Keempat orang ini melaju perlahan di area pinggiran Laut Xiuno, tiba di bekas markas Sekte Dou Xie dekat Kota Nandou.
Di depan mereka berdiri sebuah gunung raksasa. Puncaknya dibentuk menyerupai naga dengan ilmu sihir, sehingga dari kejauhan terlihat seperti naga raksasa yang berputar-putar di langit.
Namun naga purba ini kini telah rusak parah. Banyak bagian yang retak, sementara kepala naganya bahkan terbelah dua, meninggalkan pemandangan berantakan.
Li Mawan memandang naga purba itu dari kejauhan, tetap membisu.
Wang Lin berkata dalam hati dengan sedih, sebelumnya ia menyapu menggunakan Shen Shi, Sekte Dou Xie yang dulu ini, kini telah menjadi reruntuhan, tidak ada kultivator di dalamnya, malah terdapat beberapa iblis tingkat rendah yang berkumpul.
“Wang Lin, masih ingatkah tahun itu, kau membawaku terus sampai ke sini.” Li Mawan berkata dengan suara lembut.
Wang Lin mengangguk, berkata: “Perjalanan waktu, segala sesuatu telah berubah.”
“Entah apakah gua persembunyian kita dulu masih ada...” Li Mawan menoleh memandang arah gua persembunyian masa lalu, berkata.
Wang Lin tersenyum tipis, tangan kanannya memeluk pinggang Li Mawan, tubuhnya langsung berubah menjadi cahaya panjang, menghilang dari tempatnya. Lü Fei dan Tie Yan berdua segera menyusul di belakang, Shen Shi mereka menyebar, diam-diam waspada, lagipula ini adalah Laut Xiuno, bukan Negeri Chu.
Dari jauh mengikuti di belakang Wang Lin dan Li Mawan, Lü Fei menghela nafas: “Kabarnya dulu Sesepuh Li pernah tinggal di Laut Xiuno, hari ini terbukti benar.”
Tie Yan berkata dengan suara berat: "Mungkin inilah proses bagaimana Pemimpin Sekte mengenal Sesepuh Li. Adik Seperguruan Lü, tingkat kultivasimu sepertinya meningkat belakangan ini?"
Lü Fei tertawa: "Hanya bisa masuk 100 zhang (±333 meter), masih jauh dari cukup."
Tie Yan diam tanpa bicara. Ia hanya bisa masuk sekitar 50 zhang (±165 meter). Dalam hati ia bertekad setelah pulang akan berlatih keras agar bisa mencapai tiga li (±1.5 km) secepatnya.
Wang Lin memeluk Li Mawan, berubah menjadi cahaya panjang yang melesat di langit meninggalkan suara pecah angkasa yang bergema jauh. Para kultivator di pinggir Laut Xiuno pun terguncang.
Tak lama kemudian, mereka tiba di lokasi gua persembunyian masa lalu.
Sayang sekali, pegunungan tempat gua itu berada telah menghilang tanpa jejak.
"Segalanya berubah..." Bisik Li Mawan dengan cahaya redup di matanya.
"Ratusan tahun berlalu, Naga Hijau yang rusak, gua persembunyian yang menghilang, bersama kenangan masa lalu, semuanya lenyap..." Aura kematian pada tubuh Li Mawan tiba-tiba mengental. Ia menggigit bibir bawahnya, berbisik lembut pada Wang Lin: "Ayo kita pergi... Wan'er tidak ingin ke Huofen Guo lagi. Setelah beli resep pil, ayo kita... pulang ke rumah."
Lü Fei dan Tie Yan berdiri di belakang. Hati kedua pria ini berdesah, tetap membisu.
Wang Lin menatap Li Mawan, suaranya lembut namun tegas: "Gua persembunyian itu tidak hilang!"
Sambil berkata demikian, tangan kanannya mengibas ke depan. Tenaga gaib Kultivator Transformasi Dewa langsung memancar dari tubuhnya. Langit tiba-tiba bergemuruh, sementara tanah di sekeliling mereka berderak-derak retak berkeping.
Tiba-tiba, kekuatan dahsyat muncul dari kibasan tangan Wang Lin. Celah di tanah melebar dengan cepat, membentuk tonjolan raksasa yang terus meninggi.
Hampir dalam sekejap mata, sebuah gunung muncul!
Gunung ini identik persis dengan gunung tempat Wang Lin pernah tinggal dulu!
Gunung yang menyembul dari tanah ini menggetarkan permukaan bumi, getarannya yang menyebar sejauh radius puluhan ribu li langsung menghebohkan semua kultivator di wilayah tersebut. Beberapa yang mengandalkan tingkat kultivasi tinggi segera melesat ke sini.
Perlahan semakin banyak kultivator yang datang, namun mereka tidak berani mendekat. Dari jarak 1.000 li, mereka memandang takjub ke arah gunung yang muncul secara misterius itu.
Saat gunung itu tegak berdiri, Wang Lin mengarahkan dua jari tangan kanannya menghantam udara. Tiba-tiba di bagian tengah gunung, sebuah gua persembunyian terbentuk sempurna di bawah kendali Shen Shi-nya, tak ada bedanya dengan gua persembunyian masa lalu.
"Wan'er, gua persembunyian kita... belum menghilang!" Wang Lin menoleh memandang Li Mawan.
Li Mawan memandang gua persembunyian dengan tatapan kosong, senyum tipis mengembang di sudut bibirnya. Senyuman ini sedikit mengikis aura kematian yang menyelimuti tubuhnya.
Di dalam gua persembunyian, Li Mawan seperti gadis kecil yang riang, matanya terus menjelajahi sekeliling. Sesekali ia menarik lengan Wang Lin sambil bercerita tentang kenangan masa lalu.
"Dulu aku menunggumu di sini selama tiga tahun. Tak kusangka setelah tiga tahun kau kembali, langsung diikuti oleh sekumpulan besar orang," ujar Li Mawan sambil tertawa.
"Ada lagi waktu itu, sepulangmu kau malah menggendong seekor naga sungai! Naga sungai lho! Sebenarnya aku selalu ingin bertanya bagaimana cara menangkapnya, tapi waktu itu raut wajahmu begitu dingin sampai aku tak berani mendekat." Sorot mata Li Mawan dipenuhi kelembutan saat menatap Wang Lin.
Wang Lin mengusap hidungnya dengan gerakan khas, bibirnya terkembang dalam senyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Di gua persembunyian, setelah tinggal selama tiga hari, Li Mawan dengan berat hati meninggalkan tempat itu. Wang Lin menggerakkan jari-jari tangan kanannya membentuk mantra, mengaktifkan sebuah Larangan yang menyelimuti gunung tersebut. Kemudian, mereka bersama-sama terbang menuju Kota Moni.
Perjalanan ke Laut Xiuno kali ini membuat Wang Lin merasa lega. Aura kematian pada tubuh Li Mawan tidak lagi terlalu pekat, melainkan telah berkurang.
Menggunakan formasi teleportasi kuno, setelah delapan hari, bayangan Kota Moni mulai terlihat di kejauhan.
Setelah membayar batu spirit untuk memasuki kota, Lü Fei segera menemukan sebuah penginapan. Keempat orang itu pun menetap di sana.
Tie Yan sempat menjelajahi Laut Xiuno di masa mudanya, lebih berpengalaman daripada Lü Fei. Atas perintah Wang Lin, ia pergi ke Paviliun Pemurnian Senjata. Saat kembali, tangannya membawa sebuah undangan.
"Tuan Pemimpin, lelang akan dimulai tujuh hari lagi. Ini undangannya." Tie Yan dengan hormat menyerahkan dokumen tersebut kepada Wang Lin.
Selama tujuh hari, Wang Lin menemani Li Mawan, meninggalkan siluet-siluet di berbagai sudut Kota Moxie. Pada hari-hari ini, Li Mawan sangat bahagia, bahkan bisa dikatakan selain kehidupan tanpa bebas di Gerbang Sungai Luo dulu, masa-masa inilah yang paling berkesan.
Tujuh hari kemudian, lelang sepuluh tahunan Paviliun Pemurnian Senjata dimulai.
Di dalam istana pagoda bertingkat tiga terbesar Kota Moxie, lapisan pertama saat ini hampir tidak ada kursi kosong. Banyak kultivator berdatangan ke sini.
Saat keempat orang termasuk Wang Lin masuk, di luar pintu terdapat dua murid Tahap Fondasi Bangunan dari Paviliun Pemurnian Senjata yang dengan hormat menerima undangan, lalu memandu mereka ke Aula Utama.
Dua bulan lalu saat Wang Lin membeli resep pil, pria paruh baya yang melayaninya saat itu juga berada di aula utama. Ia sedang bercengkerama dengan beberapa kultivator kenalannya, tiba-tiba matanya berkilat melihat ke arah Wang Lin. Raut wajanya langsung berubah sedikit, ia segera berpamitan kepada rekan-rekannya dan bergegas mendekat. Saat berada dalam jarak tiga zhang dari Wang Lin, ia membungkuk dalam-dalam dengan penuh hormat berkata: "Kehadiran Senior di sini sungguh mengharumkan paviliun kami. Senior, tempat ini terlalu ramai, ijinkan saya mengantar Senior ke lantai tiga."
Kultivator-kultivator di sekitarnya yang mengenali pria ini terperanjat. Perlu diketahui bahwa pria paruh baya ini menduduki posisi tinggi di Paviliun Pemurnian Senjata dengan masa depan cerah, dan biasanya tidak pernah memberikan penghormatan sebesar ini dalam pergaulan. Pemandangan yang terjadi ini sangat langka, sehingga semua mata langsung memandang ke arah rombongan Wang Lin.
Begitu pandangan mereka tertuju, semua orang langsung terkejut di dalam hati.
Tingkat kultivasi Wang Lin dalam pandangan mereka tampak persis seperti orang biasa, bahkan tanpa jejak energi spiritual sama sekali. Tapi mungkin-kah orang yang bisa datang ke tempat ini masih mungkin menjadi orang biasa!
Adapun Li Mawan di samping Wang Lin, tingkat kultivasinya berada di tahap akhir Pembentukan Inti, dan tampaknya kondisi fisiknya sangat lemah.
Yang benar-benar membuat hati semua orang terguncang sebenarnya adalah Lü Fei dan Tie Yan berdua!
Kultivator besar di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying!
Bahkan di Laut Xiuno sekalipun, kultivator besar di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying sangat langka. Paling tidak, dari seluruh orang di Aula utama ini, yang mencapai tingkat ini kurang dari lima orang.
Kultivator jenis ini, di mana pun di Laut Xiuno, adalah sosok yang cukup menghentakkan kaki sedikit saja untuk mengguncang wilayah sekitarnya.
Seandainya hanya itu mungkin masih bisa dimaklumi, namun dari posisi berdiri kedua kultivator besar Tahap Akhir Bayi Yuan Ying ini jelas terlihat bahwa mereka adalah pengawal pemuda yang tampak seperti orang biasa. Dengan demikian, bagaimana mungkin orang-orang tidak terkejut!
Ditambah dengan tingkat kesopanan pria paruh baya dari Paviliun Pemurnian Senjata, status pemuda ini di mata orang-orang langsung melonjak drastis.
Di bawah bimbingan hati-hati pria paruh baya, rombongan Wang Lin naik ke lantai tiga. Seluruh lantai tiga hanya memiliki tiga bilik pribadi yang cukup mewah. Saat ini dua bilik lainnya telah terisi, rombongan Wang Lin pun duduk di bilik sebelah kanan.
Pria paruh baya itu menemani sebentar. Melihat ekspresi ketidaksabaran di wajah Wang Lin, ia segera berdiri dan berpamitan undur diri.
Saat keluar dari bilik, punggungnya sudah basah oleh keringat. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu buru-buru pergi.
Setelah kepergian Wang Lin hari itu, pria itu pernah menanyakan secara mendetail tentang orang tua yang mengikutinya. Tingkat kultivasi orang tua itu telah mencapai Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, namun hanya dengan satu tatapan dari lawan, ia dipaksa mundur. Menurut pria paruh baya itu, tingkat kultivasi seperti itu tak lain adalah jawaban dari legenda Tahap Transformasi Dewa.
Kultivator Transformasi Dewa di Laut Xiuno adalah makhluk yang tidak ada yang berani mengganggu!
Paviliun Pemurnian Senjata bisa berdiri kokoh di Laut Xiuno dan berkembang hingga sebesar ini, semata-mata karena memiliki seorang kultivator Tahap Transformasi Dewa.
Hari ini saat pertama kali melihat Wang Lin, dia langsung tanpa ragu melepaskan statusnya. Dengan ironi dia berpikir, statusnya yang remeh ini sama sekali tidak layak di mata lawannya.
Dia buru-buru turun ke lantai bawah, berhenti di depan ruang VIP lantai dua, dan berkata pelan, "Murid Xu Luo memiliki urusan penting untuk disampaikan kepada Sang Leluhur."
"Masuklah!" Suara manis dan merdu terdengar dari dalam ruangan.
Pria paruh baya itu menarik napas dalam-dalam, lalu segera masuk.
Beberapa waktu kemudian, dia keluar dari ruangan dengan ekspresi yang telah kembali normal. Turun ke lantai satu, dia kembali bercengkerama dengan sesama kultivator yang akrab. Namun mereka terus mencoba menyelidik identitas rombongan Wang Lin, yang selalu dihindarinya dengan senyuman tanpa jawaban.
Di saat yang sama, ribuan li jauhnya di bawah tanah dataran luar Kota Nimo, seorang tua berambut putih sedang duduk bersila melakukan latihan pernafasan di gua persembunyian. Tiba-tiba matanya terbuka, jari kanannya menunjuk angkasa. Seketika bayangan samar muncul di depannya, perlahan menguat dan berubah wujud menjadi seorang gadis cantik jelita.
"Gadis ini memiliki paras yang sangat memesona, dengan aura pesona dalam yang langka terpancar dari dirinya. Matanya yang indah memancarkan sorotan memikat, menambah pesona keanggunannya."
Setelah berkata beberapa patah kata dengan sopan, gadis itu memberi hormat kepada orang tua tersebut sebelum bayangannya menghilang.
"Diduga kultivator Transformasi Dewa?" Orang tua berambut putih itu mengeluarkan suara terkejut, matanya berkilat samar sebelum tubuhnya lenyap dari tempatnya.
Pria ini tak lain adalah orang tua yang pernah ditemui Wang Lin saat Tahap Inti Pelana dulu - penunggang makhluk Taotie. Juga orang yang pernah mereka temui di luar Daerah Puing Bintang Hancur saat kembali ke Tanah Dewa Kuno untuk kedua kalinya.
