Saat itu, Chi Hu sudah menyelimuti tubuhnya. Kaki kanannya menendang dada Wang Lin, membuat tubuhnya terlempar jauh. Tendangan ini tidak mengandung serangan, justru mengirimkan lagi energi spiritual yang menyatu sempurna ke dalam tubuh Wang Lin, menjadi bagian dari energinya.
"Kakak Zeng, sudut tenggara, jalan keluar!" Suara panik Chi Hu terdengar di telinga Wang Lin melalui pesan suara.
Pria paruh baya langsung melihat jelas kejadian ini, mendengus pelan.
Sang Leluhur klan Raksasa raut wajak menjadi gelap, tubuhnya tiba-tiba menerjang sambil berteriak: "Chi Hu, apa yang kau lakukan!"
Chi Hu tubuh berkelebat menghalangi di samping Sang Leluhur, menatap jernih seraya bersuara lantang: "Leluhur, Kompas Bintang itu kuberikan pada Zeng Niu, bukan dia rampas! Aku Chi Hu laki-laki sejati. Zeng Niu berkali-kali menyelamatkan nyawaku di dunia dewa, menganggapku teman. Mana mungkin aku melakukan hal tak berperikemanusiaan!"
Sang Leluhur klan Raksasa murka hingga tertawa, tubuhnya bergerak hendak menghindari Chi Hu.
Chi Hu meraung keras, bentuk kapak di antara alisnya segera berkedip. Langkahnya menghentak tanah, menggigit gigi menerjang Sang Leluhur klan Raksasa sambil mengaum: "Kompas Bintang itu tak berguna bagi suku kita! Untuk apa mempertahankannya? Kau sudah ambil pedang terbang orang, masih belum puas!"
Sang Leluhur tiba-tiba menoleh tajam ke arah Chi Hu, tangannya besar meraih. Chi Hu seketika merasakan tubuhnya dikepung oleh kekuatan aneh yang membentuk jerat larangan, membuatnya tak bisa bergerak setapak pun.
"Kalau bukan karena kau junior dengan kandungan darah raksasa terbanyak, hari ini pasti kubunuh anak durhaka sepertimu! Setelah kembali, kuhukum kau bertapa 100 tahun menanggung penderitaan pemurnian tubuh!"
Sambil berkata demikian, tubuhnya melesat mengejar Wang Lin yang sedang melarikan diri ke depan.
Chi Hu mengepal erat tinjunya, memandang arah menghilangnya Wang Lin. Sana, tepat di sudut tenggara.
"Kakak Zeng, aku... sudah berusaha maksimal..." Ekspresi Chi Hu dipenuhi melankolis. Ia tak yakin Wang Lin bisa selamat. Alasan ia berani menentang Sang Leluhur tadi adalah agar tak menyesal di kemudian hari.
"Aku Chi Hu bertindak jujur dan terang-terangan! Selama Zeng Niu menganggapku teman, takkan kulakukan hal tak berperikemanusiaan!"
Energi spiritual dalam tubuh Wang Lin, dengan bantuan Chi Hu, mulai pulih. Ia segera meluncur keluar, rasa terima kasih atas bantuan Chi Hu tertanam dalam di hatinya!
Saat terbang, Wang Lin menekan antara alis dengan tangan kanannya. Setelah mencoba, ia menghela nafas. Lawan telah memasang formasi misterius—tidak hanya celah dimensi tak bisa dirobek, teleportasi pun tak bisa dilakukan. Bahkan masuk ke Tian Ni terhalang lapisan hambatan, mustahil dimasuki dalam waktu singkat.
Keunikan formasi ini sebenarnya tak hanya membatasi Wang Lin. Sang Leluhur klan Raksasa yang memasangnya pun tak bisa melakukan teleportasi di sini.
"Pedang Immortal direbut... Jika hari ini bisa lolos, di masa depan harus direbut kembali!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan kebencian.
Namun, di saat yang sama, pria paruh baya dari Negara Snow Domain menyambar seperti kilat, menembus udara mengejar. Hampir sekejap mata, ia menyusul Wang Lin dan berkata dingin: "Kau takkan lolos, Lao Fu akan mengantarmu ke alam baka!"
Orang ini mengangkat tangan kanannya, jempol menekan ke bawah. Seketika, kekuatan dahsyat memancar darinya. Sebelum mencapai tubuh Wang Lin, gelombang lapisan spiritual ekstrem telah menyambar dahsyat.
Lapisan spiritual ini adalah wangi teh. Aroma ini berasal dari ritual minum teh, di mana seluruh jiwa raga dicurahkan untuk menikmati teh, merenungi kehidupan, menjadikan teh sebagai teman sejati.
Lapisan siklus hidup dan mati Wang Lin langsung bangkit. Namun menghadapi lapisan spiritual matang dari kultivator Tahap Transformasi Bayi, jelas tak mampu melawan. Seketika, darah segar menyembur dari mulutnya, raut wajah lunglai, Jiwa Yuan Shen kembali terpukul.
Tubuh Wang Lin jatuh dari udara, menghantam tanah.
Di wajahnya muncul tanda-tanda seperti daun teh yang berkedip tak menentu. Setiap kedipan membuat fisiknya semakin lemah, Jiwa Yuan Shen pun perlahan menghilang.
Saat itu, Sang Leluhur klan Raksasa tiba. Ia menunduk memandang Wang Lin yang tergeletak di tanah.
“Sudah banyak waktu terbuang, setelah membunuh orang ini, Lao Fu masih ada urusan penting. Rekan Tao Li, lakukanlah!”
Pria paruh baya itu matanya berkilat, tersenyum: "Kau tak mau turun tangan, apakah takut dituntut Gunung Zhuque? Cukup, ini memang inisiatifku, biar aku yang bertindak!"
Sambil berkata, jari kanannya mengarah ke depan, hendak mengakhiri nyawa Wang Lin.
Namun, tiba-tiba sebuah ledakan petir menggema dari langit. Seketika, langit terkoyak robekan besar, sebuah peti mati ungu-hitam jatuh dari atas.
"Formasi Fengmo Qiankun, kalau bukan karena Lao Fu tahu letak mata formasinya, masuk ke sini memang cukup sulit!" Suara dengkulan bergema dari peti mati itu.
"Lihatlah seorang pria tua berjubah merah berdiri di atas peti mati, sorot matanya berkilat menatap ketiga orang di bawah. Melihat Leluhur klan Raksasa dan pria paruh baya, raut wajanya langsung berubah gelap. "Zeng Niu, kau ini kurang kerjaan ya? Kok bisa-bisanya bikin masalah sebesar ini! Kalian berdua tua bangka ini, tega membunuh junior Tingkat Transformasi Dewa? Tidak malukah?"
"Sekte Yin Mayat!" Pria paruh baya itu menarik kembali jari kanannya, sorot matanya berkedip-kedip menatap si pria tua.
Pria tua berjubah merah ini tak lain adalah Sesepuh Besar Sekte Yin Mayat - Sun Tai!
Wajah Sun Tai muram. Matanya menyapu sekilas ke arah pria paruh baya, lalu akhirnya tertuju pada Leluhur klan Raksasa. Dalam hati ia mengumpat: "Meski Leluhur klan Raksasa ini baru mencapai Tahap Awal Transformasi Bayi, tapi selama klan mereka mencapai tingkat itu, kemampuan supernatural bawaan pasti muncul. Meski aku sudah Tahap Menengah, tetap tak ingin sembarangan bermusuhan."
"Lao Fu akan membawa orang ini pergi!" Sun Tai bersuara berat.
"Rekan Tao..." Pria paruh baya dari Negara Snow Domain hendak berbicara.
“Kau berani menyuruh gue enyah? Sekadar tahap awal Transformasi Bayi yang dipaksakan, tak berkualifikasi bicara dengan Lao Fu!” Sun Tai melotot sambil berteriak.
Pria paruh baya itu seketika raut wajak berubah antara hijau dan merah, memandang Sun Tai dengan geram. Sejak dinaikkan ke tahap Transformasi Bayi, dia ibarat penguasa di Negara Snow Domain. Bahkan sesama kultivator tahap Transformasi Bayi pun tak ada yang berani bersikap demikian padanya.
Sun Tai mendengus pelan, mengalihkan pandangan ke Sang Leluhur klan Raksasa.
Sang Leluhur klan Raksasa memandang muram ke arah Sun Tai, terdiam sejenak sebelum menggeleng: "Tidak mungkin. Orang ini harus mati! Dan mayatnya menjadi milikku!"
Pria paruh baya dari Snow Domain tertegun. Ia melirik Sang Leluhur klan Raksasa. Permintaan mayat seperti ini baru pertama kali diajukan.
"Kau bukan anggota Sekte Yin Mayat! Buat apa meminta mayat?" Sun Tai mendengus pelan siap berteriak.
"Lao Fu memiliki kegunaan sendiri!" Sang Leluhur klan Raksasa menatap tajam Sun Tai, bersikukuh dengan tegas.
Dia memang berguna, sebenarnya meskipun pemimpin Negara Snow Domain tidak meminta bantuannya untuk menyusun formasi, dia tetap akan diam-diam bertindak untuk membunuh Wang Lin ini.
Dia tahu nama asli Zeng Niu ini adalah Wang Lin.
Membunuh Wang Lin, Kompas Bintang hanyalah alasan untuk menutupi mata orang saja. Tujuan sebenarnya berasal dari pesan yang dibawa anggota klan yang dikirim ke Negara Zhao 500 tahun lalu untuk membuka koridor Medan Perang Luar Wilayah!
"Tian Ni, itu adalah harta karun yang bahkan Aliansi Kultivasi pun berebut. Jika klan Raksasaku bisa mendapatkannya dan mempersembahkannya ke Aliansi Kultivasi, pasti akan diberi identitas tingkat enam. Saat itu meninggalkan Planet Zhuque, mendirikan Planet Raksasa, sehingga cabang Raksasaku ini akan memiliki kualifikasi untuk mencapai Puncak Kekuasaan!
Tian Ni ini, dulu memang diperoleh oleh Wang Lin ini!" Berbagai pikiran Sang Leluhur klan Raksasa ini berlalu sekejap, pandangannya menunjukkan keteguhan. Hari ini, dia sama sekali tidak akan mengizinkan Wang Lin direbut orang.
Tahun itu, anggota klan Raksasa yang melaporkan hal ini segera dihukum mati olehnya. Jiwa orang itu disedot untuk diteliti, memastikan tidak ada kebocoran informasi. Karena jumlah orang yang mengetahui rahasia ini sedikit, demi menghindari kecurigaan, dia tidak gegabah membunuh semua saksi mata, melainkan memilih mencari Wang Lin secara diam-diam.
Meski tenaga gaibnya memiliki kemampuan supernatural, Wang Lin bagai menguap ditelan bumi. Planet Zhuque terlalu luas untuk pencarian. Berdasarkan petunjuk terakhir anggota klan itu, Wang Lin menghilang di celah Medan Perang Luar Wilayah.
Maka, dia pergi sendiri ke Medan Perang Luar Wilayah, menelusuri celah itu selama ratusan tahun, namun tetap tak menemukan jejak.
Perlahan, urusan ini disimpannya dalam hati menjadi penyesalan. Di pikirannya, Wang Lin pasti sudah menemui ajal total tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Kembali, Pusaka Tianyi menghilang tanpa bekas.
Namun, semua ini berubah setelah kemunculan Zeng Niu. Setelah Chi Hu kembali, terdapat hal yang mencurigakan dalam ucapannya. Dengan status sebagai Sang Leluhur, dia memaksa hingga akhirnya Chi Hu mengatakan kebenaran.
Orang ini segera curiga dalam hatinya. Setelah menyelidiki, dia langsung menemukan identitas asli Zeng Niu yang ternyata adalah Wang Lin dari masa lalu!
Begitu mengetahui hal ini, dia sangat gembira. Namun karena campur tangan Negara Zhuque, dia tak bisa bertindak langsung. Jika menarik perhatian Negara Zhuque, semuanya akan menjadi ilusif.
Meski demikian, dia diam-diam membantai utusan Negara Kultivasi Tingkat Empat di Negara Zhao yang mengetahui hal ini. Melalui ekstraksi jiwa, dia menemukan utusan itu tidak yakin sehingga tidak melaporkan informasi ini dulu. Dengan lega, dia menunggu kesempatan untuk menangkap dan membunuh Wang Lin.
Kebetulan saat itu, Li Yuanfeng dari Negara Snow Domain datang meminta bantuannya menyusun formasi untuk membunuh Zeng Niu. Sang Leluhur Klan Raksasa langsung setuju dan mengajukan syarat untuk mengambil kembali Kompas Bintang.
Dengan demikian, meskipun Negara Zhuque melakukan penyelidikan di kemudian hari, mereka hanya akan menemukan jejak ke Negara Snow Domain. Dia bisa mengambil kembali Tian Ni secara diam-diam tanpa ketahuan! Nantinya bahkan jika Wang Lin tewas, selama mayatnya utuh, dia bisa menggunakan Teknik Rahasia untuk melacak lokasi Tian Ni.
Mata Sun Tai menyipit, ia mendengus pelan. Tubuhnya bergerak kilat menuju lokasi Wang Lin.
Pria paruh baya dari Negara Snow Domain segera maju, menepuk kantong penyimpanannya dan mengeluarkan Lonceng Perunggu, bersiap menghalangi.
Sun Tai meraung: "Enyahlah!" Kekuatan sebesar murka langit menyebar liar dari dalam tubuhnya. Raut wajak pria paruh baya itu berubah drastis, langkahnya terhenti sejenak tanpa disadari.
"Berani-beraninya!" teriak Sang Leluhur klan Raksasa. Tinju kanannya tiba-tiba mengibas, menciptakan gemuruh dahsyat disertai pusaran hitam yang langsung menyambar ke arah Sun Tai.
Sun Tai menggerakkan jari-jari tangan kanannya membentuk mantra, mengarah ke peti mati yang melayang di udara. Seketika, tutup peti mati bergeser sedikit dan mayat kering langsung melesat keluar menuju Sang Leluhur klan Raksasa.
Memanfaatkan kesempatan ini, Sun Tai meraih tubuh Wang Lin dengan tangan kirinya. Dalam kondisi sangat lemah, Wang Lin terlihat pucat dengan mata terkatup rapat.
Tanpa bicara sepatah kata pun, Sun Tai berbalik dan melesat ke langit, masuk ke dalam celah dimensi yang hampir menutup itu.
Ekspresi pria paruh bagaia itu berubah-ubah antara gelap dan terang. Setelah ragu sejenak, akhirnya ia memilih tidak turun tangan.
Sang Leluhur klan Raksasa tentu tak mau membiarkan mangsa yang sudah di depan mata direbut orang. Dengan teriakan menggelegar, tubuhnya berderak-derak membesar hingga mencapai tinggi lebih dari sepuluh zhang. Kapak raksasa sebesar langit muncul di tangannya, diayunkan dengan gemuruh menggelegar.
Seberkas cahaya kapak raksasa menyambar seketika. Wajah Sun Tai berubah muram. Ia sudah lama tahu Klan Raksasa sulit dihadapi. Saat ini, tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menepuk ke depan.
"Gemuruh!"
Setelah ledakan dahsyat menggema, tubuh Sun Tai melesat keluar dari celah dimensi.
