Puluhan tahun Transformasi Biasa, merupakan periode paling tenang dalam hidupnya sekaligus masa peningkatan tingkat kultivasinya.
Meski telah berlalu bertahun-tahun, setiap detil kejadian masa lalu tetap jelas dalam ingatannya. Mengenang Da Niu, Wang Lin menghela napas pelan lalu meneguk habis arak di tangannya.
Arak yang kaya rasa ini, masuk ke mulut meski sedikit pedas tapi meninggalkan aftertaste tak terlupakan, memiliki kemiripan aura dengan arak pemberian Da Niu dulu.
Tiga Belas tetap membisu dari awal. Ia menangkap kesan Wang Lin sedang terbeban pikiran. Satu-satunya yang bisa dilakukannya adalah mengisi ulang cangkir setiap kali arak Wang Lin habis.
Hu Pao menahan diri lama, menelan ludah berkali-kali. Akhirnya tak kuasa menahan godaan. Dengan sembunyi-sembunyi ia melirik Wang Lin, mengambil satu kendi arak, meremas pecahkan segel tanah liat, lalu menuang cepat ke cangkirnya. Setelah meneguk habis, energinya langsung terkobar.
Ia hendak menuang gelas lagi, namun seketika menyadari Tiga Belas di sampingnya sedang memandangnya dengan dingin. Hu Pao menunjukkan raut wajah kesal, dalam hati berpikir: "Gue minum arak sedikit, Sang Leluhur saja tak berkata apa. Mengapa kamu si Tiga Belas ini ikut campur?"
Meski begitu pikirnya, namun ekspresi wajahnya sama sekali tak menunjukkan hal tersebut.
Arak di tangan Wang Lin diminumnya gelas demi gelas. Nuansa kerinduan akan kenangan di sorot matanya semakin pekat, fragmen kenangan di Planet Zhuque terus bermunculan dalam benaknya.
Tiba-tiba, hasrat yang sangat dahsyat menggelora dalam dirinya—keinginan untuk meninggalkan Daerah Yao Ling, pergi dari Planet Tianyun, kembali ke Zhuque, pulang ke tanah yang telah melahirkannya dan membesarkannya.
Gelora hasrat ini kian menjadi-jadi, akhirnya hampir sepenuhnya menguasai jiwa Wang Lin. Gelas di tangannya berdentang plak hancur berkeping, serpihan kaca ditusukkan ke telapak tangan. Namun Wang Lin saat ini bagai tak merasakan apa-apa, pandangannya menunjukkan kerinduan akan kenangan yang begitu dalam.
Seandainya ada kultivator yang melihat Wang Lin saat ini, pasti akan terkejut! Bukankah kultivator mengejar Hati Jalan yang teguh, bagaimana mungkin muncul impulsif dan nostalgia berkepanjangan seperti ini!
Tiga Belas segera merasakan sesuatu yang tidak beres. Ia mengangkat kepala tajam ke arah Wang Lin, sorot matanya menunjukkan kegelisahan.
Hu Pao kini juga menyadari ketidaknormalan itu. Raut wajanya berubah, tingkat kecemasannya tak kalah sedikitpun dibanding Tiga Belas.
Tiba-tiba, suara gesekan baju zirah bergemuruh dari luar kedai minum. Diiringi riuh rendah teriakan hiruk-pikuk, tujuh delapan pasukan iblis berbaju zirah hitam memasuki kedai.
Sikap mereka penuh keangkuhan liar. Begitu pelayan kedai minum mendekat, salah satu dari mereka langsung mendorongnya sambil membentak: "Hidangkan semua arak terbaik dan hidangan termahal di tempat ini!"
Pelayan itu terdorong jatuh. Bangkit sambil tersenyum takzim, ia mengangguk cepat-cepat lalu buru-buru mundur.
Di dalam rumah makan, banyak tamu segera membayar tagihan dan tidak berani berlama-lama di sini.
Tujuh delapan orang berbaju zirah itu langsung menyatukan beberapa meja, duduk bersama dan mulai berisik.
Di antara mereka, ada seorang pria berusia sekitar tiga puluh tahun duduk di posisi terhormat. Wajahnya muram dengan aura wibawa tak kasat mata yang memancar dari tubuhnya.
Setelah semua hidangan dan arak dihidangkan, ia langsung meraih tempayan arak. Dengan menepuk pecahkan segel tanah liat, tanpa menggunakan gelas, langsung menenggaknya hingga habis dalam sekali teguk. Tangan kanannya melempar tempayan - entah sengaja atau tidak - tepat di sebelah meja Wang Lin dan kawan-kawan. "Plak!" tempayan itu pecah di lantai.
Tiga Belas mengeraskan pandangannya, berbalik melihat sambil menarik napas dalam-dalam sebelum perlahan memalingkan wajah tanpa berkata-kata.
Hu Pao juga mengerutkan kening. Tapi ia tahu saat ini Sang Leluhur sedang dalam perubahan, bukan waktu untuk mencari masalah. Dengan paksa ia menahan amarahnya.
“Komandan, tenang saja. Begitu orang itu datang lusa, kami akan bersatu memberikan pelajaran agar dia tahu siapa pemimpin sebenarnya!” Salah satu pria kekar berzirah hitam langsung menepuk dada sambil berseru keras.
“Sudah selidiki latar belakang orang itu?” Lelaki bermuka muram itu menghapus bekas arak di bibir dengan suara berat.
“Dia pendatang. Jenderal Iblis sendiri yang mengujinya, katanya tidak memenuhi syarat tapi diberi jabatan komandan sebagai pengecualian!” Seorang lagi prajurit berzirah hitam menjawab perlahan.
“Hmph!” Lelaki bermuka muram itu kembali mengangkat tempayan arak dan menenggak besar-besaran.
“Komandan, besok pagi aku akan menantang duel! Mari kita lihat seberapa kuat kemampuannya. Menurut aturan pasukan, jika kalah meski direkomendasikan Jenderal Iblis, tetap tak sah!”
“Benar! Atas dasar apa begitu dia datang, Jenderal Iblis langsung menurunkan pangkat komandan menjadi wakil dan mengangkat orang ini sebagai komandan utama? Ini sama sekali tidak masuk akal! Siapapun pasti tidak akan tahan menelan amarah terpendam seperti ini!”
“Cukup!” Pria bermuka muram itu kembali menenggak arak dalam-dalam, berkata: “Aku ingin lihat kemampuan sebenarnya orang ini! Pendatang... sekalipun pendatang, ada yang kuat ada yang lemah. Bukan tidak ada pendatang yang mati di tanganku! Jika dia kuat, kita langsung lakukan Formasi Zhu Xian!”
Begitu ucapannya keluar, semua prajurit iblis berbaju zirah hitam di sekitarnya serentak diam membisu.
“Hmm?” Pria bermuka muram itu mengerutkan kening, berkata perlahan: “Kalian takut?”
Saat itu, di gedung minum tersebut satu per satu pelanggan mulai membayar dan pergi. Tidak lama kemudian, seluruh gedung hanya menyisakan dua meja: selain meja pasukan iblis, ada pula trio Wang Lin.
Gelas di tangan Wang Lin telah hancur diremas, namun sorot mata yang penuh kenangan justru semakin pekat. Energi surgawi perlahan menyebar dari tubuhnya, sementara benih iblis yang ditekan dalam tubuhnya lambat laun membesar dan merambat.
"Sang Leluhur!" Tiga Belas memanggil dengan lembut.
Di meja pasukan iblis sebelah, pria bermuka muram itu mendengus keras: "Kalau takut, enyahlah dari sini!"
Salah satu pasukan iblis di sampingnya segera berkata: "Yang Mulia Komandan, formasi Zhu Xian jika digunakan untuk internal, khawatirnya Sang Jenderal Iblis akan menghukum..."
"Nanti setelah orang itu mati dan jabatanku pulih, akulah yang akan tanggung hukumannya! Bukan urusan kalian!" Pria bermuka muram itu menghabiskan semua arak dalam kendi, lalu melemparnya lagi.
Kali ini, kendi arak itu langsung dilemparkan ke meja Wang Lin dengan kecepatan ekstrem. Dalam sekejap sudah sampai. Pandangan Tiga Belas berkilau dingin, tangannya mencengkeram kendi tersebut. Namun raut wajanya berubah drastis, tubuhnya terpental ke samping. Kursi tempatnya duduk langsung collapse total dan retak berantakan.
Tubuh Tiga Belas terus-menerus mundur beberapa langkah. Dengan memaksakan diri menelan darah di mulutnya, dia akhirnya bisa berdiri tegak.
"Enyahlah! Gue lagi bad mood hari ini. Dari sekeliling aula cuma kalian bertiga yang kurang awas!" bentak orang bermuka muram itu.
Hu Pao memancarkan kilau dingin dari matanya, menatap tajam ke arah pasukan iblis di meja itu. Di tubuh mereka, dia bisa merasakan aliran kuat energi Yao li yang tak lemah. Dalam hatinya, dia memperkirakan: melawan satu orang masih bisa menang, dua orang agak dipaksakan. Terutama si pelempar kendi - energi Yao li orang ini telah mencapai tingkat terserap ke dalam. Begitu pandangan Hu Pao bersentuhan dengannya, jiwa-nya langsung terasa perih seperti ditusuk, memaksanya menarik kembali pandangannya.
Tiga Belas menarik napas dalam-dalam, meletakkan kendi arak, lalu mendekati Wang Lin sambil berkata lembut: "Sang Leluhur!"
Wang Lin tetap diam bagaikan tak mendengar, duduk tak bergerak di sana.
Pria bermuka muram itu sejak masuk ke penginapan telah diam-diam mengamati Wang Lin. Di matanya, sosok ini terlihat mistis - seolah ada dua kekuatan yang sedang bertarung melawan dalam tubuhnya.
Kendi arak pertama sebelumnya adalah ujian penyelidikan, sementara kendi kedua ini niatnya semakin jelas!
Pasukan iblis di sampingnya melihat tiga orang ini masih belum pergi, segera salah satu prajurit iblis berbaju zirah hitam berdiri sambil membentak: "Mencari mati!"
Sambil berkata demikian, ia melangkah besar dan langsung mundur mendorong Wang Lin.
Tiga Belas di samping, kilau dingin di sorot mata menyala terang, tanpa basa-basi langsung menghantam dengan kepalan tangan. Pasukan iblis itu bereaksi cukup cepat, mengeluarkan suara terkejut, tangan besarnya mengubah kepalan, mengalirkan Yao li dalam tubuhnya. Seketika, kepalannya tiba-tiba memancarkan cahaya redup yang berubah menjadi harimau buas, melebur ke dalam kepalan tangannya, bertubrukan dengan serangan Tiga Belas.
Dentuman berat menggema. Pasukan iblis itu muntah darah segar, tubuhnya bagai tertimpa kekuatan dahsyat, terlempar jauh hingga mendarat di meja beberapa zhang jauhnya. Meja runtuh sepenuhnya, seluruh tubuhnya terjatuh ke tanah, darah segar mengucur deras dari mulutnya.
Tiga Belas sendiri mundur beberapa langkah, darah mengucur dari sudut bibirnya. Saat menjemput kendi arak tadi, dia sudah terluka. Kini memaksakan diri mengerahkan kekuatan tubuh fisik, lukanya semakin parah. Tinju kanannya mati rasa sepenuhnya.
Teknik pemurnian tubuhnya memang tidak utuh. Hasil latihan kultivasinya, secara alami kekuatannya kurang maksimal.
"Hu Pao melihat Tiga Belas turun tangan, tanpa basa-basi tangan kanannya menggesek pelukan, seketika puluhan bendera kecil muncul di tangannya. Dikibaskannya, angin yin segera mengaum mengelilingi tubuhnya.
Pasukan iblis di sana, melihat rekan mereka terluka, serentak bangkit dengan mata memancarkan niat membunuh. Aura iblis mereka langsung berlipat ganda begitu aura pembunuh dari para veteran perumpasan ini terlepas.
Hanya pria bermuka muram itu yang tetap duduk tak bergerak, pandangannya tak pernah lepas dari Wang Lin.
"Orang biadab berani membuat onar di Kota Gu Yao!" Seorang pasukan iblis tertawa dingin. Tubuh mereka bergerak laksana harimau buas yang langsung menerjang.
Enam pasukan iblis serempak menyerang. Hu Pao dalam hati dipenuhi keluhan, Bendera Arwah di tangannya digoyangkan hingga jiwa-jiwa bergelombang menerjang keluar, memenuhi kedai arak.
Tubuh Tiga Belas berkelebat melebur dalam lautan jiwa, memulai pertarungan melawan.
“Teknik iblis dan kemampuan supernatural, saudara-saudara, hancurkan esensi spiritual dengan Yao li!” Seru salah satu pasukan iblis seketika.
Enam pasukan iblis itu bergerak dengan sangat terampil, langsung berpencar sambil mengerahkan seluruh Yao li mereka. Enam aliran energi mistis yang masing-masing setara dengan kekuatan tiga puluh Jia pun menerjang bagai naga mengamuk, memaksa mundur dengan paksa seluruh jiwa dalam Bendera Arwah yang memenuhi kedai arak.
Wajah Tiga Belas memucat pasi, Hu Pao pun dipenuhi keluhan dalam hati. Tatapan saling mereka bertukar - tekad baja terpancar jelas dari sorot mata keduanya!
Sekalipun harus meregang nyawa, kami akan menjaga keselamatan Sang Leluhur!
Pada detik itu, Hu Pao tiba-tiba menyadari bahwa Tiga Belas tak lagi sebegitu menyebalkan.
Komandan bermuka muram yang masih duduk di kursi tiba-tiba berubah raut wajaknya. Tubuhnya melonjak berdiri sambil membentak: "Tarik kembali Yao li!! Cepat!!"
Saat suaranya berakhir, enam aliran Yao li yang memenuhi gedung arak tiba-tiba lepas kendali. Di tengah kebingungan keenam pasukan iblis, energi gelap itu secara membabi buta menerjang Wang Lin yang masih duduk tenang, menembus titik antara alisnya dan langsung menerobos masuk ke dalam tubuhnya.
Pada momen ini, nuansa kerinduan akan kenangan di mata Wang Lin langsung menghilang. Ia menghela napas panjang, sorot matanya menunjukkan kejernihan.
"Benih iblis yang luar biasa kuat!!" Kilatan keheranan terlihat di pandangan Wang Lin.
