Kilau kristal berkedip di mata Wang Lin saat Jiwa Yuan Shen-nya kembali ke sarungnya. Tangan kanannya menggerakkan Pedang Immortal yang langsung melayang mendekat. Dengan pedang di genggaman, siluetnya bagai kilat menghilang dari tempat itu, melesat cepat menuju kedalaman lembah.
Tak lama setelah kepergian Wang Lin, butiran-butiran air yang tersegel itu tiba-tiba mengeluarkan rentetan suara "bum bum". Semua tetesan air berubah menjadi kabut yang saling menyatu, membentuk kembali siluet perempuan itu dengan jelas.
Penyegelan hanya mampu mengurung sementara Jiwa Air. Mustahil untuk melakukan pengikatan mutlak yang benar-benar tuntas.
Perempuan itu menunjukkan kilatan jahat di matanya, tubuhnya bergerak dan kembali berubah menjadi kabut air, mengejar ke kedalaman lembah.
Wang Lin bergerak dengan kecepatan ekstrem, setelah beberapa kali berpendar, tiba di kedalaman lembah. Di sana terlihat seorang pria tua bungkuk dengan hampir seluruh tubuhnya telanjang, wajahnya muram. Di depannya, berputar-putar mantra-mantra bercahaya redup yang membentuk lingkaran raksasa. Di dalamnya terdapat gumpalan air dari jiwa-jiwa air yang mendidih dan bergolak seperti ombak.
Di antara alis pria tua itu, tumbuhan berdaun delapan meregang dengan aura misterius. Kekuatan mantra yang dahsyat menyebar angkuh dari tubuhnya.
"Lao Fu tidak bisa membunuhmu, tapi bisa memurnikan jiwa-jiwamu dengan paksa! Butuh waktu bagimu untuk mengembalikannya, sehingga tak sempat mengejar Lao Fu!" Ujar pria bungkuk itu dengan suara menggeram.
Pria tua ini tak lain adalah orang yang dulu mengejar Wang Lin di Tanah Warisan Suci hingga masuk ke celah dimensi!
"Dia kemudian menggunakan mantra Roh Leluhur untuk berkomunikasi, baru diselamatkan oleh anggota keluarga. Kemarahan dalam hatinya terhadap Wang Lin membuatnya melakukan pembantaian besar saat kemunculan Suku Immortal Peninggalan kali ini. Di antara semua Tukang Mantra Delapan Daun, dialah yang paling banyak membunuh kultivator."
Kemunculan Wang Lin membuat pria tua itu terkejut. Sebelumnya saat bertarung dengan roh air ini, sedikit kecerobohan akan membuatnya kalah. Seluruh konsentrasinya tertumpah di situ, apalagi tingkat kultivasi Wang Lin sekarang sudah mencapai tahap awal Transformasi Bayi, jauh melebihi masa lalu.
Karena itu, pria tua itu benar-benar tidak menyadari jejak Wang Lin.
"Kau!!!" Mata pria tua itu langsung memancarkan kilau dingin saat melihat Wang Lin. Sambil tertawa terbahak ke langit, tangan kanannya mencengkeram mantra di depannya. Seketika sebuah mantra terlepas dari bungkusan roh air, berubah menjadi cahaya hitam yang melesat menuju Wang Lin.
Wang Lin mendengus dingin. Begitu tiba di tempat ini, tanpa jeda sedikit pun, hampir bersamaan dengan saat pria tua bungkuk menyadari kehadirannya, tubuhnya berubah menjadi bayangan yang tiba-tiba muncul di samping lingkaran mantra yang mengurung Jiwa Air. Pedang Immortal di tangannya terangkat tinggi lalu ditorehkan dengan dahsyat.
Gemuruh dahsyat menggema. Lingkaran mantra yang mengurung Jiwa Air itu langsung retak-retak, satu per satu mantra hancur berantakan.
Pria tua bungkuk itu meneriakkan pekikan sambil melesat bagai cahaya panjang langsung menyerang Wang Lin. Telapak tangannya yang terentang menekan ke depan, memperlihatkan sebuah mantra penuh kesan zaman yang memancarkan kilau aneh.
Sorot mata Wang Lin berkilat. Tanpa basa-basi, tangan kanannya mencengkeram angkasa. Seketika, Bendera Arwah Miliar sepanjang tiga zhang langsung muncul di genggamannya. Kehadiran bendera megah ini bahkan sebelum digunakan sudah memancarkan aura mengintimidasi.
Serangan dadakan pria tua bungkuk itu tanpa sengaja terhenti sejenak.
"Ini..." Jiwa-nya bergetar. Bentuk bendera ini terasa samar-samar dikenalnya, membuatnya diliputi kengerian yang mendalam.
Wang Lin menggoyangkan Bendera Arwah di tangannya, seketika suara menderu-deru bergema dari bendera itu bagai tangisan hantu dan lolongan serigala. Ribuan jiwa liar menyembur keluar, terutama seekor Kylin Ungu-Keemasan yang muncul sambil mengaum keras ke langit, suaranya mengguncang sembilan langit dan menembus sembilan bumi. Setelah muncul, makhluk itu menggoyangkan tubuhnya lalu menyeringai mengarah ke pria tua bungkuk sebelum menerjang dengan mulut berdarah terbuka lebar.
Di belakang Kylin, muncul satu per satu lebih dari sepuluh Arwah Utama Bayi Yuan Ying.
Seketika, seluruh lembah terbungkus oleh lautan jiwa-jiva ini yang bergerak menyerap pria tua bungkuk itu.
Hati pria tua bungkuk itu dipenuhi keluhan. Tubuhnya langsung mundur cepat-cepat. Seandainya hanya satu atau dua jiwa Bayi Yuan Ying, sama sekali tidak akan ditakutinya. Bagaimanapun jiwa tetaplah jiwa, tak bisa disamakan dengan kultivator sejati.
Bahkan tiga atau lima jiwa Bayi Yuan Ying sekalipun, ia masih bisa meloloskan diri. Bahkan dalam pertarungan, ia yakin bisa bermain seri.
Namun saat ini, jumlah jiwa Bayi Yuan Ying terlalu banyak. Dengan tingkat kultivasinya, mustahil baginya untuk melawan. Terutama Kylin ungu keemasan itu, ancamannya jauh lebih besar. Begitu melihat makhluk ini, hatinya langsung terguncang.
Selain itu, di sekeliling masih ada ratusan juta jiwa biasa. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin dia berani melawan? Satu-satunya pilihan adalah mundur tergesa-gesa!
Sama sekali tak disangkannya, dalam waktu kurang dari 100 tahun, junior yang dulu dikejar-kejar seperti anjing kehilangan rumah ini, tidak hanya mencapai tahap awal Transformasi Bayi, tapi juga memperoleh Bendera Arwah Miliar legendaris yang membuat anggota Suku Immortal Peninggalan gemetar ketakutan!
Pria tua bungkuk itu bahkan bisa merasakan bahwa di antara jiwa-jiwa biasa tersebut, sebagian besar mengandung hawa Suku Immortal Peninggalan. Pasti mereka adalah anggota suku yang dulu diambil jiwanya melalui teknik menyebarkan jiwa dan menarik arwah.
Pada detik pria tua bungkuk itu mundur, di jalan berliku lembah, perempuan yang mengejar Wang Lin muncul. Melihat pemandangan di lembah, sorot matanya langsung berkedip. Seluruh tubuhnya berubah menjadi kabut air, tiba-tiba menyergap pria tua itu tanpa suara.
Wang Lin tak sempat memperhatikan pria tua bungkuk itu. Setelah melepaskan Bendera Arwah Miliar, pedang immortal di tangannya terus-menerus menebas gila-gilaan ke lingkaran mantra. Dalam gemuruh yang bergemuruh, lingkaran mantra yang mengurung roh air itu semakin banyak retak.
Roh air di dalamnya segera berubah dari bentuk gumpalan air kembali menjadi wujud manusia, berubah menjadi seorang perempuan. Saat melihat perempuan ini, hati Wang Lin yang bagaikan sumur tak beriak itu tiba-tiba bergetar.
Rupa perempuan ini samar-samar memiliki kemiripan dengan Li Mawan.
Dengan ayunan terakhir pedang Wang Lin, cahaya pedang menyambar dan lingkaran mantra langsung collapse total. Perempuan di dalamnya langsung tertawa manja, seluruh tubuhnya berubah menjadi kabut air dan menerjang keluar dengan cepat.
Wang Lin sudah lama waspada, mana mungkin membiarkannya lolos. Namun tingkat kultivasi perempuan ini jauh lebih tinggi dari makhluk Jiwa Air yang menghalangi jalan sebelumnya, hampir setara dengan kultivator tahap menengah Transformasi Bayi. Ditambah karakteristiknya yang abadi, bahkan pria tua bungkuk pun kebingungan, hanya bisa berusaha mengurungnya.
Saat perempuan yang mirip Li Mawan melangkah keluar, Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Dengan konsentrasi jiwa, ribuan jiwa di sekitarnya langsung membentuk jaring yang begitu padat. Arwah Utama Bayi Yuan Ying - kecuali sebagian yang mengejar pria tua bungkuk - sisanya terpusat semua di sini.
Sebuah tekanan aura dahsyat langsung menyebar ke sekeliling. Perempuan itu tetap tenang, memandang sekeliling lalu mengarahkan sorot matanya ke Wang Lin. Dengan senyuman lembut ia berkata: "Kau menyelamatkanku, tapi sekarang malah mengurungku. Apa maksudmu ini?"
Wang Lin dengan wajak dingin menjawab datar: "Kau ingin mati, atau ingin hidup!"
Perempuan itu langsung tertawa menggoda: "Di sini tak ada yang bisa membunuhku. Sekalipun kau mengurungku, hanya perlu waktu sebentar aku bisa bebas dan pergi."
Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin. Dengan suara berbisik ia mengucap: "Bendera Arwah, melebur!"
Begitu kata itu terucap, ribuan arwah di sekeliling langsung saling melebur dengan gila-gilaan. Dengan kecepatan yang sangat tinggi mereka menyatu ke Arwah Utama. Hanya dalam sekejap mata, semua arwah biasa menghilang. Tinggallah enam Arwah Utama yang masing-masing memancarkan hawa jauh melebihi level Nascent Soul akhir, meski belum mencapai aura Puncak Kekuasaan.
Keenam Arwah Utama ini mengurung perempuan itu, sorot mata mereka dingin menyembunyikan kilau dingin.
" (hancur)!" Wang Lin berseru rendah.
Begitu kata itu terucap, keenam arwah utama yang telah melebur langsung bergerak. Masing-masing mengeluarkan ilmu dan kemampuan supernatural, menyerang perempuan itu. Dalam gelombang ilmu-ilmu supranatural yang bergejolak, perempuan itu tertawa genit. Tubuhnya limbung, berubah menjadi kabut air yang bum! berpencar ke segala arah.
Inilah momen yang ditunggu Wang Lin. Hanya ketika lawan berubah menjadi butiran air atau kabut air, barulah dia bisa menemukan Jiwa Li Mawan di dalamnya.
Namun persis ketika Wang Lin dan keenam arwah utama itu melesat maju, tiba-tiba seluruh lembah gemetar. Getaran ini berasal dari permukaan tanah.
Bukan hanya di tempat ini, saat ini seluruh Makam Zhuque - bagian dalam, luar, semua area, seluruh pegunungan - semuanya bergetar.
Ini adalah getaran seluruh Makam Zhuque. Seiring meningkatnya intensitas getaran, langit seketika bergemuruh oleh suara retakan keras, bagai ribuan telapak tangan raksasa sedang mencabik-cabik langit.
Seketika, celah-celah dimensi bermunculan liar seperti diterjang angin puyuh. Angin dingin yang keluar darinya dapat membuat orang langsung membeku seluruh tubuh. Celah dimensi di sini berbeda dengan yang ada di dunia nyata - di luar sana, selama tingkat kultivasi mencapai level tertentu, seseorang bisa masuk tanpa menemui ajal.
Tempat ini lain cerita. Celah-celah di sini hanya mirip bentuknya saja. Sesungguhnya, mereka bukan celah dimensi sejati, melainkan entitas yang disebut celah sempit antara dimensi. Celah sempit ini merupakan manifestasi dari kekuatan misterius yang berkembang dalam Kristal Xiuxing Zhijing.
Bahkan kultivator tahap Bayi Yuan Ying sekalipun, jika memasuki celah itu, jiwanya akan langsung punah tanpa terkecuali.
Bersamaan dengan retaknya Hati Pemula Bintang, keruntuhan total Kristal Xiuxing Zhijing pun dimulai.
Seluruh area Makam Zhuque, tanah retak dan runtuh di mana-mana. Ribuan kultivator yang memasuki tempat ini berduyun-duyun menemui ajal. Bahkan banyak makhluk spiritual penjaga jiwa pun hanya bisa menghadapi kematian di hadapan bencana pemusnah ini.
Seketika seluruh Makam Zhuque diselimuti kabut aura kematian yang pekat.
Lembah tempat Wang Lin berada juga tak bisa luput. Tanah retak menjadi kehampaan, celah-celah dimensi muncul dalam jumlah besar dan dengan liar menyerap segala sesuatu di sekitarnya.
Wang Lin segera mengaktifkan Bendera Arwah, memanggil kembali semua jiwa, lalu pergi dengan kecepatan ekstrem. Nasib pria tua bungkuk sudah tidak sempat dipikirkannya. Pandangannya terkunci erat pada perempuan yang mirip Li Mawan.
Saat itu, perempuan itu terlihat bingung, sorot matanya menunjukkan ketakutan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Tubuhnya perlahan runtuh, hingga akhirnya dengan suara "bum", seluruh tubuhnya berubah menjadi tetesan air berbentuk butiran tak terhitung. Tetesan-tetesan itu hancur dalam area luas yang nyaris terfragmentasi—ini adalah kematian sejati.
Siluet Wang Lin melesat seperti kilat, menerobos melintasi celah-celah dimensi satu per satu. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, ia tiba di depan tetesan air yang sedang hancur besar-besaran. Tangan kanannya menyambar, langsung menangkap satu butir air kristal transparan. Saat menyentuh butiran itu, Wang Lin merasakan sensasi seperti menyentuh Li Mawan.
