Di lantai loteng ini, di area yang sebelumnya ditempati meja-kursi, terdapat beberapa bekas. Jejak ini jelas terbentuk karena lamanya waktu penempatan furnitur ditambah hancurnya segel pelindung di area luar yang menghilangkan kemampuan penghilang debu kecil.
Setelah mengamati seluruh ruangan loteng dengan cermat, di mata Wang Lin terungkap banyak informasi.
Pertama, sebelum dia masuk ke loteng ini, kemungkinan ada tiga orang! Tentu tidak menutup kemungkinan ada orang seperti Wang Lin yang datang dan hanya menemukan sisa-sisa larangan yang sudah dipecahkan pendahulu.
Dari ketiga orang tersebut, yang menguasai Delapan Belas Larangan Bunga Plum adalah yang pertama muncul. Orang ini tampaknya berhati tinggi dan angkuh, mengabaikan benda-benda biasa. Berdasarkan pengamatan Wang Lin, semua area di loteng yang terlihat menyimpan barang berharga memiliki sisa-sisa Delapan Belas Larangan.
"Setelah orang ini pergi, dua orang lainnya datang secara bergiliran. Metode pembongkaran mereka agak amatiran. Meja dan kursi ini diambil oleh salah satunya."
Penilaian ini berpusat pada jejak di permukaan tanah yang sedang diamati Wang Lin saat ini.
Pada debu tersebut terdapat serpihan kayu halus yang sulit terlihat tanpa pengamatan seksama.
Wang Lin berjongkok, menjepit serpihan kayu dengan jari telunjuknya sambil melirik sekilas.
"Karena retas paksa, meja-kursi yang semula ada di sini menjadi rusak..." Wang Lin menjentikkan serpihan kayu itu lalu melesat keluar melalui pintu belakang loteng.
Di belakang loteng terbentang koridor panjang dengan pagar Giok Surgawi yang membeku, mengelilingi kolam kering di bawahnya.
Area ini juga dipenuhi sisa-sisa penghancuran larangan. Di atas kolam, Wang Lin kembali menemukan pola Larangan Plum Delapan Belas.
Berjalan di atas koridor ini, Wang Lin berhati-hati setiap langkah, mengamati sekeliling dengan teliti. Di sorot matanya, terutama pagar-pagar di sekitarnya, banyak terdapat bekas patahan yang dibuat orang.
Semakin maju ke depan, sisa-sisa Larangan semakin berkurang. Setelah berjalan sekitar sepuluh li, koridor ini menemui ujungnya. Di titik akhir, koridor terbelah menjadi tiga arah berbeda.
Di persimpangan, Wang Lin berhenti. Matanya meneliti ketiga jalan ini dengan saksama. Ia harus menemukan arah yang pernah ditempuh ahli 18 Larangan Bunga Plum itu. Seni Larangan orang itu terlalu hebat - jika mengikuti di belakangnya, tak ada harta karun yang akan didapat.
Orang itu bagaikan pencuri berkelas yang hanya memilih barang-barang bermutu tinggi. Dua orang yang mengikutinya kemudian ibarat perampok, menyapu bersih semua yang terlihat. Namun kemampuan mereka terbatas, sehingga beberapa benda berkelas tetap tertinggal.
Setelah mengamati sebentar, Wang Lin mencoba melangkah beberapa zhang ke masing-masing arah. Kembali ke posisi semula, matanya berkilat. Langkahnya segera menuju jalur kanan.
Setelah berjalan sejauh 100 zhang, pemandangan yang terlihat oleh Wang Lin tetap sama, namun di matanya terlihat jejak-jejak Larangan yang hancur di mana-mana. Semua sistem pertahanan ini dihancurkan secara paksa, bahkan di beberapa area, proses penghancuran Larangan hanya dilakukan setengah jalan lalu ditinggalkan.
Setiap menemui Larangan yang dihancurkan separuh ini, Wang Lin akan berhenti dan mengamati dengan saksama. Ia tidak terburu-buru melanjutkan penghancuran, melainkan melanjutkan perjalanan setelah melakukan pengamatan.
Jalan sebelah kanan ini membentang dengan pagar di kedua sisinya, namun di luar pagar bukan lagi kolam, melainkan hutan bambu.
Dalam kewaspadaannya, tiba-tiba langkah Wang Lin terhenti. Kaki kanannya yang terangkat diturunkan perlahan ke posisi semula. Tubuhnya membeku tak bergerak, namun di kedua matanya mantra Larangan berpendar.
Sepuluh zhang di depan, terdapat paviliun dengan meja bundar dikelilingi empat bangku batu. Di atas meja tergeletak sebuah kendi anggur dan beberapa gelas.
Wang Lin mengeraskan pandangannya, matanya memancarkan kewaspadaan, waspada mengamati sekeliling. Dalam radius sepuluh zhang paviliun ini, Larangan masih utuh tanpa jejak penghancuran sama sekali.
"Kendi anggur di atas meja batu paviliun ini pasti mengandung rahasia. Aku mengikuti jejak penghancuran Larangan dari pendahulu, tapi di sini, orang yang menghancurkan secara paksa itu justru berhenti!"
Wang Lin merenung sebentar, lalu mundur beberapa langkah. Simbol-simbol Larangan berkedip di matanya saat mengamati dengan seksama. Perlahan, raut wajaknya semakin tegang.
"Begitu rupanya. Larangan dalam paviliun ini mengandung puluhan ribu jenis perubahan. Jika tidak bisa mendeduksi semuanya, sekali melangkah dalam radius sepuluh zhang, kekuatan Larangan pasti akan terpicu. Meski dihancurkan paksa, di bawah puluhan ribu perubahan itu, kecuali tingkat kultivasi luar biasa, sulit sekali selamat keluar dengan utuh.
"Hal yang paling penting, posisi paviliun ini jelas merupakan titik pusat larangan di area sekitarnya. Menggerakkan satu bagian akan mempengaruhi seluruh tubuh. Oleh karena itu, orang yang datang ke sini entah berapa ribu tahun lalu memilih untuk mundur!"
"Meski larangan ini kuat, jika ahli Larangan Bunga Plum Delapan Belas datang ke sini, dengan waktu yang cukup pasti bisa dihancurkan. Ini membuktikan arah yang kupilih benar! Di depan sini, belum ada yang pernah melintas!"
Wang Lin menarik napas dalam-dalam, kilau kegembiraan berkedip di matanya. Sejak masuk ke gua persembunyian ini, semua yang dilihatnya adalah puing-puing berdarah setelah dijarah angin menggulung sisa awan. Ini bagai memasuki gunung harta, tapi ternyata sudah lama dikosongkan.
Kini, di matanya, paviliun ini adalah gunung harta yang baru!
Menekan kegembiraan di hati, Wang Lin menenangkan diri dan memusatkan perhatian. Setelah mengamati beberapa kali, ia pun duduk bersila dan mulai meneliti.
Larangan dan segel di luar paviliun ini bagaikan jaring-jaring yang begitu padat, mustahil terdeteksi oleh orang awam. Namun di mata ahli larangan, apa yang terlihat akan sangat berbeda tergantung pengalaman masing-masing.
Langkah pertama untuk menghancurkan larangan di sini adalah melakukan observasi.
Wang Lin duduk bermeditasi selama tiga hari. Mata pelatih itu secara bertahap dipenuhi urat darah halus, wajahnya mulai menunjukkan kelelahan.
"Hanya bisa melihat 3.000 lebih variasi perubahan. Masih jauh dari tahap penghancuran formasi! Tapi formasi larangan ini masih dalam keadaan statis, banyak perubahan belum terungkap..." Wang Lin diam, tangan kanannya tiba-tiba terangkat. Dengan jentikan jari, semburan energi surgawi melesat ke arah paviliun.
Begitu jari itu dijentikkan, tubuhnya langsung mundur dengan kecepatan ekstrem. Gerakannya begitu cepat hingga meninggalkan bayangan semu.
Terlihat energi surgawi itu baru saja memasuki area sepuluh zhang di sekitar paviliun, langsung hancur berantakan dengan suara "bum", berubah menjadi partikel kristal yang menghilang. Seolah menuangkan setetes air ke minyak mendidih, hawa eksplosif penuh kekuatan ganas tiba-tiba bermunculan dari radius sepuluh zhang.
Bagai batu yang mengobarkan ribuan ombak, energi gila-gilaan penuh kekuatan kejam menyembur keluar dari radius sepuluh zhang bagai gelombang amuk, dalam sekejap mata sudah merambat dengan liar.
Andai Wang Lin tidak bersiap-siap dan memiliki kecepatan ekstrem, niscaya tubuhnya akan langsung disapu gelombang amuk ini.
Baru setelah mundur sampai seratus zhang, siluet Wang Lin berhenti. Sorot matanya yang terus mengawasi sistem Larangan paviliun selama proses mundur, kini memancarkan kilau terang.
"Perubahan Larangan dalam sekejap tadi mencapai puluhan ribu jenis!" Setelah diam sejenak, Wang Lin kembali duduk bersila di tempat, melanjutkan proses deduksi.
Waktu berlalu, dalam sekejap mata telah sebulan lamanya.
Dalam sebulan ini, Wang Lin telah mencoba beberapa kali menggunakan energi surgawi untuk memicu larangan, dengan cara ini mengamati perubahan di dalamnya. Setiap percobaan, ia memperoleh banyak pencerahan, secara bertahap gambaran sebagian besar perubahan di luar paviliun mulai terwujud dalam pikirannya.
Bersamaan dengan itu, selama sebulan ini deduksinya tak pernah berhenti sekejap napas pun. Sorot matanya kini memerah darah, seolah-olah hendak meneteskan darah!
Di bulan ini, Wang Lin telah melupakan segalanya. Bahkan ia lupa bahwa dirinya berada di dalam gua persembunyian orang lain. Satu-satunya hal dalam pandangannya adalah membongkar sistem larangan dan formasi ini!
Semakin dalam diteliti, semakin banyak dideduksikan, Wang Lin justru semakin merasa memperoleh banyak pencerahan. Dalam sistem larangan dan formasi ini terkandung segala fenomena alam. Berbagai perubahan di dalamnya, di bawah penelitiannya, memberikan pemahaman yang semakin mendalam.
Pengetahuan Wang Lin tentang Larangan dipelajari di Tanah Dewa Kuno, di mana ia mempelajari Larangan kuno. Kemudian di gua persembunyian bawah tanah dataran Planet Zhuque, di sana ia secara kebetulan mempelajari banyak literatur. Ditambah dengan ratusan tahun eksplorasi dan peleburan berikutnya, penguasaannya terhadap Larangan menjadi sangat kompleks - mengumpulkan keunggulan berbagai aliran hingga mencapai tingkat tertentu. Seiring waktu, ketika 999 set Bendera Larangan selesai, seni Larangannya mencapai sebuah Hambatan.
Setiap peneliti Larangan dalam seumur hidupmu akan menghadapi beberapa Hambatan. Jika tidak bisa melewatinya, maka penelitian akan berhenti. Hambatan ini tak kasat mata namun dipengaruhi banyak faktor.
Penelitian Wang Lin selama sebulan ini telah memperluas wawasannya secara signifikan. Berbagai perubahan dalam Larangan di paviliun itu bagai membuka sebuah koridor baginya. Tanpa disadari, ia telah menghancurkan Hambatan itu! Yang terbentang di hadapannya sekarang adalah Jalan Agung yang lurus!
"Saat ini, aku memiliki empat puluh persen peluang keselamatan untuk menghancurkan formasi ini. Meskipun hanya empat puluh persen, perlu diketahui bahwa bahkan mereka yang telah mempelajari Larangan selama ribuan tahun, paling banyak hanya memiliki sepuluh hingga dua puluh persen peluang saat menghadapi Larangan Paviliun ini!"
"Hanya Monster Tua berumur sepuluh ribu tahun dengan pengalaman dan wawasan yang sangat luas yang berani menyatakan memiliki peluang lebih dari empat puluh persen!"
"Jika ahli Delapan Belas Larangan Bunga Plum yang mencoba membongkar, mungkin peluangnya bisa mencapai lebih dari tujuh puluh persen!" Wang Lin merenung lama, tidak bertindak gegabah, melanjutkan deduksi.
Setelah sebulan lagi, Wang Lin yakin bahwa meskipun belum sepenuhnya menguasai semua perubahan Larangan ini, peluang keselamatan untuk menghancurkan formasi ini telah mencapai lima puluh persen!
Pada hari itu, dengan tenang ia berdiri. Meskipun matanya dipenuhi urat darah, semangatnya sangat tinggi. Tubuhnya bergerak, seketika muncul di luar sepuluh zhang paviliun. Sorot mata berkilat, setelah kalkulasi, ia melangkah maju!
Langkah pertama ini, Wang Lin sama sekali tidak menunjukkan ketegangan. Ia memiliki peluang keselamatan penuh bahwa tidak akan terjadi masalah apapun, dan tidak akan mengaktifkan Larangan dan formasi!
Satu langkah diayunkan, sekeliling tak ada perubahan. Raut wajah Wang Lin tetap tenang, sekali lagi melangkah maju. Begitu langkah itu mendarat, ia segera mengayunkan langkah berikutnya!
Tiga langkah satu zhang, ia berhasil melangkah sembilan kali berturut-turut. Sembilan langkah ini seolah telah ia latih ribuan kali, dilakukan dengan sangat tenang, bagai berjalan di taman rumah sendiri, tanpa ekspresi cemas sedikitpun.
Sembilan langkah berhenti. Di mata Wang Lin berkedip mantra Larangan. Ia menengadah memandang paviliun sejujuh zhang di depan, jari kanan membentuk gestur perhitungan, diam-diam mendeduksikan beberapa saat, lalu melangkah lagi.
Kali ini, sembilan langkah lagi! Kini, ia telah menempuh enam zhang!
Jarak enam zhang ini walau tak panjang, namun merupakan hasil deduksi dua bulan dengan segenap jiwa raga Wang Lin. Enam zhang ini, bahkan para Monster Tua berusia ribuan tahun sekalipun mungkin takkan mudah melewatinya!
