Di sebuah negara cultivation level satu di Planet Zhuque, seorang pria tua dekil yang sedang mengunyah paha ayam tiba-tiba batuk-batuk kecil. Ia menelan daging ayam di mulutnya, menatap ke arah Negara Zhuque dengan raut wajak muram seperti air keruh. Tubuhnya bangkit hendak pergi, namun kemudian perlahan duduk kembali.
Wajaknya tampak sangat suram. Ia bergumam pelan: "Saudara Senior, kita bertarung seumur hidup. Apakah sampai ajal pun harus terus berseteru... Gelar Zhuque, dulu aku kalah, kuberikan padamu... Tapi jangan keterlaluan! Wang Lin ini, sejak bisa pulang hidup-hidup dari dunia dewa, dialah yang kupilih. Jika kau hancurkan dia, akan kuhancurkan Qian Feng!"
Dilemparnya paha ayam di tangannya, sorot matanya berkilat samar.
"Tapi jika Wang Lin malah menjadikan junior Liu Mei sebagai cauldron, seberapa besar kemungkinannya... Saudara Senior, akan kulihat apakah muridmu lebih unggul atau orang pilihanku yang menang. Ini cukup menarik!"
Wang Lin berada di atas Nyamuk Gaib, duduk bersila melakukan meditasi. Setelah waktu yang lama, ia membuka matanya dan menghela napas dalam hati.
"Luka pada tubuh fisik masih bisa diatasi, tetapi kerusakan pada Jiwa Yuan Shen ini agak merepotkan. Selain itu, di Negara Zhuque ini, aku selalu merasa ada perasaan krisis. Perasaan ini pasti tidak salah!"
"Luka Hong Die seharusnya tidak jauh berbeda denganku. Tapi dia sepertinya mendapat pencerahan, setelah bertapa pasti akan mencapai breakthrough. Jika aku tidak bisa mencapai tahap akhir Transformasi Dewa, saat bertemu lagi nanti, mungkin aku tidak akan bisa melawan."
Saat Wang Lin sedang merenung, tiba-tiba raut wajanya berubah. Nyamuk Gaib di bawahnya segera berhenti, kebingungan melihat sekeliling.
"Dou Zhuan!" Suara berkesan zaman tiba-tiba terdengar dari kehampaan. Di langit langsung muncul sebuah Diagram Formasi raksasa.
Wang Lin tanpa ragu segera menepuk Nyamuk Gaib dan menyimpannya. Tubuhnya berkelebat melakukan teleportasi. Namun, 100 li jauhnya, tubuhnya "bum!" terdengar, terpental keluar dengan paksa.
Tiba-tiba, diagram formasi di langit bergerak, energi dahsyat memancar gila-gilaan darinya. Wang Lin terkejut, tubuhnya terhisap dan meluncur seperti cahaya panjang menuju diagram formasi.
Dalam sekejap mata, siluetnya menghilang masuk ke dalam diagram formasi.
Diagram formasi perlahan menghilang, muncul sesosok orang tua berambut putih di udara sambil bergumam: "Negara Snow Domain, kali ini kalian berhutang budi pada Lao Fu!"
Pria ini adalah orang yang duduk di samping Gongsun Po sebelumnya. Dia merupakan sesepuh urusan eksternal Sekte Giok Langit!
Di ujung utara Benua Suzaku yang gersang, tiba-tiba muncul diagram formasi raksasa di langit. Sebuah siluet manusia terlempar keluar dan jatuh berdebam.
Masih di udara, Wang Lin langsung melompat bangun. Matanya waspada menyapu sekeliling sebelum raut wajaknya berubah muram.
Di depannya berdiri seorang pria paruh baya dengan meja-kursi lengkap beserta set teh di atasnya.
"Saudara Muda Zeng Niu, aku Li Yuanfeng, pemimpin sekte Snow Domain. Atas nama Hong Die, aku datang untuk mengambil nyawamu!" Pria paruh baya itu duduk santai di kursi, meniup cangkir teh di tangannya sebelum meneguk perlahan.
"Monster Tua Bayi Yuan Ying!" Wang Langsung mengenali level kultivasi lawan. Tanpa bicara, dia langsung merobek angkasa dengan tangan kanannya, berusaha membuka celah dimensi untuk melarikan diri menggunakan Kompas Bintang.
Menghadapi Monster Tua di tahap Transformasi Bayi, Wang Lin sangat paham mustahil melawan. Satu-satunya pilihan adalah kabur!
Namun tiba-tiba mata Wang Lin berkerut dingin. Biasanya merobek celah dimensi mudah baginya, tapi sekarang meski sudah mengerahkan seluruh kekuatan, ruang di sekitarnya tetap tak tergores.
Ini bukan karena penurunan level kultivasinya. Sekalipun kini hanya di tahap awal Transformasi Dewa, seharusnya merobek celah dimensi tetap bisa dilakukan.
Pria paruh baya yang sedang meminum teh itu meletakkan cangkirnya, menggelengkan kepala dan berkata: "Anak muda, untuk mencegahmu melarikan diri, area ini telah dijebak dengan jerat larangan. Tanpa celah dimensi, Kompas Bintangmu sama saja dengan sampah."
Wang Lin langsung berbalik badan ingin melakukan teleportasi, namun seketika sorot matanya semakin gelap - teleportasi, tidak bisa digunakan!
Kompas Bintang, tak berguna. Teleportasi, tak bisa dipakai. Sang lawan jelas-jelas telah mempelajari dirinya dengan sangat teliti, sehingga memasang jaring pengaman raksasa tanpa menyisakan celah sedikitpun untuk kabur.
Kaki Wang Lin menginjak tanah saat ia melesat mundur dengan kecepatan penuh.
Pria paruh baya itu dengan santai menuangkan secangkir teh lagi, meniupnya perlahan lalu meneguk seteguk. Dengan gerakan lembut ia meletakkan cangkir dan berdiri sambil berkata: "Begitu pemimpin sekte ini turun tangan, aku takkan meremehkanmu meski kau baru mencapai Tahap Transformasi Dewa. Zeng Niu, kali ini kau pasti mati."
Tubuhnya melayang ringan mengikuti dari kejauhan saat Wang Lin terbang menjauh.
Kecepatan Wang Lin secepat apa, kecepatan orang ini sama cepatnya. Tidak terburu-buru mengejar, hanya terus mengikuti dari belakang seperti kucing bermain dengan tikus.
Hati Wang Lin semakin muram. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, langsung mengeluarkan kepingan giok. Energi spiritual disemburkan, kepingan giok segera memancarkan api biru, terbakar seketika, lalu menghilang sepenuhnya.
"Sun Tai, segera datang!" Hati Wang Lin berkeluh.
Tidak lama kemudian, tubuhnya tiba-tiba berhenti. Di depannya berdiri tiga orang.
Ketiganya semuanya mengenakan jubah hitam menutupi wajah. Orang di tengah melangkah ke depan, seketika tekanan aura dahsyat memenuhi langit dan bumi.
"Yuan Ying lagi!" Hati Wang Lin terasa pahit.
Saat itu, pria paruh baya itu pun telah menyusul, berhenti di jarak 100 zhang sambil tertawa: "Saudara Muda Zeng Niu, tidak perlu lari lagi. Hari ini adalah hari kematianmu!"
"Bicara sambil mengangkat tangan kanannya, menunjuk ke arah Wang Lin. Seketika, pusaran angin muncul di depannya dengan suara menderu, menerjang ke arah Wang Lin.
Tubuh Wang Lin mundur tergesa. Tangan kanannya meraih Pedang Immortal, menebas ke depan. Cahaya pedang berkilat gila-gilaan menembus pusaran, melesat menuju pria paruh baya.
Sorot mata pria paruh baya memancarkan ejekan. Tangannya mencengkeram cahaya pedang itu lalu meremasnya hingga collapse total.
"Hah?" Pria itu terkejut. Seluruh tangan kanannya kini terasa kebas.
Wang Lin menghela napas dalam hati. Penurunan level cultivation, kekacauan energi spiritual, dan kerusakan Jiwa Yuan Shen membuat kekuatan Pedang Immortal tak bisa menyamai performa saat pertarungan melawan Hong Die.
Menggigit gigi, Wang Lin berbalik dan kembali melarikan diri.
Pada saat itu, kultivator tahap Bayi Yuan Ying berbaju Jubah Hitam itu mendengus pelan, tubuhnya bergerak secepat kilat, langsung menyusul Wang Lin, lalu menepuk punggungnya dengan lembut.
Wang Lin menjerit kesakitan, hanya sempat mengerahkan sisa energi spiritual di tubuhnya untuk mempertahankan punggung, sementara Pedang Immortal di tangannya dijadikan tamdepan. Namun, tubuhnya tetap terlempar keras oleh kekuatan dahsyat, tiba-tiba terpental jauh hingga ratusan zhang. Ia memuntahkan darah segar yang bercampur pecahan organ dalam.
Wajah Wang Lin pucat seperti mayat, lukanya semakin parah.
Orang tua berbaju hitam itu menggapai, Pedang Immortal terlepas dari genggaman Wang Lin dan berpindah ke tangannya. Setelah mengamati sejenak, ia bersuara berat: "Pedang yang cukup bagus! Bahkan ada Jiwa Pedang di dalamnya, tidak buruk!"
Pria paruh baya itu tersenyum tipis: "Pedang itu untukmu, tapi bendera kecil yang bisa memicu Tian Jie itu harus jadi milikku."
Orang tua berbaju hitam itu tertawa keras: "Baik! Juga Kompas Bintang yang memang merupakan pusaka sukuku, akan kuambil!"
Pria paruh baya mengangguk, berkata: "Tentu saja demikian."
Wang Lin berjuang bangkit dari tanah, kakinya gemetar ringan. Ini bukan kehendaknya, melainkan akibat luka parah yang dideritanya.
Raut wajaknya muram, menatap tajam pria berjubah hitam itu, mengucapkan kata demi kata: "Klan Raksasa!"
Pria berjubah hitam itu menarik tudung kepalanya, memperlihatkan wajah asli. Rambutnya abu-abu, wajah penuh keriput, namun kedua matanya bercahaya secerah bulan purnama.
Ia menatap Wang Lin sambil tertawa: "Saudara Muda Zeng Niu, Lao Fu memang berasal dari klan Raksasa. Dahulu kau merampas Kompas Bintang pewaris suku kami Chi Hu di dunia dewa. Hari ini aku datang mengambilnya kembali, harap Anda tidak keberatan!"
Pandangan Wang Lin gelap. Tangan kanannya gemetar mengeluarkan pil dari kantong penyimpanan. Di hadapan dua Monster Tua Tahap Transformasi Bayi, ia menelannya lalu berkata tenang: "Dua Monster Tua Tahap Transformasi Bayi turun tangan bersama hanya untuk mencabut nyawaku. Kehormatan seperti ini akan kukenang dalam-dalam!"
Pria paruh baya itu tersenyum tipis sambil mengangguk, "Benar, memang seharusnya begitu. Meski kau mati, harusnya kau pergi dengan senyuman. Adapun harta magismu, Lao Fu sangat tertarik." Sambil berkata demikian, ia kembali menggerakkan tangan kanannya.
Kali ini, aliran energi spiritual sebesar lengan melesat dengan gemuruh dari tangan pria itu, dalam sekejap tiba di samping Wang Lin, lalu menyambar dengan deru dahsyat.
Energi spiritual dalam tubuh Wang Lin telah pulih sebagian. Ia menggerakkan tangan kanannya, Bendera Larangan langsung berada di genggamannya. Setelah digoyangkan, energi larangan segera menyembur keluar membentuk lapisan-lapisan kabut hitam di depannya untuk menghalangi serangan energi spiritual.
Suara desis terus terdengar saat partikel-partikel energi larangan satu per satu menghilang, namun akhirnya berhasil menetralisir serangan energi spiritual itu.
"Bendera kecil yang menarik! Aku harus mempelajarinya lebih lanjut!" Mata pria paruh baya itu berbinar saat menatap Bendera Larangan di tangan Wang Lin.
Dalam pandangannya, kali ini Zeng Niu pasti mati. Mustahil dua kultivator Tahap Transformasi Bayi tidak bisa membunuh seorang kultivator Tahap Transformasi Dewa yang sepele.
Raut wajak Wang Lin semakin pucat, secercah keputusasaan menyelimuti hatinya. Tubuh aslinya sama sekali tidak boleh datang, selain jaraknya yang terlalu jauh sekarang, bahkan seandainya dekat pun tidak boleh muncul. Jika tidak, hari ini dia benar-benar akan menemui ajal.
Mengulur waktu dan menunggu Sun Tai, itulah satu-satunya metode!
Tapi sekarang, energi spiritual dalam tubuhnya telah habis total saat mengayunkan Bendera Larangan tadi. Saat ini, tak tersisa sedikit pun energi spiritual.
Pria paruh baya itu mengangkat tangan kanannya, hendak kembali memberikan serangan. Tiba-tiba, seorang pria berjubah hitam yang berdiri di samping Monster Tua Tahap Transformasi Bayi dari klan Raksasa maju dan berkata dengan hormat: "Sang Leluhur, izinkan junior ini bertindak. Biarkan hamba yang membunuhnya sendiri untuk membalas dendam masa lalu!"
Pria paruh baya itu menurunkan tangannya dan memandang Sang Leluhur klan Raksasa.
Sang Leluhur melirik pria berjubah hitam itu, lalu mengangguk.
Pria berjubah hitam itu segera berbalik badan dan menarik tudung kepalanya. Dialah Chi Hu!
Pandangan Chi Hu tenang. Tubuhnya bergerak lincah berubah menjadi bayangan, melaju cepat ke arah Wang Lin.
"Chi Hu!" Wang Lin menggenggam Bendera Larangan, matanya menunjukkan ekspresi kompleks.
"Zeng Niu, matilah!" Chi Hu berseru rendah, namun sorot matanya menyembunyikan kilatan aneh. Tangannya kanan menepuk ke depan, energi spiritual langsung menyembur deras.
Wang Lin memperhatikan pandangan Chi Hu, hatinya berdesir.
Energi spiritual yang datang deras itu sama sekali tidak mengandung kekuatan serangan, malah langsung menerobos masuk ke dalam tubuh Wang Lin. Seketika, energi spiritual yang sebelumnya habis total di tubuhnya langsung terisi penuh.
