Kecepatan terbang Wang Lin tidak terlalu tinggi. Ia memandang Kota Keluarga Teng di kejauhan dengan mata penuh kematian dan perasaan haru. Empat ratus tahun lalu, tubuhnya dipaksa meledak sendiri oleh Teng Huayuan hingga nyaris tewas.
Empat ratus tahun kemudian, dia kembali dengan niat membunuh sebesar langit dan dendam selautan darah.
Hari ini telah dinantikannya selama empat ratus tahun!
Di tanah kosong sepuluh ribu li dari Kota Keluarga Teng, Wang Lin melompat turun dari punggung Nyamuk Gaib. Dengan tatapan dingin, ia perlahan melepas otot naga dari mulut makhluk itu, lalu mengurai puluhan mayat yang terikat di sana satu per satu.
Setiap jenazah langsung dipenggal kepalanya dengan gerakan cepat dan terampil. Kepala-kepala itu ditumpuk menjadi piramida. Setiap ayunan pedangnya penuh ketegasan, wajahnya beku tanpa belas kasihan.
Perlahan-lahan, kepala-kepala di depannya semakin banyak. Ekspresi kepala-kepala ini beragam, tapi ada satu kesamaan: ketidakrelaan dan ketakutan sebelum ajal.
Seiring bertambahnya kepala, aura dendam yang kuat menyebar. Angin yin berhembus kencang, langit pun tampak meredup.
Sebuah menara kepala raksasa perlahan muncul di tanah lapang. Menara yang seluruhnya terbuat dari kepala klan Teng ini akan menebarkan kengerian bagi siapapun yang memandangnya.
Setelah meletakkan kepala terakhir di puncak menara, Wang Lin mengangkat tangan kanannya. Seketika menara berisi ribuan kepala itu melayang, mengikuti langkahnya memasuki formasi larangan seluas sepuluh ribu li di Kota Keluarga Teng.
"Teng Huayuan, Wang datang! Hari ini, tak akan ada yang selamat di tempat ini. Pertarungan ini tidak akan berakhir sampai kematian!" Suara penuh kebencian itu tiba-tiba menggema di seluruh penjuru Kota Keluarga Teng.
Pada detik ini, Kota Keluarga Teng tiba-tiba terjerumus dalam kesunyian yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun segera pecah oleh teriakan ketakutan yang beruntun.
Hampir bersamaan, beberapa ahli sejati di antara anggota klan Teng telah menemukan menara kepala yang menjulang tinggi dan terus bergerak maju.
Perlahan-lahan, semakin banyak orang yang melihat menara ini, aura ketakutan segera menyebar ke mana-mana.
Teng Huayuan berdiri dengan raut wajak muram di atas tembok kota, dikelilingi empat orang - sisa terakhir kultivator tingkat Yuan Ying dari klan Teng.
Di bawah isyarat jari Teng Huayuan, keempat orang itu langsung menghilang dari tempatnya dan muncul 100 zhang (sekitar 333 meter) di depan Wang Lin. Begitu tiba, mereka segera mengeluarkan berbagai Magic Treasure.
Namun, jalan balas dendam terakhir Wang Lin, mana mungkin bisa dihentikan oleh keempat orang ini. Saat ini, meski hati Wang Lin dingin, namun sorot matanya memancarkan kegilaan. Hari ini, dendam 400 tahun akan dia luapkan sepenuhnya. Hari ini, dia akan berubah menjadi orang gila, seorang psikopat haus darah yang membunuh tanpa ampun.
Hampir tanpa ragu, saat keempat orang itu muncul, Shen Shi Ekstrem tiba-tiba bergerak. Dalam rentetan kilat merah, keempat kultivator periode Yuanying itu bahkan belum sempat mengaktifkan Magic Treasure mereka. Dengan erangan menyakitkan, tubuh mereka segera terkurung dalam sangkar yang tercipta dari Shen Shi Ekstrem.
Bersamaan dengan itu, tubuh Wang Lin melesat masuk ke dalam sangkar. Gerakan pedangnya kilat, kepala orang pertama terpenggal dan ditendangnya ke menara kepala.
Menara kepala, bertambah satu lagi!
Darah jenazah memancar seperti air mancur dari udara, membasahi tanah.
Wang Lin berbalik cepat, tiba-tiba sebilah Pedang Terbang muncul di tangannya. Dengan sekali tebas, kepala musuh berikutnya terpenggal.
Menara kepala, bertambah satu kepala lagi!
Semua ini terjadi dengan kecepatan ekstrem. Dari empat lawan, dua telah tewas. Dua sisanya yang terjebak dalam sangkar Ekstrem sama sekali tak mampu melawan. Saat Wang Lin mengaum "Bunuh!" penuh dendam, sangkar Shen Shi Ekstrem tiba-tiba mengkerut, menyayat tubuh mereka seperti jaring kawat dari serat halus.
Darah segar bagai hujan deras mengalir dari langit, bercampur potongan-potongan daging hancur yang tak berbentuk.
Namun dengan sengaja, Wang Lin menjaga agar kepala kedua korban ini tetap utuh.
Menara kepala, bertambah dua kepala lagi!
Setelah membunuh empat orang berturut-turut, Wang Lin berdiri tegak memandang Teng Huayuan di atas Kota Keluarga Teng. Senyum kejam mengembang di sudut bibirnya.
"Melihat senyuman ini, Teng Huayuan merasakan dingin merayap di hatinya. Empat kultivator tingkat Yuan Ying tewas begitu mudah di tangannya. Wang Lin ini sebenarnya sudah mencapai tingkat kultivasi apa?"
Bulu kuduk Teng Huayuan merinding. Ia menyadari telah membuat kesalahan fatal - sistem Larangan dan formasi di sekelilingnya ternyata bukan buatan orang lain, melainkan si bintang pembawa malapetaka pencabut nyawa di hadapannya!
"Teng Huayuan, lama tak jumpa!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kebencian membara, namun raut wajahnya justru semakin tenang, bahkan tersungging senyuman.
Sambil berkata, tangan kanan Wang Lin menghantam udara dan berubah menjadi cakar raksasa. Dengan sapuan melingkar di atas Kota Keluarga Teng, puluhan orang mulai melayang sambil menjerit ketakutan. Di antara mereka ada pria-wanita, kultivator maupun orang biasa.
Pada saat kata-kata Wang Lin terakhir menggema, tangan kanannya menggenggam. Dentuman-dentuman bergemuruh saat tubuh puluhan orang itu—kecuali kepala mereka—meledak sendiri, berubah menjadi hujan darah yang menyirami Kota Keluarga Teng. Sepercik darah segar menciprati wajah Teng Huayuan, membuat seluruh tubuhnya bergetar halus.
Menara kepala, bertambah sembilan belas kepala!
"Wang Lin!" Teng Huayuan mengeluarkan niat membunuh yang menyengat dari seluruh tubuhnya. Tangan kanannya mengibaskan bendera emas yang tiba-tiba muncul. Dengan kibasan itu, kabut keemasan menyembur keluar, berubah menjadi tengkorak raksasa yang mengaum tanpa suara, menerjang ke arah Wang Lin.
Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang menepuk kantong penyimpanannya. Sebuah Bendera Arwah muncul di tangannya. Dengan guncangan tangan, ribuan jiwa melayang keluar dari bendera itu sambil mengeluarkan ratapan menyedihkan.
"Teng Huayuan, dulu kau paksa aku dengan jiwa seluruh klanku. Hari ini, Wang membalas setimpal. Jiwa-jiwa ini silakan kau serap, Wang takkan merasa sakit hati." Suara Wang Lin datar. Saat berbicara, tangan kanannya kembali menyambar. Kali ini, ratusan tubuh anggota klan Teng terangkat dari Kota Keluarga Teng.
Segala upaya perlawanan mereka sia-sia belaka. Teng Huayuan mendengus keras, lengan bajunya dikibaskan menciptakan angin aneh yang tiba-tiba muncul, berusaha memutus ilmu Wang Lin.
Senyum sinis mengembang di bibir Wang Lin. Shen Shi Ekstrem berkilat secepat kilat merah, menghantam angin aneh itu hingga seketika menghilang.
Seketika tangan kanan Wang Lin mengepal. Ratusan tubuh itu meledak gemuruh, daging dan darah berhamburan layaknya bunga yang berhamburan dari langit.
Kali ini, semua anggota klan Teng di dalam Kota Keluarga Teng tidak tahan menerima pukulan beruntun ini. Entah siapa yang memulai, terlihat cahaya-cahaya pedang beterbangan dari dalam kota, tercerai-berai ke segala penjuru.
Senyum kejam muncul di sudut mulut Wang Lin. Jari telunjuk tangan kanannya mengarah, seribu lebih jiwa di udara langsung menyebar, menerkam ke arah mantan anggota klan mereka sendiri.
Tubuh Teng Huayuan goyah. Ia menggigit gigi dan menggoyang bendera emas di tangannya. Tengkorak emas yang sebelumnya diam itu tiba-tiba terbelah menjadi ribuan bagian, menyambar jiwa-jiwa tersebut.
Hati Teng Huayuan seolah berdarah-darah. Tindakan ini sama sekali tak berbeda dengan membunuh anggota klannya sendiri dengan tangan kosong.
Wang Lin tubuh berkelebat, menghilang dari tempatnya, dan muncul di samping seorang anggota klan Teng yang sedang melesat melarikan diri. Ini adalah seorang pemuda dengan tingkat kultivasi Periode Konsentrasi Qi tingkat tiga. Sepuluh hari lalu, ia masih bangga dengan marga Teng-nya, namun sekarang ia ingin memutus semua hubungan dengan karakter 'Teng' itu.
Namun, dia tidak pernah mendapat kesempatan itu lagi. Pandangan terakhir dalam hidupnya adalah pemuda berambut putih yang membuatnya menggigil ketakutan. Sebelum sempat bereaksi, telapak tangan dingin sudah mencekik lehernya. Suara 'krak' terdengar, lalu ia tewas seketika.
Membunuh lagi satu orang, Wang Lin kembali berkelebat. Kali ini ia muncul di samping anggota klan Teng lainnya. Meskipun yang ini adalah gadis cantik jelita, bagi Wang Lin ia hanyalah mayat berjalan. Tidak ada belas kasihan karena jenis kelaminnya. Marga keluarga ini telah bersumpah seteru abadi dengan Keluarga Wang.
Menghancurkan leher giok sang gadis, tubuh Wang Lin kembali berkelebat.
Teng Huayuan mengaum sambil tubuhnya berkedip-kedip, namun kecepatannya selalu tertinggal sehelai rambut dari Wang Lin. Setiap kali mencoba mencegah, yang terlihat hanyalah klan Teng kehilangan satu nyawa lagi.
Perasaan pilu menyaksikan anggota klan tewas satu per satu tanpa bisa dihentikan membuat Teng Huayuan hampir gila. Tiba-tiba ia melihat Wang Lin muncul kembali di kejauhan, di sampingnya berdiri seorang pemuda - cucu ketujuh yang ia besarkan sejak kecil!
"TIDAK!!!" Mata Teng Huayuan memerah darah saat tubuhnya melesat laju.
Wang Lin memandang dingin Teng Huayuan yang mendekat. Tangan kanannya menempel di ubun-ubun pemuda itu. Di bawah tatapan penuh kebencian sang pemuda, energi spiritualnya sedikit mengalir - BOOM! Tubuh pemuda itu langsung hancur berkeping.
"Di kehidupan selanjutnya, jangan bermarga Teng!" Usai membunuh, Wang Lin kembali menghilang dari tempatnya.
Teng Huayuan menatap kosong ke arah daging dan darah yang tak berbentuk dari cucu tertuanya di tanah, mengeluarkan teriakan menyakitkan: "Wang Lin!!"
Tubuh Wang Lin muncul di kejauhan 100 zhang (sekitar 333 meter), berkata dengan dingin: "Sakit? Dulu saat kau membantai seluruh keluarganya, hatiku juga sangat sakit!" Sambil berbicara, tangan kanannya menepuk ringan ke arah seorang pria paruh baya yang sedang panik melarikan diri di sampingnya. Pria itu mengerang kesakitan sebelum tubuhnya berubah menjadi gumpalan daging berdarah.
"Aku membunuh seluruh keluargamu karena kau telah membunuh cicitku Teng Li!" Teng Huayuan menggeram dengan wajah garang, suaranya melengking.
"Omong kosong! Apakah di dunia ini hanya klan Teng yang boleh membunuh, tapi orang lain tak boleh melawan?!" Wang Lin tertawa dingin. Tangan menepuk kantong penyimpanannya, seketika belasan Pedang Terbang melesat keluar. Dalam sapuan pedang-pedang itu, puluhan orang lagi tewas di depan mata Teng Huayuan.
Teng Huayuan menggenggam erat tinjunya, mengibaskan bendera emas di tangannya. Seketika semua tengkorak emas di sekitarnya berkumpul dan menerjang ke arah Wang Lin.
Wang Lin menepuk kantong penyimpanannya, Bendera Larangan segera muncul di tangannya. Setelah digoyangkan, tirai hitam langsung menyelimuti, tengkorak emas itu pun terperangkap di dalamnya. Pandangan Wang Lin berkilat-kilat, tiba-tiba bertanya: "Teng Huayuan, bagaimana kau bisa menemukan kampung halamanku dulu?"
Teng Huayuan menggerakkan wajaknya, menatap Wang Lin dengan kebencian mendalam di matanya, menjawab: "Kau takkan pernah tahu!"
Raut wajak Wang Lin menjadi gelap. Tangan kanannya menggerakkan sembilan puluh lebih energi larangan keluar dari tirai hitam, menghujam ke bawah. Seketika ratusan anggota klan Teng menjerit-jerit meregang nyawa.
"Mau bicara atau tidak?"
