Kali ini, sensasi teleportasi membuat Wang Lin seolah mengalami kembali terowongan galaksi saat menuju dunia dewa. Namun perasaan ini hanya sesaat, hampir seketika menghilang. Siluet Wang Lin muncul kembali di sebuah formasi teleportasi kuno yang terletak puluhan ribu li jauhnya.
Dengan menyapu sekilas menggunakan Shen Shi-nya, bahkan seseorang yang tenang seperti Wang Lin pun tak bisa menahan ekspresi terkejut.
Jarak ke Laut Xiuno ternyata hanya tersisa 800.000 li! Satu kali transmigrasi telah melintasi beberapa formasi teleportasi kuno. Melalui analisisnya, jarak ini minimal mencapai 10 juta li. Perjalanan yang semestinya memakan waktu sebulan lebih, ternyata terlampaui dalam sekejap mata. Ini membuat hati Wang Lin terguncang hebat.
Matanya menatap Giok Surgawi di genggamannya. Warna giok itu tak lagi putih murni, melainkan sedikit mengabu. Energi dewa di dalamnya telah berkurang sekitar sepersepuluh bagian.
Mengingat bayangan ilusif yang muncul di formasi teleportasi kuno tadi, Wang Lin tiba-tiba mendapat pencerahan. Mungkin inilah cara penggunaan sesungguhnya formasi teleportasi kuno. Kekuatan batu spirit ekstrem hanya bisa mengaktifkan titik teleportasi terdekat, sementara penggunaan giok surgawi memungkinkan pengaktifan semua titik teleportasi yang terhubung, sehingga memberikan lebih banyak pilihan.
"Tapi satu kali transmisi saja sudah menghabiskan sepersepuluhnya. Meski aku punya banyak giok surgawi, ini terlalu boros. Ini bukan teleportasi lagi, tapi pemborosan energi dewa... Di Planet Zhuque, mungkin hanya segelintir orang yang bisa menggunakan giok surgawi untuk teleportasi..." Wang Lin tersenyum kecut, tubuhnya melaju ke depan.
Faktanya tidak jauh berbeda dari dugaan Wang Lin. Di Planet Zhuque, jumlah kultivator yang mampu menggunakan giok surgawi untuk mengaktifkan formasi teleportasi bisa dihitung jari...
Hanya empat Monster Tua Puncak Kekuasaan dari Negara Zhuque yang bisa menggunakan giok surgawi untuk teleportasi tanpa rasa sayang...
Wang Lin terbang sambil mengusap lingkaran pengendali binatang di pergelangan tangannya. Dalam pertarungan kedua dengan Hong Die, Katak Petir mengalami luka parah yang hampir berada di ambang kematian. Meski kini tercetak pada lingkaran pengendali binatang, frekuensi penyerapan energi spiritualnya telah menurun dari sebelumnya beberapa hari sekali menjadi beberapa bulan sekali.
Di dalam hati, Wang Lin sangat paham. Andai saja dirinya tidak terus memasok energi spiritual selama ini, mustahil Katak Petir itu bisa bertahan hidup.
"Tidak tahu apakah Wan'er bisa menyembuhkan Katak Petir setelah kembali ke Negeri Chu kali ini. Hai... Binatang ini mengalami tribulasi hidup dan mati karena aku. Wang Lin tidak bisa meninggalkannya begitu saja..."
Saat pikirannya melayang, tiba-tiba dari dalam pergelangan tangannya muncul getaran halus yang seolah merespons.
Pada saat yang sama, di wilayah Negeri Chu, Li Mawan duduk di paviliun utama Dong Yuan Sekte Yun Tian Zong. Di depannya terbentang sepetak kecapi. Jari-jari lentiknya mengalun di atas senar, melantunkan rangkaian nada indah dari alunan musik.
"Ratusan tahun ini, bagi Wang Lin terasa berlalu sekejap. Namun bagi Li Mawan, waktu itu terasa sangat panjang.
Wajahnya kini telah berubah dibandingkan dulu, menunjukkan kesan zaman yang lebih jelas. Memang, di usianya ini, tanpa bantuan embun dari Mutiara Langit Terbalik, mungkin dia sudah menjadi tumpukan tulang putih.
"Selama seratus tahun ini, kultivasiku tetap mandek di tahap akhir Pembentukan Inti... Embun yang kau berikan sudah tak mempan lagi. Aku bisa merasakan tubuhku semakin lemah hari demi hari... Jika dalam sepuluh tahun masih belum bisa mencapai penyatuan bayi rohani... Aku..." Sorot mata Li Mawan memancarkan kepedihan. Dia menahan kuat-kuat, tidak membiarkan air mata jatuh.
Namun alunan kecapi justru mengungkapkan isi hatinya tanpa tedeng aling-aling. Melodi itu sarat dengan kepasrahan dan kesedihan, membuat siapapun yang mendengarnya merasa berat di hati.
"Wang Lin... Di manakah engkau sekarang..." Kesedihan di mata Li Mawan semakin mengental. Hatinya terasa sangat, sangat perih.
Adegan-adegan pertemuan dengan Wang Lin terus bergema di benaknya, ini adalah satu-satunya motivasi yang membuatnya bertahan menunggu. Tanpa ingatan-ingatan ini, meski tubuhnya masih hidup, hatinya telah lama mati.
"Wang Lin... Mungkin saat kau kembali, kita telah terpisah oleh jurang kehidupan dan kematian..." Air mata Li Mawan akhirnya tak tertahan lagi, mengalir membasahi pipinya.
Di luar loteng saat ini, berdiri dua orang. Keduanya telah beruban.
"Melodi kecapi Pemimpin Sekte bernuansa kematian... Ah..." Salah satu orang tua itu menggelengkan kepala.
"Liu Fei, Pemimpin Sekte telah gagal tiga kali dalam penyatuan bayi rohani selama 100 tahun terakhir, mengonsumsi pil demi pil. Jika bukan karena keinginannya untuk melihat lelaki itu sekali lagi, mungkin 30 tahun lalu saat kegagalan penyatuan terakhir, dia sudah binasa..." Orang tua berbaju hitam di sampingnya tersenyum getir.
“Song Qing, menurutmu apakah orang itu... masih hidup...” Siluet dingin tiba-tiba muncul dalam pikiran Liu Fei, membuat tubuhnya gemetar. Seratus tahun berlalu, ia masih tak bisa melupakan rasa takut dari masa lalu.
“Seratus tahun lalu dia sudah mencapai tahap awal Yuan Ying. Bagaimana mungkin mati? Jika tebakanku benar, sekarang mungkin dia sudah mencapai Tahap Akhir Bayi Yuan Ying.” Song Qing terdiam sejenak lalu menghela. Ketakutan dalam hatinya melebihi Liu Feng. Kenangan itu kerap membangunkannya dari mimpi buruk.
Pembantaian itu telah berubah menjadi kegalauan hatinya.
“Ah, meski dia mencapai Tahap Akhir Yuan Ying, mungkin tetap tak bisa menyelamatkan nasib Sekte Yun Tian Zong...” Ucap Liu Fei dengan ekspresi getir.
Song Qing diam membisu. Lama kemudian, ia tersenyum pahit: “Kultivator asing itu tiga hari lalu sudah menghancurkan Gerbang Qing Tian. Entah target selanjutnya siapa...”
“Bahkan Utusan Besar pun kabur ketakutan oleh kesaktiannya, tak berani melawan. Nasib Yun Tian Zong kita sudah ditakdirkan.” Kata Liu Fei dengan kepahitan.
“Empat Sesepuh Besar di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, 30 tahun yang lalu Sesepuh Liu gagal mencapai Transformasi Dewa dan tewas, kini Sesepuh Gongsun pun nasibnya tidak diketahui... Ah.” Song Qing menghela napas.
Tiba-tiba, alunan kecapi terhenti. Dari dalam loteng, terdengar suara lembut Li Mawan.
“Kedua Senior silakan masuk. Wan'er sedang tidak enak badan, maaf tidak bisa menyambut.”
Liu Fei dan Song Qing segera membungkuk hormat, saling bertatapan, lalu bergegas masuk ke dalam loteng.
Li Mawan memandang kecapinya dengan tatapan kosong, lalu menggeleng halus dan menatap keduanya.
Sorot mata Liu Fei menunjukkan ekspresi rumit, berbisik pelan: “Pemimpin Sekte, kesehatanmu yang utama. Memainkan kecapi ini sangat menguras energi...”
Li Mawan tersenyum getir: “Tubuhku sudah terlalu lemah. Bahkan tanpa memainkan kecapi, umurku tak akan lebih dari sepuluh tahun.”
Liu Fei menghela napas dalam hati.
“Ada kabar dari Sesepuh Gongsun?” tanya Li Mawan dengan datar.
“Sesepuh Gongsun tujuh hari lalu pergi mencari kultivator asing itu, hingga kini belum kembali… mungkin sudah…” Song Qing menunjukkan kesedihan di matanya, tidak melanjutkan ucapannya.
Li Mawan tetap membisu. Setelah waktu yang lama, ia tersenyum getir dan berkata, “Apakah asal-usul kultivator asing itu sudah diketahui?”
Liu Fei berbisik pelan, “Hanya diketahui bahwa pria ini terlihat masih muda, mahir menggunakan berbagai serangga beracun. Seluruh tubuhnya memancarkan aura haus darah, sepertinya seorang pembunuh berdarah dingin. Sebulan lalu ia tiba-tiba muncul di wilayah Negara Chu kami. Dalam tujuh hari, tiga sekte musnah dibabatnya, beberapa kultivator periode Yuanying terbunuh… Tiga hari lalu, Sekte Qingtian hancur total. Hanya beberapa murid luar yang sedang mengunjungi keluarga yang selamat dari tribulasi ini.”
Li Mawan menatap kosong ke luar jendela. Setelah lama terdiam, saat hendak berbicara tiba-tiba pipinya memerah tidak wajar. Seluruh tubuhnya gemetar disertai batuk keras yang mengguncang.
Liu Fei dan Song Qing segera menunjukkan ekspresi khawatir.
Li Mawan meletakkan tangan kanannya di mulut, batuk beberapa kali sebelum akhirnya tenang. Ia melihat darah segar yang mengejutkan di telapak tangannya, mengusapnya dengan saputangan sambil berbisik: "Dalam beberapa hari, setelah kondisi tubuhku membaik, aku akan mengembalikan jiwa kalian... Kalian... Larilah menyelamatkan diri masing-masing..."
"Pemimpin sekte!" Liu Fei dan Song Qing hampir berseru bersamaan, sorot mata mereka memancarkan kesedihan mendalam. Meskipun jiwa mereka selama ini berada di tangan Li Mawan, selama 100 tahun terakhir Li Mawan tak pernah sekalipun memanfaatkannya untuk memeras. Malah memperlakukan mereka layaknya junior. Manusia bukanlah kayu yang tak berperasaan, dendam kecil mereka di masa lalu telah lenyap berantakan selama seabad ini.
"Pemimpin sekte, pil perpanjangan nyawa Ouyang Zi telah diteliti bertahun-tahun. Begitu berhasil, pasti kondisi tubuhmu akan membaik," kata Liu Fei.
Li Mawan menggelengkan kepala, berbisik lembut: "Tidak ada gunanya. Bahkan jika benar-benar berhasil dibuat, itu hanya akan memberiku sedikit nyawa. Sepuluh tahun ini, aku sudah menyadari bahwa aku perlahan-lahan menua... Mungkin dalam beberapa tahun lagi, rambutku akan beruban... Lagipula, sepertinya Yun Tian Zong tidak akan bisa lolos dari tribulasi ini..."
Song Qing berkata dengan getir: "Pemimpin Sekte, kita bisa meminta bantuan klan Raksasa. Kultivator asing itu sudah mengusir utusan klan Raksasa, pasti mereka akan turun tangan. Kita hanya perlu bertahan beberapa waktu saja."
"Klan Raksasa..." Li Mawan menggeleng pelan, "Di mata klan Raksasa, kita hanyalah alat untuk meracik pil eliksir mereka... Selain itu, kudengar mereka sedang kebingungan karena masalah Zeng Niu dengan pangeran muda mereka, mungkin tidak sempat memperhatikan kita."
"Zeng Niu! Andai saja orang ini tidak muncul, pasti klan Raksasa tidak akan meninggalkan kita..." ujar Liu Fei.
"Seandainya Zeng Niu bisa datang ke Negeri Chu kita, tribulasi ini pasti bisa diatasi." Song Qing berkata dengan nada mengejek diri sendiri. Ucapannya hanyalah luapan perasaan belaka, bahkan seperseribu kemungkinan pun tak terpikir di hatinya.
Liu Fei tersenyum getir, "Zeng Niu, itu Senior terhormat yang bahkan mampu memotong lengan putri terkasih langit Hong Die. Besar kemungkinan bahkan nama Negeri Chu kita pun belum pernah dia dengar."
"Kalian boleh pergi. Sampaikan maksudku pada kedua Sesepuh Besar yang sedang bertapa. Setelah kukembalikan sisa jiwa kalian, pergilah masing-masing..." Li Mawan berbisik lembut.
"Lalu Baginda? Ikut bersama kami?" tanya Liu Fei.
Sorot mata Li Mawan dipenuhi kesedihan mendalam. Saat ini, tak ada ketakutan dalam hatinya. Yun Tian Zong, meski tak bisa lolos dari maut, dia takkan pergi. Biarlah mati di sini, di tempat perjanjiannya dengan Wang Lin.
Dia tak menjawab, hanya menggeleng pelan. Pandangannya menembus jendela mengikuti awan putih di langit biru, di mana siluet Wang Lin mulai membayang...
“Kakak Wang……”
Seekor binatang kecil sebesar kepalan tangan terbang keluar dari antara alis Li Mawan, berputar-putar di sekitarnya sebelum akhirnya hinggap di qin. Matanya yang mungil menatap Li Mawan tanpa berkedip.
“Xiao Ling, di mana majikanmu?” Li Mawan mengelus kepala binatang kecil itu dengan tangan gioknya, bertanya perlahan.
Menempuh jarak 800.000 li, Wang Lin terus melesat. Di tepi Laut Xiuno ini, tiba-tiba hatinya bergetar hebat. Ia memandang ke arah Negeri Chu, getaran aneh yang tak pernah dirasakannya sebelumnya menyelinap dalam jiwanya.
Getaran misterius ini muncul secara tiba-tiba.
“Iblis hati? Mustahil. Dengan tingkat kultivasiku, iblis kelas rendah tak mungkin menyusup ke Yuan Shen-ku.” Tubuhnya tak berhenti, terus melangkah masuk ke Laut Xiuno.
“Sudah bertahun tak bertemu Wan'er, sebaiknya kubelikan barang kesukaannya...” Senyum tipis mengembang di bibir Wang Lin.
