Di ruang bawah tanah bawah lapangan, Dan Ding tujuh naga buatan Li Mawan mengeluarkan suara berderak-derak. Sebuah celah seperti bekas luka membelah dari mulut kuali, menyusur vertikal ke bawah dalam sekejap.
Bersamaan dengan itu, cahaya kemerahan lima warna menyebar dari celah tersebut. Kilauannya semakin terang, hingga seiring membesarnya retakan, seluruh ruang bawah tanah terendam dalam pancaran sinar magis. Ruang ini bagaikan situs suci dewata, memancarkan cahaya sepuluh ribu zhang yang tak terlukiskan indahnya.
Derakan retakan kembali terdengar. Beberapa celah baru muncul di permukaan Dan Ding. Cahaya di ruangan sudah mencapai tingkat menyilaukan. Tiba-tiba, sebuah lengan kristal transparan perlahan menyembul dari celah kuali, mencengkram pinggiran retakan—Dan Ding pun hancur berantakan dengan gemuruh, serpihan besar-besaran bertebaran di lantai.
Seorang pria berambut putih panjang yang tubuhnya kadang ilusif kadang nyata, bagaikan bayangan namun bukan bayangan, melambung di atas Dan Ding yang retak. Seluruh tubuhnya melayang di udara dengan kedua mata terpejam tak bergerak. Cincin-cincin cahaya pelangi bermunculan perlahan di belakangnya. Jika diperhatikan seksama, saat tubuhnya berubah ilusif, terlihat sosok kecil identik dengannya sedang bermeditasi di area Dantian. Sosok mini itu juga menutup mata, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya pelangi yang terlihat sangat ajaib.
Tubuhnya terus berganti antara wujud padat dan ilusif. Tekanan yang mencekik merambat keluar dari tubuhnya. Setelah lama berselang, tubuhnya perlahan berhenti berubah dan mulai menguat menjadi wujud nyata.
Tiba-tiba pria itu membuka matanya. Sosok kecil di Dantian-nya juga hampir bersamaan membuka mata. Di bola matanya tidak terdapat pupil, yang ada hanyalah kilatan-kilatan petir merah menyala. Petir itu bukanlah entitas tunggal, melainkan berbaris tak terhitung bagaikan awan badai petir.
Tekanan aura yang menghancurkan menyembur gila-gilaan dari kilat merah di matanya, cahaya kemerahan di ruang bawah tanah langsung menghilang, terpaksa menyembur ke atas.
Di ruang bawah tanah saat ini, kilatan listrik merah bergerak liar dan menerobos dengan cepat. Serpihan Dan Ding di lantai seketika berubah menjadi debu, lenyap tanpa sisa.
Para kultivator di Aula utama di atas ruang bawah tanah, setelah mendeteksi keanehan, menyebarkan Shen Shi ke bawah tanah. Namun saat memasuki area bawah tanah, mereka langsung dihantam tekanan aura dahsyat yang memaksa mereka menarik kembali Shen Shi secara refleks, wajah mereka dipenuhi ekspresi terkejut.
Pada saat ini, seluruh Pegunungan Langit Awan berubah drastis. Tekanan aura kolosal bergemuruh menyembur dari bawah tanah, seolah-olah pegunungan itu sendiri berguncang.
Awan berwarna-warni bermunculan di langit bagai fatamorgana. Seluruh aula utama tiba-tiba bergetar ringan.
Saat itu, kultivator dari berbagai sekte dan keluarga di Negeri Chu di dalam aula semuanya menunjukkan raut wajah yang berubah drastis. Beberapa yang berpengalaman langsung mengenali petunjuk dari awan lima warna di langit, berteriak kaget: "Ini... apakah ada yang sedang melakukan penyatuan bayi rohani?"
Begitu kata-kata ini terucap, semua kultivator di aula kecuali para kultivator tingkat Yuan Ying menunjukkan ekspresi tak percaya. Perlu diketahui bahwa penyatuan bayi rohani adalah momen paling krusial dalam hidup seorang kultivator, yang umumnya membutuhkan perlindungan ketat dari sekte mereka selama masa bertapa untuk mencegah hal tak terduga.
Kini, seseorang justru melakukan penyatuan bayi rohani di dalam Yun Tian Zong. Di benak sebagian besar orang, terlintas pikiran: Yun Tian Zong telah mendapatkan tambahan satu kultivator tingkat Yuan Ying.
Saat beberapa keluarga dan sekte kultivasi di sekitar hendak menyatukan tinju untuk memberi selamat, Sima Yunnan tertawa terbahak: "Selamat untuk Yun Tian Zong yang mendapat tambahan kultivator Yuan Ying. Bolehkah kami tahu siapa orangnya? Apakah mungkin diundang ke sini untuk berkenalan?"
Song Qing dan Liu Fei saling berpandangan, lalu menoleh ke arah sesepuh berbagai sekte di belakang mereka. Para sesepuh tersebut menunjukkan raut wajak kebingungan, mengerahkan segala daya ingat mereka, namun akhirnya tetap tak mampu mengingat siapa yang mungkin sedang menjalani penyatuan bayi rohani saat ini, sehingga mereka semua menggelengkan kepala.
Melihat hal ini, kedua orang itu menunjukkan raut wajak yang muram. Song Qing dengan suara berat berkata perlahan: "Maafkan Rekan Tao Sima, aku sendiri juga penasaran dengan orang yang sedang menyatukan bayi rohani ini. Jika nanti berhasil 'dijemput', pasti akan ada kesempatan untuk memperkenalkannya kepada semua rekan!" Nada bicaranya sarat dengan kesan mengerikan, terutama pada penekanan kata "dijemput" yang sengaja diberi tekanan.
Begitu kalimat ini terucap, seketika semua kultivator di aula utama memalingkan perhatian dengan saksama. Jika ternyata tidak ada anggota Yun Tian Zong yang sedang menyatukan bayi rohani, maka peristiwa ini akan menjadi sangat menarik.
Di saat yang sama, kultivator dari berbagai sekte dan keluarga di sekitarnya juga menyimpan penyesalan dalam hati. Dalam hati mereka bergumam bahwa orang yang sedang menyatukan bayi rohani ini sungguh tidak bijaksana - hari ini mungkin menjadi momen penyatuan bayi rohaninya sekaligus detik-detik kematiannya sendiri.
Wajah Sekte Yun Tian Zong lebih berharga dari segalanya! Orang ini pasti mati!
Ketua Sekte Luar Yun Tian Zong, Liu Fei, raut wajanya sangat suram. Matanya memancarkan hawa dingin sambil berkata dengan senyum palsu: "Lao Fu ingin melihat siapa yang berani menggunakan Pegunungan Langit Awan kami untuk penyatuan bayi rohani! Bayi Yuan Ying-nya, aku pasti akan mengambilnya!"
Liu Fei mengerutkan kening, mengibaskan lengan bajunya. Seketika tubuhnya menghilang dari tempatnya. Bersamaan dengan itu, semua kultivator tingkat Yuan Ying dari berbagai sekte di aula segera mengaktifkan kemampuan supernatural mereka dan keluar gedung. Dalam hati mereka semua ingin melihat kejadian menarik ini, mengingat Yun Tian Zong sebagai sekte nomor satu di Negeri Chu, peristiwa seperti ini sangat langka.
Sedangkan urusan resmi yang seharusnya menjadi agenda hari ini, sudah terlupakan sama sekali. Dibandingkan dengan peristiwa penyatuan bayi rohani, upacara Kultivasi Ganda terlihat sangat tidak berarti.
Pada saat mereka keluar dari aula utama dan muncul di luar, tujuh Ding Duo Tian yang terpajang di lapangan tiba-tiba mengeluarkan gemuruh yang memekakkan telinga. Kemudian, ketujuh ding tersebut seolah digerakkan oleh tangan raksasa yang bergejolak, secara mandiri menyebar ke segala arah. Di tanah terdengar suara berderak-derak keras sementara celah-celah dalam mulai merekah membentuk parit-parit lebar.
Aura Yin yang dingin dan pekat mulai menyebar keluar dari celah-celah tanah itu. Seketika seluruh area lapangan aula utama langsung diselimuti hawa dingin yang menggigit.
Meski raut wajak Sima Yunnan tetap tenang, hatinya berdesir. Menurutnya, aura semacam ini jelas bukan berasal dari kultivator tingkat Yuan Ying biasa.
Ia memperhatikan dengan saksama para kultivator lain. Dari belasan kultivator Yuan Ying di lapangan itu, meski wajak mereka semua tampak biasa saja, namun sorot mata mereka memancarkan kewaspadaan yang serius.
Liu Fei mendengus dingin, tubuhnya bagai kilat tiba-tiba menyelam ke dalam celah tanah. Bersamaan dengan itu ia berteriak keras: "Rekan Tao mana yang berani meminjam Yun Tian Zong untuk penyatuan bayi rohani? Apakah kau menganggap Sekte kami tak berpenghuni?!"
Begitu tubuhnya tenggelam ke dalam celah, tiba-tiba terdengar teriakan panik dari dalam jurang. Suara itu jelas berasal dari Liu Fei, dipenuhi perasaan panik yang kuat.
Melihat ini, para kultivator tingkat Yuan Ying di sekitarnya serentak mundur beberapa langkah. Pandangan serius mereka tertancap pada jurang itu, seolah menyimpan dewa atau iblis purba di dalamnya.
Ayah Sun Zhenwei, pria tua berjubah abu-abu itu, raut wajaknya berubah. Alih-alih mundur, ia maju. Para kultivator Yuan Ying dari Yun Tian Zong juga serempak mendekat, mengeluarkan Magic Treasure dari kantong penyimpanan mereka.
Pada saat ini, Sun Zhenwei sudah berlari keluar dari aula utama. Tanpa kemampuan teleportasi para kultivator tingkat Yuan Ying, tentu saja gerakannya lebih lambat. Perasaan jantung berdebar-debar dalam hatinya semakin menjadi-jadi, sudah mencapai batas maksimal. Perasaan bahwa bencana besar akan datang sudah di ambang pintu.
Li Mawan mengikuti dari belakang dengan santai. Ia memandang punggung Sun Zhenwei, matanya memancarkan kilatan sindiran. Kemudian menatap jurang, wajahnya menyembulkan kilatan kelembutan.
Pria tua berjubah abu-abu hendak membungkuk untuk melihat, tiba-tiba merasakan kehadiran Sun Zhenwei yang keluar. Ia berteriak: "Zhenwei! Kembalilah ke dalam dan tunggu! Ini bukan tempat untukmu!"
"Kalau sudah datang, jangan pergi lagi!" Suara dingin bagaikan hawa tiga musim dingin bergema dari dalam jurang bawah tanah dengan suara mengerikan.
Sun Zhenwei limbung, hampir terjatuh. Suara ini sangat familiar baginya, merupakan sumber ketakutannya selama beberapa hari terakhir.
Berikutnya, seorang pemuda berwajah dingin dengan rambut putih berkibar-kibar perlahan muncul dari jurang, antara alisnya berkilau cahaya bintang Ungu. Seluruh tubuhnya bagaikan sepotong batu giok abadi sepuluh ribu tahun. Saat sosok ini muncul, udara di sekitarnya langsung menjadi lebih dingin.
Di tangan kanannya, dia menggenggam rambut Liu Fei. Seiring tubuhnya yang terus naik ke atas, perlahan terlihat sosok Liu Fei yang tertutup mata dengan raut wajah pucat.
Pada saat yang sama, ayah Sun Zhenwei yaitu Orang tua berjubah abu-abu langsung mundur beberapa langkah, matanya menatap tajam ke arah sosok ini. Beberapa kultivator tingkat Yuan Ying dari Sekte Yun Tian Zong di sekeliling juga memandang dengan sorot mata dingin.
Kultivator-kultivator Yuan Ying dari berbagai sekte di sekitar, seperti Sima Yunnan dkk, satu per satu menunjukkan ekspresi terkejut. Mereka diam seribu bahasa, mengamati perkembangan situasi. Bagaimanapun juga, jika bahkan Liu Fei bukan lawan satu kali serangan Bersatu sang musuh, maka bantuan mereka pun tidak akan berguna.
Song Qing menarik napas tajam. Dengan diam-diam, tangan kanannya melambai di belakang punggung. Seorang sesepuh segera mengeluarkan kepingan giok dan hendak mengaktifkannya.
Pemuda berambut putih dan berwajah dingin itu menyapu Song Qing dan orang tua itu dengan tatapan hambar. Kilatan sindiran menguar di sudut bibirnya.
Jantung Song Qing bergetar hebat. Ia merasakan diri seolah ditembus dengan paksa oleh pandangan itu - sensasi yang hanya pernah dialaminya saat menghadap Leluhur sekte. Wajaknya memucat saat ia mundur beberapa langkah.
Sang sesepuh bahkan lebih parah. Kepingan giok di tangannya nyaris terjatuh. Tubuhnya membeku bagai patung. Ia yakin konsekuensi mengerikan akan terjadi jika tetap memaksakan mengaktifkan giok itu.
Song Qing menarik napas dalam. Matanya melirik cepat ke tubuh Liu Fei di tangan lawan. Dengan suara dipaksa tenang ia berkata: "Rekan Tao, ini semua salah paham!"
Pemuda berambut putih ini tak lain adalah Wang Lin! Pandangannya menyapu sekeliling, lalu terhenti di Li Mawan. Di balik tatapan dinginnya, kilatan kelembutan muncul. Ia membuka tangan kirinya dan berkata lembut, "Kemarilah!"
Li Mawan tersenyum manis, tubuhnya melangkah menuju Wang Lin. Sepanjang jalan, semua kultivator tingkat Yuan Ying dari berbagai sekte yang menghalangi langsung minggir memberi jalan. Tak ada seorang pun yang berani membela Yun Tian Zong di saat seperti ini.
Sima Yunnan menarik napas dalam-dalam, sorot matanya berkedip-kedip. Ia adalah sosok yang sangat ambisius. Selama ribuan tahun terakhir, Yun Tian Zong selalu menekan Haoran Sect. Meski hati Sima Yunnan dipenuhi kecemburuan dan kebencian, ia tak bisa berbuat apa-apa.
Saat pemuda berambut putih itu muncul, seketika hatinya teringat pada deskripsi Xu Li. Ia sudah sangat yakin, orang ini pasti raksasa jahat dari Laut Xiuno!
Hanya saja, bahkan dirinya pun tak menyangka bahwa tingkat kultivasi orang ini bisa menyergap Liu Fei dengan begitu mudah tanpa menunjukkan perubahan ekspresi. Hal ini membuat hatinya gemetar ketakutan.
Minimal, tingkat kultivasi Liu Fei tidak bisa dia lihat. Berdasarkan ini, tingkat kultivasi pemuda di depannya sulit dibayangkan. Namun di saat bersamaan, hatinya dipenuhi kegembiraan - semakin kuat pemuda ini, semakin besar malapetaka Yun Tian Zong hari ini. Terutama Liu Fei yang tadi berkoar ingin mengambil Bayi Yuan Ying orang ini, kini malah ditangkap hidup-hidup. Muka Yun Tian Zong benar-benar tercoreng habis.
Li Mawan berjalan perlahan, kerumunan orang membuka jalan satu per satu. Bahkan Song Qing dengan raut wajak berubah pucat, akhirnya memaksa diri tersenyum dan menggeser tubuhnya.
Hanya orang tua berbaju abu-abu yang raut wajaknya sangat muram. Li Mawan adalah calon menantunya, tapi sekarang begitu dipanggil langsung menurut. Hal ini membuat wajah tuanya langsung memerah karena malu.
Namun dia cukup licik. Meski amarahnya memuncak, ekspresi wajaknya cepat kembali normal, lalu menggeser tubuh membuka jalan.
Li Mawan berjalan di antara para kultivator tingkat Yuan Ying ini. Biasanya, meski mereka tersenyum ramah saat melihatnya, hati mereka dipenuhi kesombongan dengan ucapan bernada keras. Namun hari ini, setiap kultivator Yuan Ying ini menyimpan rasa was-was dalam hati, dan pandangan mereka kepadanya pun berubah drastis.
Li Mawan tahu, semua ini karena seseorang - sosok yang mereka takuti, figur yang membuat mereka berpikir dua kali, orang yang bisa dengan mudah menangkap Liu Fei. Orang ini adalah lelakinya, Wang Lin!
Setelah tiba di sisi Wang Lin, senyum Li Mawan merebak bak ratusan bunga mekar. Berdiri di samping Wang Lin, hatinya dipenuhi kepuasan yang mendalam.
Sorot mata Wang Lin beralih ke Sun Zhenwei. Wajak Sun Zhenwei kini pucat pasi. Tatapannya yang dulu lembut telah hilang, digantikan kebencian yang menyala-nyala.
Wang Lin mengucapkan dengan lembut: "Matilah!"
Shen Shi Ekstrem tiba-tiba bergerak, seketika seluruh lapangan diselimuti energi persepsi spiritual yang luar biasa besar. Semua kultivator tingkat Yuan Ying serentak menarik napas dingin, Bayi Yuan Ying dalam tubuh mereka menjadi langka tidak stabil, mengeluarkan getaran halus.
Perasaan ini datang cepat, perginya juga sama cepat. Sun Zhenwei tubuhnya bergetar, matanya kehilangan fokus, perlahan terjatuh ke tanah. Setelah beberapa kali kejang, tak bergerak lagi.
Ayahnya, pria tua berjubah abu-abu, menatap Sun Zhenwei dengan pandangan kosong. Tiba-tiba matanya memerah, tubuhnya melompat keluar dan cepat mendekati Sun Zhenwei. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, mengeluarkan beberapa botol pil. Namun tangannya gemetar, akhirnya melempar pil-pil itu dan menatap Wang Lin sambil berkata kata demi kata: "Mengapa!"
Tangan kanan Wang Lin bergetar, Liu Fei di tangannya seketika tubuhnya gemetar ringan, membuka matanya. Raut wajaknya pucat, tingkat kultivasinya dalam tubuh dibelenggu oleh kekuatan aneh. Matanya dipenuhi kemarahan, berteriak rendah: "Bunuh saja jika mau, tak perlu menghina Lao Fu!"
Song Qing gelisah dalam hati, berpikir keras: Meski tidak memberi pesan pada Leluhur, seharusnya mereka sudah merasakan keanehan di tempat ini! Mengapa sampai sekarang belum datang juga?
Ia menarik napas dalam-dalam, dalam hati memutuskan untuk mengulur waktu. Dengan paksa tersenyum: "Senior, sekte Yun Tian Zong kami tidak tahu bahwa Sesepuh Li adalah kenalan senior. Banyak kesalahan telah kami perbuat. Bagaimana jika senior masuk ke aula utama, kami akan meminta maaf?"
Dengan usianya saat ini, bagaimana mungkin dia tidak tahu duduk permasalahan sebenarnya. Dalam hati dia bergumam, Leluhur benar-benar mencari masalah. Li Mawan sendiri baik-baik saja, malah sengaja memicu masalah ini. Ternyata tak disangka Li Mawan punya teman sehebat ini. Adapun kematian Sun Zhenwei, menurutnya bukan masalah besar, hanya sekadar murid Pembentukan Inti dari sekte luar.
"Hari ini ini urusan pribadi antara Wang dan orang ini. Jika pihak luar ikut campur, jangan salahkan Wang atas ketidaktulusannya." Wang Lin mengabaikan Song Qing, menunjuk orang tua berjubah abu-abu sambil berkata perlahan.
Orang tua berjubah abu-abu tertawa terbahak-bahak. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, tiba-tiba tujuh pedang terbang ungu melesat keluar. Begitu pedang-pedang itu muncul, energi pedang yang dahsyat langsung menyebar. Dengan tingkat kultivasi Tahap Pertengahan Bayi Yuan Ying, dia mengerahkan tujuh pedang itu yang tiba-tiba melesat cepat ke arah Wang Lin.
Liu Fei matanya memancarkan ketidakrelaan, namun akhirnya menghela nafas tanpa bersuara. Sebelumnya di bawah tanah, begitu dia muncul, langsung diselimuti hawa kehancuran yang mematikan. Bayi Yuan Ying dalam tubuhnya hampir terlepas. Dia bisa merasakan dengan jelas, hanya dengan satu kehendak sang lawan, dirinya akan segera tewas.
Perasaan seperti ini sudah lama tidak dia alami. Bahkan Leluhur sekalipun tak bisa memberinya sensasi serupa. Bagaimanapun, tingkat kultivasi Liu Fei telah mencapai puncak tahap menengah Bayi Yuan Ying, bahkan satu kakinya sudah menginjak tahap akhir.
Wang Lin tatapannya tenang tak tergoyahkan. Terhadap tujuh pedang terbang yang mendekat, dia sama sekali mengabaikannya. Shen Shi Ekstrem kembali bergerak, kilatan merah di matanya yang sudah lama tak muncul, menyembur dengan kegilaan.
Semua ini terjadi hanya dalam sekejap napas. Orang tua berbaju abu-abu menyemburkan darah segar, matanya pudar. Dari ubun-ubunnya langsung melesat keluar Bayi Yuan Ying-nya. Begitu muncul, bayi itu langsung teleportasi kabur tanpa menengok ke belakang.
Wang Lin matinya berkedip, tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan lalu mengeluarkan cermin tembaga kuno. Kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya dan melemparkannya ke atas. Cermin itu langsung memancarkan cahaya hijau menyala, diikuti semburan sinar hijau yang langsung menyorot Bayi Yuan Ying yang sedang kabur.
Bayi Yuan Ying menjerit kesakitan, seluruh tubuhnya terjebak dalam cahaya hijau. Asap hijau terus mengepul keluar dari tubuh bayi itu.
Wang Lin menggerakkan tangan kanannya menarik kembali cahaya hijau bersama Bayi Yuan Ying yang terperangkap. Ia menggenggamnya lalu dengan tatapan dingin, menghapus Shen Shi bayi itu dengan usapan tangan. "Bawa ini untuk Meracik pil eliksir!" ujarnya datang sambil melemparkannya ke Li Mawan.
Li Mawan tersenyum manis menyambutnya dengan patuh. "Iya, ini seharusnya bisa dibuat menjadi pil spiritual ber-tingkatan kualitas tinggi," jawabnya dengan suara mendayu sambil menyimpan barang itu ke kantong penyimpanannya.
Di sekeliling, suasana hening seketika. Entah sejak kapan, para kultivator dari berbagai sekte di dalam aula utama telah keluar. Mereka menyaksikan kejadian tadi, menahan napas ketakutan sambil memandang Wang Lin. Xu Li juga berada di antara mereka. Saat melihat Wang Lin, ia tertegun sejenak, namun segera menundukkan kepala, hati dipenuhi kekagetan yang mendalam.
Para kultivator tingkat Yuan Ying dari Yun Tian Zong yang berada di sekeliling, meski geram, tak berani bersuara. Pandangan mereka ke arah Wang Lin dipenuhi kewaspadaan.
Kultivator-kultivator tingkat Yuan Ying dari sekte-sekte lain juga mundur beberapa langkah, menjaga jarak dengan Wang Lin. Mereka telah bertekad bulat, bagaimanapun juga tak akan ikut campur.
Segera setelah membunuh orang tua berbaju abu-abu, Wang Lin tidak ragu sedikit pun. Tangan kanannya melemparkan tubuh Liu Fei yang terkekang oleh kekuatan tak kasat mata, terpaksa mengikuti. Bersamaan dengan itu, Wang Lin merangkul Li Mawan, tubuhnya melesat seperti kilat, langsung menerjang ke Sesepuh Yun Tian Zong terdekat.
Wajak sesepuh itu berubah. Tubuhnya segera melakukan teleportasi. Namun saat masih dalam proses teleportasi, ia merasakan kekuatan penghancur langit-bumi menerobos ke laut kesadarannya, bagaikan tangan raksasa yang mengaduk-aduk. Darah segera menyembur dari mulutnya saat keluar dari status teleportasi. Sebelum sempat bereaksi, perutnya terasa dingin. Saat menunduk melihat, bayi Yuanying-nya sudah dicabut dengan paksa.
Pada saat itu, siluet Wang Lin sudah berpindah ke target berikutnya. Para kultivator periode Yuanying itu serentak mundur, mempersembahkan berbagai Magic Treasure kuat untuk melancarkan serangan.
"periode Yuanying, bukanlah level yang biasa. Mereka memiliki harga diri masing-masing. Jika bertarung satu lawan satu, mungkin akan muncul keinginan mundur. Namun dengan banyak orang menyerang satu orang saat ini, meskipun lawan memiliki tingkat kultivasi yang melampaui langit, mereka tetap berani mengambil risiko."
"Tentu saja, yang terpenting adalah para Sesepuh Yun Tian Zong ini tahu bahwa Leluhur Agung akan segera datang!"
"Hanya saja serangan Magic Treasure mereka terhambat karena Liu Fei yang sepenuhnya terikat di sisi lawan. Serangan mereka bagai tangan kaki yang terbelenggu, tak pelak melambat."
"Pada saat itu, dari kedalaman Yun Tian Zong tiba-tiba muncul lima Shen Shi yang menyentuh langit. Lima siluet bagai meteor melesat dengan cepat, kecepatannya melebihi teleportasi biasa beberapa kali lipat."
"Hampir seketika, kelimanya telah tiba di atas lapangan Yun Tian Zong."
"Hentikan!" Teriakan marah bergemuruh dari ujung langit bagai angin kencang yang menderu."
Hanya saja, meski kecepatan mereka cepat, kecepatan Wang Lin bahkan lebih cepat lagi. Siluetnya tak berhenti sejenak sejak mulai bergerak, sambil memeluk Li Mawan, ia menjebak dan membunuh sesepuh Yuan Ying dari Yun Tian Zong satu per satu.
Shen Shi Ekstrem berkedip cepat, sorot merah di mata Wang Lin mengalir liar bagai awan. Dalam sekejap, tiga kultivator Yuan Ying Yun Tian Zong yang tak siap siaga terbunuh berturut-turut. Yuan Ying mereka dihapus Shen Shi-nya dan diberikan kepada Li Mawan untuk meracik pil eliksir. Bahkan Yuan Ying yang berhasil melarikan diri akhirnya tak luput dari pengejaran cermin kuno perunggu.
Dengan demikian, dari sembilan kultivator Yuan Ying Yun Tian Zong termasuk Liu Fei dan Song Qing, lima orang langsung tewas. Adapun Liu Fei sendiri saat ini juga setengah hidup.
Kini, hanya tersisa tiga kultivator Yuan Ying Yun Tian Zong termasuk Song Qing. Ketiganya berdempetan dengan tatapan penuh ketakutan.
Sebenarnya, jika para kultivator tingkat Yuan Ying ini langsung menyerbu bersama saat Wang Lin muncul, dan semua Magic Treasure menghantam serentak, meskipun Wang Lin bisa membunuh mereka, pasti akan terluka parah. Oleh karena itu, begitu muncul, Wang Lin tidak langsung kabur dari bawah tanah, melainkan menunggu orang turun untuk menyelidik.
Memanfaatkan kesempatan ini, dia mengguncang seluruh area dengan tingkat kultivasi yang luar biasa. Ini juga alasan dia tidak membunuh Liu Fei. Setelah muncul, dia tidak langsung menyerang, melainkan menggunakan momentum guncangan ini untuk memanggil Li Mawan mendekat. Dengan demikian, dia tidak punya lagi kekhawatiran.
Tujuan pertempuran kali ini bagi Wang Lin tetaplah: mengguncang!
Yang dia tunggu adalah momen ketika membunuh ayah Sun Zhenwei - seorang kultivator Yuan Ying - untuk menciptakan dampak visual yang mengejutkan semua orang di sekitar, lalu memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai pembantaian.
Semua ini dilakukan demi satu tujuan: mencegah para kultivator Yuan Ying ini menyusun serangan gabungan!
Di saat yang sama, Liu Fei juga merupakan senjata pamungkasnya. Jika lawan melakukan serangan gabungan, Liu Fei akan segera dijadikan perisai manusia oleh Wang Lin untuk melawan.
Kalimat "tidak membunuh pendatang luar" juga merupakan foreshadowing untuk memecah belah campur tangan sekte lain. Setelah menyaksikan kekuatannya, para kultivator tingkat Yuan Ying dari sekte-sekte lain tersebut sudah ketakutan.
Setelah membunuh tiga orang, tubuh Wang Lin berhenti sejenak. Ia menengadah ke langit dan melihat lima orang tua berambut putih dengan wajah muram, mata mereka dipenuhi amarah yang membara.
