Zhao Xingsha mengangkat kepala dengan kasar. Di atas kepalanya tiba-tiba muncul bayangan mistis raksasa setinggi 100 zhang, bertanduk ganda. Meski samar, aura jahat yang sangat pekat menyembur keluar dengan dahsyat.
Makhluk gaib ini berotot luar biasa, pada tubuh samarnya terlihat pola-pola biru misterius berkedip-kedip. Terutama kuku pada telapak tangannya yang besar, yang tajam bagai pedang terbang, semuanya memperlihatkan keistimewaan makhluk ini.
Saat ini, bayangan samar makhluk ini masih menutup mata, namun kepalanya yang besar perlahan berputar, seolah siap bangun kapan saja.
Semakin ke bawah, bayangan ini semakin kabur. Di bagian terbawah terlihat Zhao Xingsha yang wajahnya pucat pasi, jelas-jelas menggunakan kemampuan supernatural ini memberatkan dirinya.
Kini, di antara alisnya terdapat mantra aneh yang terus berkedip. Setiap kali mantra ini menyala, bayangan makhluk di belakangnya akan menguat sedikit. Sebaliknya, kondisi fisik Zhao Xingsha semakin melemah.
Begitu bayangan ini muncul, kultivator dari berbagai sekte langsung terguncang. Mereka berduyun-duyun bangkit dan berpencar ke segala arah.
Bahkan enam kultivator Puncak Kekuasaan pun kini memancarkan kilau aneh di mata mereka.
"Makhluk Kuno!?" Jiang Tianzun, Sesepuh Besar Sekte Shuiyun yang merupakan satu-satunya praktisi Puncak Kekuasaan tahap akhir di tempat ini selama tujuh hari terakhir, yang tetap tenang bagaikan sumur tak beriak tanpa mengucapkan sepatah kata pun—bahkan ketika Wang Lin menggunakan api iblis sebelumnya hanya melirik sekilas—kini mengerutkan kening dan berbisik.
Suaranya mengandung keraguan, jelas menunjukkan bahwa ia pun tidak sepenuhnya yakin.
"Rekan Jiang, apakah benda ini benar-benar Makhluk Kuno dari legenda yang pernah muncul sejenak di zaman kuno?" Seorang pria tua di sebelah Jiang Tianzun bertanya dengan suara berat.
"Sangat mirip!" Jiang Tianzun merenung sebentar sebelum menjawab.
Arwah Utama yang dilepaskan Wang Lin, meski telah melihat makhluk aneh tersebut, tetap menerjang maju menyerbu Zhao Xingsha.
Sorot mata Zhao Xingsha memancarkan kilau aneh. Perlahan ia mengangkat tangan kanannya dan menunjuk ke angkasa. Gerakannya ini diikuti oleh bayangan raksasa di belakangnya. Tangan kanan makhluk misterius itu pun terangkat perlahan, menyamai gerakan Zhao Xingsha saat menunjuk ke ruang kosong.
Langsung, hawa kompleks menyebar tiba-tiba dari jari Zhao Xingsha. Sebenarnya, secara akurat, hawa ini berasal dari bayangan samar di belakangnya.
Hawa ini jauh melebihi energi spiritual, bahkan setara dengan energi surgawi. Tak kalah sedikit pun dengan daya pikat magis ledakan api iblis Wang Lin.
"Yao li (kekuatan mistis)!" Jiang Tianzun menarik napas dalam-dalam dengan suara berat.
Kedua mata Wang Lin membeku. Di titik yang ditunjuk tangan kanan Zhao Xingsha, muncul pusaran merah berputar gila-gilaan. Arwah Utama dari Bendera Arwah tak terkendali, melaju ke pusaran itu.
Wajah Zhao Xingsha pucat pasi, tetapi bayangan raksasa di belakangnya mulai menunjukkan warna hijau di wajaknya. Kedua matanya bergetar halus, bagai akan bangkit dari tidur seketika.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Hati berdesir, Bendera Arwah langsung muncul di tangannya. Digoyangkannya, Kain Jiwa seketika berubah menjadi 100 zhang. Dengan gerakan melintang, semua Arwah Utama terbungkus dan ditarik paksa keluar dari pusaran.
Sesaat setelah Arwah Utama ditarik, bayangan samar raksasa di belakang Zhao Xingsha tiba-tiba mengeluarkan auman yang mengguncang langit-bumi. Matanya terbuka lebar, memancarkan sorotan yang membuat semua makhluk hidup gemetar dalam hati. Sorotan ini luar biasa dingin - melebihi dinginnya praktisi Jalan Tanpa Perasaan, lebih menusuk daripada kultivator teknik ketidakpedulian.
Sorotan mata seperti ini hanya pernah Wang Lin saksikan di mata Utusan Jalan Langit yang telah berubah wujud menjadi Dewa Kuno!
Bayangan mistis yang besar ini, saat membuka matanya, segera mengangkat tangan kanan dan tiba-tiba meraih ke arah Wang Lin. Saat lengannya terangkat, tubuh Zhao Xingsha seperti tak terkendali, ikut mengangkat lengannya.
Wang Lin tanpa basa-basi langsung mundur, sementara kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Tiba-tiba ia sampai di samping Kereta Dewa Penembak dan menepuknya dengan tangan kanan.
Suara mengaum dahsyat segera menggema dari Kereta Dewa Penembak. Binatang Jiwa yang menentang dewa dan iblis segera materialisasi dari kereta itu. Dengan sepasang mata ganas, ia langsung menatap makhluk misterius itu dan menerjang tanpa peduli apapun ke arah lawannya sambil mengaum lagi.
Makhluk misterius itu kilatan di matanya, mengalihkan perhatian dari Wang Lin ke Binatang Jiwa. Tangan kanannya mengubah arah dan tiba-tiba meraih ke arah Binatang Jiwa.
Raungan penuh ketegaran Binatang Jiwa langsung bergema di langit dan bumi. Seluruh tubuhnya berubah menjadi meteor, menarik Kereta Dewa Penembak, langsung menghantam makhluk aneh itu.
Gemuruh dahsyat memekakkan telinga menggema hingga radius sepuluh ribu li. Tubuh Binatang Jiwa mengabaikan cakar kanan makhluk aneh itu, menembus langsung menerobos masuk ke dalam tubuhnya.
Bayangan raksasa makhluk aneh itu menunjukkan ekspresi aneh di wajah. Tangan kanannya mencengkeram dada, dengan paksa menarik keluar Binatang Jiwa. Setelah memandang dingin, ia membuka mulut lebar bersiap menghisap.
"Hewan terkutuk! Berhenti, Lao Fu!" Teriakan menggelegar datang dari markas besar Sekte Tianyun di kejauhan dengan suara yang mengamuk.
Begitu suara itu muncul, makhluk aneh itu langsung tubuh bergetar. Matanya menunjukkan pergulatan batin sebelum akhirnya seolah menghela napas dalam hati. Tangannya melepaskan Binatang Jiwa, lalu seluruh tubuhnya tiba-tiba mengerut, berubah menjadi cahaya hijau yang masuk kembali ke antara alis Zhao Xingsha.
Simbol di antara alis Zhao Xingsha berkedip keras beberapa kali sebelum perlahan menghilang. Tubuh Zhao Xingsha bergetar, memuntahkan darah segar sambil menahan serangan balik. Matanya menatap Wang Lin dengan tatapan tajam, senyum mengerikan menguar dari bibirnya.
Setelah dilepaskan, Binatang Jiwa ini justru tidak meronta atau mengaum. Tatapannya menancap ke Zhao Xingsha sebelum tubuhnya limbung dan menyusup ke dalam Kereta Dewa Penembak, berubah menjadi lingkaran pengendali binatang.
Tiba-tiba, awan merah mengalir dari ufuk langit. Di atas lokasi pertempuran, awan-awan ini terkumpul dan berubah menjadi sesosok tua berjubah merah dengan wajah kemerahan. Bau arak menyengat dari tubuhnya yang membawa labu raksasa di punggung. "Ngapain berantem terus?" hardiknya sambil mengangkat kelopak mata, "Kalo bukan karena kalian, gue nggak bakal dikirim Tianyun si abadi ini buuh..nggak nyelesaiin minum arak tadi!"
Wang Lin dengan wajah tenang, tangan kanannya menggenggam lingkaran pengendali binatang dari angkasa. Tubuhnya bergerak, melangkah hingga tiba di bawah Shijie keempat, tepat di belakang meja persembahan ketiga yang kosong. Di sini, adalah kursi yang menjadi miliknya.
Dengan gerakan melemparkan ujung jubah, Wang Lin duduk dengan tenang.
Zhao Xingsha melirik orang tua berwajah merah itu, lalu menyatukan tinju dengan hormat: "Murid memberi salam kepada Paman Sepenguruan Chi Lie."
Orang tua berwajah merah itu menyapu sekilas pandang pada Zhao Xingsha: "Kau mengenal aku?"
Zhao Xingsha mengangguk, menjawab dengan penuh hormat: "Saat murid bergabung ke Sekte Tianyun lebih dari seribu tahun yang lalu, murid pernah sekali bertemu Paman Sepenguruan."
Orang tua itu mendengus pelan, berkata: "Mengenali pun tak berguna, roh iblis dalam tubuhmu baru saja terwujud tapi dipaksakan digunakan, nantikan hukuman dari shifu-mu!" Sambil berkata, tangannya menyambar, langsung mencengkeram Zhao Xingsha. Kemudian pandangannya berkilat, tertuju pada Wang Lin, menunjukkan ekspresi tertarik di sorot matanya sambil tertawa: "Anak muda, shifu-mu menaruh harapan besar padamu. Saudara Seniormu ini, dalam perebutan gelar Tujuh Putra Tianyun, tidak akan muncul, tenang saja!"
Sambil berkata, orang tua itu menyatukan tinju ke arah kultivator dari berbagai sekte di sekelilingnya, tertawa lebar: "Para hadirin, pasti di antara kalian ada yang mengenal Lao Dao. Hari ini junior-junior cabang Ungu berkelahi, merusak suasana kalian, harap jangan tersinggung!"
Jiang Tianzun memandang Chí Liè, segera berkata dengan hormat: "Senior terlalu khawatir, mana mungkin kami merasa terganggu. Justru dengan menyaksikan pertarungan mereka, hati kami dipenuhi kehangatan. Garis Ungu Sekte Tianyun, sungguh punya penerus yang layak!"
“Kalimatnya baru saja terucap, segera ada yang mengikuti. Akhirnya hampir semua kultivator di tempat ini berduyun-duyun menyatakan hal serupa.”
Chi Lie tertawa terkekeh sambil menggelengkan kepala: “Janganlah memberi muka pada beberapa anak durhaka ini. Setelah hari ini berakhir, besok adalah waktu senior brother Tian Yunzi memberikan ceramah Dao. Para hadirin, hamba masih ada urusan penting, mohon pamit duluan!”
Begitu kata-katanya, tubuh Chi Lie bergerak. Sambil mencengkeram Zhao Xingsha, seluruh tubuhnya kembali berubah menjadi awan merah, melesat bagai halilintar ke kejauhan. Dalam sekejap, mereka pun menghilang.
Sejak kemunculan orang tua berwajah merah itu, Wang Lin sama sekali tidak berbicara sepatah kata pun. Kini ia mengambil cawan arak, menuangkan penuh lalu menghabiskannya sekali teguk. Sorot matanya menunjukkan pemikiran yang mendalam.
“Kemampuan supernatural yang digunakan Zhao Xingsha sebelumnya, sebenarnya ilmu apa? Tidak seperti serangan Lapisan, malah mirip dengan kemampuan supernatural Dewa Kuno. Dari perkataan orang tua berwajah merah tadi, benda itu adalah roh iblis yang baru saja terkonsentrasi dalam tubuh Zhao Xingsha, jadi tidak bisa digunakan sembarangan.”
Dalam perenungan, banyak kultivator dari berbagai sekte di sekitar mulai menghampiri Wang Lin untuk bersulang.
Pertempuran besar Wang Lin sebelumnya dengan mudah menghancurkan Lao Er dari Garis Ungu, memaksa Lao Da dari Garis Ungu menggunakan kemampuan supernatural misterius itu. Tapi semua yang hadir di sini bisa melihat bahwa teknik itu pasti menyakiti pengguna sekaligus diri sendiri. Melihat kondisi Zhao Xingsha, jelaslah bahwa penggunaan teknik ini pasti menyebabkan serangan balik yang dahsyat.
Selain itu, Adik Ketujuh dari Garis Ungu ini bahkan belum turun tangan - dia hanya menggunakan Magic Treasure-nya untuk melawan. Sekali dia benar-benar bertindak, meskipun hasilnya belum pasti, semua yang hadir langsung memahami dari perkataan Chi Lie bahwa Tian Yunzi sangat serius memperhatikan orang ini.
Jika tidak, mengapa selama pertarungan mereka hanya membawa pergi Zhao Xingsha? Mengapa tidak menindak Lao Er dari Garis Ungu? Malah terlihat seperti menghibur dengan meninggalkan kata-kata perhatian itu?
Cultivator hampir semuanya adalah orang-orang yang sudah sangat berpengalaman dan licik, terutama yang bisa menghadiri pesta di sini. Di mata mereka, Wang Lin pasti akan menjadi salah satu Tujuh Putra Tianyun di masa depan. Membangun hubungan baik sekarang pasti akan membawa manfaat di kemudian hari.
Demikianlah, orang-orang yang datang memberi hormat dengan arak tak henti-hentinya.
Wang Lin menyimpan pikirannya, tersenyum ramah. Dia sangat paham bahwa untuk bisa mantap di Planet Tianyun, selain anggota Sekte Tianyun, menjalin persahabatan dengan cultivator dari sekte lain juga tidak akan merugikannya.
Maka, pada hari terakhir pesta tujuh hari ini, pesta cabang Ungu mencapai puncaknya. Wang Lin secara perlahan menggantikan posisi Zhao Xingsha, menjadi tuan rumah pesta yang berbincang dan bersulang dengan banyak cultivator dari berbagai sekte.
Sementara di area Bai Wei dan Shijie keempat, pengunjungnya jauh lebih sedikit. Kontras yang jelas membuat area mereka terlihat agak sepi.
Saat malam tiba, perjamuan hampir berakhir. Wang Lin mengambil cawan anggur, dengan penuh hormat bersulang kepada Jiang Tianzun. Setelah Jiang Tianzun dan rombongan pergi, pandangannya berkilat, tertuju pada Shijie Keempat yang tidak jauh darinya.
