Setelah satu tahun mengembara, Wang Lin memilih sebuah kota kecil. Meskipun tidak menyukai negara ini, teknik ajaib mengubah patung es menjadi boneka membuatnya sangat tertarik.
Yang dibuat Wang Lin adalah ukiran kayu. Jika bisa mempelajari ilmu ini dan menerapkannya pada ukiran kayu, bukankah itu akan menambah metode perlindungan diri!
Selain itu, ada alasan penting lain yang membuat Wang Lin enggan pergi. Orang biasa di sini tidak memiliki vitalitas, suatu kondisi abnormal yang mistis. Dalam keadaan ini, Wang Lin merasa sangat bermanfaat untuk memahami konsep "kematian" dalam Lapisan hidup-mati.
Di kota perbatasan dekat utara Negara Snow Domain ini, Wang Lin menetap. Kota ini kecil dengan populasi sedikit, dikendalikan oleh seorang kultivator tahap akhir Pembentukan Inti.
Kultivator tersebut menghilang tanpa jejak pada malam kedua kedatangan Wang Lin. Namun hilangnya dia hanya diketahui oleh Wang Lin, tak ada orang lain yang menyadari.
Pada hari ketiga, Wang Lin yang telah menyamar sebagai orang itu keluar dari menara es dan salju yang hanya memiliki 11 lapisan ini.
Seluruh ingatan kultivator tahap akhir Pembentukan Inti itu telah direbut oleh Wang Lin melalui metode Tun Hun. Orang ini tidak dibunuh, melainkan dikurung dalam sistem Larangan menara sebagai persiapan untuk kebutuhan di masa depan.
Sebenarnya dengan tingkat kultivasi sepertinya, ia tidak memenuhi kualifikasi untuk memiliki Menara Es-Salju. Namun karena memiliki paman dari garis keluarga yang cukup dihormati di kalangan kultivator Snowland, kota kecil ini dialokasikan untuknya beserta menara 11 lapisan tersebut.
Melalui ingatan orang ini, Wang Lin mengetahui bahwa putri terpilih Snow Domain bernama Hong Die. Perempuan ini telah pergi bersama kultivator Negara Zhuque beberapa tahun lalu.
Yang ikut pergi bersama selain tujuh Sesepuh Besar, terdapat juga 13 ahli sejati yang lebih tua dari Sesepuh Besar di antara kultivator Snowland. Tujuan 13 orang ini ke Negara Zhuque hanya satu - menerima Upacara Penahbisan Besar Negara Zhuque!
Syarat Hong Die bergabung dengan Negara Zhuque adalah menjadikan Negara Snow Domain sebagai negara cultivation tingkat lima, sekaligus memiliki lokasi ibu kota baru. Sekarang, syarat kedua telah terpenuhi, tinggal menunggu syarat pertama.
Semua kultivator Snow Domain mengetahui sedikit tentang hal ini. Kultivator Pembentukan Inti di kota kecil ini, karena pengaruh pamannya dari klan, mengetahui informasi yang lebih lengkap.
Untuk meningkatkan negara cultivation tingkat empat ke tingkat lima, harus ada setidaknya satu kultivator Tahap Transformasi Bayi.
Upacara adalah ilmu melawan kodrat yang kejam. Setiap orang hanya punya satu kesempatan, dengan tingkat kegagalan sangat tinggi. Tapi jika berhasil, bisa langsung mencapai Tahap Transformasi Bayi. Namun ada kelemahan: berapapun sisa umur sebelumnya, akan berubah menjadi tepat 100 tahun.
Selain itu, tingkat kultivasi dalam kehidupan ini akan mandek di tahap awal Transformasi Bayi, sama sekali tidak mungkin mencapai breakthrough.
Tidak ada cara mengubah hal ini. Siklus Jalan Langit hanya memberi 100 tahun. Setelah seabad, pasti mati tanpa pengecualian.
Dengan demikian, bagi mereka yang umurnya hampir habis, ini juga merupakan sebuah kesempatan. Karena itu, kultivator-kultivator puncak itu rela mengambil risiko mencoba sekali, mengingat sisa umur mereka memang sudah tidak banyak.
Dari tiga belas orang ini, hanya perlu satu yang berhasil, maka Negara Snow Domain akan mendapatkan tambahan waktu 100 tahun sebagai negara cultivation tingkat lima. Dalam kurun waktu ini, ketujuh Sesepuh Besar yang mengikuti Hong Die pasti akan ada satu yang mencapai tahap Bayi Yuan Ying. Dengan demikian, posisi negara cultivation tingkat lima bisa lebih dikokohkan.
Ini adalah janji yang diberikan Negara Zhuque, sekaligus syarat pertukaran untuk Hong Die.
Oleh karena itu, bagi Negara Snow Domain yang akan naik ke tingkat lima ini, lima negara tetangga cultivation tingkat empat di sekitarnya telah sepakat diam-diam, bersiap kapan saja menjadi negara vasal.
Ini adalah aturan turun-temurun dari Aliansi Kultivasi, bukan ditetapkan Negara Zhuque. Setiap kultivator berhak menentang, namun tidak bisa mengubah. Harga perlawanan adalah penghapusan.
Wang Lin keluar dari Menara Es dan Salju. Di luar menara berdiri dua kultivator Tahap Fondasi Bangunan, satu pria dan satu wanita. Keduanya segera memberi salam hormat "Shifu" saat melihat Wang Lin.
Wang Lin mengangguk ringan, tidak berbicara.
Dia tahu bahwa tubuh yang diambilnya ini memiliki tiga murid. Murid perempuan yang cukup cantik di hadapannya ini adalah Lao San, paling disayangi oleh pemilik tubuh aslinya. Terkadang terjadi urusan pelayanan antara mereka.
Jenis hubungan seperti ini jarang terlihat di negara-negara cultivation lain antara guru dan murid. Bahkan jika ada, biasanya disembunyikan dan termasuk hal yang sangat rahasia.
Namun di Negara Snow Domain yang tak terbayangkan ini, praktik semacam ini justru sangat umum. Menurut ingatan kultivator Pembentukan Inti ini, banyak kultivator di Snow Domain yang memiliki hubungan serupa dengan murid-murid mereka.
Hal ini sudah menjadi rahasia umum yang tidak ada yang akan mengutuk. Dalam ingatan pemilik tubuh ini, bahkan ada ejekan jahat: Seandainya guru Hong Die - si perempuan jenius langit itu - bukan perempuan, mungkin dia juga akan melayani gurunya.
"Untuk hal seperti ini, Wang Lin hanya bisa tersenyum getir, kesan buruknya terhadap Negara Snow Domain semakin memburuk.
Adapun pria di depannya ini, meski terlihat cukup berumur, namun ia adalah anak kedua. Di hadapan sang shifu ia sangat hormat, tapi diam-diam menyimpan kebencian terhadap hubungan shifu dengan adik junior ketiga.
Semua hal ini diketahui Wang Lin dari ingatan kultivator Pembentukan Inti itu. Awalnya sesuai rencana orang ini, ia bermaksud mencari kesempatan untuk mengirim murid itu pergi agar tak lagi mengganggu pandangan.
"Apakah ada bibit es baru yang dikirim?" Wang Lin bersikap tangan di belakang, nada suaranya datar tanpa emosi. 'Bibit es' adalah sebutan kultivator Snow Domain untuk patung es.
Murid kedua segera menjawab dengan hormat: "Shifu, baru saja dikirim dua bibit es Salju Suci."
Wang Lin mengangguk ringan dan berkata, "Keluarkan, biarkan gurumu melihat apakah teknik kalian telah meningkat." Dalam ingatan yang dikuasai Wang Lin, terdapat deskripsi rinci tentang metode pembuatan boneka patung es. Hanya saja metode ini melibatkan teknik kultivasi unik para kultivator Snowland yang disebut Bing Qing Jue. Menurut Wang Lin, teknik ini cukup rumit dan indah.
Saat melakukan latihan pernafasan, kultivator Snowland tidak hanya menyerap energi spiritual langit dan bumi, tetapi juga hawa dingin salju-es yang harus diserap. Hawa dingin inilah yang secara bertahap mengubah fisik mereka, memungkinkan kultivator tingkat Yuan Ying untuk meninggalkan tubuh jasmani dan berubah menjadi raksasa es-salju.
Namun teknik ini jelas memiliki hierarki. Orang yang diambil alih Wang Lin hanya mempelajari empat mantra pembuka lapisan pertama, itu pun diberikan diam-diam oleh pamannya. Jika tidak, bahkan teknik empat lapisan dasar pun tidak akan bisa diperoleh.
Murid kedua segera mengiyakan, menepuk kantong penyimpanannya. Tiba-tiba dua patung es setinggi tiga zhang muncul di tanah. Patung ini menggambarkan makhluk berbadan burung berkepala manusia, terlihat sangat mengerikan.
Dari perjalanannya selama setahun, Wang Lin tentu tahu bahwa patung es ini adalah salah satu binatang penjaga Negara Snow Domain - Xue Xian!
Pandangan Murid kedua menjadi serius. Ia duduk bersila sebentar, lalu tangan kirinya membentuk mantra dengan jari-jarinya yang bergerak cepat, akhirnya membentuk gumpalan salju hitam. Bersamaan itu, ujung jari tangan kanannya menyentuh gumpalan salju dan menggores sebagian salju hitam, tiba-tiba jarinya menekan patung es.
Seketika, aliran gas hitam dari ujung jarinya mengalir deras ke dalam patung es, membentuk jejak seperti meridian.
Keringat mengucur di dahi Murid kedua. Ia menarik napas dalam-dalam, tangan kanannya kembali menggores salju hitam dan sekali lagi menekan patung es. Seketika, jumlah meridian pada patung es bertambah satu lagi.
Pada saat ini, bola salju di tangan kiri Murid kedua menghilang tanpa suara, raut wajaknya semakin pucat. Ia segera bersila bermeditasi.
Wang Lin tetap tenang, namun dalam hati muncul pemahaman. Menurut ingatan kultivator Pembentukan Inti itu, sebuah patung es Xian Salju membutuhkan sembilan lapisan meridian salju di dalamnya untuk menyelesaikan tahap pertama pembuatan.
Saat ia sedang berpikir, murid perempuan itu menghampiri dengan langkah ringan. Sorot matanya mengandung tatapan genit, "Guru, sudah beberapa hari Anda tidak membimbing murid. Tingkat kultivasi murid kembali mengalami masalah, malam ini mohon bimbingan Guru."
Wang Lin yang sedang memikirkan fungsi meridian salju dalam tubuh patung es itu mengangguk sekilas, "Katakan, masalah apa."
Murid perempuan itu terkejut, matanya melirik ke sekeliling. Rona merah segera membanjiri wajaknya, "Guru...di sini?" suaranya mendayu penuh kecutan.
Wang Lin mengangguk, namun seketika ia teringat dalam ingatan kultivator Pembentukan Inti itu, ketika murid perempuan berbicara seperti ini, maknanya bukanlah arti harfiah melainkan mengandung maksud tersembunyi.
Saat pemikiran ini muncul, sang murid perempuan tiba-tiba memerah hingga ke telinga. Dengan tatapan genit, ia menepuk tubuhnya sendiri sehingga baju nyaris terlepas separuhnya.
Wang Lin mengerutkan kening. Dengan kibasan lengan baju, pakaian perempuan itu kembali rapi. Raut wajaknya semakin dingin saat menatap sang murid.
Perempuan itu seketika merasakan dingin menusuk hingga ke tulang sumsum. Wajah pucat ketakutan, ia bersujud di tanah dengan gemetar. Setelah lama, barulah ia berdiri pelan-pelan. Hatinya dipenuhi kepanikan, tak tahu bagaimana caranya sampai membuat Guru murka.
Di sisi lain, murid kedua telah menyelesaikan Penyesuaian. Setelah membuka mata dan melirik sang perempuan, tanpa bicara ia kembali membentuk mantra dengan jari-jari tangan kirinya. Salju hitam mulai terkumpul, memulai proses pembuatan meridian salju.
Sembilan meridian salju, murid kedua ini menghabiskan beberapa shichen untuk menyelesaikannya dengan susah payah, di mana sebagian besar waktu dihabiskan untuk menyesuaikan napas internal.
Hal ini menunjukkan bahwa membuat patung es tersebut merupakan beban yang cukup berat baginya.
Setelah semua sembilan meridian salju selesai dibuat, murid kedua menarik napas dalam-dalam, bersujud di bawah patung es dengan raut wajah penuh bakti, bergumam pelan melakukan doa, kemudian mengeratkan gigi dan menekan cepat dengan tangan kanannya pada titik pertemuan sembilan meridian salju di patung es.
Terdengar suara "Ledakkan!", murid kedua itu memuntahkan darah segar, tubuhnya terlempar lebih dari sepuluh zhang jauhnya dan terjatuh. Sementara di dalam patung es, sembilan meridian salju berputar cepat seperti sembilan ular sakti, hingga akhirnya dua di antaranya bertabrakan. Seketika itu juga, seluruh patung es meledak berkeping-keping menjadi bongkahan es.
Dengan wajah pucat pasi, murid kedua itu berbisik malu: "Murid... gagal lagi..."
Wang Lin tidak menghiraukan orang itu. Sorot matanya berkilat saat ia merenung sejenak, menggabungkan ingatan kultivator Pembentukan Inti di pikirannya. Perlahan ia mulai memahami kunci pembuatan patung es ini.
Tiba-tiba, hati Wang Lin berdebar. Ia mengangkat kepala melihat ke kejauhan, di mana cahaya pedang melesat dengan cepat mendekat.
