Wang Lin terbang menuju pagoda. Tubuhnya limbung dan terjatuh. Tubuh aslinya memisahkan diri dari dalam tubuhnya, lalu memuntahkan darah segar, duduk bersila bermeditasi.
Setelah lama, Wang Lin membuka matanya. Segera duduk bersila, mengeluarkan pil, dan menyesuaikan energi spiritual.
Tiga hari kemudian, dia dan tubuh aslinya membuka mata secara bersamaan.
"Luka kali ini terlalu parah, harus segera bertapa untuk pemulihan!" Wang Lin berbisik dalam hati. Utusan yang terwujud dari Jalan Langit Samsara itu, sama sekali belum pernah menggunakan jurus pembunuhan kecuali serangan terakhir, karena memang tidak memiliki emosi, semua tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Tingkat penghilangan Bayi Yuan Ying Wan'er, diperkirakan membutuhkan waktu sembilan belas tahun untuk memulihkan kecerdasan dan bangkit dari tidur. Begitu Bayi Yuan Ying bangkit, siklus Jalan Langit pasti akan turun kembali, menghancurkan semua yang mencoba menghindari Jalan Langit." Wang Lin menatap langit, kilatan tajam terpancar dari matanya.
Wang Lin berdiri. Tiba-tiba Tubuh asli langsung melesat menuju lubang dalam raksasa di permukaan tanah yang terbentuk selama pertarungan sebelumnya. Begitu tiba di sana, Tubuh asli segera menyelam ke bawah. Bersamaan dengan turunnya tubuh itu, tanah di sekitarnya mulai mengisi lubang tersebut hingga akhirnya permukaan tanah kembali rata seperti semula.
Di kedalaman ribuan li, Tubuh asli duduk bersila, menutup kedua matanya. Di antara alisnya, dua bintik bintang ungu berputar perlahan. Cahaya ungu samar-samar memancar dari dalam tubuhnya, membentuk tirai cahaya ungu di sekelilingnya. Dari kejauhan, terlihat seperti gumpalan cahaya.
Tingkat luka Tubuh asli jauh lebih parah daripada Wang Lin, terutama serangan terakhir yang menyerap 70% dampaknya. Namun dengan kekuatan fisik luar biasa Tubuh asli, luka-luka ini tidak mematikan. Meski demikian, menutup diri untuk berlatih tak bisa dihindarkan.
Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, langsung mengeluarkan kepingan giok. Setelah meninggalkan jejak pikiran spiritual di dalamnya, dia melemparkannya ke angkasa. Kepingan giok itu berubah menjadi pelangi hijau dan menghilang.
Setelah menyelesaikan semua ini, Wang Lin mendekati pagoda dan duduk bersila. Dia menyebarkan seluruh sisa pikiran spiritual Zhou Yi dalam pagoda tersebut. Seketika, dalam radius 100 li, kecuali Monster Tua tingkat Puncak Kekuasaan, tak ada kultivator yang bisa memasuki area ini.
Begitulah, Wang Lin menutup matanya, diam-diam menyembuhkan lukanya.
Siang hari, sinar matahari yang menyilaukan menyinari tubuh Wang Lin, memberikannya kehangatan.
Malam hari, cahaya bulan pun datang diam-diam, membawa hawa dingin malam.
Saat hujan, rintik-rintik air jatuh dari langit membasahi baju Wang Lin, dalam sekejap mata seluruh tubuhnya sudah basah kuyup.
Di tengah salju, kepingan-kepingan salju berjatuhan perlahan, lama-kelamaan seluruh pemandangan memutih, hanya di samping pagoda itu berdiri patung salju.
Siang malam silih berganti, terpaan badai tak henti, tubuh Wang Lin tetap tak bergerak sama sekali, bagaikan biksu tua yang telah menyatu dengan ketiadaan, tak ada tanda kehidupan maupun perubahan.
Enam bulan setelah pertarungan melawan langit itu, di musim semi ketika bunga-bunga bermekaran kembali, keluarga Zhou di Desa Xinghua menyambut kelahiran seorang bayi perempuan yang diberi nama Zhou Ru.
Saat bayi perempuan ini lahir, tangisannya terdengar. Tak ada yang menyadari perbedaan dalam tangisan ini dibandingkan tangisan bayi biasa.
Tubuh bayi perempuan ini sangat lemah. Beruntung keluarga Zhou di Desa Xinghua cukup terpandang dan memiliki toko kelontong, kehidupan mereka lebih baik dibanding tetangga lainnya.
Di sebuah bukit kecil 100 li di luar Desa Xinghua, terdapat gua persembunyian. Tie Yan telah bermeditasi di sini selama enam bulan. Enam bulan lalu, dia dan Lü Fei menerima pesan suara melalui kepingan giok dari Wang Lin, meminta salah satu dari mereka datang untuk menjaga Li Mawan hingga Wang Lin keluar dari retret.
Setelah berdiskusi, Tie Yan datang ke sini. Shen Shi-nya terus mengunci Desa Xinghua, diam-diam melakukan penjagaan.
Proses penyembuhan Wang Lin terus berlanjut. Salju di luar pagoda telah mencair menjadi air salju, meresap ke dalam tanah.
Tubuh asli berada ribuan li di bawah tanah. Dalam setengah tahun terakhir, tubuh ini telah tenggelam tiga kali, setiap kali menyelam ribuan li lebih dalam.
Posisi Tubuh asli saat ini, telah setara dengan memasuki seperlima total kedalaman inti bumi.
Dewa Kuno tumbuh dalam pertempuran, perkataan ini sepenuhnya benar. Kekuatan Tubuh asli menunjukkan tanda-tanda breakthrough melalui pertempuran ini. Meski masih lambat, telah mencapai puncak Bintang Kedua. Transformasi ketiga, tidak lagi jauh.
Sekilas, setengah tahun lagi berlalu. Zhou Ru di Desa Xinghua telah berusia satu tahun. Anak lain di usia ini meski belum bisa bicara, sudah bisa mengoceh. Tapi Zhou Ru tetap diam, tak pernah mengeluarkan suara.
Perlahan, desas-desus beredar di desa. Mereka menyebut gadis desa ini bisu.
Hari ini, di luar formasi teleportasi biasa perbatasan Negeri Chu, muncul sekelompok ekspedisi. Di antara mereka ada pria dan wanita. Yang paling mencolok adalah perempuan bertirai putih. Posturnya anggun, meski matanya lelah, sorotannya seperti bintang yang memesona.
Di belakangnya, diikuti seorang pria tua yang mengenakan kemeja kain biru tua. Matanya suram tanpa cahaya, seolah dililit penyakit.
Jika Wang Lin ada di sini, pasti akan mengenali bahwa tuan dan pelayan ini adalah orang yang dulu membeli resep pil kelas enam di luar gerbang Mo Ni Cheng.
Di samping mereka berdua, berdiri seorang pria tua berambut putih. Orang ini tak lain adalah Kultivator Transformasi Dewa bermarga Hu dari Paviliun Pemurnian Senjata.
Di belakangnya, mengikuti tiga orang. Salah satunya adalah Qiu Siping yang juga dikenal oleh Wang Lin.
Dua orang lainnya masing-masing adalah Xu Luo dan seorang gadis cantik jelita. Gadis ini ternyata adalah orang yang dulu mengantarkan kepingan giok ungu.
Setelah keluar dari formasi teleportasi, keenam anggota ekspedisi ini disapu pandangan pria tua berambut putih bermarga Hu ke arah utara. Dengan suara berat ia berkata: "Meski Negeri Chu bukan jalur terbaik menuju Tanah Warisan Suci, tapi lebih praktis dibanding Zhou Country."
Perempuan berkerudung putih itu mengangguk halus dengan wajah sempurna bak lukisan, berkata dengan hormat: "Perkataan Senior sangat tepat. Masuk ke Tanah Warisan Suci dari Negeri Chu ini meski agak jauh, tapi tidak ada pos pemeriksaan yang menghalangi. Dibandingkan Zhou Country, jauh lebih mudah."
Orang tua bermarga Hu itu menggerakkan tubuhnya, terbang melaju ke depan. Semua orang segera menyusul.
Qiu Siping dalam hati menghela napas. Sepuluh tahun lalu setelah kepergian Wang Lin, ia merenung lama akhirnya memutuskan mengikuti orang tua bermarga Hu, berharap suatu hari bisa mencapai Transformasi Dewa.
Selama sepuluh tahun ini, tingkat kultivasinya memang lebih tinggi dari dulu, tapi Transformasi Dewa tetap tak tercapai. Jika bisa mendapatkan benda itu di Tanah Warisan Suci kali ini, ia yakin impian Transformasi Dewa-nya akan terwujud.
Perempuan berkerudung putih itu, saat terbang dalam hati terus mengeluh. Sepuluh tahun terakhir ia mencari-cari kultivator Transformasi Dewa ke berbagai tempat tapi gagal. Akhirnya teringat pada orang tua bermarga Hu dari Paviliun Pemurnian Senjata. Dengan menggigit gigi, ia mengungkap beberapa rahasia yang tidak pernah diberitahukan pada Wang Lin dulu, sehingga berhasil membuatnya tertarik dan setuju pergi ke Tanah Warisan Suci.
Enam orang terbang ke arah utara, melewati beberapa sekte di sepanjang jalan tanpa ada yang menghalangi.
"Lao Fu sudah 100 tahun tidak mengunjungi Negeri Chu, ternyata banyak perubahan terjadi!" Orang tua marga Hu mengeluarkan suara terkejut ringan dengan nada agak terkejut.
Xu Luo di belakangnya berkata dengan hormat: "Sang Leluhur, dalam beberapa tahun terakhir pengaruh Yun Tian Zong di Negeri Chu berkembang pesat. Mereka telah menganeksasi beberapa sekte dan menjadi sekte terbesar di Chu."
Orang tua marga Hu mengangguk: "Yun Tian Zong berbasis meracik pil eliksir. Mampu menganeksasi sekte lain berarti mereka punya banyak kultivator tingkat Yuan Ying. Setelah kembali dari Tanah Warisan Suci, atur utusan ke Yun Tian Zong untuk meminta pil!"
Xu Luo tersenyum tipis sambil mengangguk menyetujui. Menurutnya, Yun Tian Zong pasti akan segera menyerahkan pil demi keamanan.
Enam orang sedang terbang ketika tiba-tiba sebuah pilar cahaya menjulang tinggi dari kejauhan. Dari lokasi ini, pilar cahaya itu terlihat sebesar lengan bayi. Namun perlu diketahui bahwa jarak kita dari pilar tersebut sudah sangat jauh. Jika dilihat dari dekat, pastinya akan berkali-kali lipat lebih besar.
Orang Tua Hu berbalik cepat ke arah sumber pilar cahaya. Bahkan dengan ketenangan batinnya yang tinggi, wajahnya tak bisa menyembunyikan keterkejutan.
Mata redup pria tua di belakang wanita bertirai putih tiba-tiba memancarkan kilatan tajam. Ekspresi terkejut terpancar saat ia menatap pilar cahaya itu.
Lokasi pilar cahaya tersebut tepat berada di titik pusat Negeri Chu - area Menara Tongtian.
"Apakah ini kedatangan Utusan dari negara cultivation tingkat tinggi? Bahkan utusan negara kultivasi tingkat empat takkan membuat keributan sebesar ini!" Orang Tua Hu semakin gemetar ketakutan saat terus mengamati.
Tiba-tiba beberapa naga emas muncul mengitari pilar cahaya, mengaum dan meliuk-liuk. Perlahan-lahan, sosok pemuda berjubah putih mulai muncul dari dalam pilar tersebut.
Pada saat kemunculannya, naga-naga emas itu segera mengaum keras, suaranya tetap jelas terdengar bahkan dari jarak enam orang tersebut.
Kemudian, semua naga emas ini menerjang pemuda berbaju putih. Saat menabraknya, mereka berubah menjadi sulaman berbentuk naga emas yang tercetak di ujung jubahnya.
"Utusan Negara Zhuque!!!" Orang tua bermarga Hu segera menunjukkan raut wajah ngeri. Hampir seketika ia menyadari, pasti terjadi peristiwa besar di Negeri Chu ini. Bagaimana mungkin negara kultivasi tingkat tiga biasa bisa membuat Utusan Negara Zhuque turun tangan!
Sorot panik sekilas terlihat di mata indah wanita bertirai putih. Orang tua di belakangnya tampak santai melangkah maju, berdiri di depan wanita itu.
Kepanikan di mata wanita itu menghilang secepat datangnya, namun tangan giok dalam lengan bajunya menggenggam erat hingga mengeluarkan banyak keringat.
Qiu Siping, Xu Luo, dan gadis cantik jelita itu, ketiganya juga terguncang di dalam hati, terutama Qiu Siping. Ia menatap pilar cahaya di kejauhan dengan pandangan kosong sambil bergumam pelan, "Ini pertama kalinya aku melihat orang dari Negara Zhuque... Negara Zhuque..."
"Sang Leluhur, mengapa utusan Negara Zhuque ini turun ke Negeri Chu?" Gadis itu menarik napas dalam-dalam lalu bertanya dengan suara lembut.
"Rekan Tao Gongsun, bagaimana pendapatmu?" Orang tua bermarga Hu menoleh ke arah pelayan gadis bertirai putih, seorang lelaki tua berbaju kaus kain biru.
"Rekan Tao Hu, saya baru saja memasuki tahap Transformasi Dewa. Masih belum terlalu memahami urusan-urusan Negara Zhuque. Namun menurutku, kedatangan utusan Negara Zhuque di Negeri Chu ini mungkin terkait peristiwa besar yang belum kita ketahui." Lelaki tua itu berbicara perlahan.
"Omong kosong!" Orang tua bermarga Hu bergumam dalam hati. Pandangannya tertuju pada pilar cahaya.
Pada saat itu, pilar cahaya tersebut perlahan menghilang. Namun pemuda berbaju putih di dalamnya melesat seperti meteor menuju lokasi enam orang tersebut dengan kecepatan ekstrem.
Wanita bertirai putih itu gemetar, sorot matanya memancarkan kepanikan yang intens.
Pemandangan ini segera tertangkap oleh orang tua marga Hu. Ia tetap tenang, namun keraguan mulai muncul di hatinya.
