Di luar Pavilion Pin Ling, bayangan Wang Lin muncul di angkasa sebelah lantai tujuh. Begitu muncul, tubuhnya langsung berubah menjadi cahaya panjang dan melesat ke kejauhan.
Sepanjang perjalanan, Wang Lin melaju dengan kecepatan tinggi tanpa henti menuju Pavilion Hutan Ungu. Dengan persediaan Giok Surgawi yang cukup, ia berencana menutup diri untuk berlatih. Dalam tiga bulan, ia bertekad menyerap seluruh Giok Surgawi itu agar tingkat kultivasinya mencapai Tahap Menengah Transformasi Bayi, merebut gelar Tujuh Murid Surgawi Tianyun!
Kecepatan Wang Lin sangat ekstrem, suara halilintar terus bergema, terdengar sangat menusuk di tengah keheningan Gunung Zongzi. Di tanah yang baru saja dilintasi Wang Lin, terdapat sebuah paviliun bambu elegan tempat tiga orang tua sedang duduk. Ketiganya adalah Sesepuh Penegak Hukum Zongzi. Salah satunya mengangkat kepala melihat arah menghilangnya Wang Lin, lalu mendengus pelan, "Wang Lin ini terlalu sombong! Di wilayah Zongzi, berani melaju dengan kecepatan seperti ini!"
Sesepuh di sebelahnya menggelengkan kepala, "Murid Sesepuh Leluhur, selama tidak melakukan pengkhianatan, sebaiknya kita tidak usah ikut campur. Meski tingkat kultivasinya tidak tinggi, pengalaman tempurnya sangat mumpuni. Bahkan jika kami bertiga bersatu, mungkin hanya bisa bermain seri dengannya."
Orang terakhir memegang cangkir teh giok ungu, meneguk perlahan dengan suara berat, "Urusan ini tidak perlu kita pusingkan. Persaingan antar murid Sesepuh Leluhur selalu sengit. Sudah ribuan tahun kita di Sekte Tianyun, belum juga paham?"
Tiga orang itu diam.
Wang Lin terus terbang, sebentar kemudian tiba di Pavilion Hutan Ungu. Tubuhnya limbung, bagai cahaya panjang yang mendarat di tanah.
Begitu kakinya menyentuh tanah, ekspresinya berubah. Ia berbalik memandang ke kejauhan. Tiba-tiba, cahaya panjang muncul di ufuk, melesat cepat ke arahnya.
Cahaya itu berputar di udara sebelum menghilang, memperlihatkan sosok perempuan di level Nascent Soul akhir. Tak lain adalah Shijie keempat!
Di sisi kiri Wang Lin, gelombang energi bergetar. Zhao Xingsha muncul dengan raut wajah tenang.
Dari kanan, geraman rendah terdengar. Pria paruh baya peringkat kedua sekte Ungu muncul dengan wajah muram.
Wang Lin tetap tenang. Matanya menatap ketiganya perlahan: "Rekan Tao di balik layar, untuk apa bersembunyi? Keluarlah!" Sebenarnya ia tak merasakan kehadiran lain, tetapi melihat ketiga lawannya yang begitu percaya diri, pasti ada cadangan pasukan.
Begitu kata-kata Wang Lin berakhir, tawa panjang menggema dari kehampaan. Di atas kepala semua orang, siluet biru tiba-tiba muncul. Ini adalah seorang pemuda yang tampak berusia sekitar tiga puluh tahun. Namun cultivator tak bisa dinilai usia dari penampilan. Semua hanyalah tampilan luar belaka.
Orang ini mengenakan jubah biru dengan tiga naga biru bordir di dada. Naga-naga itu tampak mengerikan dan hidup bagai nyata, terutama enam mata naga yang memancarkan aura yang memaksa jiwa.
"Sima Rufeng, peringkat ketiga cabang Biru Sekte Tianyun!" Pria itu tersenyum ramah. Pandangannya langsung tertuju pada Wang Lin setelah muncul.
"Level Nascent Soul akhir! Lebih tinggi satu tingkat dari Shijie, pastilah kultivator tahap kesempurnaan akhir!" Pupil mata Wang Lin menyempit nyaris tak terlihat.
"Adik Seperguruan Wang Lin, meski kita berbeda aliran, namamu sudah kudengar. Hari ini, izinkan aku memperkenalkan saudara senior lain! Saudara Wang, keluarlah menemui anggota keluarga kita!" Sima Rufeng tersenyum ramah, suaranya bergema jelas.
"Hmph!" Suara dingin menyayat muncul dari kehampaan, membawa hawa Yin Han yang menusuk. Wang Lin memutar tubuh perlahan, menemukan sosok baru berdiri tiga puluh zhang di belakangnya.
Lelaki berbaju hijau itu berdiri bagai es abadi, tatapannya menyapu Wang Lin sekejap lalu memejamkan mata untuk beristirahat.
Sorot matanya memancarkan sikap angkuh penguasa mutlak. Bagi penglihatannya, Wang Lin tidak layak untuk ditangani!
"Meski belum mencapai Puncak Kekuasaan, tapi satu kaki sudah menginjak..." Wang Lin raut wajaknya muram. Hari ini lima orang berkumpul di sini, tujuannya jelas terlihat. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, tangan kanannya meraih kantong penyimpanan.
Saat itu, Shijie keempat dari garis keturunan Ungu, perempuan berparas cantik itu, menunjukkan ekspresi pasrah. Dengan suara lembut ia berkata: "Lao Qi, aku terikat janji sehingga harus turun tangan. Mohon dimaafkan!"
Sambil berkata demikian, tangan kanannya membentuk mantra sambil menunjuk ke angkasa. Dari dalam tubuhnya tiba-tiba menyebar cahaya perak yang dengan gila-gilaan meluas, dalam sekejap menyelimuti radius sepuluh li di sekitarnya.
"Larangan - Berpindah!" Terdengar teriakan nyaring. Cahaya perak di radius sepuluh li itu bergetar hebat, bergoyang keras, lalu lenyap tanpa jejak dari tempat semula.
Yang ikut menghilang, selain perempuan itu, adalah Wang Lin.
Di luar ratusan ribu li Sekte Tianyun, terdapat hutan batu raksasa yang begitu padat dan terhubung menjadi satu. Batu-batu runcing bagai pedang terhunus menembus cakrawala, memancarkan aura pembunuhan yang saling menjalin dari setiap batu, membentuk nyala pembantaian yang membara.
Tiba-tiba, cahaya perak bermunculan di langit atas hutan batu. Kilauan itu semakin banyak hingga memenuhi seluruh area sepuluh li dengan warna keperakan.
Daerah terpencil ini umumnya hanya dihuni kultivator independen. Menyaksikan fenomena aneh itu, mereka berduyun-duyun menghindar atau sekadar mengamati dari kejauhan, tak ada yang berani mendekat.
Di pusar cahaya perak, muncul siluet sepasang pria dan wanita. Sang perempuan dengan jubah ungu nampak cantik mempesona bagai bidadari, rambut hitamnya yang terurai semakin menonjolkan kecantikan mempesonanya.
Pria itu juga mengenakan jubah ungu, dengan rupa biasa, namun sorot matanya memancarkan kilau dingin. Posturnya tegap berdiri bagaikan pohon Qing Song yang angkuh dan luar biasa.
"Kemampuan supernatural berpindah milik Shijie Keempat ini benar-benar membuka mata Wang!" sorot mata Wang Lin berkilat saat ia berkata dengan tenang.
Saat wanita itu menggunakan ilmu dan kemampuan supernatural tersebut, Wang Lin langsung merasakan ruang di sekitarnya tiba-tiba menjadi berat bagai terisi timah cair, sama sekali tidak memungkinkan untuk melakukan teleportasi.
Selain itu, empat niat membunuh telah mengunci target Wang Lin. Jika ia bergerak sedikit saja, serangan mematikan itu akan langsung muncul dan menghujam dengan ganas!
Empat niat membunuh tersebut berasal dari Zhao Xingsha di luar Pavilion Hutan Ungu, Saudara Kedua, serta anggota kelompok Hijau dan Biru. Tujuan mereka bukan untuk membunuh Wang Lin, melainkan untuk mengintimidasi!
Dengan beberapa orang bersatu, Wang Lin tidak berani bertindak gegabah. Akhirnya ia membiarkan diri mereka memindahkannya.
"Kalau Adik Ketujuh tertarik dengan kemampuan supernatural Shijie ini, setelah semua urusan selesai, aku akan mengajarkan teknik ini padamu. Tapi untuk sekarang, kuharap kau tenang di sini, bertapa selama tiga tahun. Tiga tahun kemudian, aku sendiri yang akan membebaskanmu!" Shijie Keempat menatap Wang Lin dengan tenang, berkata perlahan.
Wang Lin tetap tenang, memandang sekeliling. Tempat ini dipenuhi batu-batu aneh raksasa, beberapa di antaranya memiliki parit-parit dalam yang diukir dengan teknik supernatural di permukaannya. Dari udara terlihat jelas ini adalah formasi dan larangan.
"Formasi sepele seperti ini, apakah Shijie pikir bisa mengurungku?!" Mata Wang Lin berkilat. Tangan kanannya menyapu udara, memunculkan sinar putih yang berubah menjadi pedang cahaya, melesat ke arah sebuah batu di bawah.
Namun pedang cahaya itu belum mencapai 100 zhang (333 meter) ketika sinarnya meredup secara mistis, akhirnya berubah menjadi kilau kristal yang menghilang tanpa jejak.
Wang Lin mengerutkan kening.
"Adik Seperguruan, formasi ini diatur oleh Saudara Senior. Tanpa keyakinan mutlak, mana mungkin dia tega mengurungmu di sini? Lebih baik jangan buang tenaga percuma!" Shijie keempat menghela napas pelan, tubuhnya bergerak berubah menjadi cahaya perak, langsung melesat keluar dari jangkauan sinar perak.
Ia menoleh tajam memandang Wang Lin, berbisik lirih: "Saudara Senior, hutang budi masa lalu kini telah kubayar. Mulai sekarang, tak ada lagi ikatan antara kita!" Begitu kata-katanya, tubuhnya melesat terbang ke kejauhan, tepat menuju arah Sekte Tianyun.
Sorot mata Wang Lin berkilat menatap siluet yang berangsur menghilang. Kilau dingin mulai menyala di matanya. Tangan kanannya menyentuh kantong penyimpanan, seketika Pedang Immortal muncul. Sabetan pedang melahirkan cahaya pedang sepanjang beberapa zhang, membelah udara dengan dahsyat menebas angkasa di samping.
Cahaya pedang awalnya penuh kekuatan, namun semakin lama semakin melemah. Setelah tiga tarikan napas, akhirnya lenyap sama sekali.
Wang Lin diam sejenak, tubuhnya limbung, langsung melesat ke atas. Seiring dorongan naiknya, ia segera merasakan hambatan dahsyat menekan dari langit, mencegahnya naik.
Hambatan ini semakin besar, akhirnya hampir membara. Wang Lin menggeram rendah, tubuhnya tidak mundur malah semakin cepat, menerjang ratusan zhang lagi.
Dari kejauhan terlihat, di atas hutan batu yang mengambang di udara, siluet ungu melesat ke angkasa. Namun tirai cahaya keperakan tetap menyelimuti di atasnya, membentuk huruf "" yang memanjang seiring ketinggiannya.
Urat hijau menonjol di wajah Wang Lin. Dengan geraman rendah, ia naik beberapa zhang lagi. Kini, hambatan dari atas setara dengan serangan penuh kultivator tahap Bayi Yuan Ying akhir.
Wang Lin raut wajaknya memucat, tubuhnya bagaikan meteor terpental kembali. Kecepatannya sulit dibayangkan, langsung jatuh ke permukaan. Tepat di ketinggian puluhan zhang dari tanah, tubuh Wang Lin bergerak memutar, seketika menghilangkan gaya momentum. Akhirnya ia mendarat di sebuah batu dengan raut wajak muram, menatap langit dalam kebisuan.
Sebentar kemudian, tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan. Pedang Immortal langsung melesat keluar. Wang Lin mengarahkan jarinya ke depan. Xu Liguo di dalam pedang segera memahami maksud tuannya. Dengan teriakan garang, ia menerjang gila-gilaan ke arah yang ditunjuk.
Di belakangnya, pedang melengkung mengikuti dari jarak aman. Sebilah pedang dan golok ini melesat ke cakrawala, membelah udara dengan desisan. Hambatan muncul kembali, kali ini lebih dahsyat bagai langit runtuh. Jerit kesakitan Xu Liguo segera bergema.
"Tuan, tidak bisa! Hancur tidak bisa benda sialan ini! Si pedang melengkung juga masih kurang sedikit!"
Wang Lin mata berkilat, menggerakkan tangan kanannya memanggil kembali Pedang Immortal. Pedang melengkung berputar-putar di sekitarnya, mengeluarkan dengungan pedang yang seolah tak rela.
"Mereka ingin mengurungku di sini sampai perebutan gelar Tujuh Murid Tianyun selesai, baru melepaskanku? Masa aku bisa membiarkan mereka berhasil! Tempat ini sepi, aku akan berlatih kultivasi di sini, berusaha mencapai Tahap Menengah Transformasi Bayi secepat mungkin! Saat itu pasti bisa menghancurkan tempat ini dan langsung menuju Sekte Tianyun!" Tubuh Wang Lin bergerak, melesat turun dari batu dan menyusuri kedalaman hutan batu ini.
