Jaringan retakan seperti bekas luka muncul di kedua giok, semakin lama semakin banyak. Warna giok yang semula putih berubah menjadi kelabu mati.
Ketika aliran terakhir energi surgawi dari giok di depan Wang Lin terserap, dengan suara "krak", giok itu runtuh menjadi tumpukan debu yang membentuk gundukan kecil di tanah.
Giok di belakangnya pun mengalami nasib serupa, hancur menyusul giok pertama.
Rambut Wang Lin bergerak tanpa angin, terurai secara iblis. Energi dewa yang memancar dari seluruh tubuhnya puluhan kali lebih pekat daripada sebelumnya. Tekanan aura dahsyat menyebar dari dalam tubuhnya, membuat tujuh bendera kecil di sekeliling langsung gemetar tak tertahankan sebelum akhirnya dihancurkan dengan paksa.
Wang Lin perlahan mengangkat kepala dan berdiri, kilatan sinar tajam di matanya berangsur mereda menjadi tenang.
"Sudah sepertiga selesai..." Pandangan Wang Lin beralih ke Dun Tian yang sedang bermeditasi di sudut ruangan.
Dun Tian membuka mata dengan senyum, "Bagus! Ayo, Lao Fu akan ajakmu merebut Giok Surgawi. Ini adalah tradisi Sekte Lianhun. Meski Suku Immortal Peninggalan sedang berperang, tradisi kami tak boleh terhalangi!"
Dun Tian tertawa lebar. Tangan kanannya menyobek udara di depannya, langsung memunculkan pusaran hitam. Ia melangkah masuk tanpa ragu.
Senyum tipis mengembang di bibir Wang Lin sebelum ia menyusul masuk ke dalam pusaran tersebut.
Saat muncul, keduanya telah berada di angkasa luar gerbang sekte Lianhun. Dun Tian menyatukan kedua tangan di belakang punggung, di bawah kakinya tiba-tiba muncul awan putih yang mulai melaju ke depan.
Wang Lin mengikut dari belakang dengan tenang, jiwanya tenggelam dalam tubuhnya merasakan perubahan energi surgawi.
Saat ini, dalam tubuhnya energi spiritual hampir habis. Sebagian besar telah berubah menjadi energi surgawi. Dengan demikian, jumlah energi surgawi dalam tubuhnya semakin bertambah. Namun struktur tubuh seperti tulang, daging, meridian, dan lain-lain semuanya membutuhkan energi surgawi untuk proses pembekuan. Karena itu, masih diperlukan banyak Giok Surgawi untuk menyelesaikan perubahan Bayi Yuan Ying.
Di bagian barat negara Pilu terdapat rawa yang tak terlihat ujungnya. Ini adalah dunia sunyi yang mati dengan radius puluhan ribu li tanpa jejak manusia.
Tempat ini adalah surga bagi semua jenis serangga. Lingkungan rawa menghasilkan banyak ulat beracun, bahkan beberapa di antaranya tidak berani diusik oleh kultivator sekalipun.
Di sini, sering terlihat gerombolan cacing yang begitu padat membelah angin. Mereka adalah penguasa wilayah ini.
Di rawa-rawa juga terdapat makhluk iblis lain yang sarat racun mematikan. Namun dibandingkan cacing-cacing itu, mereka masih kalah. Hampir sepanjang waktu, makhluk-makhluk ini bertahan hidup di dalam lumpur, jarang muncul ke permukaan.
Seluruh Pilu, kecuali orang biasa, setiap cultivator tahu: rawa barat sama sekali tak boleh dimasuki. Bukan karena medan berbahaya, melainkan karena itu adalah gerbang sekte Aliran Sesat Zhimo.
Aliran Sesat Zhimo hidup dan berkembang di wilayah rawa ini.
Sekte ini cukup unik. Mereka tidak memiliki Aula utama konvensional. Hampir seluruh strukturnya tersebar secara terpisah-pisah di seantero rawa luas ini.
Di dalam rawa, terdapat beberapa area yang meskipun tidak luas, namun tidak mudah tenggelam dan bisa dihuni. Murid-murid Aliran Sesat Zhimo tinggal di area-area ini, tersebar jarang-jarang hampir di seluruh wilayah rawa.
Murid Aliran Sesat Zhimo umumnya tidak memiliki ikatan persaudaraan yang erat antar sesama anggota sekte. Kebanyakan berlatih kultivasi secara mandiri. Teknik kultivasi sekte ini adalah teknik kultivasi serangga, memanfaatkan banyaknya populasi serangga beracun di rawa yang memberikan kemudahan dalam proses latihan mereka.
Pada suatu hari, di langit area pinggiran rawa muncul dua siluet. Keduanya terdiri dari satu tua dan satu muda. Yang tua mengenakan Jubah Hitam dengan rambut memutih, tubuhnya nyaring seperti tulang terbungkus kulit. Orang ini menyatukan kedua tangan di belakang punggung dengan pandangan dingin, mengeluarkan hawa yang membuat semua serangga beracun di sekitarnya lari ketakutan.
Di sebelahnya, terdapat seorang pemuda. Orang ini mengenakan jubah putih dengan rambut diikat ke belakang secara santai. Meski tidak tampan, ia memancarkan aura yang tidak biasa, terutama pada matanya yang hitam putih bersih tanpa noda. Satu pandangan saja bisa menembus hati.
Keduanya tak lain adalah Dun Tian dan Wang Lin.
Dun Tian jelas sudah sangat familiar. Ia langsung membawa Wang Lin ke sini. Memandangi rawa luas di bawahnya, Dun Tian berkata: "Zeng Niu, meski orang Aliran Sesat Zhimo ini sembunyi-sembunyi, ketahuilah murid-murid mereka itu reinkarnasi tikus. Dulu Guruku membawaku ke sini, Giok Surgawi yang kami rebut hampir tiga kali lipat dari sekte biasa."
Setelah berkata, dia segera meraih udara dengan tangan kanannya. Seketika, Bendera Arwah Miliar muncul di genggamannya. Bendera sepanjang tiga zhang ini begitu dipegang, aura Dun Tian langsung berubah total. Menatap rawa luas di bawahnya, dia mengibaskan bendera jiwa dengan tangan kanan. Seketika, jiwa-jiwa dari dalamnya melesat keluar, menyapu segala penjuru. Saat itu juga, langit dan bumi berubah warna, bintang-bintang berputar.
Terlihat seluruh area di langit, bumi, dan segala penjuru telah dikelilingi jiwa-jiwa. Suara tangisan hantu dan lolongan serigala, jeritan memilukan yang memekakkan telinga, berubah menjadi gelombang suara setajam serangan Magic Treasure. Bergemuruh, energi itu menyebar ke sekeliling.
Lebih dari sepuluh roh-roh ungu-emas yang muncul langsung mengaum, wajah mereka memancarkan kilau kegembiraan. Tanpa menunggu perintah, mereka langsung menerjang. Terlihat serangga-serangga beracun bagai bertemu predator alami, berpencar secara liar.
Dun Tian mata berkilat, meraung: "Tikus-tikus Aliran Sesat Zhimo, Kakek Dun Tian dari sekte Lianhun datang! Patuhi aturan lama, segera persembahkan Giok Surgawi!"
Wang Lin mendengar ini tak bisa menahan tawa. Ucapan Dun Tian cukup menghibur, rupanya merampas giok orang punya aturan tersendiri?
Wang Lin tidak tahu, sekte Lianhun memang terkenal kejam. Dulu saat Shifu membawa Dun Tian ke sini, kalimat yang diucapkan sama persis. Konon guru dari gurunya juga menggunakan kata-kata serupa.
Singkatnya, memang ada aturan baku dalam tradisi ini.
Tiba-tiba dari rawa terdengar raungan marah. Dua siluet manusia melesat seperti kilat. Jiwa-jiwa yang mencoba menghalangi langsung terhempas mundur dengan paksa oleh aura keduanya.
Namun keduanya masih memiliki pertimbangan, tidak melukai jiwa-jiwa tersebut, hanya memaksa mundur saja.
“Dun Tian si tua, Giok Surgawi sudah habis!” Salah satu dari mereka yang seluruh tubuh mengenakan jubah besar ungu-merah dengan dua lipan merah darah melilit di telinga segera berteriak.
Orang satunya adalah seorang nenek. Perempuan ini mengenakan pakaian kain rami, wajahnya meski berkeriput tapi matanya sangat berkilau. Ia batuk kering menyela pria berbaju ungu-merah itu, menatap Dun Tian dengan suara berat: “Dun Tian si tua, kali ini Giok Surgawi tak bisa kami berikan. Saat Suku Immortal Peninggalan menyerbu sebelumnya, nenek ini terluka parah dan menggunakan Giok Surgawi untuk penyembuhan hingga kini baru pulih separuh. Demi masa depan, tak bisa kami serahkan.”
Dun Tian mengeraskan pandangannya ke arah nenek itu, tangan kanannya menusuk di antara alis. Aura kematian yang sebelumnya ditekan di separuh jalan tiba-tiba menyembur keluar, suaranya parau: “Yan Hong, Umurku tersisa kurang dari dua tahun.”
Nenek itu tertegun, raut wajaknya berubah sedikit.
Lelaki berjubah Ungu-Merah itu juga terlihat muram, bergumam: "Sekte Lianhun kalian ini memang sekumpulan orang gila! Memanfaatkan sisa umur yang tinggal sedikit, sama sekali tak takut mati, nekat merampas Giok Surgawi orang dengan Bendera Arwah Miliar secara paksa..."
Dun Tian tertawa terbahak-bahak: "Benar! Lao Fu sisa umurnya kurang dari dua tahun, sudah pasti tak takut mati. Hari ini, berikan Giok Surgawi padaku - aku pergi. Tak diberikan? Lao Zi juga tak akan bertarung. Tapi semua serangga beracun di rawa ini akan gue habisi sampai punah!"
Sesosok tua berjubah panjang Ungu-Merah itu mengeluarkan tawa getir siap berucap, namun disela oleh batuk kering si nenek: "Dasar tua bangka, buat apa sampai segitunya? Jika kau nekat turun tangan, selain sekte Lianhunmu akan jadi sasaran balas dendam kami berdua, tentang junior di sampingmu ini - bisa ku pastikan dengan tegas: pasti mati tanpa ampun."
Wang Lin tersenyum ringan, tangan kanannya menunjuk ke angkasa. Seketika, Pedang Immortal melesat keluar dari kantong penyimpanannya. Dengan sapuan cahaya pedang yang meraung melintas, pada serangan ini Wang Lin menyisipkan sedikit energi surgawi. Meski belum sepenuhnya mencapai tahap Bayi Yuan Ying, dia masih bisa menggunakan secercah energi tersebut.
Pedang Immortal tentu membutuhkan energi surgawi untuk diaktifkan. Setelah terisi energi ini, pedang tiba-tiba memancarkan kilau keemasan yang menyilaukan. Sebuah aura surgawi tiba-tiba menyebar darinya. Dengan sapuan cahayanya yang secepat kilat, pancaran pedang itu menghujam bak membelah langit dan bumi.
Raut wajah lansia itu berubah drastis. Tangannya dengan gesit meraih kantong penyimpanan, mengeluarkan cangkang kura-kura yang segera dilemparkannya untuk menahan cahaya pedang.
"Bum!"
Dentuman dahsyat menggema. Cangkang kura-kura itu langsung retak berantakan menjadi abu. Bersamaan dengan itu, cahaya pedang juga terhalau dan menghilang sepenuhnya.
Wajah lansia itu menjadi sangat muram. Pria tua berjubah Ungu-Merah di sampingnya juga mengubah raut wajah, tatapan mereka tertancap pada Wang Lin.
“Kedua tuan, apakah hari ini aku benar-benar pasti mati?” Wang Lin berkata dengan nada datar perlahan.
“Siapa kau!” Lansia itu berkata dengan suara berat. Kekuatan pedang tadi mengandung energi surgawi, hal ini tidak mengejutkannya. Sebenarnya sejak awal kemunculannya, dia sudah merasakan tingkat kultivasi Wang Lin berada di antara tahap Transformasi Dewa dan Bayi Yuan Ying.
Terhadap kultivator level seperti ini, dia tidak menganggapnya berarti. Tapi sekarang, sama sekali tidak disangkanya, orang di hadapannya ternyata memiliki Harta Surgawi!
Senjata kultivasi yang digerakkan oleh energi spiritual, apapun tingkatan kualitasnya, disebut sebagai Harta Rohani.
Demikian pula, senjata kultivasi yang digerakkan oleh energi surgawi disebut sebagai Harta Surgawi.
Yang disebut Harta Surgawi adalah senjata yang bisa sepenuhnya menahan aliran energi surgawi, mampu mengeluarkan kekuatan energi surgawi secara sempurna. Jenis senjata seperti ini tidak umum ditemui di Dunia Kultivasi. Umumnya, seorang kultivator tahap Bayi Yuan Ying seumur hidupnya selain mengejar tahap Puncak Kekuasaan, sebagian besar usahanya adalah untuk mendapatkan sebuah Harta Surgawi.
Meski sama-sama kultivator tahap Bayi Yuan Ying, perbedaan antara yang memiliki Immortal Treasure dan tidak sangat besar. Dengan Immortal Treasure, seseorang memiliki senjata yang bisa memaksimalkan energi surgawi. Tanpanya, penggunaan energi surgawi hanya terbatas pada beberapa ilmu supernatural, yang akhirnya tetap lebih lemah.
Selain itu, ada pula jenis harta magis yang berada di antara Spiritual Treasure dan Immortal Treasure. Meski tidak bisa memaksimalkan energi surgawi, harta ini masih bisa dikontrol dengan energi surgawi untuk meningkatkan kekuatan, puluhan kali lipat lebih kuat daripada menggunakan energi spiritual. Harta jenis ini disebut Pseudo Immortal Treasure.
Bendera Arwah Miliar dan Bendera Larangan termasuk dalam kategori ini.
