihat Qiu Siping yang sudah terbang sangat jauh. Setelah merenung sejenak, akhirnya ia mengurungkan niat memburu orang itu. Bagaimanapun, satu bayi yuan ying sudah mencapai batas maksimal yang bisa ditanggung Shen Shi-nya. Jika ditambah satu lagi, dikhawatirkan Raja Iblis tak bisa dikendalikan sehingga terjadi peristiwa pengambilalihan tubuh.
Sorot mata Wang Lin berkilauan. Saat ini hatinya dipenuhi gejolak semangat. Dengan menelan bayi yuan ying ini, ia yakin peluang menyatukan bayi rohaninya sangat besar. Ia menarik napas dalam-dalam menekan antisipasi di dasar hati, lalu segera melesat dengan cepat menghilang.
Setelah melakukan perjalanan selama satu hari, Wang Lin berhenti di sebuah gurun pasir tandus. Ia melihat sekelilingnya, selama perjalanan ia sengaja memilih rute-rute terpencil. Daerah dalam radius sepuluh ribu li ini bisa dikatakan minim manusia dan hewan. Mata Wang Lin berkilat, kakinya menghentak tanah, tubuhnya segera menyelam ke bawah tanah.
Pada kedalaman dua ribu zhang di bawah tanah, ia berhenti. Setelah membuka gua persembunyian sederhana, Wang Lin duduk bersila di dalamnya. Ia menarik napas dalam-dalam, jari kanannya menyentuh antara alis, seketika Raja Iblis Xu Liguo keluar terbang.
Wang Lin melirik Xu Liguo. Iblis ini segera merentangkan tubuhnya dengan patuh, memperlihatkan Bayi Yuan Ying yang lemah dan hampir runtuh di dalamnya, kemudian melayang di samping sambil memandangi Wang Lin dengan penuh harap.
Wang Lin sama sekali tidak menghiraukan Xu Liguo. Ia perlahan menutup mata, lalu tiba-tiba membukanya kembali setelah beberapa sekejap napas. Sorot mata penuh tekad terpancar saat ia meraih Bayi Yuan Ying itu dan membuka mulut untuk menelannya.
Begitu bayi Yuan Ying masuk ke dalam tubuh, Gulungan Dewa Kuno segera beroperasi seperti batu giling raksasa, langsung meluluhlantakkan bayi Yuan Ying itu dan melepaskan energi spiritual dahsyat. Energi ini segera menyebar ke setiap meridian di seluruh tubuh Wang Lin.
Wang Lin segera menghentikan operasi Gulungan Dewa Kuno untuk mencegah energi spiritual bayi Yuan Ying habis digunakan seluruhnya untuk pemurnian tubuh. Dengan demikian, di bawah kendalinya, energi spiritual yang bergelora ini mengalir deras melalui meridian seperti ratusan sungai mengalir ke laut, semuanya membanjiri Inti Emas.
Inti Emas-nya langsung membengkak. Warnanya semakin gelap, ukurannya terus membesar, hingga akhirnya di permukaannya muncul retakan-retakan halus.
Tanda-tanda penyatuan bayi rohani perlahan mulai muncul di dalam tubuhnya.
Namun!
Pada saat ini, kilatan Shen Shi Ekstrem dari laut kesadarannya untuk pertama kalinya bergerak sendiri tanpa kendali Wang Lin. Dengan cepat menerobos keluar dari laut kesadaran, menembus Zifu, seketika muncul di dalam tubuh Wang Lin dan menghujam ke Inti Emas.
Mata Wang Lin terbuka lebar. Segala upaya mengontrol Shen Shi Ekstrem itu sia-sia. Saat menghantam Inti Emas, terdengar ledakan keras - Inti Emas itu pecah berkeping-keping.
Ledakan ini terjadi di dalam tubuhnya. Energi spiritual yang dilepaskan dari Inti Emas yang hancur mengalir gila-gilaan melalui meridian, bertabrakan dengan energi spiritual hasil penyerapan bayi Yuan Ying.
Dampak tabrakan kedua aliran energi spiritual ini langsung menerobos keluar dari meridian, menyapu ganas setiap sudut tubuh Wang Lin.
Tubuh Wang Lin terlempar dengan keras "Boom Boom Boom", jatuh menghantam tanah. Di saat yang sama, mulutnya terasa manis, menyemburkan beberapa kali darah segar. Raut wajaknya seketika memucat.
Ia berjuang bangkit duduk. Saat ini, mata Wang Lin kosong tanpa ekspresi, diam membisu. Setelah lama, barulah sorot mata perlahan muncul. Ia menutup mata, memeriksa kondisi dalam tubuh, lalu tertawa terbahak-bahak. Tertawa ini terus berlangsung lama, namun semakin ke akhir, terdengar getir penuh kepedihan.
"Shen Shi Ekstrem... Shen Shi Ekstrem... Shen Shi Ekstrem..." Mata Wang Lin merah padam, bibirnya komat-kamit bergumam.
Inti Emas dalam tubuhnya tidak sepenuhnya meledak sendiri, namun menyusut drastis hingga seukuran kuku jari.
Sejak sebelumnya, Wang Lin telah memiliki penilaian apakah keberadaan Ekstrem mempengaruhi proses penyatuan bayi rohaninya. Saat itu dia belum sepenuhnya yakin, tetapi kejadian tadi bagai pukulan keras yang membuatnya benar-benar menyadari bahwa hambatan terbesar dalam penyatuan bayi rohani adalah Shen Shi Ekstrem ini.
Bisa dikatakan sukses karena Ekstrem, gagal pun karena Ekstrem. Namun Wang Lin sangat ingin mengetahui alasan sebenarnya: mengapa tepat pada momen penyatuan bayi rohani, Shen Shi Ekstrem tiba-tiba menyerang Inti Emas secara tak terkendali?
Dengan ekspresi pahit, dia menarik napas dalam-dalam, menutup mata dan mulai bermeditasi untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
Tiga hari kemudian, Wang Lin membuka matanya lalu melesat keluar. Setelah meninggalkan gua persembunyian, dia mengerahkan kecepatan ekstrem untuk mencari kota-kota di sekitarnya.
Dua minggu kemudian, hampir semua pasar di kota-kota sekitar telah dikunjunginya. Tentu saja, Paviliun Pemurnian Senjata tidak dia datangi.
Di semua pasar tersebut, dia tidak menemukan catatan sekecil apa pun yang menjelaskan tentang Ekstrem.
Dalam kebingungan, tiba-tiba Wang Lin teringat gua persembunyian Qiu Siping yang pernah dikunjunginya dulu. Di dalamnya terdapat tumpukan literatur kuno yang sangat banyak, bahkan banyak diantaranya menggunakan bentuk gulungan bambu. Hal ini menunjukkan usia literatur tersebut pasti sangat tua, hingga jika ada sedikit saja gejolak energi, akan membuatnya hancur. Oleh karena itu tidak bisa ditransfer ke kepingan giok.
Memikirkan ini, tubuh Wang Lin segera bergerak cepat. Ia melesat dengan cepat menuju lokasi gua persembunyian yang pernah dituju Qiu Siping hari itu.
Lima hari kemudian, Wang Lin tiba di wilayah tersebut. Saat ini ia tidak peduli apakah Qiu Siping berada di sana atau tidak. Jika lawannya menghalangi, maka Wang Lin pasti akan melakukan pembunuhan dengan cepat dan tuntas.
Meskipun Qiu Siping telah mendapatkan sebuah bayi Yuan Ying, proses penyatuan bayi rohani sama sekali bukan hal yang bisa diselesaikan hanya dalam dua minggu. Karena itu Wang Lin tidak khawatir dengan Qiu Siping saat ini.
Di atas dataran tandus, tubuh Wang Lin menukik ke bawah tanah. Tak lama kemudian, ia menemukan gua persembunyian lawannya. Larangan di luar gua sama sekali tak menjadi hambatan baginya. Setelah membongkar semua rintangan sepanjang jalan, ia pun berhasil memasuki gua itu.
Wang Lin menyapu area dengan Shen Shi-nya. Qiu Siping ternyata tidak berada di dalam gua. Tanpa ragu, ia segera menuju ruang batu yang penuh literatur. Larangan pelindung ruangan ini sedikit memakan waktu, namun setelah tiga shichen, akhirnya berhasil dibongkar. Wang Lin melangkah masuk.
Setelah masuk, Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Perlahan ia menenangkan diri, mulai membuka dan memeriksa gulungan-gulungan bambu satu per satu.
Sebagian besar gulungan bambu berisi catatan tentang berbagai jenis larangan. Semua ini hanya disingkirkan sekilas oleh Wang Lin. Tak ada satu pun yang menyebutkan kata "Ekstrem".
Hati Wang Lin sedikit gusar. Ia terus memeriksa. Tiba-tiba, pandangannya tertuju pada sebuah gulungan bambu yang terlihat sangat kuno, bahkan terdapat beberapa bagian yang sudah retak.
Mengambilnya, Wang Lin membukanya dan seketika tubuhnya bergetar. Ia segera menuju ke meja batu di samping, meletakkan gulungan bambu dengan hati-hati lalu membuka perlahan-lahan.
Sebagian besar bagian depan gulungan bambu ini berisi deskripsi tentang Larangan. Hanya pada lembar terakhir, terukir sebaris aksara kecil.
"Di Dunia Kultivasi, terdapat mutasi energi spiritual yang dapat menghasilkan kekuatan misterius disebut Ekstrem. Aku meneliti kekuatan Ekstrem ini selama bertahun-tahun, meninggalkan beberapa catatan hati untuk generasi penerus.
Kekuatan misterius yang disebut Ekstrem ini, menurut pandanganku sebenarnya adalah jenis bencana langit alternatif! Jika tidak, mustahil ada kultivator sejawat yang tewas dengan satu serangan. Hanya bencana langit yang memiliki kekuatan seperti itu!
Titik akhir Ekstrem, banyak peneliti sepertiku sepakat berada pada periode Yuanying. Tapi dalam penelusuranku terhadap catatan sejarah, aku menemukan fenomena menarik.
Pertama-tama saya ingin mengatakan, dalam catatan sejarah tidak ada yang mencatat siapa yang memiliki Ekstrem, hanya saja dari beberapa petunjuk samar di dalamnya, saya menemukan beberapa petunjuk kultivator yang sepertinya memiliki Ekstrem.
Di antara mereka, ada yang berhenti di tahap Pembentukan Inti, ada yang berhenti di tahap Yuanying, dan ada pula yang berhenti di tahap Transformasi Dewa. Bisa dikatakan, tidak ada pola tertentu, semuanya bergantung pada takdir individu.
Sebenarnya terobosan dalam penelitian saya tentang Ekstrem harus dikaitkan dengan seseorang. Nama dan asal-usul orang ini tidak bisa saya sebutkan, tapi dialah praktisi Ekstrem pertama yang pernah saya temui!
Tingkat kultivasinya berada di periode Yuanying.
Orang ini ingin melakukan breakthrough dari Yuanying menuju Transformasi Dewa, sehingga meminta bantuan saya, namun akhirnya... saya gagal......"
Wang Lin tenggelam dalam bacaan itu, membaca setiap kata dengan seksama. Lama kelamaan, dia mengangkat kepala dengan tatapan bingung di matanya.
Berdasarkan catatan pada gulungan bambu ini, Wang Lin segera menyadari bahwa titik akhir Ekstrem-nya kemungkinan besar adalah Tahap Inti Pelana. Jika tidak, mustahil muncul perasaan kehilangan kendali atas Ekstrem saat proses penyatuan bayi rohani dimulai.
Dengan demikian, tingkat kultivasinya akan mandek di tahap akhir Pembentukan Inti, tanpa kemungkinan breakthrough seumur hidupnya. Hal ini sama sekali tidak bisa diterima oleh Wang Lin!
Jika tingkat kultivasi tidak mengalami breakthrough, dendam yang telah menyiksanya selama 400 tahun tidak akan pernah bisa terlampiaskan. Situ Nan juga tidak akan pernah terbangun. Semua ini akan berakhir di titik ini!
Teng Huayuan masih akan hidup tenang. Wang Lin tidak punya kesempatan membalas dendam. Selain itu, dia harus terus bersembunyi dan tidak boleh kembali ke Negara Zhao seumur hidupnya. Jika tidak, Teng Huayuan pasti akan memburunya.
Semua impian dan perjuangan sebelumnya, dalam sekejap mata menjadi sia-sia.
Keberhasilan karena Ekstrem... Kegagalan juga karena Ekstrem... Wang Lin mengepal erat tinjunya, mata memancarkan ketidakrelaan yang membara.
Jika ingin melatih hingga mencapai periode Yuanying, maka harus melepaskan Ekstrem, membuang semua tingkat kultivasi yang diperoleh dari Ekstrem. Hanya dengan cara ini, dia akhirnya bisa mencapai periode Yuanying.
Ini adalah pilihan yang sangat sulit. Orang di gulungan bambu itu telah memikirkan metode untuk membantu praktisi Ekstrem periode Yuanying - yaitu Menghapuskan Kekuatan!
Saat menghapuskan kekuatan, Ekstrem juga akan menghilang. Hanya dengan cara ini seseorang bisa melepaskan diri dari Ekstrem dan memulai kultivasi baru untuk mencapai terobosan tingkat.
Praktisi Ekstrem periode Yuanying itu akhirnya tidak memilih metode ini.
Sekarang, pilihan sulit ini berada di tangan Wang Lin.
Jika tidak melepaskan Ekstrem, maka seumur hidup tidak bisa mencapai terobosan. Setiap kali mencoba penyatuan bayi rohani, akan dihalangi oleh Ekstrem. Tapi jika melepaskannya, kerja keras 400 tahun lebih tingkat kultivasinya akan langsung merosot ke titik terendah. Dia harus memulai dari awal lagi. Selama periode ini, berada di Laut Xiuno yang penuh bahaya, sangat mungkin dibunuh sebelum sempat memulihkan kekuatannya.
Setelah waktu yang lama, mata Wang Lin menunjukkan ketegasan. Ia menarik napas dalam-dalam, meletakkan gulungan bambu di tempat semula, lalu perlahan keluar dari gua persembunyian.
Hal pertama yang harus dilakukannya adalah menyelesaikan masalah Larangan Lotus di tubuhnya secara tuntas!
