Sebaris semburan api ungu, tiba-tiba menyembur dari jari telunjuk tangan kanan Wang Lin. Api ini redup-terang tak menentu, terlihat sangat remeh seolah bisa padam kapan saja.
Namun nyala api ini merupakan hasil pelatihan Wang Lin selama sebulan di bawah bimbingan Situ Nan. Api ini adalah api iblis!
Terbentuk dari pembakaran energi surgawi dalam tubuh secara terbalik, menurut Situ Nan, kekuatannya mampu membunuh kultivator Tahap Menengah Transformasi Bayi sekalipun dalam sekejap!
Dengan api iblis yang melingkari ujung jarinya, sorot mata Wang Lin memancarkan hawa dingin. Di bawah kilatan api jahat ini, seluruh auranya berubah menjadi mengerikan. Jari telunjuknya menuding ke depan!
Saat kabut hitam menyergap, semburan api iblis dari ujung jarinya terlepas, menyatu dengan gulungan kabut gelap itu.
Seketika, kabut hitam itu bagai air mendidih, tiba-tiba mengalir bergulung-gulung, mundur cepat di depan Wang Lin sejauh 3 chi, terdengar teriakan-teriakan panik dari dalamnya.
Wang Lin menyeringai dingin, tubuhnya melesat ke depan. Tangan kanannya bergerak memegang Bian Kunji, lalu mencambuk dengan keras. Plak-plak! Cambuk di tangannya mengibas liar bagai angin puyuh.
Kabut hitam semakin bergolak hebat, bagai akan collapse total, melesat mundur. Wang Lin mengikuti dari jarak aman, Bian Kunji di tangannya terus menyambar dengan gila-gilaan.
Di antara tiga orang yang mengawasi, Zhao Xingsha tiba-tiba berubah raut wajanya. Tubuhnya melesat maju sambil membentak: "Lao Qi, hentikan!"
Zhao Xingsha menepuk kantong penyimpanan dengan tangan kanan. Sebuah roda cahaya putih muncul di genggamannya. Kilatan iblis melintas di matanya saat hendak melemparkannya.
Pada saat itu juga, Wang Lin menoleh tajam, menatap Zhao Xingsha yang menerjang maju, membentak dari mulutnya: "Kau, enyahlah!"
Zhao Xingsha raut wajanya berubah, mencemooh dingin, tidak mundur malah semakin cepat, Cakram Cahaya di tangannya dilemparkan langsung ke arah Wang Lin.
Kilatan cemoohan halus melintas di mata Wang Lin, jari telunjuk tangan kirinya menunjuk ke angkasa di dekat Kereta Dewa Penembak, suaranya membeku: "Buka segel!"
Dua kata ini baru terucap, suara raungan menggelegar yang menggemparkan langit-bumi, menggetarkan seluruh gunung, bahkan terdengar hingga radius puluhan ribu li, tiba-tiba menerjang keluar dari Kereta Dewa Penembak.
Suara ini mengandung semangat pantang menyerah: tidak tunduk pada langit, bumi, dewa, iblis, atau apapun di dunia ini. Teriakan bergemuruh itu menyebar dengan liar.
Tubuh Zhao Xingsha berhenti seketika, wajahnya pucat pasi. Ia berbalik dan menatap kosong ke Kereta Dewa Penembak, lalu seketika terlempar mundur!
Pada Kereta Dewa Penembak, seekor binatang jiwa raksasa setinggi 100 zhang (sekitar 333 meter) mengangkat kepalanya yang besar, memancarkan dua sorot cahaya redup yang membuat seluruh tubuh gemetar ketakutan!
Begitu binatang jiwa ini muncul, Bai Wei langsung mundur tanpa ragu-ragu, menjauh hingga ribuan zhang sebelum berhenti. Matanya memancarkan ketakutan yang mendalam sambil menatap binatang jiwa tersebut.
Perempuan di level Nascent Soul akhir itu juga mengubah raut wajanya, mundur ratusan zhang sambil memperhatikan binatang jiwa dengan tatapan penuh pertimbangan. Jelas terlihat dari ekspresinya bahwa ia pun merasa waspada terhadap makhluk ini.
Jika mereka saja demikian, apalagi murid-murid inti Ungu di lingkaran luar. Semua wajah mereka dipenuhi keterkejutan. Teriakan penuh tekad tadi membuat lebih dari separuh murid mengalami guncangan jiwa hebat, bahkan beberapa sampai tak bisa melanjutkan terbang karena aliran energi spiritual dalam tubuh mereka terputus.
Di antara murid-murid di sekeliling, terdapat juga beberapa Sesepuh Penegak Hukum. Saat ini, hati mereka dipenuhi keluh kesah. Dalam hati mereka berpikir, urusan perebutan posisi murid Leluhur ini jelas tak boleh diikuti. Orang yang bisa menjadi murid pilihan Leluhur, mana mungkin lemah? Meski orang ini baru mencapai tahap awal Transformasi Bayi, namun kekuatan komprehensifnya bahkan membuat mereka yang berada di level Nascent Soul akhir sorot matanya menyempit.
Para murid di sekeliling berduyun-duyun mundur. Pandangan mereka yang tertuju pada Wang Lin dipenuhi keterkejutan yang kini bercampur dengan rasa segan.
Ahli sejati, di manapun berada, akan menerima penghormatan dari yang lemah. Ini adalah hukum besi di Dunia Kultivasi!
Sorot mata Wang Lin dingin membeku menatap Zhao Xingsha yang melesat mundur. Dengan suara lembut ia berbisik: "Bunuh dia! Kuizinkan kau menelan jiwanya sebagai persembahanmu!"
Binatang Jiwa pada Kereta Dewa Penembak tiba-tiba memutar kepalanya yang besar, menatap dalam-dalam ke arah Wang Lin sebelum kembali mengaum. Seketika tubuhnya bergerak mendadak, rantai-rantai tebal yang menghubungkannya dengan kereta berderak-derak tertarik kencang, seolah siap putus setiap saat.
Bahkan Kereta Dewa Penembak sendiri terseret terbang mengikuti gerakan gila-gilaan binatang ini dari belakang.
Zhao Xingsha wajahnya pucat pasi sambil mundur terburu-buru, berteriak lantang: "Lao San! Paman Keempat! Turun tangan!!!"
Wang Lin menyeringai dingin. Tangannya mengibaskan cambuknya sekali lagi ke arah Kabut Hitam. Teriakan panik dalam kabut semakin menjadi sampai tiba-tiba setelah tiga tarikan napas, kabut itu runtuh total berubah menjadi pria paruh baya.
Saat ini, wajaknya pucat tanpa darah, sorot matanya buyar. Begitu mendarat, kedua kakinya gemetar hampir terjatuh. Di saat itulah, Wang Lin mengayunkan cambuknya yang langsung mendarat di dada pria ini. Tiba-tiba, Jiwa Yuan Shen-nya tercabut paksa sejauh 3 chi dari dalam tubuhnya.
Wang Lin menyimpan Bian Kunji, menggerakkan tangan kanannya untuk mengambil Bendera Arwah. Dengan menggoyangkannya, beberapa Arwah Utama langsung berpendar keluar, mengejar Jiwa Yuan Shen pria paruh baya tersebut.
Setelah semua ini dilakukan, Wang Lin berdiri tenang di antara langit dan bumi, pandangannya tetap jernih. Sekilas ia menyapu pandangannya ke sekeliling—semua murid Sekte Ungu di kejauhan serentak menunduk, tak berani menatapnya.
Bahkan para Sesepuh Penegak Hukum pun ikut menunduk, hati mereka dipenuhi kengerian.
"Wang Lin ini berasal dari bintang yang hancur, bagaimana mungkin memiliki kemampuan supernatural seperti ini!!!" Keraguan ini menggelayut di benak setiap orang, tak kunjung sirna.
Akhirnya, pandangan Wang Lin jatuh pada Bai Wei dan perempuan di level Nascent Soul akhir itu. Dengan suara datar ia berkata: "Kalian berdua, masih ingin turun tangan?"
Bai Wei tersenyum getir sambil menggelengkan kepala.
Perempuan itu matanya berkilat, tertawa manja: "Si Lao Qi hari ini benar-benar menunjukkan wibawanya, membuat kami sungguh mengenalmu. Jika ada kesempatan di kemudian hari, nanti kita bisa bertarung lagi!"
Wang Lin mengangguk. Tangan kanannya bergerak, beberapa Arwah Utama yang sedang mengejar pria kekar paruh baya itu segera menghentikan pengejaran dan kembali ke sisinya. Saat Wang Lin membuka mulut, semua arwah itu ditelannya masuk ke dalam Jiwa Yuan Shen-nya ke dalam Bendera Arwah.
Jiwa Yuan Shen pria paruh baya ini dipenuhi ketakutan. Dia benar-benar ketakutan. Sebelumnya, dia menggunakan kemampuan supernatural larangan untuk berubah menjadi tubuh dewa-iblis yang seharusnya bisa menyerap semua materi. Namun pertama-tama, pedang lawan tidak bisa diserap, kemudian semburan api ungu yang tampak lemah melebur ke dalam tubuhnya, menyebabkan tubuh dewa-iblis collapse total. Serangan balik membuatnya menderita luka parah, bahkan ada sisa semburan api ungu di tubuhnya yang terus membakar hingga seluruh darahnya menguap.
Belum cukup, cambuk iblis lawan itu terus menghujam. Setiap cambukan tidak hanya melukai tubuh fisik, tapi juga merambat hingga ke Jiwa Yuan Shen. Cambukan terakhir bahkan menyentak jiwa Yuan Shen-nya keluar. Kemampuan supernatural dan magic treasure seperti ini membuat jiwanya terguncang hebat.
Belum lagi harus menghadapi pengejaran beberapa jiwa Tahap Transformasi Bayi. Jika lawan tidak menarik kembali jiwa-jiwa itu, dia terpaksa harus meledak sendiri, mengorbankan sebagian besar tingkat kultivasinya demi menyelamatkan diri.
Mengenai Zhao Xingsha, secepat apapun dia, takkan bisa menandingi Binatang Jiwa. Dalam pengejarannya, dia hampir ditelan binatang itu ketika tiba-tiba cahaya damai turun dari langit.
Cahaya ini berubah menjadi titik-titik kristal yang saling melebur. Tiba-tiba, berubah menjadi seorang sesepuh berwajak bijak dengan alis panjang terurai. Dengan senyum tipis di bibir, ia melirik Binatang Jiwa itu lalu menunjuk ke angkasa dengan tangan kanan sambil berkata, "Binatang Zuntian yang hebat!"
Binatang Jiwa itu langsung berhenti, menatap tajam sesepuh tersebut sambil mengaum keras, namun matanya memancarkan ketakutan.
Sesepuh itu menggeleng halus. Tangan kanannya menepuk udara, membuat Binatang Jiwa merintih. Tubuh besarnya menyusut seketika sebelum dilemparkan kembali ke Kereta Dewa Penembak dengan suara "bum!", berubah menjadi lingkaran pengendali binatang.
Zhao Xingsha yang wajahnya pucat pasi segera membungkuk hormat, "Hamba menghadap Guru."
Bai Wei dan perempuan yang berada di level Nascent Soul akhir itu juga segera menegakkan raut wajah, menghormat dengan khidmat: "Menghadap Guru."
Adapun pria paruh baya yang kehilangan tubuh fisik itu, meski dalam wujud Jiwa Yuan Shen dan belum sempat kembali ke tubuhnya, segera menghentikan gerakannya lalu bersikap sangat hormat: "Murid memberi salam kepada Guru."
Pada saat itu, semua murid Sekte Ungu di sekitar area langsung bersujud serempak, membungkuk penuh penghormatan.
Orang tua itu mengangguk ringan, menggerakkan tangan kanannya di angkasa. Jiwa Yuan Shen pria paruh baya itu langsung terbungkus kekuatan lembut dan segera kembali ke tubuh fisiknya. Semua lukanya pulih seketika.
Setelah itu, pandangan orang tua itu tertuju pada Wang Lin, ia tersenyum: "Sebenarnya, kau sudah lama bertemu denganku!"
Wang Lin menggerakkan tangan kanannya, lingkaran pengendali binatang itu meluncur ke genggamannya. Ia mengangkat kepala memandang orang tua itu, sikap arogannya lenyap seketika: "Junior Wang Lin, memberi hormat pada Senior Tian Yunzi."
Orang tua itu mengangguk, melirik ke belakang Wang Lin di mana Gedung Ungu yang rusak parah akibat pertempuran. Saat ini, hanya tiga karakter besar "" yang masih utuh.
"Tulisan bagus!" Orang tua itu mengusap janggut putihnya, jari tangan kanannya menunjuk. Sinar putih berkilat tiba-tiba, Gedung Ungu seketika pulih seperti baru, seolah tak pernah ada kerusakan. Bahkan retakan tanah dan pepohonan di sekitarnya juga kembali normal.
Kemampuan supernatural ini membuat jiwa Wang Lin terguncang hebat.
"Wang Lin, dulu di Planet Zhuque, Lao Fu berminat menerimamu sebagai Murid Sementara 100 Tahun. Tapi setelah melihatmu lagi, niatku berubah. Maukah kau bersujud sebagai murid sejati aliran Ungu Tian Yunzi, mempelajari Jalan Langit?"
Tian Yunzi menatap Wang Lin dengan ekspresi serius.
Wang Lin memandang Tian Yunzi beberapa saat, lalu bersujud dengan satu lutut: "Murid Wang Lin, menghadap Guru!"
“Baik!” Tian Yunzi tertawa besar, memandang Wang Lin dengan sorot mata penuh kebaikan, berkata: “Lepaskan segera Jiwa Yuan Shen shijie kelimamu. Jika terlambat, bukankah gurumu akan kehilangan satu murid lagi.”
Wang Lin mengangkat kepala, berkata datar: “Jiwa Yuan Shen shijie kelima bisa dibebaskan. Tapi dua lainnya yang tidak menghormatiku, tidak bisa!”
Tian Yunzi diam sebentar, tersenyum kecut, menatap dalam-dalam ke arah Wang Lin, lalu mengangguk: “Baik!”
