Zhou Wutai menatap gumpalan salju di tangannya, diam sejenak lalu tersenyum getir: "Tak lain karena dua kata: kepentingan. Negeri Salju adalah salah satu negara cultivation langka di Planet Zhuque yang miskin sumber daya namun ajaib mencapai tingkat empat. Jadi, demi perkembangan lebih baik dan keuntungan lebih besar, perang ini pun tak terhindarkan."
Wang Lin terkekeh ringan, mengangkat kendi anggurnya dan meneguk, lalu berkata datar: "Saudara Zhou, Wang tidak perlu antar!"
Wajah Zhou Wutai langsung berubah muram. Ia menatap Wang Lin dan berkata: "Jika Saudara Wang bergabung dengan Aliansi Empat Sekte kami, permintaan apa pun selama dalam wewenang Zhou akan dipenuhi. Tidakkah Saudara Wang mau mempertimbangkan lagi?"
Wang Lin mengangkat kepala, menatap Zhou Wutai tanpa berkedip. Lama kemudian, Zhou Wutai perlahan mengerutkan kening: "Apa maksudmu ini, Saudara Wang?"
Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang, pandangan tenang, berkata tanpa ekspresi: "Saudara Zhou, apakah Wang ini kau anggap seperti anak tiga tahun? Planet Zhuque begitu luas, para kultivator Negeri Salju tidak menyerang negara kultivasi lain, mengapa memilih tempat ini? Jika Saudara Zhou enggan menjelaskan, aku pun tak ingin bertanya lebih lanjut."
Zhou Wutai diam sejenak, lalu tertawa lebar tanpa rasa canggung, memandang Wang Lin: "Saudara Wang jangan tersinggung. Alasan di balik ini menyangkut hal besar, tentu saja Zhou takkan sembarangan memberitahunya." Setelah itu ia berhenti bicara, jelas menunggu jawaban Wang Lin. Jika setuju, barulah ia akan menjelaskan.
Wang Lin merenung. Terhadap invasi kultivator Negeri Salju, ia sama sekali tidak tertarik terlibat. Bagaimanapun ini perang dua Negara Kultivasi Tingkat Empat. Sekali terlibat, sedikit kesalahan bisa berujung kematian. Lagipula ia tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan Aliansi Empat Sekte. Jika perang berbalik merugikan, sangat mungkin ia akan dijadikan bidak yang dikorbankan!
Setelah sekian lama, Wang Lin berkata dengan raut wajah yang tenang: "Masalah ini perlu kupikirkan beberapa hari. Sebelum pasukan kultivator salju menyerang, akan kuberikan jawaban pada Saudara Zhou."
Zhou Wutai sejak awal tak mengira Wang Lin akan langsung setuju. Namun kali ini Wang Lin bahkan tak mengajukan syarat apa pun. Menurutnya, kemungkinan besar sang kultivator ini 80 persen tak akan menerima tawarannya.
Memikirkan hal ini, ia menarik napas dalam-dalam lalu bangkit sambil menyatukan tinju: "Kalau begitu, kutunggu jawaban Saudara Wang." Sambil berbicara, ia mengeluarkan kepingan giok dari kantong penyimpanan dan meletakkannya di samping: "Jika Saudara Wang sudah memutuskan, gunakan kepingan giok ini untuk mengirim pesan melalui suara!"
Usai berkata demikian, ia kembali menyatukan tinju lalu berbalik pergi.
Wang Lin tetap menjaga raut wajah tenang tanpa perubahan ekspresi sedikit pun.
Zhou Wutai mengambil jubah jerami, satu kakinya sudah melangkah keluar toko. Ia berhenti sejenak tanpa menoleh, lalu berucap perlahan: "Saudara Wang, pernahkah kau dengar tentang Empat Gerbang Peri Angin-Hujan-Petir-Kilat? Lokasi Planet Zhuque ini berada di dekat Gerbang Peri Hujan..."
Pandangan Wang Lin tiba-tiba berkilat. Empat Gerbang Dewa Angin, Awan, Petir, dan Kilat yang disebut dalam ingatan Dewa Kuno Tu Si, disebutkan sekilas dalam legenda sebagai gerbang yang telah ada sejak zaman prasejarah, dengan asal-usul yang tak terlacak.
Namun satu hal yang pasti: keempat gerbang ini merupakan pintu masuk ke Dunia Dewa Kuno.
Setelah Zhou Wutai selesai berbicara, langkahnya melangkah keluar. Jubah jerami itu dikenakannya perlahan saat ia menjauh.
Salju di luar semakin deras, desiran angin yang merintih menerjang antara langit dan bumi...
Setelah Zhou Wutai meninggalkan jalanan, tiba-tiba muncul empat siluet hitam di sampingnya. Keempat orang ini mengikuti Zhou Wutai sementara Shen Shi mereka menyapu toko tempat Wang Lin berada.
Salah seorang di antaranya berkata dengan nada dingin, "Rekan Zhou, perintah Aliansi Empat Sekte adalah membasmi semua yang mencurigakan dalam wilayah kerajaan selama 200 tahun terakhir. Mengapa tadi Anda tidak bertindak?"
Zhou Wutai tidak menengok, malah tertawa dingin: "Dengan tingkat kultivasi kalian berempat, meski ditambah aku, apa benar-benar bisa membasmi orang ini? Jika dia mau kabur, siapa yang bisa menghalangi?"
"Belum tentu. Meski kami berempat hanya di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, jika formasi diaktifkan, kecuali dia mencapai Transformasi Dewa, pasti tewas!" kata orang berbaju hitam lain dengan nada datar.
Zhou Wutai tertawa sinis, mengibaskan lengan bajunya: "Kalau mau silakan pergi sendiri, aku tidak ikut. Orang ini memiliki ukiran kayu Tiga Sesepuh Sekte Baiyun, terutama dari Paman Qing Song, pasti ada rahasia di dalamnya. Aku tidak mau bunuh diri!"
Keempat orang berbaju hitam terdiam sejenak, saling bertatapan, lalu tanpa bicara langsung berbalik menuju toko tempat Wang Lin berada.
Senyuman dingin Zhou Wutai makin mengeras. Dia berhenti melangkah, menoleh ke belakang. Ia ingin melihat bagaimana empat orang sombong ini bisa mengalahkan ahli sejati yang hampir mencapai Transformasi Dewa!
Mereka bahkan tidak berpikir, jika Wang Lin ingin melarikan diri, keempat orang itu sama sekali tidak mungkin memiliki sepuluh persen peluang keselamatan untuk menahan Wang Lin. Dengan demikian, tanpa alasan jelas menimbulkan masalah di kemudian hari, sungguh tindakan yang tidak bijaksana!
Keempat orang itu dengan cepat melesat menuju toko tempat Wang Lin berada, aura pembunuhan seketika mengental.
Wang Lin duduk di dalam toko, menatap kendi anggur di tangannya, menghela napas pelan. Selama bertahun-tahun Transformasi Biasa-nya, hatinya benar-benar tidak ingin dirusak oleh pembantaian. Tapi, Wang Lin tetaplah Wang Lin! Empat ratus tahun kehidupan pembunuhannya hanya tersembunyi dalam Transformasi Biasa, bukan menghilang!
Keempat orang ini sama sekali tidak menyadari: jika mereka bersikeras turun tangan, maka merekalah yang akan melepaskan dewa jahat pembawa malapetaka! Seorang bintang pembawa malapetaka yang selama puluhan tahun tidak lagi menumpahkan setetes darah!
Namun, keempat orang itu jelas telah mengambil keputusan. Berubah menjadi asap hitam, di bawah pantulan salju putih di tanah dan sekeliling, asap hitam mereka terlihat sangat mencolok.
Wang Lin menghela napas dalam hati, sorot matanya tiba-tiba memancarkan kilau dingin yang tak terlihat selama lebih dari tiga puluh tahun. Pandangan seperti ini hanya sering muncul selama empat ratus tahun kehidupan pembantaian Wang Lin!
Setiap kali muncul, itu menandakan seseorang harus mati!
Kali ini, tidak terkecuali!
Wang Lin memegang kendi anggur dengan tangan kiri, meneguk seteguk, lalu bangkit berdiri. Dengan satu langkah ke depan, tubuhnya tiba-tiba muncul di luar toko. Saat itu, empat orang berbaju hitam telah mendekat.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Pada detik ini, ia berubah dari seorang pria tua biasa di usia senja menjadi bintang pembantai yang lama tak muncul. Angin dan salju di sekelilingnya seakan menderu lebih kencang, namun niat membunuh yang terkandung di dalamnya tak ubahnya seperti api unggun yang redup dibandingkan matahari berdarah di diri Wang Lin.
Pedang dingin tak perlu terhunus!
Keempat orang berbaju hitam, pada detik mereka mengepung, masing-masing membentuk gerakan mantra yang aneh dengan tangan. Serentak, empat teriakan rendah keluar dari mulut mereka. Cahaya pedang berwarna hijau, merah, biru, dan ungu seketika berkilauan dari tangan mereka, menyatu menjadi jaring pedang yang mengurung Wang Lin di dalamnya.
Wang Lin meneguk arak dalam-dalam, jari kanannya dengan santai menyentuh angkasa. Seketika, lapisan spiritual waktu yang dipahami dari ukiran kayu orang tua berbaju hijau, menyebar pekat di bawah sentuhan jarinya. Energi pedang itu langsung terhenti dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang!
Di saat terhenti ini, tubuh Wang Lin seketika menjadi mistis dan tidak nyata. Dengan gerakan yang secara iblis, dia menghilang dari jaring pedang itu dan muncul di belakang salah satu orang berbaju hitam.
Begitu terhunus, langsung membunuh!
Tangan kanannya, dengan gerakan yang terlihat lambat namun sebenarnya secepat kilat, menempel di kepala orang berbaju hitam itu. Suara "krak!" terdengar, orang itu memuntahkan darah segar dan tewas seketika. Sementara itu, Bayi Yuan Ying-nya segera melesat keluar dari tubuhnya dengan ekspresi ketakutan, berusaha melarikan diri ke kejauhan.
Wang Lin bahkan tidak melirik. Seketika ia menoleh dan membuka mulut lebar-lebar, mengeluarkan raungan tanpa suara. Di tengah raungan itu, kabut hitam tiba-tiba menyembul dari kepalanya. Tun Hun dalam wujud ini menyergap dengan ganas, langsung menelan Bayi Yuan Ying yang hendak kabur.
Badai salju di sekelilingnya berguncang hebat. Dalam radius 100 zhang (sekitar 333 meter) di sekitar Wang Lin, angin dan salju berbelok menjauh, seolah takut memancing kemarahan bintang pembantai yang telah lama tak muncul ini.
Orang berbaju hitam ini sebenarnya tak pantas mati. Tapi, dia tak seharusnya melepaskan secara langsung bintang kejahatan yang telah membantai selama empat ratus tahun! Andaikan dia tahu, pasti akan menyesal dalam-dalam!
Ketiga orang yang tersisa seketika merasa ngeri, tanpa bicara langsung menepuk kantong penyimpanan mereka masing-masing. Salah satu dari mereka memegang payung ajaib, ketika melihat Wang Lin berbalik perlahan. Sorot mata dingin penuh aura pembunuh dari Wang Lin membuatnya untuk pertama kalinya - sebagai seorang kultivator - merasakan dinginnya kematian.
Badai salju di sekitar mereka pada saat itu bagaikan tiada arti! Dalam pandangannya, dinginnya salju tak ada bandingannya dengan kengerian dari sorot mata itu!
Secara reflek ia menggigit ujung lidah dan menyemburkan darah esensial ke payung ajaibnya. Seketika payung itu terbuka dengan gemericik, memancarkan cahaya keemasan yang berubah menjadi ular-ular logam mengerikan. Makhluk-makhluk itu menerjang Wang Lin dengan rahang menganga seolah ingin menelannya hidup-hidup.
Dua orang lainnya juga mengeluarkan Magic Treasure mereka. Namun mereka tak tahu: "Pedang dingin takkan keluar sarungnya. Bila keluar, pasti membunuh! Setelah membunuh, akan membunuh lagi!"
Di mata Wang Lin terpancar sinar sindiran. Terhadap ular-ular emas yang menggelepar itu, ia sama sekali tidak melirik. Tangan menepuk kantong penyimpanan, sebatang bendera hitam kecil muncul di genggaman. Bendera itu berubah menjadi kabut hitam yang seketika menyelimuti sekeliling. Dari balik kabut, tiba-tiba puluhan energi larangan hitam muncul bagai bambu terbelah, menghancurkan ular-ular emas hingga remuk tak berbentuk.
Angin dan salju di sekelilingnya berpencar menjauh seketika, tak berani mendekat. Di saat yang sama, Wang Lin melangkah perlahan ke depan. Saat muncul kembali, tubuhnya sudah berada di samping orang berbaju hitam yang memegang payung. Tangan kanannya telah mencekik leher si hitam tepat saat tubuhnya muncul. Dengan tekanan halus, terdengar suara krak. Si hitam pun menghembuskan nafas terakhir.
"periode Yuanying, sudah tak terhitung kubunuh. Kau bukan yang kedua!" Wang Lin berbisik pelan, tangan kanannya tiba-tiba menembus perut lawan dan mencabut bayi Yuan Ying yang wajahnya dipenuhi ketakutan. Bayi itu hendak memohon ampun, tapi segera menjerit histeris.
Sebab, Wang Lin telah menelannya bulat-bulat!
Di saat ini, dua orang yang tersisa sama sekali kehilangan semangat bertarung. Tanpa bicara, mereka langsung melarikan diri dengan teknik pelarian terkuat masing-masing, bagai anjing kehilangan majikan.
Sayangnya, baru sadar harus lari sekarang? Sudah terlambat!
Pedang dingin takkan keluar sarungnya. Bila sudah terhunus, harus haus darah. Setelah membunuh, teruslah membunuh! Sepuluh langkah, satu nyawa!
