Di lembah tepat di pusat Suku Leyan, area eksklusif milik Wang Lin, saat ini dia duduk bersila di kedalaman lembah. Di depannya, Tiga Belas bersujud dengan satu lutut, matanya memancarkan semangat bergelora.
Sudah tiga hari Wang Lin kembali ke Suku Leyan. Tiga Belas telah dibangunkannya melalui ilmu sihir.
Setelah bangun, hal pertama yang dilihat Tiga Belas adalah Wang Lin. Perasaan gembira di hatinya langsung menyebar ke seluruh tubuh. Wang Lin mendapatkan gambaran singkat tentang peristiwa setahun terakhir dari penuturan Tiga Belas.
Ketika membahas Hu Pao, Wang Lin menghela nafas dalam hati. Hilangnya Hu Pao di penjara bawah tanah menyimpan banyak misteri. Dengan kemampuan Shen Shi-nya yang menyapu seluruh Kota Gu Yao, dan tingkat kesempurnaan akhir Transformasi Bayi-nya, tetap tak ditemukan jejak Hu Pao sedikitpun.
Hu Pao berlatih teknik penyebaran jiwa yang diajarkan Wang Lin, dengan teknik ini jiwa yang dimurnikan, hak kontrol akhirnya berada di tangan Wang Lin. Namun saat ini, dalam persepsi spiritual Wang Lin, sama sekali tidak ada jejak jiwa yang dimurnikan Hu Pao.
"Jika Hu Pao tidak mati, pasti berada di tempat aneh yang tak terduga. Jika tidak, mustahil aku tidak bisa merasakannya..." Wang Lin merenung sebentar, lalu berhenti memikirkan urusan Hu Pao. Dia sudah berusaha maksimal.
Mengangkat kepala melihat Shi San, alasan utama dia membawa Hu Pao dan Shi San ke Kota Gu Yao dulu, salah satunya adalah untuk ujian seleksi.
Jika keduanya lulus ujian, Wang Lin akan mengajarkan kemampuan baru. Contohnya untuk Hu Pao: teknik penyebaran jiwa bukanlah segalanya, masih ada teknik Choupo (Penyedotan Roh)!
Hanya saja teknik Choupo ini jauh lebih maju dibanding penyebaran jiwa. Meski sudah dimodifikasi Wang Lin, tetap tidak akan diajarkan sembarangan.
Mengenai Tiga Belas, pemikiran untuk mengajarkan Gulungan Dewa Kuno padanya hanya sekilas terlintas di benak Wang Lin sebelum segera ditolak mentah-mentah. Teknik Dewa Kuno ini sama sekali tidak boleh bocor ke luar!
Namun dalam setahun terakhir, Tiga Belas telah melewati ujian Wang Lin dengan gemilang. Wang Lin bisa merasakan bahwa setidaknya dalam beberapa dekade ke depan, orang ini akan setia mati padanya.
Saat masih di Planet Zhuque, Wang Lin sering berurusan dengan klan Raksasa. Saat membunuh Sang Leluhur klan Raksasa, ia merampas kantong penyimpanannya. Di dalam kantong penyimpanan leluhur klan Raksasa itu, selain botol kecil berisi darah Dewa Kuno dan roda dharma Yuan Shen dari aliran nafsu, terdapat beberapa kepingan giok.
Salah satu kepingan giok tersebut mencatat teknik kultivasi dan kemampuan supernatural bernama Sembilan Latihan Raksasa. Dulu Wang Lin hanya menyapu sekilas isinya tanpa mempedulikannya. Kini sambil menatap Tiga Belas, tangan kanannya meraba kantong penyimpanan dan mengeluarkan kepingan giok hijau.
"Tepat benda ini!" Wang Lin menyapu sekilas menggunakan Shen Shi. Jiu Xiu ini memiliki sembilan lapisan, berfokus pada teknik pemurnian tubuh. Setelah menghafal semua mantra pembuka sembilan lapisan, Wang Lin menghapus tiga lapisan terakhir, hanya menyisakan enam lapisan awal, lalu melemparkannya kepada Tiga Belas!
Tiga Belas menerima kepingan giok dengan gemetar. Rasa syukurnya pada Wang Lin sudah tak terucapkan. Ia bersujud di tanah, mengetuk kepala beberapa kali keras-keras, lalu berkata dengan suara berat: "Sang Leluhur, seumur hidupku, hanya perintahmu yang kudengar!"
"Jagalah baik-baik Suku Leyan! Pergilah!" Wang Lin menggerakkan tangan kanannya. Angin sepoi-sepoi menerpa, mengangkat tubuh Tiga Belas dan mengantarnya ke luar lembah.
Wang Lin duduk bersila sendirian di dalam lembah. Di langit, kabut hitam bergulung-gulung. Kabut ini termaterialisasi dari Bendera Arwah. Menyuburkan jiwa dengan benda ini memiliki efektivitas terbaik.
“Saat aku berada di Kota Gu Yao, aku bisa meninggalkan Bendera Arwah di sini untuk merawat jiwa. Namun setelah tiga bulan pergi ke ibukota Kabupaten Tianyao yang jaraknya sangat jauh, bendera ini tidak boleh tetap di sini!” Wang Lin mengangkat kepala melihat kabut hitam di langit, lalu menutup mata dan mulai bermeditasi serta latihan pernafasan.
Saat ini, di sebelah barat Lembah Pelatihan Jiwa yang jaraknya tak terhitung li, bahkan melintasi sebagian besar Kabupaten Tianyao, terdapat sebuah gurun yang tak terlihat ujungnya.
Tempat ini terkenal sangat angker di seluruh Daerah Yao Ling!
Legenda mengatakan bahwa berpuluh-puluh tahun yang lalu, tempat ini pernah menjadi medan perang kuno di Daerah Yao Ling. Dalam radius jutaan li, berserakan kerangka mayat yang hancur. Permukaan tanah berwarna merah gelap. Sekilas pandang saja, tekanan misterius yang sangat kuat langsung menyergap hati.
Di luar medan perang kuno ini, terdapat lapisan Larangan tak kasat mata yang menyelimuti langit dan bumi. Di bawah kekuatan Larangan ini, tempat ini dipisahkan dengan paksa dari dunia luar menjadi dua bagian yang terpisah!
Saat ini, di dalam medan perang kuno ini, terdapat seorang pemuda yang duduk bersila. Di depannya, ratusan bendera kecil berwarna hitam mengitari tubuhnya. Bendera-bendera ini berkibar tanpa angin, satu per satu jiwa keluar darinya dan berputar-putar di sekelilingnya.
Kabut hitam tipis mengelilingi tubuhnya. Meski tidak pekat, kemunculannya telah membangkitkan ribuan arwah pahlawan yang tertidur puluhan tahun silam di medan perang ini secara perlahan.
Setiap kali sebuah jiwa bangkit, gas hitam ganas menyembur dari tanah, melebur ke dalam kabut tersebut. Setelah berputar beberapa kali, gas itu menerobos masuk ke dalam salah satu bendera kecil.
Pada jarak 100 zhang (sekitar 333 meter) dari pemuda itu, berdiri seorang pria tua berbaju jubah hitam. Dengan tatapan dingin, setelah sebatang dupa (±30 menit) berlalu, ia berkata datar: "Cukup, Tarik energinya!"
Mendengar perintah itu, pemuda itu segera membentuk mantra dengan jari-jarinya. Bendera-bendera kecil itu segera memancarkan cahaya hitam dan seluruhnya kembali ke tangannya. Pada detik itu, pemuda itu membuka matanya!
Saat melihat orang tua itu, ia segera berdiri dan berkata dengan hormat: "Hu Pao menghadap Tuan!"
Orang tua itu mengangguk: "Bagus. Diberikan waktu, jika kau bisa memurnikan semua jiwa di medan perang kuno ini, dengan kekuatan Bendera Arwah-mu, kau bisa pergi ke mana saja di Daerah Yao Ling!"
Hu Pao menunjukkan ekspresi antusias: "Semua ini anugerah Tuan! Anda menyelamatkan nyawaku, mengajarkan kemampuan supernatural, membawaku ke sini untuk memurnikan jiwa. Semua ini akan kukenang selamanya!"
Ekspresi dingin orang tua itu tetap tak berubah: "Jika bukan karena teknik kultivasimu yang aneh, yang tak pernah kulihat seumur hidup, aku takkan menyelamatkanmu. Selain itu, majikanmu sebelumnya telah muncul kembali di Kota Gu Yao, bertarung dengan Jenderal Iblis dan menyelamatkan Shi San. Sayangnya aku terlambat."
Mata Hu Pao memancarkan ekspresi kompleks: "Jika berhasil memurnikan semua jiwa di sini, hal pertama yang akan kulakukan adalah membunuh Wang Lin ini!"
Orang tua itu menatap Hu Pao sejenak, berkata: "Dia toh telah mewariskan teknik penyebaran jiwa padamu, mengapa kau bersikeras membunuhnya?"
Hu Pao diam. Sebentar kemudian, ia tertawa dingin: "Meski mengajariku kemampuan supernatural, niatnya penuh tipu muslihat. Jika bukan karena dia, bagaimana mungkin aku dimarahi Sima Yan dan dilemparkan ke penjara hitam!
Di bulan-bulan pertama di penjara hitam, aku masih berharap Wang Lin akan datang menyelamatkanku. Tapi harapan itu hancur perlahan oleh siksaan kehidupan penjara. Saat aku disiksa, dia di mana? Saat aku dipermainkan, dia di mana?
Akhirnya, semua harapanku padanya berubah menjadi kebencian. Jika bukan karena dia, bagaimana mungkin aku... Untung Tuan menyelamatkanku. Saat aku keluar dari penjara, aku bersumpah takkan pernah lagi jadi budak manusia!"
Orang tua dengan wajah dingin perlahan menunjukkan senyuman tipis, berkata: "Bagus! Punya tekad sekeras ini, pantas menjadi orang yang Lao Fu pilih!" Setelah berkata, orang tua itu berbalik dan melangkah ke depan, seluruh tubuhnya berubah menjadi asap hitam, menghilang di tempat.
Hu Pao menggenggam erat tangan, memandang jauh ke kejauhan sambil bergumam: "Tiga Belas berhati polos, tapi sudah dibutakan oleh Wang Lin. Selama bulan-bulan di penjara hitam, aku akhirnya tersadar - Wang Lin ini sejak awal sudah menganggapku dan Tiga Belas sebagai bidak yang dikorbankan! Wang Lin, suatu hari nanti ketika aku mengeluarkan Bendera Arwah dan melepaskan jutaan jiwa, aku ingin melihat ekspresimu! Bagaimana kau akan melawan lautan arwahku!"
Teknik Mie Shi Ya Yuan Gong yang diajarkan Sang Penyelamat padaku, asal bisa kukuasai hingga lapisan keempat, aku akan memiliki kekuatan iblis tak terhingga! Wang Lin, Sima Yan - tunggulah kalian!"
Sorot mata Hu Pao menunjukkan niat membunuh yang menggunung!
Di kedalaman medan perang kuno ini, berdiri sebuah menara tinggi yang hitam pekat. Menara setinggi puluhan zhang ini dikelilingi cincin-cincin cahaya hitam yang berpencar. Cahaya-cahaya ini seolah mampu menyerap semua sinar langit dan bumi, menciptakan aura misterius penuh kewibawaan yang menyelimuti area sekitarnya.
Siluet orang tua berbaju hitam muncul di luar Menara Hitam. Setelah menarik napas dalam-dalam, tubuhnya limbung sejenak sebelum melangkah masuk ke dalam menara. Di lantai paling atas, ia bersujud dengan kedua lutut.
Di hadapannya terdapat setelan baju zirah kuno yang sangat dahsyat. Zirah ini jelas bukan artefak masa kini - siapapun yang berpengalaman pasti langsung mengenali keistimewaannya.
Zirah itu terpelihara utuh sempurna, seluruh permukaannya hitam pekat dengan ukiran pola-pola awan yang tak terhitung jumlahnya.
Awan-awan berwarna hitam ini memancarkan kesan iblis yang mengganggu.
Baju zirah ini terkumpul menjadi satu, dari kejauhan terlihat seolah ada seseorang yang mengenakannya dan duduk bersila, memberikan kesan kewibibawaan yang sulit dilawan. Unsur-unsur aneh bergelombang menyebar dari zirah ini, menyelimuti seluruh menara tinggi.
Di dalam helm baju zirah ini, tiba-tiba muncul dua cahaya redup bagai pandangan, mendarat di tubuh orang tua. Saat cahaya redup ini menyala, langit dan bumi di luar menara langsung bergetar, seakan energi immortal turun ke dunia.
Orang tua itu menarik napas dalam-dalam lalu berkata dengan khidmat: "Bawahan telah menyelidiki, Kaisar Iblis Tian Xie di Provinsi Tianyao seharusnya mencapai breakthrough terakhir ribuan tahun lalu, namun terus-menerus terjebak dengan paksa!"
Cahaya redup di dalam zirah berkedip, hawa dingin tak kasat mata seolah menguar darinya. Orang tua itu gemetar sepenuh jiwa-raga, keringat dingin mengalir deras.
“Setelah waktu yang cukup lama, cahaya redup itu akhirnya jatuh di dalam sorot mata orang tua tersebut, seolah sedang menyampaikan informasi. Beberapa sekejap napas kemudian, cahaya redup itu perlahan menghilang. Zirah itu kembali ke bentuk aslinya, hawa aneh yang menyelimutinya pun lenyap.
Orang tua itu seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat, berbisik pelan: “Ya!” Setelah berkata, dia berdiri dan dengan hormat meninggalkan lantai tertinggi ini. Di lantai pertama menara ini, orang tua itu kembali duduk bersila. Kali ini, dia jelas-jelas terlihat lebih rileks.
“Hu Pao, anak muda ini jika telah menyerap sejumlah besar jiwa, dengan keanehan teknik penyebaran jiwa itu ditambah teknik kultivasiku dan pil, bisa membuat tingkat kultivasi anak ini melesat dalam waktu singkat. Nanti, suruh dia melatih teknik Satu Saat yang diwariskan Tuan, kumpulkan seluruh umur dan potensinya untuk meledak dalam satu shichen! Dengan begitu, dia bisa menjadi salah satu Penjaga Iblis!”
Teknik penyebaran jiwa ini sangat misterius Xuan, tapi aku selalu merasa ada beberapa celah di dalamnya. Sayang sekali waktu kebangkitan Sang Tuan tidak lama, tidak bisa merepotkan Tuan dengan hal sepele seperti ini……”
Jika bukan karena orang ini menguasai teknik penyebaran jiwa ini, dengan bakat dan statusnya, tidak cukup untuk membuatku tertarik dan membinanya menjadi penjaga iblis! Untuk sementara, dia akan dijadikan uji coba. Jika berhasil, Suku Leyan itu harus kukunjungi!"
