Wang Lin tersenyum tipis. "Senior, tujuh tahun tak berjumpa, masih sama anggunnya."
Ekspresi aneh di wajah sang tua semakin intens. Setelah lama memandangi Wang Lin, dia menghela napas. Sorot mata langka berisi pujian muncul. "Hua Fan... Kau benar-benar mencapai Hua Fan!"
Wang Lin mengambil teko arak dari panci kecil, menuangkan secangkir penuh, lalu berkata setelah meminumnya: "Junior ini hanya bergulat di antara orang biasa, mana bisa selezat Senior yang bermain-main di dunia fana."
Pria tua itu menarik napas dalam-dalam, merebut teko arak, menuangkan untuk dirinya sendiri sambil berkata: "Sepanjang hidupku, Lao Fu telah melihat banyak kultivator Transformasi Dewa, tapi yang bisa mencapai tahap pelepasan duniawi dalam enam tahun, kamu yang pertama!"
Wang Lin tidak berbicara, tidak ada gejolak dalam hatinya, hanya tersenyum tipis sambil memandang pertunjukan opera.
Pria tua itu menatap tajam Wang Lin, lama-kelamaan sorot matanya semakin penuh kekaguman: "Bukan sekadar kemiripan fisik, tapi kemiripan jiwa. Anak muda, jika kau bisa merasakan makna batin, dalam 100 tahun ini, aku jamin kau akan mencapai Transformasi Dewa!"
Wang Lin memalingkan wajah, meneguk arak lalu bertanya: "Apa itu makna batin?"
Pria tua itu hendak menjawab, tiba-tiba matanya berkedip licik: "Lihatlah, orang tua ini kalau perut lapar, semua ilmu langsung lenyap dari ingatan."
Wang Lin memandang sang tua dengan serius, tersenyum: "Senior perlahan-lahan menonton pertunjukan, junior mohon diri!" Begitu berkata, ia membawa kendi anggur, bangkit dan meninggalkan penginapan.
Sang tua tertegun sejenak, lalu kedua matanya berbinar-binar sambil bergumam pelan: "Menarik."
Wang Lin membawa kendi anggur, berjalan santai di sepanjang jalan, menginjak dedaunan kering di bawah kakinya, hingga kembali ke toko. Setelah membuka pintu toko, ia masuk ke dalam.
Begitu kakinya melangkah masuk, suara serak sang tua sudah terdengar: "Bagus, rupanya enam tahun ini kau mengalami transformasi mortal di sini."
Sang tua tanpa diketahui kapan telah muncul di belakang Wang Lin, mengikutinya masuk sambil memandang sekeliling, perlahan kedua matanya menunjukkan kilau keheranan.
Wang Lin sama sekali tidak menunjukkan kejutan atas kemunculan sang tua. Ia hanya duduk di samping, meneguk anggur sambil mengamati lawan bicaranya.
"Naga sungai、laba-laba api、binatang suara langit、lonceng genderang、binatang cakar delapan、Dilun... Hebat, anak muda. Sebagian besar iblis dari Laut Xiuno ternyata kau hadirkan di sini." Sorot mata orang tua itu semakin berbinar seiring pengamatannya, hingga akhirnya pandangannya tiba-tiba tertuju pada bingkai kayu di sudut toko. Dengan menggerakkan tangan kanannya, ukiran-ukiran kayu dalam bingkai itu pun berhamburan keluar satu per satu.
Seluruh ukiran kayu ini masih dalam keadaan setengah jadi.
Begitu melihat barang-barang setengah jadi ini, ekspresi orang tua itu tiba-tiba berubah serius. Matanya menyapu setiap detail dengan cermat sebelum akhirnya menarik napas dalam-dalam dan berkata perlahan pada Wang Lin, "Aku meremehkanmu. Tak kusangka pengalamanmu begitu kaya. Mustahil bisa mengukir kultivator Tahap Transformasi Dewa dan iblis-iblis ini dengan keserupaan sempurna seperti ini tanpa pernah benar-benar bertarung dengan mereka."
Wang Lin hanya tersenyum tipis sambil terus meminum anggurnya dengan tenang, seolah semua ucapan itu sama sekali tak ada hubungannya dengannya.
Merenung sejenak, orang tua ini meletakkan patung di tangannya, memandang Wang Lin dan berkata: "Siapa namamu?"
"Wang Lin!" Wang Lin berkata dengan datar.
Orang tua itu mengangguk, menggerakkan tangan kanannya, tiba-tiba seluruh aura tubuhnya berubah total. Dari seorang tua yang jorok, seketika berubah menjadi penuh wibawa. Meski tidak mengeluarkan sedikitpun aura energi spiritual dari tubuhnya, namun terasa misterius seperti samudera yang tak terukur.
Energi spiritual dalam tubuh Wang Lin bereaksi, matanya seketika memancarkan kilatan cahaya. Tingkat kultivasi orang tua ini saat ini sama sekali tak bisa ditembus pandangannya. Kilatan cahaya itu hanya berkedip sebentar lalu mereda. Wang Lin meneguk arak dan berkata: "Senior, gubuk junior ini terlalu rapuh. Mohon Tuan menarik kembali kekuatanmu."
Orang tua itu mendengus pelan, "Anak muda, rasakan baik-baik! Inilah yang disebut makna tersirat!"
Sambil berkata, hawa seluruh tubuhnya tiba-tiba bergerak. Sensasi mengamuk dan ganas langsung menyelimuti seluruh toko, namun ajaibnya tidak merusak satu batu bata pun dan sama sekali tidak bocor keluar.
Pada saat ini, bagian dalam dan luar toko seolah terpotong oleh satu tebasan pisau menjadi dua dunia yang terpisah.
Hawa mengamuk yang menyebar ke segala penjuru ini membuat energi spiritual Wang Lin secara tak terkendali meledak dengan kekuatan dahsyat untuk melawan. Namun energi spiritualnya nyaris langsung tertarik oleh hawa ganas ini begitu mulai mengalir, bahkan dalam sekejap mata telah terasimilasi menjadi sama ganasnya.
Dalam kegilaan ini, kedua mata Wang Lin memancarkan kilauan ketakutan. Energi spiritual dalam tubuhnya benar-benar tak terkendali. Bahkan ia merasakan bahwa Bayi Yuan Ying-nya pun pada saat ini dipaksa terasimilasi oleh hawa mengamuk lawan. Seolah dalam sekejap ini, segala jerih payah kultivasinya selama 400 tahun lebih tiba-tiba berubah menjadi ilmu serangan yang digunakan lawan untuk menyerang dirinya sendiri.
"Inilah kondisi kegilaan Lao Fu! Dulu dengan seni makna inilah Lao Fu mencapai Transformasi Dewa. Di bawah pengaruh seni makna ini, semua energi spiritual akan terasimilasi dan tunduk di bawah kendali Lao Fu." Suara tua itu terdengar gila. Setelah melirik Wang Lin, hawa tersebut langsung menghilang seolah tak pernah ada.
Dalam beberapa sekejap napas ini, Wang Lin sudah berkeringat dingin. Ia menarik napas dalam-dalam, tangan kanannya gemetar saat mengangkat kendi anggur untuk meneguk besar. Lama berselang, energi spiritual dalam tubuhnya baru berangsur stabil.
"Mengapa kultivator Tahap Transformasi Dewa yang pernah kutetui sebelumnya tidak memiliki perasaan lapisan makna seperti ini?" Wang Lin terdiam sejenak, berkata.
Kakek itu tertegun, menggaruk kepala dengan canggung, "Ini... aku lupa. Meski tadi sudah mengontrol tingkat kultivasi, tapi menggunakan Tahap Transformasi Bayi untuk mengaktifkan lapisan makna. Jadi kekuatannya... agak berlebihan. Sebenarnya kultivator Tahap Transformasi Dewa tidak mungkin bisa memanifestasikan lapisan makna sekuat ini, hanya menyisipkan sedikit dalam ilmu dan kemampuan supernatural saja. Hehe, maaf ya."
Wang Lin memandang sang kakek dengan senyum getir, dalam hati bergumam pelan, "Lapisan makna... inikah lapisan makna..."
Mata kakek berkilat, wajahnya menunjukkan ekspresi licik, berbisik, "Menggunakan penyepuhan untuk merasakan lapisan makna tiap individu. Melalui lapisan makna inilah seseorang akhirnya bisa breakthrough dari Yuanying mencapai Transformasi Dewa. Ini proses yang harus dilalui setiap kultivator yang ingin breakthrough dari Yuanying. Nak, maukah kau merasakan lapisan makna orang lain? Ini akan sangat membantumu!"
Wang Lin memandang dengan tajam, perlu diketahui bahwa merasakan para cultivator Tahap Transformasi Dewa meskipun memiliki risiko tertentu, namun manfaatnya sangat besar.
Ia menatap orang tua itu, tidak langsung menyetujui, melainkan perlahan berkata: "Apa pengorbanan yang harus kubayar?"
Orang tua itu menyipitkan matanya, menepuk dada dan berkata: "Pengorbanan? Tak ada pengorbanan! Dengan perlindungan Lao Fu, di Negara Kultivasi Tingkat Empat ini kita bisa berjalan melintang sekalipun, tak masalah!"
Wang Lin tidak berkata-kata, hanya diam memandangi orang tua itu.
Perlahan, orang tua itu menggaruk-garuk kepala dengan canggung: "Ini... aku lihat patung-patungmu ini bagus... ini..."
"Baik, semuanya untukmu!" Wang Lin berkata dengan tegas.
Si tua memutar matanya, sedikit kesal sambil menepuk dadanya, berkata: "Untuk apa aku menginginkan Magic Treasure rendahmu ini? Hanya barang setengah jadi di sini yang agak menarik, tapi tetap tak berguna bagiku. Begini, langsung saja kukatakan - lihatlah aku yang tampan, bijaksana, dan beraura menggetarkan ini! Tidakkah kau tergoda? Tidakkah kau pikir aku kandidat sempurna untuk diukir menjadi patung kayu?"
Awalnya si tua ini agak malu saat berbicara, tapi semakin ke akhir semakin bersemangat, tepukan di dadanya berbunyi keras.
Wang Lin tertegun sejenak, lalu mengangguk: "Bisa! Tapi tingkat kultivasiku belum cukup. Harus menunggu setelah mencapai tahap Transformasi Dewa baru bisa membuat ukiran kayu sempurna tentangmu."
Si tua langsung berseri-seri, buru-buru menimpali: "Tak usah terburu! Yang penting pastikan kau mengukir sisi terbaikku. Oh ya...aku mau patung telanjang! Pastikan kau membuatkanku dengan sempurna. Bagaimana kalau bikin beberapa? Seratus buah! Ya, seratus patung!"
Dalam hati, si orang tua itu merasa senang bukan main. Ia bergumam bahwa di kemudian hari saat mengunjungi rumah bordil atau bertemu wanita cantik, ia akan memberikan patung dirinya. Dengan begitu, para wanita ini pasti akan mengingatnya seumur hidup.
Terutama ketika membayangkan para wanita cantik itu memeluk erat ukiran kayu dirinya dengan tatapan genit di mata, si orang tua langsung bersemangat. Ia semakin memandang Wang Lin dengan penuh kagum. Dengan gerakan tangan besar, ia menarik tubuh Wang Lin dan mereka berdua menghilang dari toko.
Saat muncul kembali, mereka sudah berada di lapisan awan di ketinggian, 100.000 li di luar ibukota.
Wang Lin menyapu area sekitarnya dengan Shen Shi-nya. Hatinya langsung merasa ngeri. Dari perkiraan kasar, satu kali teleportasi ini mencapai 100.000 li. Tingkat kultivasi seperti ini benar-benar mengerikan, membuat bulu kuduknya berdiri.
Perlu diketahui, bahkan kultivator Tahap Akhir Bayi Yuan Ying sekalipun hanya bisa melakukan teleportasi sejauh 1.000 li dengan kemampuan murni mereka. Meski Wang Lin tidak tahu seberapa jauh teleportasi di level Transformasi Dewa, jelas tidak mungkin mencapai 100.000 li.
Wang Lin menganalisis, bahkan kultivator Tahap Transformasi Bayi pun kemungkinan besar tidak bisa melakukan teleportasi sejauh sepuluh ribu li dengan mudah. Terlebih lagi, orang tua ini tidak melakukannya sendirian, melainkan membawanya ikut serta dalam teleportasi. Hal ini semakin memperdalam kewaspadaan Wang Lin terhadap orang tua tersebut.
Orang tua itu terengah-engah. Teleportasi sejauh sepuluh ribu li jelas merupakan beban yang tidak ringan baginya. Namun begitu melihat ekspresi terkejut Wang Lin, dia segera mendongakkan dagu dengan bangga dan berpura-pura merenung, "Ah, sudah tua. Badan ini tidak sekuat dulu. Sekali teleportasi cuma bisa mencapai sepuluh ribu li lebih. Sungguh memalukan!" Meski berkata demikian, bahkan seorang orang biasa pun bisa melihat jelas raut wajah penuh kesombongan yang terpancar darinya.
Wang Lin tetap membisu.
Setelah lama terdiam, wajah orang tua itu perlahan kehilangan ekspresi sombongnya. Dengan napas kasar, dia menggerutu, "Hei anak muda, sebelumnya pernahkah kau melihat teleportasi sejauh ini?"
"Tidak pernah," jawab Wang Lin jujur.
“Lalu kamu melihat saya yang sepuh ini begitu hebat, bahkan tak bersuara sedikit pun?” Orang tua itu melototkan matanya, dalam hati berpikir sudah mengeluarkan tenaga sebesar ini, hampir menggunakan seluruh kekuatan yang biasanya dipakai ke rumah bordil, tapi anak ini sama sekali tak bereaksi.
Wang Lin memandangi orang tua itu dengan ekspresi aneh, berkata: “Tingkat kultivasi Senior benar-benar yang tertinggi yang pernah junior saksikan, saya sungguh kagum!”
Orang tua itu mendengus ringan, membual: “Nanti ada kesempatan akan kubawa kau teleportasi sejuta li, biar kau tahu kelas sebenarnya.” Setelah berkata demikian, ia menunjuk ke angkasa jauh di depan: “Itulah Sekte Awan Putih, ayo, Lao Fu akan mengajakmu menyerbu sekte!”
