Wang Lin menghentikan langkahnya, menoleh ke arah suara. Di sudut jauh terlihat seorang pria paruh baya dengan kondisi fisik yang cukup lemah. Pria itu menatap Wang Lin dengan tatapan penuh kenangan.
Wajah pria ini terasa samar-samar familiar di sorot mata Wang Lin. Dengan beberapa langkah cepat, ia sudah berada di depan pria paruh baya itu. Wang Lin berjongkok perlahan, bertanya: "Apa yang kau katakan tadi?"
Pria paruh baya itu ragu sejenak, tersenyum getir lalu membungkuk hormat: "Senior, junior salah mengenali orang. Harap Senior tidak tersinggung."
Wang Lin mengamati pria itu dengan saksama, merenung sejenak lalu berkata: "Oh? Kau mengira aku siapa?"
Pria itu menghela nafas pahit: "Senior, bertahun lalu junior punya seorang adik seperguruan. Sayalah yang membawanya masuk ke sekte..."
Hati Wang Lin berdesir. Akhirnya ia teringat identitas pria ini. Setelah diam sesaat, ia mengibaskan lengan baju dan membawa pria itu menghilang dari Sekte Hehuan.
Di tebing gunung 100 li di luar Sekte Hehuan, Wang Lin muncul di tempat ini. Setelah menurunkan pria paruh baya itu ke tanah, ia memandangnya dengan ekspresi tenang.
Pria paruh baya itu melihat sekelilingnya, wajahnya menunjukkan ekspresi kompleks sambil berbisik:
"Kamu..."
"Saudara Senior Zhang, kalau sudah mengenaliku, mengapa berpura-pura tidak kenal?" Wang Lin menghela napas pelan, perlahan berkata.
Tubuh pria paruh baya itu bergetar. Setelah hening sejenak, ia tertawa pahit: "Aku... ah..."
"Bagaimana keadaan Sekte Hengyue sekarang?" Wang Lin menatap orang di hadapannya, kilasan masa lalu perlahan terpantul di benaknya. Setelah lama terdiam, ia bertanya dengan nada melankolis.
"Sudah bertahun-tahun aku tidak pulang..." jawab pria paruh baya itu dengan suara rendah.
"Mengapa Saudara Senior Zhang berada di Sekte Hehuan? Dan tingkat kultivasimu..." Wang Lin mengerutkan kening. Tangannya menggenggam lengan pria itu, merenung sejenak sebelum melanjutkan: "Energi spiritual dalam tubuhmu kacau balau, meridianmu juga rapuh tak tertahankan."
Pria paruh baya itu tersenyum getir, berkata: "Setelah kau pergi dulu dan tak pernah kembali, para shizun mengalihkan fokus pelatihan padaku. Dengan pengorbanan besar, mereka membantuku meningkatkan tingkat kultivasi ke Tahap Inti Pelana. Aku meninggalkan Sekte Hengyue, berharap bisa berlatih dan suatu hari mencapai penyatuan bayi rohani untuk memuliakan kembali sekte kita. Tapi tak kusangka bertemu seorang perempuan murid Sekte Hehuan. Aku... ah, seluruh tingkat kultivasiku sia-sia. Perempuan jalang itu mungkin masih ingat masa lalu, tak membunuhku tapi menggunakan tubuhku untuk meracik pil Hehuan. Selama pil itu belum jadi, meski aku orang lumpuh, umurku tak akan putus. Jika tidak begitu, aku sudah menjadi tumpukan tulang putih."
Wang Lin terdiam sejenak, menepuk kantong penyimpanannya dan mengeluarkan botol batu giok putih kecil. Dia menyerahkannya pada pria paruh baya itu: "Ini berisi tujuh butir pil. Minum satu butir setiap bulan. Dalam tujuh bulan, setidaknya setengah tingkat kultivasimu akan pulih. Saudara Senior Zhang, aku masih ada urusan penting. Semoga kita bisa bertemu lagi setelah perpisahan hari ini."
Setelah berkata demikian, Wang Lin menatap pria paruh baya itu dalam-dalam, lalu berbalik dan menghilang dari tempatnya. Saat muncul kembali, dia sudah berada di udara menginjak Nyamuk Gaib, membawa mayat-mayat yang begitu padat, perlahan terbang menjauh.
Pria paruh baya itu memandang siluet Wang Lin yang menghilang dengan wajah penuh kekaguman, tersirat melankolis di raut wajahnya. Sebenarnya saat memanggil nama itu tadi, dia sudah mengenalinya. Hanya saja, perubahan Wang Lin terlalu drastis, tingkat kultivasinya pun sulit dipercaya. Meski hatinya yakin itu adalah Wang Lin, tapi ia agak ragu untuk mengakuinya.
Mengepal erat botol giok putih di tangannya, ia menarik napas dalam-dalam, lalu bangkit dan berjalan tertatih-tatih menjauh.
Saat terbang, Shen Shi-nya menyebar. Saat ini, seluruh keturunan klan Teng di wilayah Negara Zhao telah mengetahui peristiwa pembantaian melalui berbagai saluran, sepenuhnya sesuai rencana Wang Lin sebelumnya. Mereka semua telah bermigrasi.
Target mereka adalah Kota Keluarga Teng!
Sorot mata Wang Lin memancarkan kekejaman, dalam hati bergumam, "Migrasilah. Saat kalian semua berkumpul di Kota Keluarga Teng, itulah hari aku akan menemui Teng Huayuan."
Migrasi besar-besaran terus berlangsung, hanya saja dalam deteksi Shen Shi Wang Lin, ditemukan tujuh titik cahaya yang tetap diam dari awal hingga akhir.
Melalui berbagai cara selama beberapa hari pembantai ini, Wang Lin telah mengetahui di klan Teng terdapat sembilan anggota inti.
Tingkat kultivasi sembilan orang ini, selain Teng Huayuan, hampir tak ada yang tahu. Kesembilan mereka bisa dikatakan sebagai penerus masa depan klan Teng yang dididik langsung oleh Teng Huayuan.
Untuk melatih sembilan anggota inti ini, Teng Huayuan dengan pengorbanan besar membuka sembilan gua spiritual di seluruh Negara Zhao. Kesembilan orang ini hampir sepanjang tahun bertapa di dalamnya.
Semua pasokan pil, Magic Treasure, dan teknik kultivasi sepenuhnya dikirim oleh anggota klan Teng. Tugas kesembilan orang ini hanya satu: berlatih kultivasi!
Secara berkala, Teng Huayuan akan membawa sembilan orang ini ke daerah berbahaya di negara tetangga untuk berlatih melalui pertempuran nyata. Dapat dikatakan, baik tingkat kultivasi maupun pengalaman tempur kesembilan orang ini hampir mencapai puncak tertentu.
Kesembilan orang ini sepenuhnya dibentuk dengan paksa melalui sumber daya seluruh klan Teng.
Selain itu, kesembilan orang ini juga tidak tetap selamanya. Setiap 50 tahun, semua anggota klan Teng berkesempatan menantang mereka. Jika berhasil, penantang akan langsung mendapatkan status anggota inti keluarga, menggantikan posisi lawan untuk memperoleh gua spiritual kultivasi dan dukungan penuh klan Teng.
Dengan demikian, dari sembilan anggota inti keluarga ini, delapan di antaranya telah berganti minimal tiga kali, kecuali satu orang.
Di bawah berbagai ujian seperti ini, tingkat kultivasi anggota inti keluarga tentu dapat dibayangkan.
Tujuh titik cahaya yang tidak bergerak yang dirasakan Wang Lin memang merupakan anggota inti keluarga. Dua orang lainnya tidak termasuk dalam daftar karena sebelumnya telah dipanggil kembali ke Kota Keluarga Teng.
Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan kejam. Saat ini, hampir semua keturunan klan Teng telah bergerak menuju Kota Keluarga Teng sesuai rencananya. Tanpa perlu campur tangannya lagi, targetnya kini adalah ketujuh orang ini!
Tujuh anggota inti klan Teng yang telah melalui proses seleksi ketat selama ribuan tahun!
Ketujuh orang ini harus mati!
Malam gelap berangin yang cocok untuk pembunuhan, aroma darah mulai menyebar perlahan dari langit. Siluet Wang Lin bagai Rakshasa pencabut nyawa, terbang perlahan menuju daerah bukit pasir di kejauhan.
Teng Jiu adalah sebuah nama, sekaligus sebutan kehormatan.
Nama ini telah berganti pemilik beberapa kali, tepatnya enam kali!
Teng Jiu duduk bersila di ruang bawah tanah yang terlihat sederhana, namun ia tahu ruangan ini bisa membuat banyak anggota klan Teng menjadi gila.
Dahulu, ia juga termasuk di antara anggota klan yang tergila-gila itu.
Sejak kecil dijuluki jenius, mimpinya selalu adalah menggantikan orang lain dan menjadi Murid Inti. Karena hanya dengan menjadi Murid Inti, seseorang bisa menonjol di klan Teng, mendapat perhatian Sang Leluhur, dan menjadi kultivator periode Yuanying.
Tumbuh di keluarga cabang klan Teng, ia telah melihat sikap oportunis dan sikap dingin-hangat sesama anggota klan. Melihat semua ketidakadilan dan ketidakpuasan, masa kecilnya membuat hatinya membeku. Demi kekuatan, dia rela mengorbankan segalanya.
Bahkan ketika mengetahui dirinya memenuhi syarat untuk menantang anggota inti klan, orang pertama yang dibunuhnya adalah kakak laki-lakinya sendiri. Sebab, sang kakak adalah salah satu pesaingnya.
Seluruh klan Teng hanya mengadakan upacara tantangan terhadap anggota inti setiap 50 tahun. Upacara ini hanya memilih sembilan orang sebagai penantang.
Langkah demi langkah, melalui berbagai cara, akhirnya dia menjadi salah satu dari sembilan orang itu. Semua ini dibayar dengan darah segar, serta pengorbanan martabat dan kemanusiaan.
Untuk meraih kesuksesan dalam tantangan, dia rela mempelajari Teknik Rahasia paling kejam dalam klan, menyerap energi spiritual orang lain untuk meningkatkan tingkat kultivasinya. Teknik kultivasi ini akan sangat mengurangi Umur sang praktisi, namun di sisi lain bisa meningkatkan tingkat kultivasi dengan cepat.
Bagaimanapun juga, musuhnya—pemilik sebelumnya dari nama Teng Jiu—telah mencapai tahap akhir Pembentukan Inti dalam tingkat kultivasinya.
Teng Jiu memandang puas ke arah ruang bawah tanah ini. Konsentrasi energi spiritual di sini sepuluh kali lipat lebih tinggi dari luar. Meski terlihat sederhana, pemeriksaan lebih dekat akan mengungkap bahwa seluruh struktur ruangan ini terbuat dari batu spirit kelas atas!
Di bawah ruang bawah tanah ini terdapat aliran spiritual bawah tanah. Meski ukurannya tidak besar, kemewahan menggunakan aliran spiritual ini untuk latihan seorang diri sulit dibayangkan.
Pil? Teng Jiu tidak kekurangan. Selama dia mengajukan permintaan, klan Teng akan menyediakan segala jenis pil yang dibutuhkannya dengan berbagai cara.
Teknik kultivasi? Teng Jiu memiliki banyak. Selama dia ingin mempelajari teknik dari berbagai aliran, klan Teng akan memperolehkannya bagaimanapun caranya.
Magic Treasure, Teng Jiu memiliki jumlah yang sangat banyak, dan setiap buahnya adalah Magic Treasure tingkat Yuan Ying.
Wanita, Teng Jiu sama sekali tidak kekurangan. Begitu dia membutuhkan, klan Teng akan segera mengirimkan banyak perempuan dengan tingkat kultivasi tertentu untuk diserap energinya.
Semua hal tidak perlu dipusingkan oleh Teng Jiu. Inilah segala privilege yang dinikmati sebagai anggota inti. Tugasnya hanya satu: berlatih, berlatih, dan terus berlatih kultivasi.
Wang Lin melayang di udara. Dengan Shen Shi-nya, dia langsung melihat jelas bahwa di bawah bukit pasir ini terdapat ruang bawah tanah, dan orang di dalamnya adalah buruannya.
Tingkat kultivasi orang ini adalah kultivator tingkat Yuan Ying pertama dari klan Teng selain Teng Huayuan yang pernah dia lihat. Selain kemampuan kultivasi, tubuh pria ini memancarkan aura pembunuh yang terkonsentrasi tanpa menghilang.
Jika bukan karena mengalami berbagai pembunuhan, orang lain sulit memiliki aura pembunuh seperti ini. Meskipun beberapa tingkat lebih rendah dibandingkan aura pembunuh Wang Lin, aura pembunuh orang ini bahkan lebih kuat daripada beberapa kultivator iblis di Laut Xiuno.
Sudut mulut Wang Lin berkedut, anggota klan Teng ini benar-benar membuat matanya berbinar!
Perlu diketahui, syarat utama menjadi Raja Iblis adalah memiliki sifat buas. Semakin besar kebuasan itu, semakin mengerikan kekuatan yang ditunjukkan setelah menjadi Raja Iblis.
Tangan kanan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya, tiba-tiba menekan ke tanah. Seketika cap tangan muncul di seluruh permukaan bukit pasir, dengan suara gemuruh yang semakin keras, cap tangan itu semakin dalam menekan ke bawah.
Teng Jiu yang berada di ruang bawah tanah tiba-tiba membuka matanya. Tanpa ragu sedikit pun, tubuhnya berkelebat dan menghilang dari ruangan. Begitu tubuhnya lenyap, seluruh ruang bawah tanah itu runtuh bergemuruh disertai suara gedebuk, membentuk pusaran lubang dalam yang dipenuhi aliran pasir.
Saat muncul kembali, Teng Jiu sudah melayang di udara. Sorot matanya memancarkan niat membunuh yang intens. Setelah melirik ke arah bekas ruang bawah tanah, ia mengerahkan aura pembunuhnya hingga batas maksimal sambil menatap tajam ke arah Wang Lin.
