Tujuan Wang Lin adalah menghembuskannya menjauh. Benda ini terlalu iblis, ia benar-benar tidak ingin menyentuhnya.
Tapi kristal ini tiba-tiba berkedip, menghancurkan angin aneh dan melesat keluar. Seketika, benda itu sudah mendekati tubuh Wang Lin.
Wang Lin menggigit giginya, tubuhnya mundur tergesa sementara tangan kanannya menghantam udara untuk menangkap kristal itu. Saat hendak melemparkannya, ia tiba-tiba menyadari tidak ada ketidaknyamanan yang dirasakan.
Tertegun sejenak, matanya berkilat. Tanpa ragu-ragu ia kembali melesat pergi.
Namun, tepat pada saat itu, tiba-tiba kekuatan aneh dari kristal putih merambat melalui tangan kanan Wang Lin yang menggenggam di angkasa, menerobos masuk ke dalam tubuh dengan kecepatan kilat, lalu bergemuruh di kepala Wang Lin.
Simbol-simbol mistis segera muncul di dalam pikirannya.
Mantra-mantra ini berubah menjadi kilat-kilat yang menerobos dan berkedip secara gila-gilaan di kepala Wang Lin. Sensasi ini tidak asing baginya, pengalaman spiritual serupa pernah ia rasakan ketika menerima warisan ingatan Dewa Kuno Tu Si di Tanah Dewa Kuno.
Di tengah kedipan gila simbol-simbol tersebut, fragmen-fragmen kenangan berkumandang di benak Wang Lin.
Adegan pertama menampilkan seorang pria penuh kewibawaan dan kesombongan, menginjakkan kaki di atas Kompas Bintang raksasa berwarna ungu-hitam. Kilatan listrik iblis berpendar di permukaannya, sementara gemuruh dahsyat menggema di angkasa saat kompas itu melesat.
Di depan pria tersebut, terdapat sebuah kediaman immortal raksasa yang mengambang di angkasa. Di atasnya tertulis jelas tiga karakter besar:
"Xian Yin Fu"
Pria itu melesat dengan kecepatan ekstrem, dalam sekejap telah melangkah masuk ke dalam kediaman immortal tersebut.
"Berhenti!" Suara dari kehampaan perlahan menyebar dari dalam kediaman. Suara ini penuh kewibawaan tak berujung, membuat semua yang mendengarnya jiwa terguncang hebat.
Namun pria paruh baya itu tetap tenang, menyatukan tinju dan berkata: "Junior dari negara cultivation tingkat enam Zhuque yang baru dipromosikan, Ye Wuyou. Atas perintah Aliansi Kultivasi, datang untuk mengambil Cap Zhu Que."
Tubuh Wang Lin bergetar. Seluruh jiwanya bagai tersedot pusaran energi, sepenuhnya melebur ke dalam fragmen kenangan tersebut. Namun langkah kakinya tidak hanya tidak terhenti, malah gerakannya semakin iblis.
Kilau merah tiba-tiba muncul di bawah kakinya. Kekuatan yang luar biasa menyebar dari tubuh Wang Lin secara tiba-tiba, kekuatan ini bukan berasal darinya melainkan dari kilau merah di bawah kakinya.
Dalam kilatan kilau merah, tubuh Wang Lin secara drastis bertambah kecepatannya. Dengan kecepatan yang tak terbayangkan, ia bergerak gila-gilaan di dalam koridor.
Burung Pipit yang mengejar dari belakangnya menjerit kaget dengan raut wajak yang suram, menunjukkan ketidakpercayaan di pandangannya.
"Cap Zhu Que! Bagaimana mungkin Zeng Niu ini bisa memancarkan hawa Cap Zhu Que!!"
Dalam fragmen kenangan di benak Wang Lin, pria berwibawa itu memasuki Menara Suci. Menara ini seolah memiliki lapisan tak terhitung. Saat tiba di Tingkat Ketiga, ia pun berhenti.
"Cap Zhu Que, teknik kemampuan supernatural tingkat rendah yang termasuk warisan. Hanya kultivator bergelar yang bisa menggunakannya!"
Suara dari kehampaan bergema, bersamaan dengan itu, sebuah cap yang memancarkan kilau merah perlahan terbentuk dari angkasa. Cap ini terlihat sangat kompleks. Tiba-tiba, Wang Lin merasakan kesan bahwa cap ini agak mirip dengan mantra pada tengkorak Suku Immortal Peninggalan.
Namun bila diamati lebih seksama, sebenarnya sangat berbeda. Perasaan ini terasa sangat iblis.
Kini, cap itu perlahan melayang menuju pria tersebut, menyatu secara bertahap dari antara alisnya. Rasa sakit yang luar biasa tiba-tiba datang dari antara alis Wang Lin. Rasa sakit ini hampir belum pernah dialaminya, seakan jiwa sedang dicap jejak spiritual.
Pada momen ini, dia seakan kehilangan dirinya sendiri, menjelma menjadi pria berwibawa itu. Gelombang rasa sakit terus menerus datang, membuat Wang Lin tak kuasa mengaum.
Kecepatan tubuhnya semakin meningkat, kilau merah di sekujur tubuhnya kini telah mencapai tingkat kepadatan yang menyilaukan mata.
Di belakangnya, sorot mata Yun Que Zi dipenuhi ketidakpercayaan yang semakin dalam. Ia terpaku menatap Wang Lin yang melesat cepat terbungkus kilau merah, bergumam pelan: "Ini... ini Warisan Zhu Que... Bagaimana mungkin... Tanpa persetujuan Zhu Que Zi, tanpa peleburan Hati Pemula Bintang, bagaimana mungkin pemuda ini mengalami Warisan Zhu Que..."
Sedangkan monyet kecil itu, sorot matanya memancarkan kilau merah, mengawasi Wang Lin dengan menunjukkan nuansa mengerikan.
Suara mengaum Wang Lin bergema di dalam koridor. Siluetnya bagai kilat, tiba-tiba menerjang keluar koridor, langsung muncul dari pintu masuk istana ke dalam samudera.
Ia tak berhenti, langsung melesat ke permukaan laut.
Saat ini, hampir seluruh tubuhnya terbungkus kilau merah. Hawa Zhu Que langsung menyebar ke sekeliling.
Sorot matanya telah lama kehilangan kejernihan, hanya menyisakan redup dan pergolakan batin.
Di dalam pikirannya, rasa sakit bagai gelombang yang datang bertubi-tubi, setiap kali lebih menyakitkan dari sebelumnya, hampir mencapai batas ketahanan. Seluruh tubuhnya urat hijau menonjol, kedua mata dipenuhi darah.
Luka dalam tubuh yang sebelumnya ditekan, kini tak bisa lagi dikendalikan. Tiba-tiba meletus, namun dalam sekejap dihantam kilau merah hingga terpaksa tertekan sangat dalam.
Di kepala Wang Lin, sebuah suara berwibawa tiba-tiba bergema.
"Apakah kau bersedia menjadi Sang Pemegang Gelar Zhu Que... Menjaga Planet Zhu Que hingga Umurmu Kembali ke Kehancuran..."
Suara itu bagai guntur musim semi di benaknya, bergemuruh mengguncang. Sorot mata Wang Lin menunjukkan kejernihan. Pada momen ini, ia merasakan bahwa dengan menyetujui, warisan Cap Zhu Que akan turun padanya. Meski tingkat kultivasinya baru tahap awal Transformasi Bayi, namun dengan Cap Zhu Que, ia bisa menghadapi kultivator Puncak Kekuasaan.
“Tidak mau!” Wang Lin menjawab dalam pikirannya.
Cita-cita Wang Lin bukanlah menetap di satu tempat dan menjadi Zhuque generasi pertama.
Setelah jawaban ini terkirim dari pikirannya, ia seolah mendengar hela napas panjang. Kilau merah di sekujur tubuhnya tiba-tiba menyusut cepat dan terkumpul seluruhnya di kristal putih di tangan kanannya.
Bersama kilau merah yang surut, berbagai tanda mantra di benaknya juga menghilang bagai air surut, seolah tak pernah ada.
“Jiwa!” Dalam proses ini, Wang Lin berteriak dalam hati.
“Satu nyawa... ditukar dengan satu nyawa...” Suara itu kembali bergema sebelum pelan-pelan menghilang, meninggalkan mantra iblis bercahaya redup di benak Wang Lin.
Merasakan mantra ini, inspirasi tiba-tiba muncul membawa pencerahan bagi Wang Lin.
Untuk mengambil kembali Jiwa dari Kristal Xiuxing Zhijing, harus menggunakan nyawa untuk menukar nyawa. Selain metode ini, hanya bisa menunggu hingga Jiwa diserap dan melebur oleh makhluk spiritual, lalu membunuh makhluk tersebut untuk mengambil Jiwa. Namun metode kedua ini murni bergantung pada keberuntungan untuk menemukan Jiwa milik sendiri di antara lautan Jiwa yang tak terhitung, tidak bisa dipaksakan.
Pada saat ini, tubuh Wang Lin menerjang keluar dari permukaan laut. Di belakangnya, Burung Pipit mengikuti dari jarak aman. Sedangkan kera kecil tempat kesadaran terpisah Tuosen bersembunyi, kini telah menghilang tanpa jejak.
Saat menerobos keluar dari laut, jiwa Wang Lin sepenuhnya pulih kejernihannya. Ia bisa memastikan bahwa Naduo telah berbohong. Benda ini sama sekali tidak berhubungan dengan Ekstrem, apalagi membuat Ekstrem berevolusi.
Hampir seketika itu juga, tanpa keraguan sedikit pun, ia melemparkan kepingan kristal putih di tangannya sambil membentak: "Inilah Kristal Xiuxing Zhijing!"
Arah lemparannya bukanlah ke orang lain, melainkan tepat ke lokasi di mana Qian Feng dan Liu Mei berdua berada.
Kedua orang ini terus menunggu di luar. Saat melihat tiga orang Wang Lin menerjang keluar, Qian Feng hendak mengaktifkan Magic Treasure terakhir yang diberikan Zhu Que Zi, tiba-tiba melihat sinar putih dilempar dari tangan Wang Lin.
Matanya berkilat, tidak langsung menyambar. Namun seketika ia menyesal, karena melihat Burung Pipit tiba-tiba mempercepat langkah, melewati Wang Lin, langsung menuju kristal itu.
Qian Feng menggigit giginya. Tanpa basa-basi ia menepuk kantong penyimpanan, seketika boneka tembaga muncul di tangannya. Pada boneka tembaga ini terdapat titik-titik hitam yang sangat padat, semburan cahaya hitam menyebar dari titik-titik tersebut.
Setelah mengaktifkan harta ini, Qian Feng membentuk mantra dengan jari-jarinya. Tiba-tiba raut wajaknya memancarkan kilau merah, darah segar muncrat dari mulutnya langsung mengenai patung tembaga itu.
Persis di momen ini, patung tembaga itu langsung menyerap semua darah hingga bersih, memancarkan kilau hitam-merah yang perlahan menyebarkan aura cahaya ungu.
Tubuh Yun Que Zi yang sedang melaju tiba-tiba berhenti. Raut wajaknya muram menatap boneka perunggu itu.
"Zhu Que Zi!" suara berat Yun Que terdengar.
Begitu ucapannya melandai, tubuh Qian Feng tiba-tiba mulai gemetar. Semburan cahaya putih dari tujuh lubang di wajahnya dengan cepat tercerai-berai, semua diserap paksa oleh boneka itu di luar kendalinya.
Sorot ketakutan terpancar dari mata Qian Feng. Tiba-tiba ia mengangkat tangan kanan yang sedang meremas kepingan giok. Saat giok itu hancur, energi dahsyat terkumpul di depannya—Bum! Tubuhnya terlempar paksa sepuluh zhang. Semburan putih dari hidung dan mulutnya nyaris tercerai-berai, sebagian kecil berhasil kembali ke tubuhnya.
Patung perunggu itu menyerap sejumlah besar asap putih, akhirnya meleleh menjadi genangan tembaga cair. Namun seketika, cairan ini mendidih bagaikan air mendidih, asap merah tipis mulai menyebar darinya, lalu tiba-tiba terkumpul di udara membentuk sosok manusia - ternyata berubah menjadi Zhu Que Zi!
Saat ini, wajah Zhu Que Zi tidak lagi terlihat tua seperti sebelumnya, melainkan tampak kemerahan sehat.
"Adik Seperguruan, permainan ini baru mencapai puncaknya. Lao Fu datang ke sini dengan menumpang nyawa Qian Feng untuk bertemu baik-baik denganmu!" Ucapnya sambil menggerakkan tangan kanannya, kristal putih itu secepat kilat terbang ke genggamannya.
Zhu Que Zi menggenggam kristal itu, lalu tiba-tiba menepukkannya ke kening. Kristal itu langsung melebur masuk ke dalam tubuhnya.
Wajak Yun Que Zi muram, ia mendengus pelan sambil menggerakkan kedua tangannya di depan dada. Satu per satu mantra mulai bermunculan, memancarkan tekanan aura yang sangat dahsyat.
Zhu Que Zi tertawa terbahak-bahak, tubuhnya bergerak. Seketika seluruh tubuhnya memancarkan kabut merah dalam jumlah besar. Kabut ini mengalir bergulung-gulung, membungkus area radius sepuluh li termasuk Yun Que Zi di dalamnya.
Dalam kabut merah ini, gelombang tenaga gaib yang tak terhitung jumlahnya menyebar dengan dahsyat. Pertempuran antara Yun Que Zi dan Zhu Que Zi pun dimulai.
Hanya saja tertutup kabut merah, orang luar tak bisa melihat jelas.
Zhu Que Zi tak menyadari, saat kabut merahnya menyebar, siluet monyet kecil di permukaan laut melesat masuk ke dalam kabut lalu menghilang.
Saat ini, di luar kabut merah tersisa lima orang!
Qian Feng, Liu Mei, Zhou Wutai, Zi Xin, dan yang terakhir adalah Wang Lin!
Wang Lin memancarkan niat membunuh di matanya. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, Bendera Arwah Miliar segera berada di genggamannya. Dengan suara mengerikan ia menatap Qian Feng dan Liu Mei, berkata perlahan: "Matilah!"
