Raut wajak orang tua itu pucat pasi. Ia sama sekali tidak menyangka, kultivator yang dianggapnya sebagai penduduk asli dari bintang terbuang ini, ternyata tanpa perubahan ekspresi, dengan mudah langsung menangkap dan memurnikan kedua Sesepuh Penegak Hukum di tahap awal Transformasi Bayi mereka.
Kemampuan supernatural seperti ini hanya bisa dilakukan oleh kultivator di Tahap Menengah Transformasi Bayi!
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, hati dilanda penyesalan mendalam. Andai tahu akan berakhir seperti ini, seharusnya tidak mendengarkan bujukan Zhao Xingsha.
Di dekatnya, suara menyedihkan Jiwa Yuan Shen rekan yang terperangkap lonceng raksasa terus berdatangan. Jelas ia sedang menderita siksaan dimurnikan dengan paksa.
Mendengar ini, orang tua itu menghela napas panjang. Ia menyerah melawan dan memandang Wang Lin dengan tatapan kompleks: "Bebaskan dia dulu. Kami berdua gegabah. Tanyakan apa saja, semua akan kuberitahu!"
Wang Lin tetap tak bergeming, hanya menatap dingin ke arahnya.
Orang tua itu dengan wajah pahit, penglihatan tepinya menyapu sekilas pedang melengkung yang terus berkedip di depannya, berkata: "Yang Mulia Leluhur, sepanjang hidupnya menerima murid dalam tujuh aliran. Setiap aliran memiliki tujuh orang, namun hanya satu yang menjadi murid sejati. Sisanya meski disebut murid, tak mendapat warisan sejati Sang Leluhur. Tujuh aliran dengan tujuh orang ini disebut Tianyun Qizi!"
Wang Lin diam membisu, mendengarkan dengan tenang. Berdiri bagai Qing Song, aura keagungannya mengalir alami. Saat ini, dirinya sama sekali berbeda dengan saat pertama tiba di Sekte Tianyun!
"Aliran Ungu melahirkan jenius langka seribu tahun lalu. Orang ini menapaki jalan hingga menjadi yang terunggul di aliran Ungu, menggantikan murid keenam lama dan menjadi salah satu Tianyun Qizi!"
"Namanya Sun Yun. Tempat tinggalnya disebut Paviliun Ungu Awan!"
Wang Lin mengeraskan pandangan, berkata datar: "Apa hubungannya dengan diriku?"
"Sebenarnya tidak ada hubungannya juga. Tapi Sun Yun ini, entah karena alasan apa, telah membelot dari sekte seratus tahun yang lalu. Meski begitu, Leluhur tidak mengirim orang untuk mengejarnya, melainkan pergi sendiri. Sebulan kemudian Beliau kembali, memerintahkan untuk menyegel Gerbong Ungu Awan dan meninggalkan pesan: 'Penghuni berikutnya Gerbong Ungu Awan akan menjadi salah satu Tujuh Putra Tianyun!'" Orang tua itu berhenti sejenak, memandang Wang Lin dengan ekspresi kompleks. "Murid Ungu, termasukmu, total tujuh orang. Enam di antaranya tumbuh besar di Planet Tianyun. Hanya kamu yang berasal dari planet kultivasi yang telah dihancurkan. Di mata murid biasa sekalipun, kamu dianggap kultivator pribumi berstatus rendah. Jika bukan karena Leluhur yang memerintahkanmu tinggal di Gerbong Ungu Awan, mungkin situasi masih bisa mereda. Tapi sekarang... penolakan itu muncul secara alami!"
"Apalagi, kamu baru datang dan tingkat kultivasimu tidak tinggi. Saudara seperguruanmu pasti tidak menyukaimu. Karena takut pada Leluhur, mereka tidak bisa bertindak langsung, tapi gerakan-gerakan tersembunyi pasti tidak terhindarkan! Semua yang perlu kukatakan sudah kuucapkan. Hari ini kami berdua telah menyinggungmu, kesalahan ada di pihak kami. Mulai sekarang, kami tidak akan ikut campur dalam persaingan perebutan posisi antarsaudara seperguruanmu!"
Orang tua itu berbicara sambil melirik pedang melengkung yang masih memancarkan kilau dingin di depannya. Ia sangat ketakutan terhadap pedang ini.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Ternyata semua ini karena hal seperti itu!
Ia menggerakkan tangan kanannya, Pedang Immortal segera meluncur kembali ke samping Wang Lin. Xu Liguo memanggil dengan suara parau, pedang melengkung itu mundur melepaskan orang tua itu, lalu mengikuti Pedang Immortal dari jarak aman.
Orang tua itu menarik napas lega, melirik lonceng raksasa tempat Jiwa Yuan Shen rekannya yang sudah hampir tak terdengar jerit-jerit tak sadarnya. Dengan ragu ia bertanya, "Dia..."
Wang Lin menggerakkan tangan kanannya, lonceng itu langsung berputar dan terbang ke tangannya. Ia menjentikkan jarinya di atasnya, seketika lonceng itu mengecil. Namun seberkas cahaya hijau dengan cepat melesat keluar, hendak melarikan diri ketika tangan kiri Wang Lin mencengkeram, langsung menangkapnya.
Sebuah teriakan melengking terdengar dari dalam cahaya hijau itu.
"Aku adalah Kepala Penegak..." Sebelum orang ini selesai bicara, Wang Lin meremas tangan kanannya. Cahaya hijau itu langsung collapse total, menampakkan jiwa Yuan Shen yang seluruh tubuhnya lemah tak berdaya di dalamnya.
Tanpa sekalipun memandangnya, Wang Lin mengambil jiwa itu dan tiba-tiba melemparkannya ke mulutnya, menelan. Begitu masuk, jiwa tersebut langsung tersedot oleh kekuatan dahsyat dan melebur ke dalam Bendera Arwah di jiwa Yuan Shen Wang Lin!
Setelah semua ini, Wang Lin memandang orang tua itu dengan datar: "Kau, tidak ingin pergi?"
Orang tua itu menatap kosong tangan kiri Wang Lin. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa orang ini berani melanggar peraturan sekte dengan menelan sebuah Yuan Shen di hadapannya. Perbuatan ini benar-benar merupakan cara moxiu yang sejati!
Jiwanya terguncang hebat, ia mundur beberapa langkah dan memaksakan senyum: "Saya segera pergi. Saya tidak tahu apa-apa tentang kejadian hari ini. Saya pergi sekarang!" Sambil berkata demikian, tubuhnya bergerak mundur dengan mengerahkan seluruh tingkat kultivasi, melarikan diri secara gila-gilaan.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin, bibirnya berbisik pelan: "Bunuh dia!"
Xu Liguo di Pedang Immortal bersorak gembira. Pedang Immortal segera berubah menjadi kilat, tetapi pedang melengkung lebih cepat. Dengan kedipan cahaya, ia langsung menghilang tanpa jejak.
Dari kejauhan terdengar erangan lemah. Hampir dalam sekejap mata, pedang melengkung itu kembali.
Wang Lin mencengkeram angkasa dengan tangan kanan, Jiwa Yuan Shen orang tua itu langsung tertarik dari pedang melengkung. Si tua hendak berteriak kaget, namun terlambat. Wang Lin langsung melemparkan jiwa itu ke mulutnya, mengurungnya dalam Bendera Arwah.
Usai semua itu, kilau dingin di sorot mata Wang Lin bukannya berkurang malah makin membara. Ia berbalik, melangkah satu langkah langsung melesat menuju Gerbang Ungu Awan.
"Tian Yunzi menempatkanku di Gerbang Ungu Awan, pastinya semua ini sudah diakali. Kalau begitu, biar kusulut kekacauan besar! Biar seluruh sekte Ungu ini tahu, Wang Lin bukanlah orang yang bisa diinjak-injak!"
Ia terbang melintasi angkasa, tak lama sudah sampai di luar Gerbang Ungu Awan. Perempuan berbaju ungu itu sedang duduk di loteng, meraba lukisan pegunungan di dinding dengan sorot mata bernostalgia. Merasakan kedatangan Wang Lin, alisnya berkerut. Tubuhnya berkelebat, muncul di luar Negeri Ungu Awan. Matanya menatap tajam ke arah Wang Lin yang mendekat bagai cahaya panjang di udara, berkata dingin:
"Lagi mau apa kau? Enyahlah!"
Wang Lin matanya berkilat, tanpa basa-basi tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menunjuk ke depan. Pedang Immortal seketika menerjang keluar, langsung menghantam perempuan itu. Pedang melengkung pun mengikuti dari belakang, berkilat sesaat dan sudah mendekat.
Raut wajak perempuan itu berubah drastis. Tubuhnya tiba-tiba menghilang dari tempatnya. Kecepatannya bahkan nyaris menyamai pedang melengkung itu. Pedang itu berkilat, hanya menyapu beberapa helai rambutnya.
Wang Lin mendengus keras. Tangan kanannya menunjuk langit, seraya membentak: "Beku!"
Energi surgawi dalam tubuhnya langsung bergerak, mengalir melalui tangan kanan Wang Lin. Tiba-tiba terkumpul menjadi bola cahaya putih raksasa sebesar satu zhang yang langsung muncul di telapak tangannya.
Tanpa keraguan, Wang Lin meraih dengan tangan kanannya. Tubuhnya melayang sambil menekan ke bawah, berseru: "Keluarlah!"
Bola cahaya bagai kilat menyambar dari langit, menghantam tanah. Gemuruh dahsyat mengguncang langit-bumi. Seluruh bola cahaya melebur ke dalam perut bumi. Saat itu juga, seluruh permukaan tanah bergerak-gerak gila-gilaan bagai naga bawah tanah berguling-guling.
Di luar 100 zhang, sebuah sinar putih berkilat sejenak, melesat keluar dari bawah tanah dengan cepat, berhenti di udara, menampakkan siluet perempuan itu yang panik.
Wang Lin dengan pandangan dingin menatap perempuan ini, suaranya membeku: "Mulai hari ini, Gerbang Ungu Awan ini berganti nama menjadi Gerbang Hutan Ungu!" Wang Lin berkata sambil menepuk ke belakang dengan tangan kanan.
Sebuah cahaya hijau meluncur keluar, mendarat di tiga karakter besar 'Gerbang Ungu Awan'. Dalam sekejap mata, cahaya hijau menghilang, karakter 'Awan' dalam tiga karakter tersebut berubah menjadi 'Hutan'!
Karakter 'Hutan' ini terlihat sangat angkuh dan menyolok, bagaikan naga marah keluar dari laut atau phoenix liar menyambar langit. Sebuah hawa kesombongan dan keangkuhan yang nyaris menembus keluar dari karakter ini, membuat siapapun yang melihatnya tak kuasa menahan getaran jiwa!
Perempuan berbaju ungu itu tertegun, menatap kosong tiga karakter besar 'Gerbang Hutan Ungu'. Dua aliran air mata mengalir dari sudut matanya. Tiba-tiba ia memutar kepala, menatap tajam Wang Lin, suaranya bagai tercabik-cabik.
"Aku akan membunuhmu!!!"
Sambil berkata, tubuh perempuan itu bergerak dan tiba-tiba menghilang di tempat. Angin sepoi-sepoi menerpa, Wang Lin mengerutkan kening lalu segera mundur. Angin itu mengandung niat membunuh yang membara. Saat menyapu area tempat Wang Lin sebelumnya berdiri, tanah langsung retak-retak parah!
Saat Wang Lin mundur, siluet perempuan berbaju ungu muncul dari angin. Matanya memerah darah, aura pembunuhan mengental. Tangan kanannya menyentuh kantong penyimpanan, cahaya merah seketika melesat. Di udara, cahaya itu bermaterialisasi menjadi phoenix api yang meneriakkan suara keras. Api menyebar di sekeliling, namun tidak sedikitpun menyentuh Paviliun Zilin. Semua api itu seolah magma yang mengalir dari langit menghujani Wang Lin.
Wang Lin mata berkilat, tangan kanannya mencengkeram angkasa, Pedang Immortal segera muncul di tangannya. Memegang pedang itu, energi surgawi dalam tubuh Wang Lin terkumpul, tiba-tiba ia menebas ke depan. Seketika, cahaya pedang sebesar beberapa zhang bergemuruh menerjang keluar, langsung menghujam magma dan mengeluarkan ledakan "bum" yang dahsyat.
Suara itu sangat keras, menggema di seluruh gunung. Magma itu terbuka dengan paksa membentuk celah. Tubuh Wang Lin limbung, langsung melangkah keluar dari celah itu, jempol tangan kanannya menunjuk ke depan!
Satu titik ini mengubah warna langit dan bumi. Saat itu, seolah semua cahaya di antara langit dan bumi tersedot ke jempol ini. Seluruh alam semesta hanya menyisakan jempol ini!
Ini adalah salah satu dari tiga jurus pamungkas supernatural yang diajarkan Situ Nan kepada Wang Lin sebelum kepergiannya!
Jimi Zhi!
Tiga jurus pamungkas supernatural merupakan teknik iblis ganas yang dirangkum Situ Nan dari puluhan ribu tahun berkultivasi, kekuatannya tak terhingga. Sepanjang hidupnya, hanya Wang Lin satu-satunya yang diwarisi!
Di bawah tekanan jari itu, perempuan berbaju ungu itu wajah pucat pasi, kilau gila di matanya tiba-tiba menghilang. Ia hendak melakukan teleportasi, namun terkejut menemukan ruang di sekitarnya menjadi sangat rapuh, sama sekali tidak mampu menahan sekali teleportasi.
Sekali melakukan teleportasi, mungkin tanpa perlu lawan bertindak, dirinya sendiri akan redup terlebih dahulu dalam kehampaan.
Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin yang ekstrim. Jarinya bergerak secepat kilat, langsung menekan titik antara alis perempuan itu.
Perempuan berbaju ungu itu menggigit bibirnya erat. Tubuhnya limbung, tiba-tiba dari dalam tubuhnya muncul satu tubuh kedua yang langsung menubruk ibu jari Wang Lin. Dengan dengusan pelan, tubuh kedua itu segera layu dan berubah menjadi sinar putih yang seluruhnya diserap oleh ibu jari Wang Lin.
Kali ini, kekuatan ibu jari Wang Lin menjadi semakin dahsyat!
Wajah perempuan berbaju ungu itu semakin pucat. Ia memuntahkan darah segar, tubuhnya kembali limbung, dan tubuh kedua lainnya mulai bermaterialisasi dari dalam dirinya.
"Ledakkan!" teriak perempuan itu dengan suara melengking.
