Di bilik lantai tiga, para murid Paviliun Pemurnian Senjata mengantarkan buah-buahan khas Laut Xiuno, meski tak ada yang menyentuhnya.
Dari posisi duduk ini, pandangan ke bawah akan langsung tertuju pada platform di tengah aula utama lantai satu - tempat yang akan digunakan untuk lelang nanti.
Wang Lin dan Li Mawan berdua berbincang dengan suara lembut. Sesekali Li Mawan tersenyum bahagia, sorot matanya yang memandang Wang Lin dipenuhi kelembutan dan kepuasan.
Lü Fei dan Tie Yan duduk bersila di sisi pintu, meditasi dengan mata tertutup.
Sepanjang perjalanan, Wang Lin telah memberikan beberapa petunjuk kepada mereka. Keduanya berlatih kultivasi lebih giat, hampir memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan tingkat kultivasi. Menurut penjelasan Wang Lin, hanya dengan memurnikan energi spiritual dalam tubuh hingga mencapai kesatuan utuh, barulah mereka bisa mulai memahami Transformasi Dewa.
Bagaimanapun, meski mereka berada di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying, namun selama bertahun-tahun, mereka belum mencapai kesempurnaan.
Untuk mencapai Transformasi Dewa, tanpa memiliki Lapisan khusus, satu-satunya cara adalah mencapai kesempurnaan selangkah demi selangkah, baru kemudian mencoba menembus tahap Transformasi Dewa.
Sejak mengikuti Wang Lin, keyakinan mereka untuk mencapai Transformasi Dewa menjadi sangat kuat. Meski Umur mereka lebih panjang dibanding Li Mawan, sebenarnya sisa waktu mereka juga tidak banyak. Jika dalam 100 tahun belum bisa mencapai Transformasi Dewa, mereka hanya akan kembali menjadi debu.
Ini merupakan salah satu alasan penting yang membuat keduanya memutuskan untuk mengikuti Wang Lin.
Pada saat itu, tiba-tiba sebuah Shen Shi menyapu dari bilik sebelah kiri lantai tiga. Lü Fei dan Tie Yan langsung membuka mata mereka sambil mendengus ringan. Shen Shi Lü Fei segera menyebar dan bertabrakan dengan Shen Shi yang menyerang itu.
Seketika, dari bilik sebelah kiri terdengar jeritan-jeritan tak sadar, Shen Shi langsung menghilang.
Sama sekali belum pernah Wang Lin mengangkat kepala untuk melihat, ia tetap berbicara lembut dengan Li Mawan. Ia tahu, selama bertahun-tahun ini hampir tidak pernah ia menemani Li Mawan sebanyak hari-hari belakangan.
Terhadap Li Mawan, di hati Wang Lin selain kelembutan, lebih banyak adalah rasa penyesalan yang mendalam.
Dari bilik sebelah kiri, Shen Shi datang lagi. Kali ini jelas merupakan gabungan beberapa Shen Shi yang saling menjalin, menyapu ke arah mereka. Mata Tie Yan berkilat, bersama Lü Fei mereka serentak melepaskan Shen Shi yang bergemuruh menghantam.
"Berani sekali, aku ingin lihat siapa yang begitu sombong!" Dari kamar sebelah kiri, terdengar suara dengusan dingin. Dengusan ini langsung menghancurkan Shen Shi Lü Fei dan Tie Yan, namun keduanya tidak terluka malah tertawa dingin.
"Pemimpin Sekte, tingkat kultivasi orang ini bukan Transformasi Dewa. Dia hanya lebih lama berada di Tahap Akhir Bayi Yuan Ying dibanding kami, mungkin sudah mencapai kesempurnaan Tahap Akhir Bayi Yuan Ying."
Begitu Lü Fei selesai bicara, seorang pria berjubah ungu dengan rambut beruban keluar dari kamar sebelah. Aura wibawanya terpancar kuat saat melangkah cepat menuju kamar tempat Wang Lin dan rombongannya berada.
Dalam hatinya berkecamuk kemarahan. Awalnya hanya muridnya yang penasaran melihat Xu Luo dari Paviliun Pemurnian Senjata secara pribadi mengantar tamu ke lantai tiga, lalu mencoba menyelidik dengan Shen Shi.
Tak disangka Shen Shi mereka justru dihancurkan dengan paksa oleh pihak lawan, nyaris membuatnya terluka. Amukannya inilah yang membuatnya keluar kamar.
Beberapa langkah sampai di bilik rombongan Wang Lin, orang tua itu langsung membuka tirai pintu sambil menatap ke dalam. Namun persis saat itu, Wang Lin mengangkat kepala dan melontarkan pandangan dingin padanya.
Tatapan orang tua itu bertemu dengan Wang Lin. Seketika ia mundur tiga langkah tergopoh-gopoh, keningnya berkeringat. Hanya dari satu tatapan, Bayi Yuan Ying dalam tubuhnya nyaris collapse total. Ia segera tersadar: pemuda itu pasti Kultivator Transformasi Dewa!
Dalam hati, orang tua itu meratap. Andai tahu begini, takkan ia nekat mencari masalah dengan kultivator Tahap Transformasi Dewa.
Tapi kini, ia tak berani bergerak secuil pun. Hanya bisa menyatukan tinju dengan getir: "Junior tidak tahu Senior ada di sini. Kelancangan hamba, mohon dimaafkan."
Sorot mata Wang Lin menunjukkan kilatan kontemplasi. Melihat tua berjubah ungu tadi, ia merasa ada keakraban. Pasti kenalan lama dari masa di Laut Xiuno dulu.
Hanya saja, karena sudah terlalu lama, untuk sementara ia tak bisa mengingatnya.
Pada saat itu, tawa panjang tiba-tiba terdengar dari luar. Lalu, orang tua berambut putih dari Paviliun Pemurnian Senjata yang memiliki binatang Taotie naik ke lantai tiga. Tanpa memandang pria berjubah ungu, ia berdiri di depan bilik Wang Lin sambil tertawa, "Mendengar ada rekan Tao Transformasi Dewa yang menghadiri lelang kali ini, Hu datang khusus untuk melihat. Tak disangka ternyata teman lama."
Sembari bicara, tirai bilik terbuka dengan sendirinya. Orang tua berambut putih itu melangkah masuk dengan tenang.
Lü Fei dan Tie Yan segera mengubah raut wajak mereka, buru-buru mundur dan berdiri di belakang Wang Lin.
"Duduklah!" Wang Lin tersenyum tipis, ekspresinya tetap tenang.
Orang tua berambut putih itu melirik Li Mawan sejenak sebelum duduk di samping. "Setelah berpisah tahun lalu, bagaimana kabarmu? Berapa benang api yang berhasil kau ambil?"
Di dalam hati Wang Lin timbul kecurigaan. Dulu di luar Daerah Puing Bintang Hancur, ia memakai topi jerami sehingga wajahnya tak terlihat. Tapi hari ini, orang ini langsung mengenalinya. Pasti ada kemampuan supernatural tertentu. Wang Lin tetap tenang, "Lubangnya terlalu kecil, tak banyak yang bisa diambil."
Orang tua mengangguk, berkata: "Lao Fu pada hari itu juga terbatas oleh lubang, tidak mengambil terlalu banyak. Tapi beberapa tahun lalu ketika aku kembali melihat, menemukan Garis Leluhur yang beberapa kali lebih besar!"
Dengan wajah tak berubah, setelah selesai bicara ia menatap Wang Lin. Di dalam hati, dia cukup takut pada Wang Lin. Jika bukan karena latihan kemampuan supernatural yang bisa mengenali identitas melalui siluet, hari ini dia tidak akan mengenali orang ini sebagai kultivator Transformasi Dewa bertopi jerami tahun lalu.
Saat ini, tua berjubah ungu di luar bilik merasa sangat canggung. Dia tidak berani meninggalkan tempat, hanya bisa berdiri di luar.
Selama percakapan orang tua berambut putih dengan Wang Lin, lelang di lantai satu dimulai. Barang awal yang ditawarkan adalah beberapa Magic Treasure dan pil spiritual yang cukup populer.
Li Mawan duduk tenang di samping Wang Lin dengan lembut dan anggun, sesekali melihat ke bawah ke area lelang, senyuman tetap menghiasi sudut bibirnya.
Pandangan orang tua berambut putih berkilat halus, "Rekan Tao, menurutku wajahmu cukup familiar. Selain pertemuan di Daerah Puing Bintang Hancur waktu itu, bukankah kita pernah bertemu sebelumnya?"
Sebenarnya sejak masuk ke kamar tadi dan mengenali Wang Lin sebagai orang dari luar Daerah Puing Bintang Hancur, hatinya terus diliputi keraguan. Wajah Wang Lin terasa familiar baginya, namun sekeras apapun dipikir, tak bisa mengingat kapan pernah bertemu.
Fenomena ini jarang terjadi pada kultivator Transformasi Dewa. Orang tua berambut putih yakin, jika sebelumnya pernah bertemu, pasti tak akan terlupakan.
Wang Lin tersenyum tipis tanpa menjawab, malah menggerakkan tangannya memanggil tua berjubah ungu di luar. Orang tua berjubah ungu itu lega, segera mendekat masuk ke kamar sambil membungkuk hormat: "Junior Qiu Siping menghadap Senior."
Setelah itu, dia menoleh ke orang tua berambut putih dan mengulangi kalimat yang sama.
Orang tua berambut putih mendengus pelan sebagai balasan. Sorot matanya menyiratkan ketidaksenangan, dalam hati bergumam: "Kita sama-sama kultivator Transformasi Dewa. Tidak menjawab pertanyaanku boleh saja, tapi untuk apa memanggil junior periode Yuanying ini?"
Wang Lin tersenyum ramah: "Rekan Tao Qiu, sudah bertahun-tahun tak jumpa. Semoga selalu dalam keadaan baik?"
Qiu Siping langsung tertegun, bahkan Orang tua berambut putih itu juga mata berkilat, memandang ke arah Qiu Siping.
Qiu Siping mengamati Wang Lin dengan seksama, semakin dilihat semakin terasa familiar, namun tak kunjung ingat kapan pernah bertemu. Dengan hati-hati ia bertanya, "Apakah Senior mengenal junior ini?"
Wang Lin tersenyum ringan, "Sudah terlalu lama, mungkin kau lupa. Kalau bukan karena mendengar namamu, aku pun hampir tak ingat. Rekan Tao Qiu, dulu dua tubuh Bayi Yuan Ying itu kita bagi berdua, lalu peta tertera itu—masih ingat?"
Sorot mata Qiu Siping menunjukkan ketidakpercayaan, ia menarik napas dalam-dalam dan berteriak kaget, "Wang Lin!! Anda... Anda bahkan sudah mencapai Transformasi Dewa!"
Wang Lin mengangguk, lalu menoleh ke Orang tua berambut putih sambil tersenyum, "Apakah Rekan Tao Hu sudah teringat sesuatu?"
Ekspresi terguncang melintas di mata Orang tua berambut putih. Setelah lama memandang Wang Lin, ia tersenyum getir, "Ingat. Tak kusangka, kultivator Pembentukan Inti zaman itu kini malah mencapai tahap Transformasi Dewa..."
Dia benar-benar teringat, dulu Wang Lin bersama Qiu Siping. Saat bertemu, dia langsung menyadari adanya kekuatan aneh dalam tubuh Wang Lin yang samar mirip legenda Ekstrem. Niat serakahnya muncul, ingin memaksa merekrut orang ini sebagai murid untuk mencoba mengambil kekuatan aneh tersebut.
Namun dia sama sekali tidak menyangka, ratusan tahun kemudian bertemu kembali, lawannya telah mencapai Transformasi Dewa dengan tingkat kultivasi setara dirinya. Segala niat masa lalunya langsung lenyap berantakan.
Qiu Siping benar-benar membeku. Kenangan masa lalu berputar di benaknya. Wang Lin, sama sekali belum pernah, selalu berada satu tingkat di atasnya.
Saat Pembentukan Inti, dia tak bisa mengalahkan Wang Lin.
Setelah mencapai Bayi Yuan Ying, tetap tak mampu melawan.
Kini dirinya telah mencapai kesempurnaan tahap akhir Bayi Yuan Ying, tapi saat bertemu Wang Lin lagi, lawannya sudah menyentuh tahap Transformasi Dewa...
Orang tua berambut putih tertawa terbahak-bahak, berkata: "Peristiwa tahun lalu itu adalah kecerobohan Hu. Janganlah Rekan Tao Wang menyimpan dendam." Tiba-tiba ia mengubah topik pembicaraan: "Bolehkah Hu tahu, untuk magic treasure jenis apa Rekan Tao Wang datang ke paviliun kami kali ini?"
Wang Lin tersenyum: "Resep pil kelas enam!"
Wajah orang tua berambut putih tampak kesulitan: "Jika barang lain, hamba bisa memutuskan untuk menghadiahkannya pada Rekan Tao. Namun resep ini adalah titipan orang lain. Hu sungguh tak bisa membantu."
"Tak mengapa! Jika tak bisa ditukar, Wang akan merampas dan membuat salinan tertera!" Wang Lin menggelengkan kepala.
Orang tua berambut putih itu kembali tertawa terbahak-bahak, tak lagi berbicara.
Saat itu, di aula utama lantai satu telah banyak magic treasure dan pil spiritual yang dilelang. Xu Luo kemudian naik ke platform, berseru lantang: "Selanjutnya adalah harta karun agung! Barang ini tentu telah diketahui para rekan Tao - ini adalah resep pil kelas enam! Resep ini selama berada di Paviliun Pemurnian Senjata kami tak pernah dibuka. Di atasnya terdapat segel dari penitip, seperti yang bisa dilihat semua.
"Pil kelas enam, hanya Negara Zhuque yang bisa meraciknya. Tapi jika memiliki resep pil, situasinya berbeda. Nilai barang ini sudah saling memahami diam-diam, tak perlu kuuraikan. Hanya saja aturannya berubah: penawaran harus menggunakan batu spirit kelas atas. Jika ada Magic Treasure, Paviliun Pemurnian Senjata kami juga bisa menilai langsung!"
Pagoda tiga lapisan langsung hening. Banyak peserta lelang kali ini memang datang khusus untuk resep pil ini. Satu per satu penawaran mulai bermunculan.
Li Mawan tampak gugup. Wang Lin menepuk lembut tangannya, tetap tenang sambil memandang ke lantai satu.
Qiu Siping menunjukkan ekspresi pahit. Ia juga datang untuk resep pil ini dan telah mempersiapkan diri matang-matang, tapi sekarang sama sekali tak berani menawar.
Dengan cepat harga melambung hingga 10.000 batu spirit kelas atas. Di Laut Xiuno, jumlah sebesar ini benar-benar transaksi fantastis.
