Dua hari kemudian, seorang pemuda dengan hawa mistis menyelimuti seluruh tubuhnya tiba di lokasi dengan wajah muram. Matanya memancarkan kilau dingin saat menatap vegetasi yang bergoyang di bawah kakinya.
Orang ini tak lain adalah kultivator yang datang dari Huofen Guo. Jika ada yang tahu dia hanya butuh beberapa bulan untuk menyeberang dari Huofen menuju Laut Xiuno Dalam, pasti akan tercengang. Jarak antara Huofen dan lokasi ini sungguh tak terkira, sangatlah jauh.
Bahkan Duanmu Ji, Raja Iblis Delapan Ekstrem dengan tingkat kultivasi Tahap Transformasi Dewa, dulu lebih memilih menggunakan formasi teleportasi kuno daripada terbang langsung. Pernah dia katakan, "Jika terbang, mungkin butuh ratusan tahun untuk sampai."
Dengan demikian, kecepatan pemuda ini benar-benar mengerikan dan sulit dibayangkan.
Sebenarnya alasan dia bisa tiba secepat ini bukan karena tingkat kultivasinya yang mencapai Tahap Transformasi Bayi, melainkan berkat teknik supernatural unik keluarganya - Teknik Pencarian Hantu Surga.
Dengan menggunakan jumlah tubuh kedua yang sangat banyak yang disapu secara horizontal, kemudian saling bertumpuk sehingga jarak perjalanan ditempatkan secara instan di bawah tubuh asli, dengan demikian, kecepatan ditingkatkan berlipat ganda. Inilah yang memungkinkannya tiba di sini hanya dalam dua bulan.
Pandangan orang ini suram, menatap vegetasi di bawah kakinya. Tubuhnya perlahan turun. Tanaman-tanaman besar itu tetap diam seperti benda mati, bahkan setelah tubuhnya mendarat.
Ia memandang formasi teleportasi yang hancur berantakan. Kerusakan formasi ini sangat parah, hampir seluruhnya retak, mustahil diperbaiki. Sudah menjadi formasi yang tidak berguna.
Pemuda itu menghela nafas pelan. Bergumam sendiri: "Di planet kultivasi ini, yang bisa membuka kantong penyimpananku mungkin tidak banyak. Tapi kondisi tingkat kultivasiku saat ini tidak stabil. Jika tidak segera kembali ke planet asal, tingkatku mungkin akan terus merosot..." Alisnya berkerut, tubuhnya berkedip lalu menghilang.
Benua Kong Meng, salah satu dari enam benua di Planet Zhuque.
Di Benua Kong Meng, tersebar banyak negara cultivation. Namun sebagian besar negara ini berada di tingkat satu, dua, atau tiga. Sangat jarang ditemukan Negara Kultivasi Tingkat Empat, mengingat sumber daya di benua ini terlalu miskin.
Di perbatasan antara Benua Kong Meng dan Laut Xiuno, terdapat sebuah kota perbatasan kecil. Kota ini tidak besar, dengan kultivator tertinggi hanya mencapai Tahap Inti Pelana. Di dalam kota kecil ini terdapat formasi teleportasi kuno.
Tiba-tiba, formasi teleportasi itu berpendar terang. Tak lama kemudian, siluet Wang Lin muncul dari dalam formasi.
Begitu muncul, ia segera menyapu menggunakan Shen Shi. Dalam sekejap seluruh kondisi kota terpindai. Saat Shen Shi-nya menyebar, semua kultivator di kota itu dibuat gemetar ketakutan. Namun sensasi itu datang dan pergi dengan cepat.
Wang Lin menarik kembali Shen Shi-nya. Tubuhnya menghilang dari tempat itu. Mengikuti peta di kepingan giok dalam ingatannya, ia melesat dengan cepat. Setelah terbang ribuan li dari kota, ia menepuk kantong penyimpanannya. Seketika tubuh raksasa Binatang Nyamuk muncul di hadapannya.
Wang Lin melompat ke punggung binatang itu, mengirimkan sinyal pikiran spiritual, membuat nyamuk raksasa itu mengaum keras dan membawanya pergi dengan kecepatan ekstrem.
Sepanjang perjalanan dengan kecepatan ekstrem, tak lama kemudian Wang Lin mendeteksi melalui Shen Shi beberapa area yang dipenuhi ratusan kultivator - jelas ini adalah markas berbagai sekte di wilayah tersebut.
Tanpa berhenti, Wang Lin terus melesat. Setelah 10 hari menyeberangi beberapa negara kultivasi tingkat dua dan tiga, akhirnya ia tiba di tujuan: formasi teleportasi kuno kedua.
Formasi ini bisa mempersingkat jarak ke Negara Zhao, namun ketika masih ribuan li jauhnya, alis Wang Lin mulai berkerut perlahan.
Menurut peta kepingan giok, lokasi formasi seharusnya berada di gunung tandus. Tapi Shen Shi-nya justru mendeteksi kompleks aula megah dengan gelombang energi spiritual - ternyata telah berubah menjadi surga kultivasi.
Saat sebelumnya ia menyapu menggunakan Shen Shi, di luar Aula Sekte tersebut juga terlihat beberapa pemuda yang wajahnya menunjukkan tekad kuat. Di depan mereka, beberapa Murid Periode Konsentrasi Qi sedang melakukan upacara penerimaan murid.
Bersamaan itu, di jalan setapak gunung tersebut, beberapa pemuda lainnya terlihat sedang berjuang mendaki dengan susah payah.
Memandang pemandangan yang terasa familiar ini, Wang Lin merasa terharu. Entah bagaimana keadaan Sekte Hengyue sekarang. Meskipun ia tidak memiliki ikatan emosional yang dalam dengan sekte itu, namun itu adalah tempat pertamanya memasuki Dunia Kultivasi.
Dengan perasaan campur aduk, Wang Lin mengendarai nyamuk gaibnya perlahan mendekati sekte ini. Pada jarak 100 li, tiba-tiba muncul tirai cahaya yang memancarkan cahaya lembut, menghalangi masuknya Wang Lin.
Sebelum Wang Lin sempat bertindak, hewan nyamuk di bawah kakinya mengeluarkan suara menderik, alat mulut raksasanya tiba-tiba bergerak menusuk tajam ke dalam tirai cahaya. Setelah menghisap dalam-dalam, tirai cahaya itu langsung berguncang hebat dan akhirnya berderak-retak sebelum menghilang sama sekali.
Insiden ini membuat beberapa kultivator Pembentukan Inti yang sedang bertapa di sekte tersebut berubah raut wajah drastis. Mereka bergegas keluar dari tempat bertapa, memandang takjub ke arah Wang Lin dan hewan nyamuknya dari kejauhan. Dengan panik, mereka memerintahkan semua murid untuk menghentikan proses penerimaan murid baru, lalu berbaris cepat di depan Aula utama sambil menunggu kedatangan Wang Lin dengan penuh hormat.
Saat Wang Lin mendekat, tiga kultivator Pembentukan Inti itu segera melayang ke udara dan berkata sopan: "Salam hormat pada Senior dari Negeri Atas." Dalam hati ketiganya gemetar ketakutan. Meskipun tidak ada energi spiritual yang menyebar dari tubuh Wang Lin, seluruh aura tubuhnya memancarkan tekanan misterius yang membuat jiwa mereka bergetar tak terkendali.
Terutama binatang buas yang mengerikan di bawah kaki lawan itu, membuat ketiga orang ini gemetar dalam hati, takut membuat lawan tidak senang dan menimbulkan masalah besar.
Dari ketiga kultivator Pembentukan Inti ini, dua pria dan satu wanita. Kecuali salah satu kultivator pria yang sudah beruban, sepasang pria-wanita lainnya terlihat masih muda. Terutama sang kultivator wanita, memiliki wajah cantik dan tubuh yang anggun.
Hanya saja usia kultivator tidak bisa dinilai dari penampilan. Bahkan Wang Lin yang terlihat seperti pemuda, sebenarnya sudah berusia lebih dari 400 tahun sebagai Monster Tua.
Wang Lin dengan wajah tenang mengamati ketiganya, lalu bertanya perlahan: "Sekte apa yang berada di tempat ini?"
Orang tua di antara ketiganya segera membungkuk hormat: "Senior, sekte kami bernama Ungu Awan. Jika Senior memerlukan bantuan, sekte kami akan mengerahkan seluruh tenaga."
Wang Lin memandangnya sejenak lalu berkata datar: "Bertahun-tahun lalu di tempat ini pernah ada formasi teleportasi kuno. Apakah masih ada sekarang?"
Orang tua itu terkejut, merenung sejenak lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Senior, di sini tidak ada formasi teleportasi kuno." Begitu ucapannya selesai, seluruh tubuhnya langsung menggigil kedinginan.
Terlihat aura Wang Lin berubah drastis, pandangannya semakin dingin, lalu perlahan berkata, "Kau yakin?"
Keringat dingin mengucur di dahi orang tua itu. Setelah merenung dengan sungguh-sungguh, saat hendak berbicara, kultivator wanita berpostur anggun di sampingnya segera mendahului dengan suara jernih penuh hormat, "Senior, apakah formasi teleportasi kuno itu awalnya berada di puncak gunung?"
Sorot mata Wang Lin beralih ke wanita ini. Meski kecantikannya jauh di bawah Li Mawan, wanita ini tetap memiliki pesona, terutama kulit wajahnya yang seputih giok dan mata penuh kecerdasan.
Menghadapi tatapan Wang Lin, rona merah muncul di pipi wanita itu. Dengan suara lembut ia berkata, "Senior, jika formasi teleportasi kuno itu dulunya berada di puncak gunung, maka junior mengetahuinya."
"Tuntun jalan!" Wang Lin segera melesat menuju puncak gunung.
Perempuan itu segera menyusul, sementara dua kultivator Pembentukan Inti lainnya ragu sejenak sebelum akhirnya mengikuti dari belakang.
Di bawah bimbingan sang perempuan, mereka segera tiba di suatu area di puncak gunung. Terdapat paviliun anggun dengan rangkaian lonceng tergantung di empat sudutnya, yang bergemerincing indah saat ditiup angin gunung.
Setelah mendarat, pipi kultivator wanita itu memerah. "Senior," katanya dengan malu-malu, "Ini adalah kamar tidur junior. Kawasan pegunungan ini dulunya bukan milik Sekte Awan Ungu, jadi Saudara Senior tidak tahu tentang formasi teleportasi kuno. Junior secara tak sengaja menemukan lorong rahasia di kamar ini, dan setelah menyelidiki, ternyata di bawah paviliun ini terdapat sebuah formasi."
Wang Lin mengangguk. Sebelumnya saat memeriksa menggunakan Shen Shi dari luar sekte, ia juga telah mengamati area ini namun tidak menemukan sesuatu.
Dari jarak dekat, dengan sekali sapuan Shen Shi, ia langsung mendeteksi gelombang energi spiritual samar di bawah paviliun. Jelas sekali ada seseorang yang menggunakan kemampuan supernatural untuk menutupi tempat ini.
Wang Lin merasa sangat terkejut, mengingat dalam kepingan giok tertulis bahwa negara tempatnya berada saat ini hanyalah negara cultivation level dua. Namun tak disangka, di sini ternyata ada kemampuan supernatural yang hampir lolos dari deteksi Shen Shi-nya.
Di bawah bimbingan kultivator wanita itu, Wang Lin memasuki paviliun. Aroma harum yang lembut langsung menyambut, interior paviliun yang elegan memperlihatkan nuansa kamar tidur perempuan.
Wang Lin mengarahkan pandangannya ke penyekat ruangan di samping, berhenti sejenak sebelum segera mengalihkan tatapan dengan ekspresi tenang.
Wajah kultivator wanita itu memerah membara. Ia buru-buru maju beberapa langkah, memanfaatkan momen kedua saudara seniornya masuk untuk menyembunyikan pakaian dalam semi-transparan dari kain sutra yang menempel di balik penyekat. Kepalanya tertunduk dalam dengan wajahnya dipenuhi rona merah, tak berani menatap Wang Lin.
Wang Lin berpura-pura tidak tahu. Di bawah bimbingan perempuan ini, ia menuruni terowongan rahasia menuju lantai dasar. Sepanjang perjalanan, meskipun sikapnya tampak biasa, hatinya tetap waspada. Jika ada keanehan sekecil apapun, ia tak akan ragu untuk bertindak.
Di bawah paviliun, Wang Lin melihat formasi teleportasi kuno. Formasi ini masih terpelihara dengan cukup baik dan bisa digunakan.
Mengeluarkan dua Nei Dan hewan spiritual kelas rendah dari kantong penyimpanan, Wang Lin melemparkannya kepada sang perempuan yang membawanya masuk. "Gunakan benda ini untuk meracik pil eliksir," katanya. "Setelah diminum, ini akan membantu meningkatkan tingkat kultivasimu."
Perempuan itu menatap Nei Dan dengan getaran di jiwa. Wajahnya dipenuhi kegembiraan luar biasa. Energi spiritual pil ini begitu bergejolak, sungguh sesuatu yang jarang ia temui seumur hidup. Harta karun seperti ini, jika diolah menjadi pil dan dikonsumsi, pasti bisa melonjakkan tingkat kultivasinya langsung ke tahap akhir Pembentukan Inti.
Dengan hati-hati ia menerimanya, lalu menyimpannya dengan penuh hormat di dalam kantong penyimpanan.
Dua kultivator Pembentukan Inti di sampingnya tak bisa menyembunyikan sorot mata penuh iri hati.
Wang Lin melirik kedua orang itu, lalu berbalik menuju ke dalam formasi. Tangan kanannya digerakkan, seketika kabut hitam membubung di sekelilingnya, menghalangi pandangan lawan. Ia mengeluarkan sebutir batu spirit ekstrem, meletakkannya di slot, lalu mengaktifkan formasi.
Di tengah getaran cincin cahaya yang bergelora, Wang Lin menghilang dari dalam formasi.
Kultivator wanita itu menatap formasi teleportasi kuno yang telah kosong, sorot matanya memancarkan kilasan melankolis. Seolah teringat sesuatu, rona merah kembali menyembur di pipinya.
Negara Zhao terletak di ujung paling timur Benua Kong Meng. Luas wilayahnya tidak besar, bahkan lebih kecil dari Huofen Guo, hanya separuh ukurannya.
Meski memiliki aliran spiritual di wilayahnya, hasilnya sangat minim. Hanya bisa memenuhi kebutuhan domestik secara pas-pasan, namun tidak mampu menopang konsumsi besar. Karena itu, penambangan pun dibatasi ketat.
Karena kelangkaan aliran spiritual, di wilayah Negara Zhao, beberapa tanaman spiritual yang lebih berharga juga hampir tidak ada. Secara keseluruhan, ini adalah negara kecil di perbatasan yang sangat kecil, tidak berlebihan untuk menggambarkannya sebagai "sebesar kelereng".
Saat ini di Negara Zhao, sekte nomor satu telah menjadi Sekte Xuandao. Leluhur mereka Park Namja, 400 tahun yang lalu telah mencapai Tahap Akhir Bayi Yuan Ying. Setelah 400 tahun bertapa, tingkat kultivasinya semakin maju. Meskipun belum mencapai Tahap Transformasi Dewa, kultivator Tahap Akhir Bayi Yuan Ying biasa tidak dianggapnya.
Selain Sekte Xuandao, Sekte Piaomiao aliran ortodoks di Negara Zhao semakin menurun dibandingkan 400 tahun lalu, perlahan menjadi sekte kelas dua. Demikian pula dengan Sekte Jiemie dan Sekte Yuan Kui. Meskipun ada perkembangan, karena keberadaan Park Namja, mereka terpaksa menjadi sekte kelas dua.
Adapun sekte aliran sesat seperti Sekte Tiandao, Sekte Hehuan, dan Lembah Wufeng justru menunjukkan peningkatan. Meskipun tidak bisa menandingi Park Namja, mereka lebih unggul dibandingkan Sekte Piaomiao dan lainnya.
Di bawah kepemimpinan keras Park Namja, faksi Ortodoks dan Iblis di Negara Zhao jarang terjadi gesekan. Bahkan jika ada perselisihan, skalanya kecil tanpa pertarungan besar-besaran.
Dapat dikatakan, saat ini Negara Zhao sepenuhnya dikendalikan Park Namja. Semua sedang menuju transisi ke Negara Kultivasi Tingkat Empat. Begitu Park Namja mencapai Tahap Transformasi Dewa, semuanya akan berjalan mulus.
Selain sekte-sekte tersebut, dalam 400 tahun terakhir Negara Zhao juga melahirkan banyak tokoh berpengaruh.
Contohnya Wang Zhuo, jenius dari Sekte Xuandao. Hanya dengan 200 tahun ia mencapai Tahap Pembentukan Inti, lalu 200 tahun berikutnya naik ke tahap akhir Pembentukan Inti. Kecepatan ini sangat langka di Zhao.
Selain itu, setiap sekte memiliki bakat-bakat baru yang muncul. Namun dibandingkan klan Teng, mereka masih jauh kalah.
Dalam 400 tahun terakhir, selain Park Namja, klan Teng-lah yang paling menonjol di Negara Zhao!
Sang Leluhur klan Teng, Teng Huayuan, 400 tahun yang lalu tingkat kultivasinya sudah mencapai tahap awal Yuan Ying. Setelah 400 tahun berlatih dengan bantuan Park Namja, ia kini mencapai Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, menjadi salah satu ahli sejati terkemuka di wilayah Negara Zhao.
Di Negara Zhao, siapa pun yang mencapai Tahap Akhir Bayi Yuan Ying akan mendapatkan status dan kekuasaan yang sangat tinggi. Tentu saja, syaratnya harus mematuhi perintah Park Namja.
Park Namja menetapkan hukum yang harus dipatuhi semua orang di Negara Zhao: menggunakan segala sumber daya untuk menciptakan kultivator Tahap Transformasi Dewa dari mereka yang berada di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, demi meningkatkan level negara.
Peningkatan tingkat kultivasi Teng Huayuan meningkatkan status keluarga Teng di Negara Zhao. Klan ini semakin makmur dengan banyak keturunan, kini menjadi keluarga kultivasi nomor satu di Zhao.
Murid-murid dari klan ini tersebar di hampir semua sekte. Bahkan beberapa di antaranya telah mencapai posisi yang sangat tinggi di masing-masing sekte mereka.
Pada saat yang sama, Teng Huayuan gencar melakukan pernikahan strategis. Perempuan-perempuan klan Teng seringkali dijodohkan dengan para kultivator jenius sebagai pasangan Kultivasi Ganda, guna memperkuat posisi keluarga. Wang Zhuo adalah salah satu menantu klan Teng!
Bisa dikatakan, klan Teng telah menyatu dengan Negara Zhao bagai satu kesatuan. Pepatah "menarik satu helai rambut bisa menggerakkan seluruh tubuh" sangat tepat menggambarkan situasi ini. Dalam 400 tahun terakhir, bukan tidak ada yang berniat mencelakai klan Teng, namun akhirnya - bahkan tanpa campur tangan Teng Huayuan - para pengacau itu akan lenyap tanpa jejak di Negara Zhao.
Terhadap berbagai tindakan Teng Huayuan ini, Park Namja sama sekali tidak ambil pusing. Seluruh konsentrasinya tercurah untuk menyerang Tahap Transformasi Dewa, mengabaikan segala urusan duniawi.
Kota Keluarga Teng yang dulu, dalam kurun 400 tahun telah mengalami enam kali perluasan. Kini kota itu telah bertransformasi menjadi metropolis raksasa, menjadi bukti nyata kekuasaan klan Teng di Negara Zhao.
Di kedalaman 100 zhang (sekitar 333 meter) bawah Kota Keluarga Teng, terdapat sebuah ruang bawah tanah. Di dalam ruangan ini, energi spiritual sangat melimpah, melebihi sepuluh kali lipat dari dunia luar. Penyebabnya tak lain adalah keberadaan aliran spiritual di bawah ruang bawah tanah ini.
Meskipun aliran spiritual ini tidak besar, namun lebih dari cukup untuk latihan kultivasi. Sang Leluhur klan Teng sengaja membangun ruang rahasia ini selama beberapa kali perluasan kota setelah menemukan keberadaan aliran spiritual tersebut.
Rahasia ini bahkan tidak diketahui oleh Park Namja. Hanya segelintir anggota klan Teng yang mengetahui, dan hanya diizinkan masuk ketika anggota klan ingin mencapai breakthrough dalam tingkat kultivasinya, itupun hanya beberapa hari.
Pada hari ini, di ruang bawah tanah Kota Keluarga Teng, seorang pria tua berambut putih tiba-tiba membuka matanya. Sorot mata suram terpancar dari pandangannya.
Alisnya berkerut. Saat bertapa tadi, ia tiba-tiba merasakan getaran cahaya merah menyelimuti tubuhnya. Sensasi ini begitu kuat hingga hampir membuat energi spiritual dalam tubuhnya kacau balau.
Orang tua itu terdiam sejenak, tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, dengan cepat melepaskan mantra spiritual yang berubah menjadi sinar putih mengambang di depannya.
Dengan cepat orang tersebut melafalkan beberapa mantra rumit yang sulit dimengerti, perlahan sinar putih di depannya mulai berkilau menyilaukan dan bergerak tak menentu, secara bertahap kerutan di dahi orang tua itu semakin dalam, sorot matanya memancarkan ekspresi serius.
Namun tiba-tiba, sinar putih di depannya gemetar hebat, lalu menyebar tak terkendali ke segala arah sebelum lenyap tanpa jejak. Raut wajak orang tua itu langsung menjadi suram, bergumam pelan: "Aneh, Teknik Prediksi Spiritual yang diajarkan Park Namja pun ternyata tak bisa mendeteksi penyebab pertanda cahaya merah ini..."
Setelah terdiam beberapa saat, kilau dingin muncul di matanya, dalam hati ia berucap: "Dengan tingkat kultivasi Lao Fu saat ini dan posisi di Negara Zhao, bahkan jika benar ada bahaya mengancam, Lao Fu pasti bisa dengan mudah mengatasinya!"
Orang ini, tak lain adalah Sang Leluhur klan Teng yang ingin dibunuh Wang Lin secepat mungkin - simbol tertinggi keluarga Teng, Teng Huayuan!
Alurnya waktu membawa perubahan penuaan, meskipun tingkat kultivasinya meningkat beberapa tingkat, penampilannya kini jelas berbeda dengan sosok yang dulu memaksa Wang Lin meledak sendiri.
Seluruh aura tubuhnya seolah mengalami sublimasi, perubahannya mirip dari preman berandal menjadi konspirator ulung, menciptakan kontras yang mencolok.
Ia menarik napas dalam, tubuhnya bergetar lalu menghilang dari ruang bawah tanah. Saat muncul kembali, telah berada di kediaman leluhur klan Teng di kota dalam. Bangunan tiga tingkat ini diukir dengan motif naga dan burung hong, memancarkan aura spiritual yang berwibawa.
Teng Huayuan muncul di Tingkat Ketiga. Di sana berjejer tablet leluhur bertuliskan nama-nama keturunan langsung klan Teng yang telah gugur selama ribuan tahun.
Pandangan Teng Huayuan menyapu tablet-tablet roh ini, akhirnya berhenti pada salah satu tablet di baris paling atas. Tertulis jelas di sana: "Teng Li".
Selama 400 tahun lebih ini, setiap kali hatinya gelisah atau pikiran kacau, dia akan datang ke sini dan menatap tablet ini. Ini hampir menjadi kebiasaannya. Setelah lama berdiam, Teng Huayuan menggerakkan tangan kanannya memanggil tablet itu. Sambil mengusapnya perlahan, dia bergumam: "Li'er, kau pergi terlalu cepat. Jika tidak, dengan bakatmu, pasti sudah mencapai periode Yuanying sekarang..."
Dia menghela napas ringan, meletakkan kembali tablet itu dengan rapi, lalu berbalik pergi.
Pada saat ini, di luar Kota Keluarga Teng, dua cahaya pedang seperti cahaya panjang melesat dengan cepat. 100 zhang (sekitar 333 meter) dari gerbang kota, cahaya pedang mendarat menampakkan sepasang pria dan wanita di dalamnya.
Pria paruh baya ini tampak sedikit berusia namun berparas sangat tampan, jelas di masa mudanya pasti seorang yang anggun. Ia mengenakan jubah putih yang memberi kesan spiritual. Wanita di sampingnya bukanlah kecantikan luar biasa namun memancarkan aura bangsawan, juga berbaju putih. Saat ini alisnya yang indah berkerut menandakan kegelisahan.
Pria paruh baya itu menatap Kota Keluarga Teng dengan sorot mata kompleks.
"Wang Zhuo, bukankah sudah lama peristiwa itu berlalu? Masihkah kau tak bisa melupakannya?" desah wanita itu pelan.
"Melupakan? Pembunuhan orang tua dan seluruh klan! Jika bisa kulepaskan begitu saja, pantaskah Wang disebut manusia?" Pria itu tersenyum getir dengan suara datar.
Wanita itu terdiam sejenak: "Aku hanya ingin menjenguk adikku. Tiga hari lagi kita pergi. Dalam tiga hari ini, Wang Zhuo, jangan terburu nafsu, ya?"
“Tenang saja, sebelum kekuatanku cukup untuk membunuh si tua licik itu, aku tidak akan bertindak.” Pria paruh baya itu berkata dengan datar, lalu melangkah maju.
Perempuan itu menghela napas pelan, segera menyusul, berjalan bersama Wang Zhuo menuju gerbang kota Keluarga Teng.
"Wang Zhuo, sebenarnya kejadian tahun itu, kau seharusnya tidak membenci Sang Leluhur, tapi Wang Lin! Meski dia sudah mati, dalang utama semua ini tetaplah dia!" Perempuan itu berbisik pelan sambil berjalan.
Langkah pria paruh baya itu terhenti. Ia berbalik, menatap tajam perempuan itu, dan berkata kata demi kata: "Teng Xiuxiu, dulu pernah kuperingatkan - jangan pernah menyebut nama Wang Lin di hadapanku! Hari ini kuberi kesempatan terakhir. Jika masih berani ulangi, jangan salahkan Wang tidak kenal ampun!"
Perempuan itu diam, tak lagi berbicara. Bersama Wang Zhuo, mereka memasuki kota Keluarga Teng.
Saat ini juga, di sebuah lembah tak bernama di perbatasan Negara Zhao, tiba-tiba berkilauan rangkaian cincin cahaya terang. Perlahan, cincin-cincin cahaya itu memudar dan akhirnya menghilang sepenuhnya.
Dari dalam lembah muncul seorang pemuda berambut putih. Di antara alisnya tercap sebuah bintik bintang ungu. Ia menatap kosong ke arah tanah di depannya, lalu berlutut perlahan menghadap timur. Dengan keras ia membenturkan kepala beberapa kali. Saat mengangkat kepala, sorot matanya memancarkan niat membunuh menggemparkan langit dan bumi yang belum pernah terlihat selama 400 tahun. Bergumam ia, "Ayah, Ibu, Tie Zhu telah kembali. Kali ini, Negara Zhao akan kubuat mengalirkan sungai darah! Jika sumpah ini kulanggar, biarlah langit menghukumku!"
Langit tiba-tiba disambar kilat, diiringi gemuruh guntur. Dalam deru hujan, tetesan-tetesan hujan sebesar kacang berjatuhan dari langit, menghantam tanah dan membentuk kabut hujan...
