Bab 402 Sang Leluhur Hancur

Kategori:Fantasi Penulis:Telinga Jumlah Kata:1741 Update:25/04/01 13:39:05
  Sang Leluhur klan Raksasa tertawa getir, Bendera Arwah Miliar ini bahkan bisa melawan kultivator Puncak Kekuasaan, apalagi dirinya. Meski kini kapak leluhur ada di tangannya, dengan tingkat kultivasinya mustahil mengeluarkan seluruh kekuatannya.   Sorot matanya berkilat, ia meneriakkan suara keras, kapak raksasa di tangannya tiba-tiba dilemparkan ke arah Wang Lin.   Kapak ini menghancurkan semua rintangan jiwa, secepat kilat, dalam sekejap mata telah menyelimuti tubuhnya.   Wang Lin memancarkan sorot mata tajam tanpa sedikitpun ketakutan. Saat kapak mendekat, Pedang Immortal telah menghadang di depannya.   "Bum!"   Darah segar kembali mengalir dari sudut bibir Wang Lin, tubuhnya mundur beberapa zhang. Sementara kapak itu terlempar dan mendarat di tanah seratus zhang jauhnya.   Wajah Sang Leluhur klan Raksasa pucat pasi, kegilaan memenuhi sorot matanya. Dengan tatapan penuh racun ke arah Wang Lin, ia mengangkat kedua tangan sambil menarik napas dalam-dalam. Jiwa Yuan Shen-nya bergetar hebat saat mengumandangkan suara berat: "Kemampuan supernatural bawaan!"   Alasan ia belum menggunakan kemampuan supernatural bawaan hingga kini adalah karena teknik ini, jika digunakan saat tubuh belum sepenuhnya diambil alih, akan menyebabkan kerusakan tak terbayangkan pada Jiwa Yuan Shen-nya. Bahkan sangat mungkin mengalami collapse total, yang sesungguhnya setara dengan bunuh diri.   Kemampuan supernatural bawaan hanya bisa digunakan tanpa bahaya setelah Tubuh fisik benar-benar melebur, karena kekuatan serangan balik yang besar akan diserap oleh Tubuh fisik. Meski sebagian tetap sampai ke Jiwa Yuan Shen, jumlahnya masih bisa ditahan.   Wang Lin memandang dengan dingin ke arah Sang Leluhur klan Raksasa, tanpa bicara lagi langsung menyentuh Bendera Arwah. Seketika, ribuan jiwa kembali menerjang seperti angin topan.   Sang Leluhur klan Raksasa ini harus dibunuh tanpa ampun oleh Wang Lin! Orang ini tahu rahasia Tian Ni miliknya, sama sekali tidak boleh dibiarkan hidup!   Seluruh langit seolah digeser oleh tangan tak kasatmata. Dalam sekejap mata, pusaran hitam raksasa muncul di atas Sang Leluhur klan Raksasa.   Pemandangan ini persis identik dengan kemampuan supernatural yang pernah digunakan musuhnya saat bertarung melawan Sun Tai yang dulu disaksikan Wang Lin.   Saat ini, jiwa-jiwa tak terhitung membungkus Sang Leluhur klan Raksasa, melakukan penyerapan. Di antara dengusan kesakitan yang berirama, sang leluhur tertawa terbahak-bahak dengan kegilaan yang jelas terpancar dari suaranya.   “Putar!”   Pusaran raksasa itu tiba-tiba berputar, seketika muncul daya tarik yang tak terbayangkan. Begitu daya tarik itu muncul, sebagian roh-roh di sekitar Sang Leluhur klan Raksasa langsung menjerit kesakitan dan tersedot masuk ke dalam pusaran.   Wang Lin merasakan daya hisap dahsyat menyelimuti seluruh tubuhnya. Tubuhnya tak terkendali melaju ke arah pusaran itu.   "Wang Lin, Lao Fu rela Jiwa Yuan Shen-ku collapse total asalkan bisa mengurungmu di angkasa!" teriak Sang Leluhur klan Raksasa. Ribuan roh di tubuhnya, terutama dua belas jiwa Bayi Yuan Ying, telah menerobos masuk dan gila-gilaan melahap Jiwa Yuan Shen-nya.   Tubuh fisiknya kini telah kehilangan daging dan darah. Jiwa Yuan Shen-nya pun hancur tak utuh.   Wang Lin dengan pandangan tetap tenang menoleh memandang Sang Leluhur klan Raksasa yang sedang tersedot pusaran. Senyum penuh makna mengembang di bibirnya. "Telan!" bisiknya lembut.   Begitu kata-katanya meluncur, kecepatan penyerapan jiwa tiba-tiba meningkat drastis. Sang Leluhur klan Raksasa mengerang kesakitan beberapa kali sebelum akhirnya Jiwa Yuan Shen-nya benar-benar collapse total, lenyap berantakan.   Demikianlah akhir riwayat seorang leluhur klan Raksasa.   Namun, kemampuan supernatural bawaan telah teraktifasi. Tubuh Wang Lin seketika tersedot masuk ke dalam pusaran. Di detik terakhir sebelum masuk, tangan kanannya menggerakkan semua jiwa untuk membentuk rantai jiwa raksasa yang mengunci tubuhnya erat-erat, melawan daya hisap pusaran.   Memanfaatkan momen perlawanan rantai jiwa, kedua tangan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya untuk mengaktifkan formasi yang telah dipersiapkan sebelumnya di lembah. Tiba-tiba daya hisap pusaran melonjak. Dengan geraman rendah, ia memanggil kembali semua jiwa. Tentu saja, kantong penyimpanan Sang Leluhur klan Raksasa tak luput dari jarahannya. Setelah menyimpan semua barang, Wang Lin merasakan daya hisap yang kian kuat hingga mustahil bertahan lebih lama.   Tiba-tiba matanya berkedip, pandangan mendarat di kapak raksasa yang berada 100 zhang jauhnya. Tangan kanannya terangkat menghantam udara, dari dalam kapak besar itu langsung muncul gelombang daya melawan.   Wang Lin mengeluarkan suara terkejut. Saat ini tubuhnya terseret pusaran, dengan cepat terhisap ke dalamnya. Wang Lin kembali mengangkat tangan kanannya, berseru rendah dengan mengerahkan seluruh energi spiritualnya: "Tarik!"   Dari dalam kapak itu kembali muncul perlawanan, hanya saja kali ini berhasil dicengkeram oleh Wang Lin dari jarak jauh, ditarik ke arah tubuhnya.   Daya perlawanan pada kapak semakin besar, berusaha melepaskan diri dari proses pengambilan Wang Lin.   Sorot mata Wang Lin berkilat, jari telunjuk tangan kirinya mengarah. Seketika beberapa roh ungu-emas melesat keluar, membungkus kapak itu dan cepat terbang mendekat.   Saat ini, separuh tubuh Wang Lin telah masuk ke dalam pusaran. Pada detik seluruh tubuhnya benar-benar tenggelam ke dalamnya, dia meraih kapak raksasa yang tertarik dan memasukkannya ke dalam kantong penyimpanan. Seluruh tubuhnya kemudian tersedot pusaran dan menghilang dari Planet Zhuque.   Tidak lama kemudian, pusaran itu menghilang.   Di permukaan tanah, hanya tersisa mayat Sang Leluhur klan Raksasa yang rusak tak karuan.   Sampai akhir hayatnya, dia tak sempat membebaskan segel untuk anggota keluarganya. Matanya hanya bisa menatap klan Raksasa merosot tajam.   Di angkasa luar Planet Zhuque, siluet Wang Lin tiba-tiba muncul. Wajaknya pucat pasi tanpa setetes darah.   "Kemampuan supernatural bawaan yang sangat kuat. Andai Sang Leluhur klan Raksasa ini mencapai Tahap Menengah Transformasi Bayi atau level Nascent Soul akhir, formasi pemberian Leluhur Duntian ini sama sekali tak akan mampu menahannya."   Wang Lin terdiam sejenak, menepuk kantong penyimpanan. Seketika Kompas Bintang melesat keluar. Ia duduk di atas Kompas Bintang, melesat dengan cepat menuju arah Planet Zhuque.   "Li Yuanfeng dan Sang Leluhur klan Raksasa sudah tewas. Pasti Negara Zhuque akan segera mengetahui hal ini. Prioritas sekarang adalah membantu Wan'er melewati Jalan Langit Samsara kedua."   Mata Wang Lin berkilat. Kecepatan Kompas Bintang semakin meningkat.   Dua minggu kemudian, Planet Zhuque terlihat di kejauhan. Dari jauh, planet ini terlihat sangat kecil. Di sampingnya ada planet yang lebih kecil lagi - tempat dimana Wang Lin pernah masuk secara tidak sengaja akibat kesalahan transmisi saat kembali dari dunia dewa.   Wang Lin merenung sejenak. Dengan satu gerakan pikiran, arah Kompas Bintang berubah menuju planet yang sedikit lebih kecil itu.   Kompas Bintang bagaikan meteor, menerobos masuk ke planet tersebut. Setelah menembus lapisan gelombang energi, Wang Lin langsung melihat deretan pegunungan tak berujung di bawahnya.   Di udara, Kompas Bintang telah kehilangan fungsinya. Wang Lin melompat turun, menggerakkan tangan kanannya untuk menarik kompas itu ke telapak tangan, lalu memasukkannya ke dalam kantong penyimpanan.   Siluetnya bergerak secepat kilat, menghilang di tempat dan muncul kembali lebih dari sepuluh ribu li jauhnya.   Energi spiritual di wilayah ini jauh lebih tipis dibanding Planet Zhuque, tersebar jarang-jarang dan mengandung banyak kotoran, tidak cocok untuk latihan pernafasan kultivator.   Sepanjang perjalanan Wang Lin tidak merasa asing sama sekali. Dengan kecepatan ekstrem, dalam sehari ia tiba di puncak pegunungan raksasa. Menggunakan Shen Shi-nya, ia langsung melihat formasi teleportasi di puncak gunung.   "Formasi ini masih utuh!" Wang Lin berhenti di depan formasi teleportasi kuno itu, menundukkan kepala untuk memeriksa sejenak.   Dulu saat meninggalkan dunia dewa, ia muncul di formasi ini saat tiba di sini. Demikian pula ketika pergi, ia menggunakan formasi yang sama.   “Aku telah membunuh Li Yuanfeng dan Sang Leluhur klan Raksasa. Ini pasti menarik perhatian. Lebih baik tidak kembali dulu, berlatih di sini selama beberapa tahun baru diam-diam pulang nanti.” Mata Wang Lin berkilat. Ia duduk bersila, tubuhnya limbung lalu terbelah menjadi dua——Tubuh asli dan tubuh kedua terpisah.   Tubuh asli itu memandang dingin. Kaki menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung melebur masuk ke dalam bumi, menyelam ke bawah.   Ukuran planet ini hanya sepersepuluh Planet Zhuque. Dengan tubuh Dewa Kuno Tiga Bintang milik tubuh asli, tekanan sepenuhnya bisa ditahan. Langsung memasuki titik pusat planet ini, duduk bersila bermeditasi di tengah magma inti bumi yang tak pernah padam, memulai latihan pernafasan dan penyerapan.   Wang Lin menepuk kantong penyimpanan. Seketika cahaya merah melesat keluar, berubah menjadi kapak besar di hadapannya.   Kapak ini memancarkan kilau merah, mengeluarkan aura pembunuh yang sulit dibayangkan. Wang Lin menatap kapak itu, terdiam sejenak. Shen Shi-nya bergerak, ingin meninggalkan jejak spiritual di atasnya. Namun, begitu Shen Shi-nya menyentuh kapak, langsung terpental dengan hebat oleh kekuatan dahsyat yang keluar dari dalamnya.   "Menarik!" Mata Wang Lin berkilat. Kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Yuan Shen-nya segera keluar dari tubuh. Menghadapi kapak raksasa, tiba-tiba dia membuka mulut lebar-lebar. Saat menghirup, kapak itu langsung bergetar halus, akhirnya berubah menjadi kilau merah dan ditelan bulat-bulat oleh Yuan Shen.   Di dalam Yuan Shen-nya sekarang terdapat dua benda: satu adalah Bendera Arwah Miliar, satunya lagi kilau merah yang merupakan wujud kapak ini.   Yuan Shen-nya segera kembali ke dalam tubuh.   "Pasti ada jiwa kapak di dalamnya. Aku tidak akan mengusirnya, tapi menekannya dengan bendera arwah dan menyempurnakannya dengan Yuan Shen. Mari kita lihat berapa lama jiwa kapak ini bisa bertahan." Wang Lin tertawa dingin sambil mengeluarkan kantong penyimpanan dari pelukannya.   Kantong penyimpanan ini adalah milik Sang Leluhur klan Raksasa.   Tangan kanannya mengusap di atasnya, meninggalkan Shen Shi-nya. Dengan sekali sapuan, isi di dalamnya segera terlihat di sorot matanya.   Di dalam kantong penyimpanan Sang Leluhur klan Raksasa, terdapat cukup banyak barang berharga. Untuk Giok Surgawi saja ada puluhan keping. Selain itu, ada juga beberapa batu spirit ekstrem.   Magic Treasure tentu ada beberapa, hanya saja semuanya memiliki kekuatan biasa-biasa saja, tidak ada yang terlalu menonjol. Bagaimanapun bagi klan Raksasa, tubuh mereka sendiri adalah senjata sejati, alat bantu eksternal jarang digunakan.   Namun, ada dua benda yang menarik perhatian Wang Lin.   Salah satunya adalah botol giok merah berisi cairan setengah botol yang bagai darah. Setelah mengendusnya, Wang Lin bisa memastikan ini memang darah. Saat memandang darah ini, tiba-tiba ia merasakan sensasi familiar seolah pernah melihatnya sebelumnya.   Botol giok ini disimpan terpisah di sudut kantong penyimpanan.   Memegang botol giok itu, Wang Lin merenung sejenak, tiba-tiba matanya berkilat. Ia teringat, tahun lalu saat membantai seluruh klan Teng di Negara Zhao, ia pernah menemukan benda serupa dari mayat Teng Yi.   "Benda ini mengandung setetes darah Dewa Kuno! Dengan darah ini dulu pernah kugunakan kemampuan supernatural klan Dewa Kuno!" Sorot mata Wang Lin menyala tajam.   "Meski Tubuh asliku telah menjadi Dewa Kuno melalui Gulungan Dewa Kuno, tapi ini murni hasil latihanku sendiri. Dulu hanya mewarisi ingatan Tu Si sang Dewa Kuno, tanpa mewarisi kekuatannya. Jadi banyak kemampuan supernatural yang tak bisa kugunakan. Benda ini, baik untuk diserap Tubuh asli maupun digunakan langsung, adalah harta tak ternilai. Berperang untuk mendapatkannya, bahkan dengan pengorbanan sebesar apapun, sungguh sepadan!"   Wang Lin menarik napas dalam-dalam, lalu dengan hati-hati menyimpan botol kecil itu ke dalam kantong penyimpanannya.