Sejarah klan Raksasa menorehkan babak baru. Mulai saat ini, klan Raksasa tidak lagi menjadi negara cultivation tingkat empat, melainkan naik ke tingkat lima!
Negara Zhuque sangat serius menanggapi hal ini. Seorang Monster Tua tingkat Puncak Kekuasaan yang biasanya mengasingkan diri, secara pribadi menjemput Sang Leluhur klan Raksasa yang telah mencapai Tahap Transformasi Bayi.
Sebenarnya, selama bertahun-tahun telah beredar kabar bahwa klan Raksasa memiliki kultivator Tahap Transformasi Bayi, namun kebenarannya belum terbukti. Spekulasi ini sangat masuk akal, mengingat Pewaris Suku Chi Hu pernah pergi ke dunia dewa dan membawa pulang banyak Giok Surgawi.
Saat sesepuh klan Raksasa itu mengajukan permohonan peningkatan status negara ke tingkat lima cultivation dengan menunjukkan tingkat kultivasi Tahap Transformasi Bayi, barulah kabar ini dipastikan kebenarannya.
Klan Raksasa bukanlah kultivator asli Planet Zhuque. Mereka bermigrasi dari luar angkasa berpuluh-puluh tahun yang lalu. Kekuatan mereka tak perlu diragukan - di masa lalu, Chi Hu yang saat itu baru mencapai Transformasi Dewa tahap menengah sudah mampu bertarung melawan kultivator tahap akhir Transformasi Dewa.
Klan Raksasa memiliki kemampuan supernatural bawaan yang akan mengalami perubahan kualitatif setelah mencapai Tahap Transformasi Bayi. Hal ini terlihat dari dikerahkannya seorang Monster Tua tingkat Puncak Kekuasaan oleh Negara Zhuque untuk memberkati peningkatan status negara mereka.
Perlu diketahui, biasanya untuk meningkatkan status menjadi negara cultivation tingkat lima, Negara Zhuque hanya akan mengirim seorang kultivator level Nascent Soul akhir untuk memimpin upacara pemberkatan.
Peningkatan status Klan Raksasa bagaikan setetes tinta yang jatuh ke air jernih. Awalnya tidak terlihat perubahan signifikan, namun seiring waktu akan memicu penyebaran dampak yang belum bisa diprediksi.
Semua ini tidak ada hubungannya dengan Wang Lin yang sedang keluar dari lembah. Saat menginjak formasi bersama Feng Yushan dan yang lain, ia menoleh sebentar ke arah lembah sebelum siluetnya perlahan menghilang.
Negara Zhuque terletak di satu daratan terbesar Planet Zhuque yang disebut Benua Zhuque.
Di Benua Zhuque hanya ada empat negara cultivation. Selain Negara Zhuque sendiri, tiga negara lainnya semuanya berstatus tingkat lima dan merupakan negara cultivation terkuat se-Planet Zhuque.
Mereka masing-masing adalah negara Naga Hijau (Qinglong), Illusi Seribu (Qianhuan), dan Pilu.
Di pusat persis ketiga negara ini, menempati separuh wilayah Benua Zhuque, di sinilah lokasi Negara Zhuque berada.
Di seluruh Negeri Zhuque, bahkan orang biasa sekalipun memiliki status lebih tinggi dibandingkan rakyat negara kultivasi lain, karena mereka adalah warga Negara Zhuque.
Negara Zhuque memiliki tiga sekte kultivasi: Sekte Tianyu (Giok Surgawi), Pintu Dipo (Jiwa Bumi), dan Rendaoxian (Jalan Manusia Ilahi).
Ketiga sekte masing-masing memiliki satu Monster Tua Puncak Kekuasaan. Bersama satu-satunya penghuni Gunung Zhuque di tahap akhir Puncak Kekuasaan yang menyandang gelar Zhuque, mereka membentuk kekuatan ultimat Planet Zhuque.
Tentu saja, di bawah ketiga sekte ini berkembang banyak keluarga kultivasi yang bergantung pada tiga sekte utama, membentuk jaringan rumit yang memasok murid-murid dalam jumlah besar.
Saat ini, di altar suci Negara Zhuque, sebuah pilar cahaya raksasa turun dari langit memancarkan aura spiritual dahsyat yang menyebar ke segala penjuru.
Di gunung belakang Sekte Tianyu, di atas daun teratai kolam kecil, Hong Die duduk bersila bermeditasi. Tiba-tiba, ia membuka matanya, pandangannya tertuju ke kejauhan. Di sana, tepat di lokasi pancaran aura spiritual pilar cahaya.
Sorot mata Hong Die memancarkan kilau dingin, ia berbisik lembut: "Sudah datangkah..."
Di atas altar, siluet Wang Lin perlahan muncul. Di belakangnya, Feng Yushan menghela nafas lega. Dengan kedatangan Zeng Niu ini, tugasnya telah selesai dan bisa melapor ke Gunung Zhuque.
Di atas altar, selain Wang Lin dan Feng Yushan, berdiri seorang lagi.
Orang ini mengenakan gaun panjang ungu dengan sulaman kupu-kupu ungu di tepi rok yang bertengger di bunga lili. Selendang biru transparan menyelimuti tubuhnya, menciptakan kesan jelas dan ilusif. Matanya tenang membawa aura kedamaian, hidung mancung dengan bibir tipis kemerahan.
Ia berdiri diam, tatapannya tertuju pada Wang Lin.
"Hormat pada Saudari Ketiga," kata Feng Yushan dengan sikap sopan saat melihat perempuan itu.
Perempuan itu menganggukkan wajah sempurna bak lukisan, menatap Wang Lin sambil berbisik lembut: "Apakah ini Rekan Tao Zeng Niu?"
Wang Lin memandangi perempuan itu, tak tergoyah oleh kecantikannya yang luar biasa. Tangannya menyatukan tinju seraya berkata: "Saya Zeng Niu!"
"Rekan Tao Zeng, Wan'er adalah murid Human Dao Immortal, marga Bai nama Xue." Perempuan itu tersenyum. Kulitnya putih bagai salju, rambut hitam sepanjang 3 chi terurai dua helai di dada, sisanya disanggul tinggi seperti awan terbang. Seluruh penampilannya elegan namun penuh wibawa.
"Perintah Shifu, meminta saya menunggu di sini untuk menjemputmu."
Wang Lin dengan raut wajak tetap tenang menatap perempuan itu: "Human Dao Immortal?"
Bai Xue mengangguk ringan: "Pertarungan Rekan Tao Zeng melawan Hong Die yang ditetapkan Gunung Zhuque akan dilaksanakan dua minggu lagi. Saat itu para utusan dari berbagai negara cultivation akan datang menyaksikan. Sebelumnya, Human Dao Immortal bertugas mengurus kebutuhan Rekan Tao."
Wang Lin merenung sejenak, lalu menganggukkan kepala.
Bai Xue tersenyum tipis, tubuhnya bergerak melayang turun dari altar. Seberkas sinar putih datang dari kejauhan tanpa suara angin, mendarat di bawah kakinya dan menopangnya terbang di udara.
Itu adalah seekor burung jenjang berwarna putih salju dari ujung kepala hingga ekor.
Wang Lin menginjakkan kaki ringan, mendarat di punggung burung jenjang tersebut. Burung itu mengeluarkan suara lengkingan, mengepakkan sayapnya sekali, lalu berubah menjadi lengkungan cahaya terbang ke kejauhan.
Sun Yushan memandang burung jenjang itu dengan iri, lalu terbang turun dari altar menuju Gunung Zhuque.
Bai Xue berdiri di atas burung jenjang, sesekali melirik Wang Lin. Selama bertahun-tahun, nama Zeng Niu sangat termasyhur. Namun saat bertemu langsung, Bai Xue merasa kecewa. Ia mengira Zeng Niu pasti memiliki bakat luar biasa, namun ternyata sangat biasa.
"Rekan Tao Zeng, berapa persen peluang keselamatanmu dalam pertarungan melawan Hong Die?" Setelah lama terdiam di antara mereka berdua, Bai Xue bertanya dengan suara lembut.
“Tidak ada peluang keselamatan!” Wang Lin menarik kembali pandangannya dari permukaan Negara Zhuque di bawah, menggelengkan kepala.
Bai Xue tertegun sejenak, kemudian tersenyum: "Rekan Tao Zeng tidak perlu merendah."
Wang Lin mengabaikan wanita ini, terus mengamati permukaan tanah sambil merekam setiap detail topografi. Peta kepingan giok di tangannya hanya berisi deskripsi sederhana tentang Benua Zhuque, tidak mendetail.
Meski diam-diam menilai Negara Zhuque mungkin bermaksud menariknya sebagai Murid Inti, kewaspadaan Wang Lin tetap terjaga sepenuhnya.
"Rekan Tao Bai Xue, sekte apa saja yang ada di Negara Zhuque?" Wang Lin merenung sejenak lalu bertanya.
Suara Bai Xue yang lembut dan merdu mengalun. Di bawah penjelasannya satu per satu, Wang Lin mulai memahami seluk-beluk Negara Zhuque.
"Hong Die yang akan bertarung denganmu adalah murid Sekte Tianyu." Setelah berkata demikian, Bai Xue menghela napas halus sambil melirik Zeng Niu. Dari ucapan gurunya, dia mendengar kabar bahwa Gunung Zhuque berencana merekrut pria ini ke sekte mereka.
Sorot mata Wang Lin tetap tenang, tanpa sepatah kata pun terucap.
Kecepatan burung jenjang tidak cepat, namun sangat stabil. Saat terbang melewati pegunungan demi pegunungan, pemandangan itu diam-diam diingat oleh Wang Lin.
Di Negeri Zhuque ini, energi spiritual sangat melimpah. Hal ini tidak tertandingi oleh negara cultivation mana pun. Misalnya aliran spiritual, sepanjang perjalanan Wang Lin telah melihat tidak kurang dari sepuluh lokasi.
Adanya aliran-aliran spiritual inilah yang membuat energi spiritual di Negeri Zhuque begitu berlimpah.
Di tengah penerbangan, tiba-tiba pandangan Wang Lin mengeras, tertuju ke kejauhan. Di sana terdapat gunung menjulang tinggi menembus awan dengan asap dan kabut mengepul, bagaikan pemandangan gunung suci.
Burung jenjang yang ditunggangi keduanya tidak menuju gunung tersebut, malah berbelok menghindar. Ekspresi Wang Lin tetap biasa, namun hatinya berdesir.
"Di sana adalah gerbang sekte Sekte Giok Surgawi. Ada formasi penjagaan, jadi detail internalnya tak terlihat," bisik Bai Xue lembut.
Tiba-tiba, siluet merah meluncur dari gunung suci itu. Menginjak awan putih, sosok itu memandang ke arah mereka dari kejauhan.
Wang Lin memandang dingin ke arah bayangan merah itu, tetap membisu. Hingga burung jenjang semakin menjauh, bayangan merah itu berangsur menghilang dari pandangan.
Hong Die berdiri di luar Sekte Giok Langit, memandang Wang Lin yang perlahan menjauh dari kejauhan. Ekspresinya semakin membeku, pandangan berkilauan cahaya dingin. Angin sepoi-sepoi menerpa lengan kanannya yang kosong, potongan lengan baju yang terkulai menari-nari ditiup angin, memancarkan aura pembunuhan yang suram.
"Dia benar-benar datang!" Hong Die berbalik badan, melangkah menuju Sekte Giok Langit dan menghilang.
Wang Lin berdiri di atas burung jenjang, matanya dingin menyapu sekilas Bai Xue yang tetap tenang di sampingnya. Perempuan ini sengaja memilih rute ini, pasti ada maksud tersembunyi dalam hatinya.
Tak lama kemudian, burung jenjang memasuki pegunungan yang menjulang bak naga raksasa. Di tengah kabut dan asap yang berhamburan, burung suci itu menerobos masuk, melaju ke kedalaman pegunungan.
Dari kejauhan, sebuah cekungan raksasa muncul dalam pandangan Wang Lin. Cekungan tersebut sangat luas, dipenuhi bangunan-bangunan bertingkat berukir indah. Setelah burung jenjang masuk, tubuh Bai Xue bergerak lincah melompat turun dari punggung burung tersebut.
Wang Lin melangkah maju dan turun.
Setelah mendarat, Bai Xue menoleh dan berkata lembut: "Rekan Tao Zeng Niu, ini bukan kompleks sekte Human Immortal kami, melainkan kediaman guru Yang Tua. Pada jam ini, beliau sedang berlatih kultivasi. Silakan pilih salah satu dari tiga deret bangunan di utara untuk tinggal sementara. Guru akan menemui Anda setelah selesai bertapa."
Usai berkata, dia menyatukan tinju hormat ke arah Wang Lin lalu berbalik pergi, menghilang di antara bangunan-bangunan tersebut.
Wang Lin paham bahwa di Negara Zhuque, Shen Shi tidak boleh diaktifkan sembarangan untuk menghindari masalah. Setelah mendengar perkataan Bai Xue, dia berjalan menuju utara.
Sepanjang perjalanan, dia berpapasan dengan beberapa pelayan yang berwajah kaku, sama sekali tidak memandangnya dan buru-buru berlalu.
Tak lama kemudian, Wang Lin tiba di bagian utara dan melihat tiga baris bangunan yang sangat mewah. Ia memilih satu kamar lalu masuk.
Di dalam kamar tersedia segala kebutuhan. Wang Lin duduk bersila di atas tempat tidur, mulai merenung.
Sejak memasuki Negara Zhuque, ia merasakan perasaan krisis yang meskipun samar namun terus membayangi. Wang Lin tahu, dengan tingkat kultivasinya saat ini, di Negara Zhuque ini ada banyak orang yang bisa membunuhnya - setiap kultivator Tahap Transformasi Bayi bisa mengakhiri hidupnya.
Sikap Negara Zhuque terhadap dirinya juga terasa mencurigakan. Bahkan ada yang secara pribadi datang menjemput. Nampaknya tak lama lagi Guru dari Bai Xue akan memanggilnya.
Setelah merenung sejenak, Wang Lin menutup matanya dan mulai bermeditasi serta melakukan latihan pernafasan.
Senja mulai merambat, cahaya di luar perlahan meredup. Di dalam kamar yang tanpa lentera, kegelapan semakin pekat seiring berjalannya waktu.
Dalam kegelapan, Wang Lin tiba-tiba merasakan kesepian. Ia menatap sekeliling kamar asing, sekte asing, Negara Zhuque yang asing, tak menemukan sedikitpun perasaan kehadiran.
Wang Lin menghela napas pelan, hendak menyalakan lentera tiba-tiba ekspresinya berubah. Ia menatap ke pintu kamar. Sejenak kemudian, suara ketukan bergema dalam kegelapan.
"Tok, tok, tok..."
