Sambil berkata, tangan kanannya menyentuh angkasa. Beberapa naga talisman langsung mengaum dan melesat cepat menuju ukiran kayu, menciptakan suara pecah angkasa yang menderu.
Para kultivator Zhao yang berkumpul di situ serentak mengangkat kepala, memandang tak berkedip ke ukiran kayu. Bagi mereka, benda ini merupakan harapan tertinggi sekaligus objek paling mulia Negara Zhao.
Ukiran kayu itu bergetar halus, memancarkan kilauan terang. Tiba-tiba, cincin cahaya menyebar darinya dan bertabrakan dengan kawanan naga talisman.
“Gemuruh!” “Gemuruh!”
Dentuman keras bergema, naga mantra seolah diterpa angin kencang. Mantra-mantra di tubuhnya seketika berkedip tak menentu, hingga akhirnya banyak yang meredup. Lebih dari separuh naga mantra langsung menghilang di antara langit dan bumi.
Naga mantra yang tersisa pun menyusut drastis ukurannya.
Para kultivator Negara Zhao yang menyaksikan ini, sorot mata mereka langsung memancarkan kegembiraan.
"Hm? Benda ini cukup menarik. Sayang jika dihancurkan." Mata anggota Suku Immortal Peninggalan itu berkilat. Tanpa basa-basi, tangan kanannya mengusap udara di depannya. Seketika, mantra-mantra bernuansa zaman kuno mulai bermunculan di angkasa.
Mantra-mantra itu berputar mengelilingi tubuhnya. Dengan langkah mantap, ia melangkah maju.
Ukiran kayu kembali berkilauan. Gelombang energinya yang menyebar menyentuh mantra-mantra di sekitar tubuh lawan, langsung bergetar hebat tak berdaya sebelum akhirnya menghilang.
Dengan satu langkah, orang dari Suku Immortal Peninggalan itu telah menyeberangi jarak dan tiba di samping ukiran kayu di puncak Gunung Hengyue. Tangannya yang besar meraih, hendak mencengkram ukiran kayu itu.
Cahaya pada ukiran kayu tiba-tiba menyilaukan, berpencar ke segala arah. Namun sorot merendahkan di mata orang Suku Immortal Peninggalan itu tak pudar. Ia mendengus pelan, tangan besarnya menekan keras pada ukiran kayu.
"Bahkan jika tuanmu datang sendiri, Lao Fu tetap akan menariknya sesuka hati!" Pria itu menggenggam ukiran kayu dalam genggamannya, memeriksanya sejenak lalu tertawa: "Benar-benar harta karun. Jika ada kesempatan di kemudian hari, Lao Fu ingin melihat junior yang meninggalkan ukiran ini."
Seluruh Sekte Jalan Langit di Gunung Hengyue terbeku dalam kesunyian. Para kultivator tetap membisu. Simbol yang selama ini bersemayam di hati mereka telah dihancurkan. Jalur akhir Negara Zhao seolah tak terelakkan.
“Atas dasar benda ini, Lao Fu tidak akan menyusahkan kalian. Mulai sekarang, kalian akan menjadi bawahan Suku Immortal Peninggalan kami. Ini pasti lebih baik daripada hidup di bawah Negara Zhuque.” Mata anggota Suku Immortal Peninggalan itu semakin dipenuhi ekspresi merendahkan, berbicara perlahan.
“Ukiran kayuku bukanlah benda yang bisa kau ambil.” Suara datar bergema perlahan dari angkasa, diikuti siluet dua sosok yang tiba-tiba muncul dari kekosongan.
Anggota suku itu berbalik kaget, menatap tajam ke belakang. Hatinya gemetar—bagaimana mungkin ada yang mendekat tanpa terdeteksi oleh tingkat kultivasinya?
Dua sosok yang muncul dari angkasa itu tak lain adalah Wang Lin dan Wang Zhuo.
Begitu mereka muncul, kultivator Negara Zhao di Sekte Jalan Langit langsung ada yang mengenali sosok Wang Lin.
“Leluhur!!!”
“Leluhur!!!”
Teriakan penuh gejolak memenuhi angkasa raya. Suara itu menggema begitu kuat, seolah-olah seluruh jagad raya hanya diisi oleh sorak itu semata.
"Leluhur..." Wang Lin tersenyum ringan, sedikit mengangguk.
Teriakan itu langsung meningkat kembali.
Orang Suku Immortal Peninggalan itu raut wajaknya sangat buruk, sorot mata meremehkan sebelumnya telah menghilang, digantikan oleh ketakutan mendalam.
"Tuan..." Ia membuka mulut hendak bicara, langsung dipotong Wang Lin.
"Kembalikan ukiran kayu milikku!" Suara Wang Lin meski datar, mengandung aura yang tak terbantahkan.
Wajak orang Suku Immortal Peninggalan itu muram. Ia tak bisa menembus tingkat kultivasi lawan. Sekilas seperti tahap akhir Transformasi Dewa, namun saat diamati, dalam tubuh lawan tersembunyi kekuatan aneh yang pernah ia dengar dari senior suku - tanda Tahap Transformasi Bayi kultivator.
Diam sejenak, tanpa bicara ia mengangkat tangan kanan. Ukiran kayu langsung dilemparkan melesat ke Wang Lin.
Saat Wang Lin mengangkat tangan hendak menangkap ukiran, sorot mata orang itu berubah dingin: "Fu, Ledakkan!"
"Seketika, ukiran kayu itu tiba-tiba dipenuhi mantra-mantra yang memancarkan cahaya redup, lalu meledak berkeping-keping dengan hantaman dahsyat.
Wang Lin tetap tenang, jari telunjuk tangan kanannya mengarah ke depan. Segala mantra yang meledak itu langsung terjebak dalam kekuatan tak kasat mata, terkompresi menjadi bola sebesar kepalan tangan yang mengambang di udara.
Dalam bola itu asap berpusar, memerangkap seluruh kekuatan hantaman dari ledakan diri mantra-mantra tersebut.
Raut wajah anggota Suku Immortal Peninggalan berubah drastis. Tak disangkanya serangannya bisa dinetralisir dengan mudah seperti itu.
"Transformasi Bayi..." gumamnya pahit. Tanpa basa-basi, ia berbalik dan berusaha melarikan diri. Dalam hatinya sudah jelas: melawan kultivator Tahap Transformasi Bayi mustahil dimenangkan, pasti berakhir dengan kematian.
"Sial, leluhur negara kultivasi tingkat tiga ini ternyata Monster Tua Bayi Yuan Ying, bagaimana mungkin aku mengalami hal seperti ini!" Hati orang dari Suku Immortal Peninggalan itu terasa pahit, hendak melarikan diri. Tiba-tiba langit gelap gulita, terdengar suara "ci-la", parit ruang kosong raksasa yang mampu melintasi angkasa muncul tiba-tiba di tempat ia mundur.
Orang Suku Immortal Peninggalan itu terkejut, tubuhnya tak bisa menahan diri untuk berhenti sejenak.
"Apa aku mengizinkanmu pergi?" Wang Lin menyapu sekilas pandangnya ke arah orang itu, tangan kanannya meraih ukiran kayu. Setelah meninggalkan Shen Shi barunya, ia melemparkan ukiran kayu itu hingga terbang jauh dan tenggelam ke dalam Gunung Hengyue.
"Tuan, sesuai perjanjian kita, negara kultivasi tingkat tiga ini telah kalian tinggalkan oleh Negara Zhuque sebagai ganti penundaan serangan kami ke negara kultivasi tingkat empat. Apakah Tuan hendak melanggar janji?" Kata orang Suku Immortal Peninggalan itu dengan raut wajak muram, berbicara perlahan.
Wang Lin mengerutkan kening, "Siapa yang membuat perjanjian dengan kalian? Zhu Que Zi?"
"Orang dari Suku Immortal Peninggalan itu tertegun, memandang Wang Lin sambil berkata: "Tuan sebagai kultivator tahap Bayi Yuan Ying, tentu tahu tentang Qian Feng. Perjanjian ini dibuat oleh Qian Feng atas nama Zhu Que Zi bersama Pewaris Suku kami."
"Qian Feng..." Pandangan Wang Lin mengeras. Nama ini pernah dia dengar dua kali: pertama dari mulut Liu Mei, kedua kali sekarang.
"Omong kosong!" Wang Lin berkata dingin. Tangan kanannya terangkat, menyentuh bola cahaya yang membekukan ledakan mantra. Seketika bola itu bergetar, lalu melesat sebagai bayangan menghampiri orang Suku Immortal Peninggalan.
Raut wajah pria dari Suku Immortal Peninggalan itu berubah drastis. Kedua tangannya menyatu di kening, memancarkan semburat hijau dari titik antara alis. Tanaman berdaun enam muncul tiba-tiba, menerjang keluar dari dahinya dan bertabrakan dengan bola cahaya.
"Bum!"
Anggota Suku Immortal Peninggalan itu terlempar mundur sambil muntah darah segar, namun tanaman di antara alisnya justru memancarkan semburat hijau yang semakin intens. Menghindari pertarungan, ia mengusap udara di depannya dengan tangan kanan dan segera memegang tongkat kayu ungu. Saat ujung tongkat menyentuh angkasa, gelombang energi berlapis-lapis muncul. Dengan lompatan, tubuhnya segera menyambar masuk ke dalam gelombang tersebut.
Tongkat kayu ungu itu merupakan cabang Pohon Samsara yang telah diproses dengan ritual rahasia suku tersebut, mampu menghubungkan dengan Pohon Leluhur Samsara untuk melakukan pergerakan teleportasi dalam skala luas di seluruh Planet Zhuque.
Wang Lin dengan pandangan tetap tenang mengangkat tangan kanannya, berbisik pelan: "Hisap!"
Berpusat pada radius 100 zhang (sekitar 333 meter) di sekitar anggota suku tersebut, lapisan awan memadat membentuk cincin cahaya raksasa yang dengan cepat terkompresi hingga hanya berdiameter tiga zhang (sekitar 10 meter).
Wajah anggota Suku Immortal Peninggalan itu dipenuhi kengerian. Gelombang energi yang berfungsi sebagai portal teleportasi di depannya kini kehilangan daya dan collapse total.
Tekanan aura yang dahsyat membanjir dari segala penjuru, sekejap mata telah mendarat di tubuhnya.
Perasaan putus asa yang belum pernah dialami memenuhi hatinya, sorot mata paniknya mengental, kedua tangan membentuk segel aneh menekan dada—dengan satu tarikan, sepuluh luka berdarah segera tercakar di dadanya.
Darah segar menyembur deras, langsung tanaman di antara alisnya menerjang keluar, menyerap darah dengan ganas dan tumbuh pesat. Hampir seketika, seluruh cincin cahaya selebar tiga zhang ini dipenuhi.
"Jika kau membunuhku, kekuatan mantra akan tertinggal di tubuhmu! Senior sukuku pasti akan membunuhmu!" Pria Suku Immortal Peninggalan itu berteriak dengan raut wajah garang, urat-urat hijau menonjol di wajah. Meski tanaman vitalnya telah dilepas, tekanan aura di sekeliling terus meremas tanpa henti, sama sekali tak tertahankan.
Dalam suara berderak-derak, cincin cahaya tiga zhang segera mengkerut menjadi satu zhang. Cabang-cabang tanaman tujuh daun yang menopang cincin cahaya satu per satu retak. Setiap kali satu cabang hancur, orang ini memuntahkan darah segar dan wajahnya semakin pucat.
Wang Lin tetap tenang, tersenyum: "Apakah aku belum cukup banyak membunuh anggota Suku Immortal Peninggalan? Kekuatan mantra yang kau maksud, apakah ini?"
Wang Lin menunjuk dada dengan tangan kanan. Seketika di belakangnya muncul lima gumpalan gas abu-abu yang berubah menjadi lima mantra abu-abu berkedip-kedip.
Saat mengalami Bayi Yuan Ying di Bulan Bintang, Wang Lin menemukan lima aliran gas abu-abu yang tersembunyi di titik akupuntur tubuhnya. Aliran ini justru memperlancar sirkulasi energi spiritual dalam tubuhnya.
Orang dari Suku Immortal Peninggalan itu menatap lima gumpalan gas abu-abu dengan wajah pucat pasi. Ia bisa merasakan aura Master Mantra Enam Daun pada gas tersebut, jelas-jelas merupakan hasil pembunuhan orang di depannya.
Wang Lin menyapu sekilas orang itu dengan tatapan datar. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, seketika cincin cahaya langsung mengkerut dalam skala besar. Si anggota Suku Immortal Peninggalan itu mendengus kesakitan beberapa kali. Seluruh batang tanaman enam daun dalam cincin cahaya retak semua. Akhirnya, seiring cincin cahaya yang menyusut cepat, tubuhnya langsung diremas paksa menjadi gumpalan daging dan darah.
Cincin cahaya menghilang. Gumpalan daging berubah menjadi debu, menghilang dalam kabut darah.
Dengan kekuatan Wang Lin saat ini, membunuh orang ini tanpa kesulitan. Bahkan tidak perlu menggunakan Magic Treasure. Bagaimanapun, Lapisan spiritualnya berbeda dengan kultivator Transformasi Dewa. Dalam dirinya, Lapisan spiritual telah mengandung energi surgawi.
Saat ini, dia sudah benar-benar menginjakkan satu kaki penuh ke Tahap Transformasi Bayi. Asalkan Giok Surgawi cukup, kapan saja bisa melakukan transformasi Yuanying.
Hanya saja, jumlah Giok Surgawi benar-benar terlalu langka.
Wang Lin menatap tempat kematian anggota Suku Immortal Peninggalan itu, pandangan penuh perenungan.
"Zhu Que Zi ternyata memiliki perjanjian dengan Suku Immortal Peninggalan, ini sungguh aneh... Belum lagi soal Qian Feng..." Kilatan tekad muncul di mata Wang Lin.
