Di bagian timur Benua Zhuque, kabut hitam yang tak putus-putusnya menyelimuti, barisan demi barisan anggota Suku Immortal Peninggalan sedang berdatangan dari segala penjuru ke lokasi ini.
Di pusat kabut hitam tersebut, ribuan anggota suku tersebut duduk bersila sambil melantunkan mantra iblis, memacu kekuatan mantra dalam tubuh mereka. Simbol-simbol magis itu meninggalkan tubuh jasmani, berkumpul dan berputar-putar dengan kecepatan ekstrem mengelilingi area.
Kecepatannya mencapai tingkat tertinggi, lingkaran demi lingkaran merambat ke atas.
Setiap dua shichen, ketika kekuatan mantra dalam tubuh anggota suku habis total, mereka mundur dan digantikan kelompok baru untuk melanjutkan ritual mantra tersebut.
Proses ini berlangsung selama beberapa bulan. Pada suatu hari, muncul seorang pria paruh baya dari Suku Immortal Peninggalan yang mengenakan jubah abu-abu. Hampir tak ada pola rune di seluruh tubuhnya, kecuali sebuah cap daun ungu di pipi kiri yang sesekali memancarkan cahaya keunguan.
Ia berdiri memandangi kerumunan anggota suku di pusat area, sorot matanya menyiratkan perenungan.
Di belakangnya, mengikuti tiga orang tua. Hawa yang dipancarkan ketiganya persis sama dengan pria tua bungkuk berempat daun yang pernah mengejar Wang Lin dahulu.
"Tuan Wu Zu, Shichen sudah tiba. Di Pohon Roh Leluhur, Tuan Si Zu juga telah memulai ritual," ucap salah satu orang tua itu dengan penuh hormat.
Pria paruh baya itu mengangguk ringan, "Pohon Roh Leluhur adalah pengorbanan nyawa Xu Zu, menggunakan tubuh fisik untuk menghancurkan Segel Lima Pedang. Kali ini kita tak boleh gagal."
"Empat pohon Roh Leluhur cabang telah mengelilingi Benua Zhuque. Kali ini, Negara Zhuque pasti hancur!" Sorot mata orang tua itu menunjukkan sedikit kegembiraan, tapi kemudian ia ragu-ragu: "Lima Leluhur, bagaimana dengan Leluhur Kedua..."
Pria paruh baya itu mengerutkan kening, "Jangan pedulikan dia. Sudah terlalu lama di Negara Zhuque, pemikirannya mulai berbeda dengan kita. Hmph! Kalau bukan karena campur tangannya, dalam perang beberapa tahun lalu kita sudah bisa menghapuskan Negara Zhuque."
"Kristal Xiuxing Zhijing milik Negara Zhuque itu, aku tidak percaya benda itu memiliki kekuatan sehebat yang dia katakan!"
Orang tua itu menyetujui dan tidak berbicara lagi.
"Orang-orang Sekte Yin Mayat sudah datang." Pria paruh baya itu berbalik memandang ke kejauhan.
Di sebelah timur Benua Zhuque, sebuah peti mati raksasa sepanjang puluhan zhang meluncur cepat dari kejauhan. Di atas peti mati itu duduk tiga orang berambut putih. Selain orang pertama yang memiliki tingkat kultivasi tahap awal Transformasi Bayi, dua lainnya berada di tahap akhir Transformasi Dewa.
Tiga orang duduk di atas peti mati, kecepatan ekstrem. Dalam sekejap mata, mereka sudah tiba di luar kabut hitam. Beberapa mantra berkilat-kilat dalam kabut hitam, sebuah hambatan muncul menghalangi peti mati masuk.
Sesepuh Sekte Yin Mayat yang berada di tahap awal Transformasi Bayi itu matanya berkilat, berkata dengan datar: "Lao Fu adalah Sesepuh Planet Zhuque dari Sekte Yin Mayat. Dua orang di belakangku adalah pelayan kepala penjaga mayat. Mohon Suku Immortal Peninggalan membuka formasi mantra."
Mantra dalam kabut hitam kembali berkilat, sebuah koridor muncul. Peti mati raksasa Sekte Yin Mayat itu segera melaju masuk.
Di ruang pusat kabut hitam, peti mati berhenti. Sesepuh Sekte Yin Mayat yang berada di tahap awal Transformasi Bayi itu melompat turun ke permukaan tanah.
Di depannya berdiri pria paruh baya dan tiga Master Mantra Daun Delapan.
"Elder Sima, Lao Fu telah lama menunggu," ujar pria paruh baya itu dengan tenang.
Sesepuh Sekte Yin Mayat itu tertawa terkekeh, "Di perjalanan kami menemui beberapa hambatan, jadi agak terlambat. Selain mengantarkan mayat ini, Lao Fu juga punya kabar untuk Suku Immortal Peninggalan."
Pria paruh baya itu memandang dengan tenang ke arah Sesepuh Sekte Yin Mayat, menunggu kelanjutan perkataan lawannya.
"Zhu Que Zi pergi ke Sekte Lianhun, bertarung dengan old ghost Dun Tian, berusaha merebut Bendera Arwah Miliar!" Mata Sesepuh Sekte Yin Mayat berkilat, berkata dengan ekspresi ambigu.
Raut wajah pria paruh baya tetap tenang, tersenyum lembut bertanya: "Bagaimana hasilnya?"
"Itu tidak diketahui. Tapi menurut pemahaman sekte kami tentang Zhu Que Zi, dia tidak pernah bertindak tanpa persiapan. Pasti ada 80 persen peluang keselamatan. Kalian Suku Immortal Peninggalan harus waspada!" Sesepuh Sekte Yin Mayat tertawa terbahak.
Tidak ada perubahan pada wajak pria paruh baya. Saat hendak berbicara, tiba-tiba raut wajaknya berubah drastis. Kepalanya menoleh ke utara Benua Zhuque, ke arah Negara Pilu. Di sana, dia merasakan hawa mengerikan yang membuatnya gemetar.
……
Sakit perih pada Jiwa Yuan Shen - perasaan yang sudah lama dilupakan Zhu Que Zi. Saat ini, seolah dia kembali ke masa sebelum menjadi Phoenix Vermilion, menghadapi teror murka langit seperti saat berhadapan dengan generasi sebelumnya Zhu Que.
“Tuan siapa?” Zhu Que Zi yang pernah lama menduduki posisi tinggi ini segera menekan rasa terguncang sementara, dengan wajah masam bertanya.
Seberkas pendar tujuh warna berkelebat, siluet Wang Lin muncul di udara. Rambutnya yang panjang berkibar tanpa angin, menampakkan hawa iblis yang mencapai tingkat Ekstrem.
Seluruh tubuhnya memancarkan cincin cahaya biru tua, hawa dingin Yin Han yang mampu membekukan langit-bumi menyebar dari tubuhnya.
Wang Lin saat ini telanjang bulat, kulitnya memancarkan kilau kristal. Sorot matanya yang tak lagi hitam putih itu kini dipenuhi aura jahat.
Mata Qian Feng memang juga beraura jahat, namun jika dibandingkan dengan Wang Lin saat ini, bagai bulan purnama dan kunang-kunang yang tak berarti.
Dalam sorot mata Wang Lin, aura jahat ini hanya mewakili satu karakter: Brutal!
"Liar, sangat liar, luar biasa liar. Itu adalah kesombongan yang menganggap diri sendiri sebagai penguasa langit dan bumi. Itu adalah kegilaan yang tidak menganggap siapapun dan melanggar segala hukum."
Ia menyapu pandangan sekilas ke arah Zhu Que Zi. Sorot mata ini, lebih terang beberapa kali lipat daripada kilat.
Tubuh Zhu Que Zi terguncang. Saat ini, ia seolah benar-benar kembali ke masa lalu ketika menghadapi generasi sebelumnya Zhu Que Zi, perasaan jiwa yang terguncang hebat. Kakinya langsung gemertak mundur beberapa langkah, keringat dingin pertama kali dalam ribuan tahun mengucur di dahinya.
"Kau... kau ini Wang Lin? Tidak, kau bukan Wang Lin. Tuan sebenarnya siapa?!" Zhu Que Zi menarik napas dalam-dalam, menunjukkan keterkejutan yang disembunyikan sangat dalam di sorot matanya.
"Gue nanya ke lo, lo ini generasi keberapa Zhu Que!" Kalimat penuh kesombongan itu keluar dari mulut Wang Lin, suara ini mengandung tekanan yang memaksa untuk dijawab.
Dun Tian memandang takjub pada pemandangan di depannya, menatap Wang Lin, perasaan asing yang pekat muncul di hatinya. Waktu kontaknya dengan Wang Lin tidak sebentar, namun saat ini dalam sekali pandang dia langsung tahu: orang di hadapannya ini pasti bukan Wang Lin.
Wang Lin takkan mungkin memiliki hawa mengerikan seperti ini, memiliki kesombongan yang begitu angkuh menguasai langit-bumi, tak mengenal hukum. Hawa dan kesombongan seperti ini hanya dimiliki oleh Monster Tua yang telah berlatih kultivasi selama ribuan tahun.
Zhu Que Zi berniat tak menjawab, namun kali ini dia tanpa sadar berkata: "Generasi ke-14 Zhu Que..." (Sebelumnya tertulis generasi ke-8, ada kesalahan, kemudian direvisi.)
Wang Lin diam sejenak, menyapu sekilas Zhu Que Zi dengan tatapan dingin, berkata: "Atas nama Ye Wu You, gue hari ini tidak membunuhmu. Enyahlah."
"Ye Wu You?" Dun Tian tertegun, nama ini sangat asing baginya, belum pernah didengar sama sekali.
Namun Zhu Que Zi, setelah mendengar nama itu, raut wajahnya berubah drastis seperti belum pernah terlihat sebelumnya. Tubuhnya segera mundur beberapa zhang, teror di wajaknya tak lagi bisa disembunyikan, langsung terpapar jelas.
"Kau..." Zhu Que Zi menarik napas tajam, bagai disambar kilat, tubuhnya gemetar tak terkendali. Pandangannya ke arah Wang Lin tak lagi hanya berisi kengerian, tapi juga ketakutan yang mendalam.
Ye Wuyou, nama ini hanya diketahui oleh para Zhu Que Zi dari generasi ke generasi di seluruh Planet Zhuque. Orang luar sama sekali tidak mengetahuinya. Bahkan para leluhur sektarian dari masa lampau pun tak ada yang tahu nama ini, mereka hanya mengenal seseorang dengan julukan kultivasinya: Zhu Que Zi!
Ye Wuyou, itulah nama asli Zhu Que generasi pertama!
Zhu Que Zi memandang lingkaran-lingkaran cincin cahaya biru yang menyebar dari tubuh Wang Lin. Pengetahuan rahasia para Zhu Que Zi sepanjang generasi langsung berputar di pikirannya, hingga akhirnya terkunci pada satu identitas.
Pada saat ini, ketakutan Zhu Que Zi semakin memuncak. Tanpa ragu sedikit pun, ia segera membungkuk dalam-dalam ke arah Wang Lin dengan penuh hormat dan berkata dengan ekspresi pahit: "Hormat pada Sang Leluhur, junior akan segera pergi!"
Sambil berkata demikian, ia buru-buru mundur.
Dun Tian menyipitkan matanya yang berkilat, segera membentak: "Tinggalkan jiwa keempat!"
Langkah Zhu Que Zi terhenti, sorot matanya memperlihatkan pergolakan batin. Dengan gerakan tajam ia berbalik memandang Wang Lin.
Sorot mata Wang Lin memancarkan melankoli kenangan: "Dulu Ye Wuyou pernah berjasa besar padaku. Cukup! Kebutuhanmu akan jiwa keempat ini juga untuk melawan Suku Immortal Peninggalan. Kuizinkan pinjam selama tiga tahun, kembalikan padaku setelahnya."
Dun Tian panik hendak protes, namun seketika tercekat oleh sekilas pandangan Wang Lin. Dalam sorot mata itu tak tersisa sedikit pun keakraban, hanya hawa asing yang mengancam - seolah satu kata lagi akan membuatnya musnah tanpa ampun.
Jiwa Dun Tian gemetar, tak berani melanjutkan pembicaraan.
Zhu Que Zi menghela napas lega. Seandainya lawannya memaksa mengambil jiwa keempat ini, ia benar-benar tidak tahu harus memilih apa. Sangat mungkin ia harus bertarung dengan lawannya, namun melawan orang legendaris itu dalam pertarungan, ia sama sekali tidak memiliki kepercayaan diri.
Zhu Que Zi menyatukan tinju, lalu berbalik hendak pergi.
Sorot mata Wang Lin memancarkan kesombongan, ia mengejek: "Karena sudah menebak identitas gue, tentu kau juga tahu aturan gue. Kau, mau pergi begitu saja?"
Zhu Que Zi diam. Ia mengangkat tangan kanan, menghujamkan tangan kiri ke bawah. Dua jari terputus, darah segar mengalir. Ia menatap Wang Lin: "Ini kelalaian junior. Dua jari cukup?"
Wang Lin menggelengkan kepala, berkata dengan angkuh: "Tinggalkan satu lagi!"
Zhu Que Zi menggigit gigi, menghujamkan tangan kiri lagi. Sebuah jari tambahan terpotong, wajahnya pucat pasi sambil menatap Wang Lin.
"Enyahlah!" seru Wang Lin dengan nada bengis.
Zhu Que Zi segera pergi tanpa menoleh, dalam sekejap berubah menjadi cahaya panjang, menghilang di antara langit dan bumi.
Di 100.000 li ke luar, Zhu Que Zi mengatupkan rahangnya erat, mengarah ke langit dan mengaum keras.
"Zhu Que generasi kedua, bagaimana mungkin dia masih hidup, bagaimana mungkin masih berada di Planet Zhuque, bagaimana mungkin!!! Dulu Zhu Que generasi ketiga mengakalinya, memanggil kultivator dari luar wilayah, tapi orang ini ternyata tidak mati!!!"
Saat terus mengaum dan terbang melintasi langit Negara Zhuque, tubuhnya tiba-tiba berhenti. Ia menoleh ke arah Negara Pilu, ekspresi marahnya berubah menjadi kecurigaan.
"Tidak masuk akal, menurut deskripsi literatur tentang karakter Zhu Que generasi kedua, dia pasti tidak akan berbelas kasihan... Jangan-jangan dia baru bangkit dari tidur dan tadi hanya berpura-pura kuat?"
