Wang Lin diam sesaat lalu berkata: “Tempat ini mungkin akan sulit kita masuki hanya berdua.”
Chi Hu tersenyum tipis: “Berdua mungkin kurang. Tapi saya sudah mengundang orang ketiga. Bertiga, peluang keselamatan kita pasti lebih besar.”
Pandangan Wang Lin berkilat: “Saya tidak bisa langsung menjawab. Beri saya beberapa hari untuk pertimbangkan.”
Chi Hu mengangguk dan berkata: "Tentu saja. Jika Kakak Zeng sudah mempertimbangkan dengan matang, satu bulan kemudian datanglah ke serpihan yang ditandai di peta kepingan giok ini. Jika Kakak Zeng tidak datang dalam satu bulan, hamba tidak akan menunggu." Sambil berkata demikian, dia mengeluarkan kepingan giok lain dan menyerahkannya kepada Wang Lin.
Wang Lin menerimanya dan melihat bahwa kepingan giok ini mirip dengan benda teleportasi Sekte Da Luo Jian, sama-sama kunci untuk mengaktifkan formasi teleportasi. Hanya saja di sini, dari banyak serpihan, hanya satu titik yang bersinar.
"Dengan membawa kepingan giok ini, saat memasuki pusaran ini, Kakak Zeng bisa masuk ke lokasi yang ditentukan. Hamba menanti partisipasi Kakak Zeng!" Chi Hu menyatukan tinjunya lalu berbalik pergi, melangkah tanpa ragu ke dalam pusaran hingga siluetnya menghilang.
Wang Lin menyimpan kepingan giok itu lalu duduk bersila. Dia mengeluarkan Bendera Larangan dan menggoyangkannya hingga kabut hitam menyelimuti sekelilingnya. Dalam balutan kabut, dia memejamkan mata. Jiwa Yuan Shen perlahan merayap keluar dari ubun-ubun. Kedua tangannya membentuk mantra sambil menunjukkan ekspresi kesakitan. Perlahan-lahan, sebuah kristal energi dewa sebesar butir beras dipaksa keluar dari antara alis Yuan Shen-nya.
Kristal ini muncul dari antara alis Jiwa Yuan Shen, seketika Jiwa Yuan Shen menjadi lunglai seolah bisa menghilang tertiup angin, perlahan tenggelam ke dalam tubuh fisik.
Setelah waktu yang lama, Wang Lin membuka matanya, wajahnya menunjukkan kelelahan.
Kristal energi dewa itu dipegangnya, setelah melirik sebentar dimasukkan ke dalam kantong penyimpanan.
Dengan tingkat kultivasi Wang Lin, mustahil melebur energi dewa, apalagi membentuk kristal energi dewa. Energi dewa adalah harta karun agung yang baru bisa dicoba diserap oleh Kultivator Transformasi Dewa di tahap akhir saat mencoba menembus Tahap Transformasi Bayi.
Bisa dikatakan, alasan utama jumlah kultivator Tahap Transformasi Bayi di Planet Zhuque tidak banyak adalah karena kelangkaan energi dunia dewa. Lagipula tidak semua orang punya kesempatan masuk ke dunia dewa untuk memperoleh energi dewa.
Di beberapa sekte berusia sepuluh ribu tahun, mungkin ada stok kristal energi dewa. Tapi umumnya barang-barang ini hanya bisa digunakan secara terbatas oleh bakat-bakat unggul sekte atau sesepuh-sesepuh internal.
Kelangkaan kultivator Tahap Transformasi Bayi menyebabkan kelangkaan kultivator Puncak Kekuasaan.
Jika menyatukan energi dunia dewa sebelum mencapai tahap akhir Transformasi Dewa, bagi kultivator benda ini bukan lagi harta karun agung melainkan Racun.
Wang Lin tersenyum getir. Jiwa Yuan Shen-nya rusak cukup parah, untung ada hantu pengembara yang diserapnya sehingga jiwa Yuan Shen-nya pulih sedikit.
Ia menepuk kantong penyimpanan, muncul sebuah batu giok putih di tangannya yang memancarkan energi dewa. Setelah Wang Lin menyapu menggunakan Shen Shi, segera diketahui bahwa Giok Surgawi ini sebenarnya mirip dengan batu spirit kultivator.
Bedanya, batu spirit memancarkan energi spiritual sedangkan Giok Surgawi memancarkan energi dewa.
Wang Lin tahu bahwa setelah Tahap Transformasi Bayi, latihan kultivasi selain membutuhkan pemahaman Lapisan spiritual, energi spiritual langit dan bumi sudah tidak bisa dihisap melalui latihan pernafasan. Energi dewa akan menjadi unsur terpenting.
Benda ini tentu semakin banyak semakin baik.
Wang Lin mengetahui betapa berharganya energi dunia dewa ini, terutama giok surgawi di tangannya. Jika benda ini ditempatkan di Planet Zhuque, mungkin akan langsung memicu malapetaka, bahkan Negara Zhuque pun akan turun tangan merebutnya.
Setelah meliriknya, Wang Lin menyimpan giok ini.
Meskipun Shen Shi-nya sedikit rusak dalam perjalanan ke dunia dewa kali ini, hasil yang didapat cukup melimpah. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, sorot matanya berkilat saat mengeluarkan lempengan besi emas dari kerangka mayat di dada itu dari kantong penyimpanannya.
Sun Lei pernah menyebut lempengan besi ini sebagai senjata defensif kelas dewa, namun saat Wang Lin menyentuhnya sebelumnya, ia langsung merasakan bahwa benda ini mustahil berupa senjata dewa.
Saat itu ia tak sempat memeriksa lebih lanjut. Kini setelah situasi tenang, ia segera menggerakkan Shen Shi-nya untuk menyelidiki.
Begitu Shen Shi-nya melebur ke dalam lempengan besi, kepalanya gemuruh mendengar suara ledakan. Kepalanya pusing sesaat sebelum segudang informasi membanjiri pikirannya.
Setelah lama, Wang Lin menampakkan ketakutan di matanya sambil menatap lempengan besi itu, sorot matanya berkedip-kedip tak menentu. Kini ia bisa memastikan, jika informasi pada benda ini benar, maka lempengan besi ini mungkin merupakan barang paling berharga di antara tiga benda yang diperolehnya.
Lempengan besi ini berfungsi mirip kepingan giok, di mana tercatat metode meracik sesuatu yang disebut Kereta Dewa Penembak.
Menurut deskripsi pada lempengan besi, pemilik kerangka tersebut mengaku sebagai Tian Bao Shangren. Setelah memasuki dunia dewa, ia mencurahkan seluruh energinya untuk membuat senjata magis, sama sekali tidak tertarik pada kultivasi.
Sebenarnya alasan ia bisa mencapai tingkat kultivasi untuk naik ke Kahyangan hanyalah untuk memperpanjang umur beberapa tahun, demi mewujudkan idealisme besarnya: menciptakan senjata magis paling dahsyat sepanjang masa!
Sayangnya, cita-cita ini hancur bersama malapetaka di dunia dewa. Kereta Dewa Penembak hasil penelitian seumur hidupnya akhirnya tidak memenuhi standar yang diharapkan, sehingga disegel di dalam gua persembunyiannya.
Pada saat-saat terakhir sebelum malapetaka dunia dewa, dia meninggalkan gua persembunyian untuk mengumpulkan beberapa bahan dan mencoba lagi. Sayangnya, perginya kali ini membuat mereka terpisah selamanya antara hidup dan mati.
Sebelum meninggal, dia tidak ingin penelitian seumur hidup yang menghabiskan jiwanya terputus. Maka dia meninggalkan lempengan besi logam ini untuk ditemukan oleh orang yang ditakdirkan.
Dalam lempengan besi ini, orang tersebut menjelaskan dengan sangat detail metode pembuatan Kereta Dewa Penembak yang belum sepenuhnya memuaskannya. Dia juga meninggalkan alamat gua persembunyiannya, meminta orang yang menemukan lempengan ini untuk mengambil kereta tersebut dari sana dan melanjutkan penelitian jika mampu.
Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Metode pembuatan kereta ini sangat rumit, sebagian besar bahan yang dibutuhkan sudah punah, membuatnya tidak mungkin dibuat lagi.
Namun dari deskripsi Tianbao Shangren, Wang Lin menyadari pasti ada stok Kereta Dewa Penembak di dalam gua persembunyiannya. Hal ini membuatnya sangat tertarik.
Setelah merenung sejenak, dia berdiri dan menarik kembali Bendera Larangan, lalu melangkah menuju pusaran di atas platform.
Beberapa orang di platform, melihat Wang Lin mendekat, segera menghindari pandangan. Orang-orang ini, tingkat kultivasinya kebanyakan berada di periode Yuanying. Mereka tidak berani memasuki pusaran, melainkan bermaksud menunggu di sini untuk merampas kultivator yang terluka.
Wang Lin bahkan tidak melirik mereka. Tubuhnya melayang masuk ke dalam pusaran.
Di dalam pusaran, tubuh Wang Lin terus terhisap ke bawah. Selama proses ini, matanya terbuka lebar menuruti catatan di lempengan besi: gua persembunyian Tianbao Shangren terletak di bagian barat dunia dewa.
Namun kini dunia dewa telah hancur berkeping-keping. Tidak diketahui apakah gua persembunyiannya masih utuh, atau sudah ditemukan orang sebelumnya.
Tubuh Wang Lin terus terjun bebas. Di sebuah serpihan bagian timur, ia mendarat di tanah.
Setelah melirik sekeliling, Wang Lin segera melesat ke udara dan kembali naik ke platform di atas pusaran.
Kemudian ia menyelam lagi ke dalam pusaran, terus terjun secara acak. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Wang Lin mendarat di sebuah serpihan di bagian barat.
Berdasarkan deskripsi Tian Bao Shang Ren, gua persembunyiannya terletak di bawah gunung yang berbentuk harimau. Setelah Wang Lin mendarat di serpihan ini, ia menyapu area tersebut menggunakan Shen Shi namun tidak menemukan gunung berbentuk harimau sama sekali.
Ia merenung sejenak. Meski pencarian ini sangat sulit, Wang Lin tidak menyerah. Dengan tekun ia menjelajahi serpihan Jejak Dewa ini. Di tengah pencarian, ia berpapasan dengan dua kultivator lain. Mereka saling mengamati sejenak, namun memilih berpisah tanpa konflik.
Setelah beberapa hari tanpa hasil, Wang Lin kembali terbang naik dan menyelam melalui pusaran lagi. Beberapa orang di platform pusaran yang telah menyaksikan aksinya bolak-balik selama berhari-hari ini mulai berspekulasi tentang tujuannya, namun tak ada yang berani menanyainya langsung.
Pada suatu hari, Wang Lin kembali jatuh melalui pusaran. Kali ini ia mendarat di tepian bagian timur, bukan barat. Setelah mendarat, ia menghela napas dalam hati. Jika terus begini, entah sampai kapan ia bisa menyisir semua serpihan di barat.
Gua persembunyian Tian Bao Shang Ren ini benar-benar sangat sulit dilacak.
Sedang hendak terbang meninggalkan tempat, tiba-tiba di depan terdengar dua gejolak energi. Terlihat dua sosok, satu di depan satu di belakang, melesat dengan cepat. Sosok di depan dikelilingi awan hitam tak terhitung, berlari bagai angin. Di belakangnya ada pria berjubah putih memegang kipas, wajahnya menyeringai dingin.
Saat itu, orang yang melarikan diri di depan melihat Wang Lin, segera terbang ke arahnya sambil berteriak: "Rekan Tao, tolong aku!"
Pria berjubah putih itu raut wajaknya muram. Kipasnya menutup, tangannya menunjuk ke depan. Seketika di angkasa muncul telapak tangan raksasa mencengkram ke arah orang itu.
Wajah orang itu berubah, seolah tak bisa menghindar. Telapak tangan itu menyergapnya seketika. Namun secara iblis, saat tangan itu meremas, tubuhnya langsung berubah jadi kumbang hitam kecil yang berpencar dari sela-sela jari.
Pada jarak 100 zhang di depan Wang Lin, orang itu muncul secara teleportasi. Wang Lin meneliti, mengenali pemuda bermata bercahaya haus darah dari Planet Zhuque yang satu planet dengannya.
Saat ini, raut wajaknya gelap. Setelah muncul, ia ragu sebentar, tidak melanjutkan pelarian, melainkan berbalik memandang sosok berjubah putih yang mengejar dari belakang.
Pemuda berbaju putih itu mengamati Wang Lin sejenak, lalu menyatukan tinju dan berkata: "Rekan Tao, urusan ini tak ada hubungannya denganmu. Mohon undur diri!"
Pemuda itu segera menyahut: "Rekan Tao, orang ini merampas kristal energi dewaku! Bila kau mau membantuku membunuhnya, kristal itu akan kita bagi rata!"
Pemuda berbaju putih itu menyipitkan mata, tertawa terbahak: "Sungguh menggelikan! Jelas-jelas kau yang mencuri barang milikku!"
Wang Lin mengerutkan kening. Ia sama sekali tak ingin terlibat dalam masalah ini. Tanpa berkata-kata, ia mundur dan terbang menjauh.
Wajak pemuda itu berubah. Ia segera mengejar Wang Lin sambil berteriak: "Rekan Tao, demi kita berasal dari Planet Zhuque yang sama, tolong bantu aku sekali ini!"
Wang Lin seketika mengeraskan raut wajak. Ia menoleh tajam sambil membentak: "Enyahlah! Jauhkan urusan kalian berdua dariku! Jika masih berani mengikuti, jangan marah jika aku tak segan bertindak!"
Pemuda itu matanya memancarkan kilatan jahat, tangan kanannya melemparkan sebuah kristal energi dewa sebesar butir beras ke arah Wang Lin, kemudian tubuhnya berkelebat, melesat pergi ke kejauhan.
"Kalau kau tak mau membantu, biar malapetaka ini kualihkan padamu! Gue rela tak ambil kristal itu lagi!"
Pemuda berbaju putih matanya berkilat, meninggalkan si pemuda dan mengalihkan pandangannya ke Wang Lin, melesat mendekat dengan cepat.
Wang Lin bahkan tak melirik kristal itu, tangan kanannya dengan lembut menjentikkannya ke arah pemuda berbaju putih. Orang itu tertegun sejenak lalu menangkapnya, menyatukan tinju sambil berkata: "Terima kasih! Aku Sima Yun dari Sekte Kuishui, boleh tahu nama Rekan Tao?"
"Zeng Niu!" Jawab Wang Lin singkat sebelum berbalik dan terbang menjauh. Ia berencana menjelajahi area sebentar, lalu kembali ke pusaran untuk mencoba beberapa kali lagi. Jika tetap tak bisa menemukan gua persembunyian, terpaksa harus menyerah.
“Rekan Tao Zeng, lokasi ini sudah kucari selama beberapa hari dan tidak ada lagi energi dunia dewa yang tersisa. Tidak perlu membuang waktu. Apakah kamu memiliki titik transmigrasi dunia dewa? Jika ada, mungkin kita bisa bertukar.” Pemuda berbaju putih itu berseru lantang.
Langkah Wang Lin terhenti. Ia berbalik tubuh, mengamati pria ini dengan seksama. Tingkat kultivasi pemuda berbaju putih ini adalah Transformasi Dewa tahap awal, namun melihat kekuatan ilmunya tadi, cukup mengesankan.
Setelah merenung sejenak, ia menepuk kantong penyimpanan. Kepingan giok transmigrasi sekte Dalou Jianpai langsung jatuh di tangannya. Saat energi spiritualnya disalurkan, segera muncul gambaran di kepingan giok itu. Meski sebagian besar area terlihat kelabu, terdapat lebih dari 30 serpihan yang memancarkan warna terang.
Pemuda berbaju putih itu mengamati dengan teliti, lalu mengeluarkan kepingan giok dari kantong penyimpanannya. Saat energi spiritualnya mengalir, muncul gambaran berukuran serupa dengan sekitar 20 serpihan yang berkilauan.
Wang Lin melirik sekilas, hatinya langsung berdesir. Dari serpihan milik lawan itu, lima di antaranya berada di bagian barat.
“Rekan Tao Zeng, peta milikku memiliki 21 titik, sementara peta Anda memiliki 8 titik yang tumpang tindih. Mari kita hapus titik yang tumpang tindih lalu bertukar, bagaimana?” ujar Pemuda berbaju putih.
Tanpa banyak bicara, Wang Lin mengeluarkan kepingan giok kosong. Dengan konsentrasi penuh, ia mulai menera. Setelah beberapa saat, ia menghapus beberapa lokasi teleportasi hingga jumlahnya setara dengan milik lawan, lalu menatap pria tersebut.
Pemuda berbaju putih itu juga sedang sibuk menera di kepingan giok kosong. Beberapa saat kemudian, setelah proses peneraan selesai, keduanya serempak melempar kepingan giok mereka dan saling menangkapnya.
“Rekan Tao Zeng, jika suatu hari ada kesempatan mengunjungi Planet Suiyin-ku, pasti akan kujamu!”
“Tidak masalah!” Wang Lin mengangguk.
“Aku mohon diri. Binatang kecil itu berani merampas barangku, pasti takkan kubiarkan kabur!” Senyum tipis mengembang di wajah pemuda itu. Ia menyatukan tinju lalu menghilang dari tempatnya melalui teleportasi.
Wang Lin merenung sejenak. Dengan kepingan giok hasil pertukaran di tangan, ia membuka peta dan menunjuk serpihan di bagian barat yang belum pernah dikunjungi. Seketika, formasi teleportasi muncul di depannya. Wang Lin menginjak formasi itu dan lenyap.
Di sebuah serpihan di bagian barat dunia dewa, terdapat sebuah gunung yang awalnya berbentuk harimau. Namun kini, gunung raksasa berbentuk harimau itu telah terbelah menjadi dua.
Wang Lin melayang di udara, pandangannya tenang, menatap gunung ini.
Di serpihan ketiga bagian barat yang tercatat pada kepingan giok pemuda berbaju putih, akhirnya ia menemukan gunung berbentuk harimau ini. Secara penampilan luar, meski ada sedikit perbedaan dengan deskripsi Tian Bao Shang Ren, secara garis besar cukup mirip.
Tubuh Wang Lin bergerak, terbang menuju gunung. Setelah mengitari gunung, ia menemukan lokasi gua persembunyian Tian Bao Shang Ren di kaki gunung.
Memandang gua persembunyian itu, raut wajah Wang Lin langsung berubah muram.
Dinding luar gua persembunyian itu sudah rusak parah, memperlihatkan banyak jejak serangan ilmu yang jelas telah dirusak bertahun-tahun lalu. Wang Lin mendarat di luar gua, lalu terbang masuk.
Gua persembunyian ini tidak besar, bagian dalamnya kosong melompong. Wang Lin tersenyum getir, setelah bersusah payah mencari tempat ini, sayangnya ternyata sudah terlambat.
Namun tiba-tiba, pandangannya mengeraskan fokus.
