Suara jeritan lemah berdatangan dari kejauhan di belakangnya, disusul gelak tawa gembira yang meski tanpa kata, namun jelas mengandung satu kalimat di telinga Wang Lin:
"Ada yang mau main bersamaku..."
Wang Lin raut wajaknya muram, ia melihat butiran di tangannya. Shen Shi menyapu sekilas, ada hambatan yang mencegah Shen Shi masuk. Wang Lin mengerutkan kening, energi surgawi dalam tubuhnya berputar. Shen Shi seketika melebur dengan energi surgawi, berubah menjadi kesadaran dewa. Sekali sapuan, jerat larangan pada butiran langsung hancur, masuk langsung ke dalamnya.
Saat Shen Shi-nya masuk ke dalam butiran, suara mirip kaca pecah menggema di benak Wang Lin. Retak halus muncul di permukaan butiran, nyala api hijau terpantul di telapak tangannya.
Memandang nyala api ini, tubuh Wang Lin bergetar hebat.
"Jiwa!"
Ini adalah jiwa seorang manusia biasa. Di dalamnya terkandung sedikit atribut api. Pemilik jiwa ini tak bisa mempelajari seni immortal, hanya akan menjadi orang biasa selamanya.
“Tanah gosong itu seluruhnya terdiri dari butir-butir ini. Setiap butir merupakan sebuah Jiwa. Di dalamnya, pastilah semua adalah Jiwa orang biasa yang tidak bisa berlatih seni immortal. Anak kecil itu adalah gabungan dari tak terhitung Jiwa yang melebur menjadi satu entitas spiritual... Pantas saja kekuatan Pedang Immortal tak mampu menghancurkannya.”
Raut wajak Wang Lin semakin muram. Ia memperhatikan sedikit percikan api hijau itu, lalu memasukkannya kembali ke dalam butir. Saat Jiwa itu masuk ke dalam butir, retakan pada butir tersebut segera menarik diri dan pulih seperti semula.
Tangan kanannya diayunkan ke depan. Butir yang telah terbebas dari ikatan itu segera melesat pergi, menuju area tanah gosong di kejauhan.
“Situ Nan pernah mengatakan bahwa Jiwa-Jiwa ini berada di dalam Kristal Xiuxing Zhijing. Mengapa baru saja memasuki tempat ini, aku sudah menemukan Jiwa... Mungkinkah Jiwa-ku juga berada dalam makhluk hidup semacam ini...”
Wang Lin mengerutkan keningnya, lalu melanjutkan penerbangan ke depan.
Di dalam Makam Zhu Que yang sangat luas, setelah menjauh dari daerah tanah gosong, Wang Lin melesat dengan kecepatan tinggi menuju satu arah yang dipastikannya.
Topografi Makam Zhu Que tidak berbeda dengan dunia nyata, tetap memiliki gunung dan sungai. Konsentrasi energi spiritual di sini luar biasa pekat, berkali-kali lipat lebih kuat dari dunia luar. Bahkan formasi pengumpulan spiritual dari berbagai sekte pun jarang mencapai efek seperti ini.
Tiga hari kemudian, siluet Wang Lin berubah menjadi meteor yang melesat di ketinggian rendah. Tanpa henti selama tiga hari, ia terus terbang ke kedalaman dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namun meski telah menyebarkan Shen Shi-nya tanpa henti selama tiga hari, batas wilayah ini tetap tak terdeteksi. Kini ia terbang di atas dataran yang dipenuhi hamparan rumput hijau tak berujung.
Dalam tiga hari itu, tidak satu pun kultivator terlihat olehnya!
Saat sedang terbang, tiba-tiba ekspresi Wang Lin berubah. Ia menoleh ke belakang dan melihat dua cahaya panjang bagai kilat melesat dari ufuk, mengaum mendekat. Di dalam cahaya tersebut terdapat sepasang kultivator pria dan wanita. Keduanya langsung berhenti begitu melihat Wang Lin dari kejauhan.
Mata Wang Lin berkilat. Dalam tubuhnya, hati mengikuti kehendak, menutupi tingkat kultivasinya hingga terlihat seperti kultivator yang baru mencapai Transformasi Dewa.
Dua Shen Shi menyapu sekilas, menjelajahi Wang Lin. Keduanya tampak merasa lega lalu mulai terbang perlahan ke arah Wang Lin.
Pada jarak ratusan zhang dari Wang Lin, keduanya berhenti. Secara lahiriah, mereka terlihat masih muda. Pria itu mengenakan baju biru kehijauan yang agak lusuh, dengan beberapa noda darah menghitam di beberapa bagian. Pada lengan bajunya terdapat pola aneh yang jelas merupakan lambang sekte tertentu.
Adapun perempuan itu, penampilannya agak sulit dipandang. Di wajahnya terdapat begitu banyak lubang kecil yang padat. Jika orang biasa melihatnya di malam hari, pasti akan mengira dia hantu.
Meski wajahnya tidak cantik, postur tubuh perempuan ini cukup memikat. Ia mengenakan gaun putih transparan yang sangat bersih. Jika tidak melihat wajahnya, masih ada daya tarik tertentu.
Berdua berhenti di jarak ratusan zhang. Pemuda itu menyatukan tinju ke arah Wang Lin dan berseru lantang: "Saya Murong Yun, boleh tahu nama Rekan Tao?"
Wang Lin tetap tenang, tersenyum halus: "Saya Qing Mu." Nama Qing Mu ini digunakan Wang Lin saat pertama kali masuk ke sekte Lianhun.
Pasangan ini langsung bisa diketahui tingkat kultivasinya oleh Wang Lin. Pemuda itu berada di tahap menengah Transformasi Dewa, sementara perempuannya tahap awal. Di luar Makam Zhu Que, mereka bisa dianggap ahli sejati. Tapi di dalam Makam Zhu Que, terutama setelah melalui proses eliminasi besar-besaran, mereka terlihat agak lemah.
Alasan mereka bisa masuk ke sini jelas karena berada di Negara Zhuque saat Makam Zhuque dibuka, termasuk gelombang pertama yang masuk. Jika tidak, dengan tingkat kultivasi mereka, mustahil bisa masuk jika baru tiba beberapa hari setelah pembukaan makam.
Murong Yun mengamati Wang Lin dengan seksama, berkata: "Sepertinya tingkat kultivasi Rekan Tao baru mencapai Transformasi Dewa?"
Perempuan di sampingnya mengarahkan pandangan dingin ke arah Wang Lin.
Wang Lin tersenyum tipis: "Benar, saya baru saja mencapai Transformasi Dewa."
Murong Yun memandang Wang Lin dengan penuh kehati-hatian. Setelah memastikan level kultivasi lawannya benar-benar Transformasi Dewa tahap awal, ia berkata lega: "Rekan Tao, tempat ini terlalu berbahaya. Bagaimana jika kita bergabung? Dengan jumlah personel lebih banyak, peluang untuk merebut kembali Jiwa Kehidupan juga akan meningkat."
Wang Lin merenung sejenak: "Dari nada bicara Rekan Tao, seolah sudah punya strategi pasti untuk merebut Jiwa Kehidupan?" Saat mengucapkan ini, kilatan samar terlihat di matanya.
"Rekan Qing Mu tidak tahu, aku termasuk gelombang pertama yang masuk ke tempat ini. Dengan mata kepala sendiri melihat bagaimana Qian Feng bersama beberapa Tukang Mantra Delapan Daun dari Suku Immortal Peninggalan memasuki dalam Makam Zhu Que. Seandainya tingkat kultivasiku cukup, pasti sekarang aku juga sudah masuk ke dalam Makam Zhu Que." Murong Yun tertawa lebar.
"Oh?" Wang Lin tersenyum, "Bisa diceritakan bagaimana cara Qian Feng dan yang lain masuk?"
Murong Yun tersenyum misterius, "Aku hanya bisa memberitahu Rekan Qing Mu bahwa pintu masuknya adalah sebuah altar. Aku melihat mereka mencari cukup lama sebelum akhirnya masuk melalui altar itu. Tapi lokasi altar tersebut sangat terpencil dan berbahaya. Jika kita pergi ke sana bersama lebih banyak orang, peluang keselamatan akan jauh lebih besar."
Wang Lin memandangnya dengan tenang, lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Jangan banyak bicara, ayo pergi!" Di tengah percakapan mereka, perempuan di samping Murong Yun itu berkata dengan dingin. Tubuhnya langsung bergerak melaju ke depan setelah bicara.
Murong Yun menyapu sekilas punggung perempuan itu, menggelengkan kepala dengan penyesalan: "Dari punggung terlihat sebagai kecantikan yang luar biasa, sayang sekali..."
Sambil berkata demikian, ia menyatukan tinju ke arah Wang Lin, lalu bangkit mengikuti.
Wang Lin mengusap rahang bawahnya, mengikuti perlahan di belakang keduanya. Sesekali pandangannya tertuju pada Murong Yun, terutama pada pola di lengan baju dan bekas darah yang sudah menghitam, sorot matanya penuh perenungan.
"Rekan Murong, bahaya apa sebenarnya yang ada di lokasi altar itu?" tanya Wang Lin datar selama terbang.
Murong Yun menunjukkan kilatan ketakutan di matanya, menarik napas dalam-dalam: "Aku hanya melihat dari jauh, tiga dari Master Mantra Delapan Daun Suku Immortal Peninggalan tewas di sana! Dua Monster Tua Bayi Yuan Ying dari kalangan kultivator juga menemui ajal. Sampai mereka mati, tak kulihat musuh apa pun."
Sorot mata Wang Lin memancarkan ekspresi seperti tersenyum namun tak sepenuhnya, disertai nuansa ejekan yang samar, "Rekan Tao Murong benar-benar beruntung."
Murong Yun tertegun sejenak, lalu tersenyum getir, "Aku berada di jarak yang cukup jauh, ditambah lari dengan cepat, sehingga tak terpengaruh. Tapi satu hal yang pasti, di sana pasti ada penghuni kuat yang sangat berbahaya. Kita harus mengumpulkan lebih banyak orang agar bisa masuk."
Wang Lin menatap Murong Yun, bibirnya mengukir senyum aneh yang khas, tak melanjutkan bicara.
Hati Murong Yun mencekam, ia kembali menatap lekat-lekat Wang Lin sebelum berbalik dan melanjutkan penerbangan.
Dengan kecepatan tinggi, trio yang dipimpin perempuan berwajah buruk itu melesat melintasi dataran. Keesokan harinya tepat tengah hari, sang perempuan tiba-tiba menghentikan langkahnya. Matanya yang dingin menatap ke kejauhan, "Ada seseorang di depan!"
Begitu kata wanita itu selesai, terlihat dari kejauhan seberkas cahaya pedang bagai menggemparkan menyapu ke arah mereka. Saat energi pedang yang dahsyat itu menyelimuti tubuh, hawa dingin seketika menyelimuti sekeliling.
Sebuah Pedang Terbang putih melesat dengan suara menderu. Di atas pedang berdiri seorang pria tua berjubah abu-abu dengan rambut memutih, namun sorot matanya bagai kilat. Raut wajaknya muram, sesekali menoleh ke belakang.
Wang Lin memandang tajam bagai obor, langsung menangkap keanehan. Di belakang pria tua itu, kilatan cahaya berpilin bagai naga sungai perak yang liar terus memburu tanpa henti.
Saat melaju, pandangan pria tua di atas pedang itu menyapu sekilas pada ketiga orang—Murong Yun dan yang lain—akhirnya terpaku pada Wang Lin. "Hm?" suara terkejut keluar darinya.
Orang tua ini pernah dilihat Wang Lin, tepatnya salah satu dari enam belas kultivator tahap Bayi Yuan Ying di luar koridor Gunung Zhuque. Tingkat kultivasi orang ini berada pada tahap awal Transformasi Bayi.
Tubuhnya tak berhenti bergerak, dengan cepat berkata: "Rekan Tao, mundur tergesa! Benda ini beraura iblis!"
Tiba-tiba, Murong Yun seolah santai menyapu sekilas kilat yang mengejar orang tua itu. Pandangan biasa itu tiba-tiba membuat kilat berhenti sejenak, mengeluarkan suara mengaum ketidakpuasan sebelum berbalik arah dan menghilang seketika.
Adegan ini terjadi dengan kecepatan ekstrem. Jika bukan karena Wang Lin terus mengawasi Murong Yun dengan saksama, mustahil ia bisa menangkap jejak dalam kejadian ini.
Kilat yang menghilang tiba-tiba membuat orang tua di pedang terbang itu tertegun. Tubuhnya berhenti, menatap ke belakang. Beberapa saat kemudian, keningnya mengerut keras.
Murong Yun maju beberapa zhang, dengan hormat menyatukan tinju: "Junior Murong Yun memberi salam kepada Senior."
Orang tua itu mengangkat kepala dan menyapu sekilas dingin ke arah Murong Yun tanpa berkata-kata, lalu memusatkan pandangannya pada Wang Lin sambil menyatukan tinju, "Rekan Tao Zeng, terima kasih!"
Ia merenung lama namun tak bisa menebak alasan makhluk pengejar itu pergi. Akhirnya menduga mungkin ini terkait Zeng Niu, mengingat reputasinya yang terkenal pasti memiliki beberapa ilmu supernatural.
Begitu kata "Rekan Tao Zeng" terucap, perempuan berwajah buruk itu tiba-tiba menoleh dan mengamati Wang Lin dengan seksama.
Wang Lin tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala, "Bukan saya."
Sorot mata orang tua itu berkilat samar, "Lupakan hal ini. Saya Mo Yunhai. Adakah petunjuk masuk ke area dalam tempat ini, Rekan Tao Zeng?"
