"Daerah Yao Ling konon adalah gua persembunyian Kaisar Immortal yang berubah. Apakah semua di sini disusun oleh Kaisar Immortal itu?" Wang Lin diam sebentar sambil memandang sekeliling, lalu tidak lagi memikirkan hal tersebut. Ia memusatkan hati untuk memahami Lapisan-nya.
Siklus hidup dan mati, sejak sebelum Wang Lin memasuki daerah Yao Ling ini, telah mencapai tingkat Lapisan Spiritual Merasuk Tubuh. Saat ini jiwanya tenggelam dalam lapisan spiritual, seolah tangan kirinya adalah kehidupan, tangan kanannya adalah kematian, dan yang mengalir di antaranya adalah sungai waktu yang abadi.
Meskipun tenggelam dalam lapisan spiritual, kewaspadaan Wang Lin tidak berkurang sedikit pun. Dari jiwanya, ia memisahkan satu kesadaran yang mengitari tubuhnya. Jika Yao Xixue melakukan gerakan mencurigakan, ia akan segera merasakannya.
Dengan kelicikan strategis yang dimilikinya, Wang Lin bisa membagi kesadarannya untuk tetap waspada. Tentu Yao Xixue juga telah memperhitungkan hal ini. Karena itu, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk turun tangan.
Dalam meditasi dan pencerahan spiritual, bayangan samar gulungan kehidupan dan kematian Samsara mulai muncul perlahan dalam tubuh Wang Lin. Seiring pemahamannya yang semakin mendalam, Wang Lin perlahan memasuki keadaan transenden di mana segala sesuatu di sekitarnya terpantul dengan sangat jelas dalam jiwanya.
Samar-samar, ia merasakan adanya kekuatan misterius yang turun dari langit, terkumpul di atas platform itu.
Kekuatan ini berkumpul secara diam-diam, mengitari sekitar Yao Xixue, berputar di luar tubuhnya.
Jiwa Wang Lin bergerak, segera memusatkan seluruh perhatian pada kekuatan misterius itu. Terlihat saat kekuatan itu berputar-putar, tiba-tiba kekuatan tersebut dengan cepat terkonsentrasi menuju Antara Alis Yao Xixue.
Pada detik itu, cahaya emas langsung memancar di Antara Alis Yao Xixue. Setelah bertahan selama 3 tarikan napas, cahaya emas menghilang. Yao Xixue membuka sorot matanya.
Di dalam pupil matanya, terpancar mantra emas. Mantra ini terdiri dari tiga goresan. Meskipun kompleks, jejak goresannya masih bisa dikenali.
Pandangan Yao Xixue saat ini dipenuhi mantra emas, saat Wang Lin bertatapan dengannya, langsung hatinya terguncang hebat, bagai kilat menyambar jiwa, laksana guntur musim semi menggema di telinga. Ia bahkan merasakan sensasi mirip ketika dulu bertemu Tuosen. Pada detik itu, seolah Yao Xixue bukan lagi kultivator level Nascent Soul akhir, tapi telah berubah menjadi Immortal Venerable tak tertandingi yang tak bisa dilawannya!
Perasaan ini sangat dahsyat, bagai gelombang raksasa menghantam jiwa Wang Lin. Bahkan Tian Yunzi sekalipun tak pernah membuat hatinya berguncang sedahsyat ini.
Jiwa Wang Lin terguncang hebat, namun Hati Jalannya yang teguh segera menangkap keanehan. Yang memancarkan kewibawaan ini bukanlah Yao Xixue, melainkan mantra emas di sorot matanya!
Wang Lin menarik napas dalam-dalam, menekan gejolak di hatinya dengan paksa. Ia tak lagi menghiraukan Yao Xixue, diam-diam merenungkan Jalan Langit. Ia ingat jelas, sebelumnya mata Yao Xixue tak memiliki mantra apapun. Jelas, semua ini terkait erat dengan kekuatan misterius yang muncul tanpa suara tadi.
Yao Xixue membuka matanya sejenak sebelum kembali menutupnya, mulai bermeditasi dan melakukan latihan pernafasan dengan khusyuk.
Wang Lin tenggelam dalam pemahaman Jalan Langit Samsara Hidup-Mati. Kilasan masa lalu melintas seketika, memahami esensi hidup dan mati, pencerahan tentang makna kehidupan dan kematian. Gulungan lukisan Samsara Hidup-Mati terbentang, hingga akhirnya Lapisan Spiritual merasuk ke dalam tubuhnya. Semua ini mengalir deras di relung hati Wang Lin.
Tak terasa berapa lama waktu berlalu, tiba-tiba kekuatan misterius itu muncul kembali di atas platform!
Yao Xixue membuka matanya tiba-tiba, sorot mata keemasannya menyilaukan. Dengan raut tenang, ia menatap tajam ke angkasa.
Kekuatan misterius itu tiba-tiba muncul, mulai berputar liar mengitari tubuh Wang Lin.
Saat ini, seluruh jiwa Wang Lin memasuki keadaan aneh, bagai sedang bermimpi. Ia merasa diri berada di dunia ilusi, dikelilingi siluet-siluet manusia yang terus berlalu-lalang di depan matanya.
Ia tak bisa melihat apapun dengan jelas, namun seolah mampu menangkap segalanya.
Perasaan kontradiksi ini membuatnya merasa tidak nyaman.
Selain itu, di telinganya terdengar bisikan pelan yang tak jelas jenis kelaminnya, terus-menerus bergema seolah hendak menyampaikan sesuatu. Namun saat ia mencoba menyimak, tak ada suara yang terdengar.
Sensasi ini berlangsung sangat lama, hingga Wang Lin bahkan melupakan konsep waktu.
Bisikan di telinganya perlahan mengeras, siluet-siluet di depan matanya pun semakin jelas terbentuk.
Pada momen segalanya hampir sepenuhnya jelas, semua yang ada di depan mata dan telinga tiba-tiba bagai ilusi belaka, menghilang tanpa suara. Di detik terakhir segala sesuatu lenyap, Wang Lin memanfaatkan kesempatan. Memanfaatkan sekejap napas saat segalanya hampir jelas namun musnah, matanya berkilat. Cap kehidupan pembantai terakhir di antara alisnya seketika terkonsentrasi di kedua telinganya.
"Aku Qing Lin..." Suara jelas tiba-tiba terdengar di telinganya. Namun suara itu hanya sekejap mata, kemudian lenyap berantakan bersama semua pemandangan.
Wang Lin menyambar momen krusial. Jika sebelumnya dia menggunakan cap kehidupan, mustahil mendengar suara ini. Hanya pada detik-detik terakhir segala sesuatu menjadi jelas lalu menghilang inilah, dengan mengaktifkan cap kehidupan, barulah bisa tercapai!
Dia memilih fokus pada suara alih-alih penglihatan. Sebab suara lebih mampu menyampaikan informasi nyata dibanding penglihatan yang sering terkontaminasi persepsi subjektif!
Pada saat semua ini menghilang, Wang Lin bagai terbangun dari mimpi panjang, membuka mata. Di dalam pupil matanya, cahaya emas berkedip dengan intens.
Berlangsung selama enam sekejap napas, cahaya emas ini baru menghilang. Bersamaan dengan itu, di kedua matanya muncul mantra emas yang terdiri dari enam guratan, terlihat sangat kompleks.
Yao Xixue menunjukkan raut wajak yang suram. Ia tak menyangka Wang Lin justru memperoleh enam guratan mantra emas dalam proses pemahaman. Saat ini, hatinya tak kuasa mendengus keras.
Saat Wang Lin membuka matanya, ia segera menyadari bahwa ketika memandang Yao Xixue, meski masih ada mantra emas di mata lawannya, namun kewibawaan tak tertahankan sebelumnya telah lenyap. Bahkan entah mengapa, jiwanya mulai merasakan sensasi memandang rendah sang lawan.
Tatapan Wang Lin ini membuat Yao Xixue sangat tidak nyaman. Secara refleks dia menghindari pandangan itu dan berkata dingin: "Setelah mendapatkan kualifikasi mantra emas, kau bisa menapaki Jalan Naga Mulia. Ayo pergi!" Begitu bicara, dia melangkah duluan dan menginjak punggung Naga Mulia, melesat cepat ke depan.
Bahkan dirinya sendiri tidak menyadari bahwa mantra emas di matanya samar meredup saat bertemu pandangan Wang Lin, bagai kunang-kunang yang berhadapan dengan bulan purnama. Meski sama-sama memancarkan cahaya, namun perbandingannya jelas berbeda.
Wang Lin meletakkan tangannya di depan mata. Saat pandangannya jatuh ke telapak tangan, terproyeksikan jelas sebuah mantra di sana.
"Mantra emas ini... sebenarnya apa..." Wang Lin diam membisu. Tubuhnya melangkah maju, tiba-tiba sudah berada di jalan setapak Naga Mulia. Perlahan dia mulai berjalan ke depan.
Di bawah jalan setapak Naga Mulia ini terbentang jurang angkasa tak berujung. Sekalipun jatuh di sini belum tentu berarti mati, namun sensasi mencekam di dalam hati saja sudah cukup membuat orang bergidik ngeri.
Jalan kecil Naga Mulia perlahan bergoyang ke kiri dan kanan. Jika orang biasa berdiri di atasnya, mungkin akan ketakutan setengah mati. Namun bagi kultivator, goyangan ini sama sekali tidak berpengaruh.
Berdua berjalan berurutan dengan kecepatan ekstrem, menyusuri jalan kecil menuju kejauhan.
Jalan ini seolah tak berujung. Setelah tiga hari tanpa henti, jalan di depan tetap terus memanjang.
Yao Xixue tetap tenang. Sudah berkali-kali ia datang ke sini, tentu tahu bahwa jarak yang ditempuh baru sepertiga dari total perjalanan.
Beberapa hari kemudian, di depan Jalan Naga Mulia muncul kembali platform raksasa. Di atas platform tersebut tegak berdiri suatu benda!
Benda itu adalah patung batu setinggi tiga zhang, menjulang di pusat tepat platform. Bentuknya menyerupai manusia namun dengan telinga dan lengan yang sangat besar.
Di atas Naga Mulia, Yao Xixue berhenti. Ia menoleh ke Wang Lin yang tak jauh di belakang: "Tempat ini adalah segel lapisan pertama! Kita berdua masing-masing akan membongkar satu lapisan. Lapisan pertama kuhancurkan, lapisan kedua menjadi tugasmu!"
“Bisa!” Wang Lin dengan raut wajak tetap tenang berkata datar.
Yao Xixue tak lagi banyak bicara, langsung melompat ke udara bagaikan kilat menuju platform. Saat tubuhnya melesat, cahaya emas otomatis memancar dari kedua matanya. Dalam cahaya ini terkandung mantra emas yang bersama pandangan Yao Xixue mendarat di patung batu itu.
Seluruh tubuh patung bergetar hebat, mengeluarkan asap putih. Tiba-tiba kedua matanya terbuka memperlihatkan kilatan tanpa ampun. Dengan langkah gemuruh yang mengguncang platform, patung itu melangkah maju.
Aura niat membunuh pekat langsung menyebar seiring injakan patung tersebut.
Yao Xixue yang melayang di udara ini sudah berpengalaman menghadapi patung. Dengan lihai tangan kanannya meraba kantong penyimpanan, mengeluarkan giok Jade berwarna darah yang sangat berbeda dari giok biasa.
“Feng!”
Begitu satu kata terucap, Yao Xixue segera melemparkan Giok Jade di tangannya. Giok Jade itu hancur "bum" di udara, berubah menjadi cahaya merah pekat yang langsung menyelubungi patung batu dalam kilauannya.
Di bawah cahaya merah, patung itu bagai mengenakan jubah darah, dengan paksa dikurung di tempatnya. Meski berusaha melepaskan diri, tak mampu sedikitpun menembus segel jubah darah ini.
Tubuh anggun Yao Xixue mendarat lembut di tanah. Ia menoleh tajam ke arah Wang Lin sebelum berbalik menuju ujung satunya platform. Di sana, seekor naga terhormat telah berubah menjadi jalan setapak yang muncul.
Pupil mata Wang Lin menyempit. Tingkat kultivasi patung ini tak kalah dari kultivator tahap awal Transformasi Bayi. Meski kelincahannya kurang, kekuatan sekali injakannya luar biasa. Jika sampai menggunakan kemampuan supernatural atau bebas bergerak, pasti sulit ditaklukkan.
Namun saat ini, justru disegel dengan mudah oleh Yao Xixue. Adegan ini membuat Wang Lin memiliki pemahaman baru tentang wanita ini.
"Giok Jade berwarna darah itu jelas dirakit oleh Blood Ancestor, ayahnya, sehingga memiliki kemampuan supernatural sehebat ini!" Wang Lin berbisik dalam hatinya. Wajahnya tetap netral tanpa menunjukkan sedikitpun pikiran. Dengan lompatan ringan, ia menginjak platform. Saat melewati patung yang disegel jubah darah, penglihatan tepinya menangkap kilauan cahaya keemasan yang menghilang di dalam patung.
Ekspresi Wang Lin tetap datar tanpa jejak. Langkahnya tak terhentikan. Saat menginjak jalan naga di ujung lain platform, ia melirik ke belakang dengan santai. Pada detik ia menoleh, Cap Kehidupan di antara alisnya langsung terpusat di sorot mata. Pandangannya menembus jubah darah, menyibak mantra yang berkedip di tubuh patung!
Mantra ini hanya memiliki satu goresan, sangat jelas!
