Di luar Menara Tongtian, pada ketinggian 1.000 zhang, Wang Lin mengenakan jubah ungu memandang tajam bagai obor. Berdiri di angkasa, tangannya mencengkeram ke depan. Seketika kabut hitam dalam radius 10.000 li berombak datang, seolah-olah kabut sepanjang 10.000 li didorong dari pinggiran, terkumpul dengan gila-gilaan di depan tangan kanannya.
Langit dan bumi berubah warna!
Gemuruh halilintar bergema seiring ombak kabut hitam, memancarkan suara gemuruh dahsyat yang menggemparkan langit dan bumi, menggema ke seluruh Ling Yue Guo.
Hampir dalam sekejap mata, semua kabut hitam yang menyelimuti radius sepuluh ribu li terkumpul sepenuhnya, berubah menjadi bola kabut listrik hitam seukuran kepala bayi.
Di dalam bola ini, asap dan kabut bergerak samar-samar, mantra Larangan terus-menerus berkedip, di antara redup dan terang yang tak menentu, memancarkan tekanan aura dahsyat.
Wang Lin meremas tangan kanannya, seketika mantra Larangan di dalam bola berkedip, tiba-tiba hancur berantakan menjadi gas hitam yang bergerak mengitari tubuhnya. Akhirnya, di hadapannya, gas-gas itu saling menjalin membentuk Bendera Larangan Ungu-Emas yang berkibar tanpa angin, mengeluarkan suara gemeretak beruntun.
Saat ini, dalam radius sepuluh ribu li, langit cerah kembali. Namun dari kehampaan terdengar suara mengaum, sesekali terlihat bayangan hitam melintas cepat.
"Arwah Utama, Tarik!" Wang Lin membuka mulut lebar. Beberapa Arwah Utama dalam radius sepuluh ribu li langsung membelah udara, masuk ke mulutnya dan melebur ke dalam Bendera Arwah di Jiwa Yuan Shen-nya.
“Kali ini berlatih mantra pembantai surgawi, sekalian menyempurnakan Bendera Arwah. Dengan ini, di Planet Tianyun, peluang keselamatan akan meningkat beberapa tingkat!
Lagipula, Guru memerintahkanku ke Laut Timur dalam tiga bulan. Sekarang tinggal sebulan lebih. Apakah aku harus pergi atau tidak..." Mata Wang Lin berkilat, Shen Shi-nya menyapu seluruh Lingyue Kingdom. Kemudian ia melangkah ke angkasa, tubuhnya berubah menjadi asap hijau dan menghilang tanpa jejak.
Lingyue Kingdom, Gunung Wu Ling.
Ahli sejati terkuat di seluruh Lingyue Kingdom, Lao Fu Tai Tai yang satu kaki telah menginjak Puncak Kekuasaan, saat ini sedang duduk bersila di puncak Gunung Wu Ling. Ia menyerap energi Bulan Yin sambil melakukan latihan pernafasan dengan tenang.
Sebentar kemudian, Lao Fu Tai Tai membuka mata. Pandangannya tetap tenang menatap kehampaan, perlahan berkata: "Lao Fu Tai Tai, memberi hormat kepada Utusan Besar."
Dari kehampaan, bayangan ungu berkedip muncul. Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang menyatukan tinju ke arah Lao Fu Tai Tai: "Maaf mengganggu!"
"Lao Fu yang gegabah!" Tian Tai Lao Ren menarik napas dalam-dalam sambil menggelengkan kepala, "Beberapa hari lalu, jika Lao Fu tidak melanggar aturan memasuki radius sepuluh ribu li Menara Tongtian hingga mengguncang Binatang Pantang Menyerah itu, pasti Utusan Besar akan lebih mudah menaklukkannya."
"Tidak apa-apa." Wang Lin dengan raut wajak tenang memandang Tian Tai Lao Ren. Tingkat kultivasi orang ini telah mencapai tahap mendengar ajaran. Langkah ini, bagi semua kultivator level Nascent Soul akhir, merupakan pilihan hidup dan mati yang sangat krusial.
Mendengar ajaran di pagi hari, siap mati di petang hari...
"Jika Utusan Besar bukan datang untuk menuntut kesalahan Lao Fu memasuki wilayah terlarang, lalu untuk apa mencari orang tua setengah kaki sudah masuk peti mati seperti saya ini?" Tian Tai Lao Ren menurunkan kelopak matanya perlahan, suaranya berat penuh wibawa.
Wang Lin memandang ke kejauhan, berkata perlahan: "Di planet ini, adakah tempat berkumpulnya iblis?"
Tatapan Tian Tai Lao Ren mengeras, merenung sejenak, tangan kanannya mencengkeram angkasa, seketika muncul sebuah kepingan giok di tangannya, berkata: "Lokasi kumpulan iblis, di planet ini ada tiga tempat, semuanya tercatat dalam kepingan giok ini, Utusan Besar akan langsung paham setelah melihatnya."
Wang Lin menjemput kepingan giok itu, menyapu isinya menggunakan Shen Shi, mengangguk sekilas ke Tian Tai Lao Ren, tanpa basa-basi kaki menginjak tanah, langsung berubah menjadi bayangan dan menghilang dari tempat itu.
Tian Tai Lao Ren melirik ke arah lenyapnya Wang Lin, kembali menutup matanya, bergumam pelan: "Kerutan di antara alisnya menyimpan niat membunuh, perjalanan ini mungkin untuk membantai. Semoga tak ada yang memprovokasinya di sepanjang jalan..."
"Di Perbatasan Utara Bumi, dalam pegunungan belantara sejuta li, berkumpul iblis tak terhitung. Ada makhluk purba setara Puncak Kekuasaan di sana. Tempat ini juga menjadi area uji coba murid-murid berbagai sekte di Bumi! Namun wilayah inti 300.000 li di pusat, dijuluki zona terlarang yang tak boleh sembarangan diinjak."
Wang Lin menarik kepingan giok ke dalam kantong penyimpanan, mengunci target arah. Tangan kanannya menggores angkasa, tiba-tiba cahaya perak menyala dalam radius beberapa zhang. Di bawah kilauan perak, kedua kakinya melangkah maju: satu langkah, dua langkah, tiga langkah... Seperti sedang menaiki tangga langit, ia melangkah sepuluh kali berturut-turut!
Sepuluh langkah - itulah batas maksimal teleportasi yang bisa ditahan tubuhnya saat ini!
Usai sepuluh langkah, mata Wang Lin berkilat. Seluruh tubuhnya tiba-tiba terpecah menjadi sepuluh siluet yang berkedip-kedip ganas.
Tiba-tiba, suara halilintar mengguntur. Saunara itu mereda, tak tersisa bayangan manusia di tempat kejadian.
Di Perbatasan Utara Bumi Bintang, langit cerah tiba-tiba dipenuhi cahaya perak. Di cakrawala yang semula jernih, muncul gelombang energi berbentuk sisik ikan yang menyebar tanpa suara ke segala penjuru.
3 tarikan napas kemudian, di pusat gelombang sisik ikan itu, cahaya perak yang menyilaukan tiba-tiba berpendar. Saat itu, kilau cahaya perak ini bahkan mampu menyaingi matahari, seolah-olah dua bola surya emas dan perak muncul di langit.
Dari dalam cahaya perak, siluet Wang Lin melangkah keluar.
Raut wajaknya pucat. Setelah muncul, napasnya agak tersengal. Ia menepuk kantong penyimpanan, mengambil sebutir pil dan menelannya, barulah kondisi tubuhnya berangsur membaik.
Seiring kemunculannya, cahaya perak perlahan menghilang. Mutasi di cakrawala pun berangsur pulih ke keadaan semula.
Wang Lin tak berlama-lama. Langsung berubah menjadi pelangi ungu, melesat menuju pegunungan liar sejuta li di depan.
Di hadapannya, warna bumi tak lagi kuning tanah. Sebaliknya, terdapat lapisan cahaya redup memancarkan kilau biru. Sebuah prasasti batu raksasa menjulang ke awan, ditancapkan ke tanah dengan tenaga gaib dahsyat. Di permukaannya, terukir beberapa karakter besar berwarna merah darah yang sarat aura pembunuh.
“Perbatasan Utara Moxiu！”
Empat karakter besar ini memancarkan hawa perkasa yang hampir menerpa wajah, membentuk angin aneh pekat di sekelilingnya yang terus mengaum tanpa henti.
Wang Lin berdiri di bawah prasasti batu raksasa ini, mengangkat kepala dan menatap lama dalam keheningan.
Di belakang prasasti, kabut tipis sedikit menghalangi pandangan namun tidak sepenuhnya menutupi. Dengan pengamatan seksama atau penyapuan menggunakan Shen Shi, isinya dapat terlihat jelas.
Di sana terhampar rangkaian pegunungan tak berujung yang membentang hingga kedalaman, permukaan tanah tanpa jejak jalan - hanya tumpukan daun tebal dan aroma membusuk yang menyengat.
Selain itu, suasana hening membisu menyelimuti area tersebut tanpa sedikitpun suara.
Meski siang bolong, hawa Yin Han yang menusuk tulang terus menyebar keluar dari tempat ini, merambak ke segala penjuru.
Setelah lama mengamati dengan cermat dalam diam, Wang Lin akhirnya mengangkat langkahnya dan melangkah maju.
“Pembantai Mantra Surgawi, harus memahami misteri kemampuan supernatural ini dalam pembantaian. Hari ini, di Perbatasan Utara Iblis Bumi ini, mulailah aku melatih Pembantai Mantra Surgawi ini!”
Tiba-tiba di kejauhan langit, beberapa cahaya pedang membelah udara dengan suara mengaum. Warna-warni cahaya ini memancarkan gejolak energi yang kuat, jelas menunjukkan para kultivator dengan tingkat kultivasi tinggi.
"Saudara Senior, kita sudah sampai!" Teriak seseorang sebelum cahaya pedang itu mendarat.
Langkah Wang Lin tidak terhenti sedikitpun oleh kedatangan mereka. Tanpa menoleh ke arah cahaya pedang di belakangnya, ia langsung melangkah masuk ke Perbatasan Utara Iblis Bumi, tubuhnya menghilang dalam kabut tipis.
Tak lama setelah siluetnya lenyap, lima sosok mendarat dengan cahaya pedang di bawah prasasti batu bertulis "Perbatasan Utara Iblis Bumi"!
Kelimanya terdiri dari tiga pria dan dua wanita. Pakaian mereka yang berwarna-warni terbagi dalam dua kelompok, masing-masing memiliki rupa tampan/cantik dengan energi spiritual yang memancar kuat.
"Saudara Senior, barusan aku sepertinya melihat seseorang masuk ke tempat ini!" Di antara kedua wanita, seorang gadis berbaju merah dengan tahi lalat kecantikan di sudut bibirnya berkata pelan.
Perempuan ini terlihat masih muda, namun tingkat kultivasinya telah mencapai tahap akhir Pembentukan Inti.
Di antara tiga pria, terdapat seorang lelaki berpenampilan gagah berusia paruh baya. Ia mengenakan jubah panjang hijau-putih dengan rambut terikat pita hijau, sementara di punggungnya tergantung pedang kuno.
Mendengar perkataan gadis itu, ia tersenyum ringan: "Tempat ini bukanlah Area Terlarang. Banyak anggota sekte yang datang untuk berlatih. Melihat orang masuk bukanlah hal aneh. Nanti ketika Senior Sekte datang, kita akan masuk bersama. Semua kultivator yang kita temui pasti akan berduyun-duyun minggir, tidak perlu dipedulikan."
“Benar! Sekte tempat Kaka Kuo bergabung adalah Sekte Pedang Daruo yang terkemuka di Planet Tianyun. Bahkan murid Sekte Tianyun sekalipun akan menghindar jika kekuatannya terlalu rendah, apalagi sekte-sekte kecil di Bumi Xing ini.” Salah satu dari tiga pria yang terlihat berusia 27-28 tahun dengan jubah biru, berkata sambil tersenyum penuh sanjungan.
Adapun satu pria dan satu wanita lainnya tetap membisu. Bahkan sorot mata wanita itu saat memandang ketiga orang tersebut memancarkan secercah kebencian, terutama ketika berhadapan dengan Kuo Xiong - kebenciannya ditampakkan tanpa tedeng aling-aling.
Di antara dua wanita, rupanya dialah yang paling cantik. Gaun sutra putihnya diikat pita sutra biru air membentuk simpul kupu-kupu elegan di pinggang. Rambut hitamnya disanggul longgar dengan hiasan jepang Wei Ling. Kulitnya jernih seperti giok, tanpa riasan wajah. Andai bukan karena kebencian yang terpancar dari alis dan matanya, keanggunannya akan semakin memesona.
"Nona Qianqin, tenang saja. Yaojin Guo itu akan Kutinggalkan satu untukmu, cukup untuk dibawa kembali ke sekte!" ujar pria bermarga Guo dengan suara lembut, tak menghiraukan sorot mata sang perempuan.
Perempuan bernama Qianqin menatap tajam pria Guo, suaranya menusuk dingin: "Dengan reputasi Sekte Pedang Daruo, tak kusangka kalian menggunakan cara licik seperti ini! Qianqin ini benar-benar buta telah salah menilaimu!"
Pria Guo menggeleng, "Harta langka dan obat ilahi adalah milik yang berjodoh. Yaojin Guo ini sangat dibutuhkan pamanku. Saat kau minta bantuanku, sudah seharusnya aku melaporkan ke sekte."
Di Perbatasan Utara Moxiu, siluet Wang Lin melesat bagai kilat. Kilau dingin berkedip di sorot matanya.
"Sekte Pedang Daruo... Menarik. Kebetulan bisa mencari jejak Senior Zhou Yi... Hanya saja Yaojin Guo ini, apa sebenarnya..."
