Wang Lin terus mengamati. Begitu aura pembantai masuk ke tubuh orang itu, langsung menyedot gila-gilaan seluruh nyawanya. Nyawa itu membungkus jiwa, darah, daging, dan seluruh esensi vital, energi spiritual, serta semangat.
"Membunuh dengan aura pembantai hanya bisa memupuk energi. Untuk memisahkannya menjadi wujud materialisasi, masih kurang sesuatu... Kurang pencerahan..." Wang Lin merenung sejenak, menatap mayat kering itu. Semasa hidupnya, kemampuan kultivasinya rendah. Tubuhnya memiliki beberapa Larangan yang menghambat pengeluaran seluruh kekuatan. Bukan hanya dia, hampir semua narapidana di penjara ini dalam kondisi serupa.
Jeritan kesakitan berhenti seiring kematiannya, namun penjara justru menjadi sangat hening. Ketenangan ini hanya bertahan beberapa sekejap napas sebelum kembali dipecahkan suara yang jauh lebih ganas dari sebelumnya!
Wang Lin menghampiri sel berikutnya. Narapidana di dalamnya menyunggingkan senyum haus darah sambil menjilat-jilat bibir. Ia mundur beberapa langkah menjauhi Wang Lin, berkata: "Bocah, kau sedang berlatih kultivasi kan? Bantu aku bunuh orang di sel seberang itu, nanti aku akan kooperasi sepenuhnya. Bagaimana?"
Narapidana di sel seberang orang ini adalah seorang pria kekar. Matanya melotot, membentak: "Gue juga muak lihat kau! Bung, bunuh dia, gue akan kerahkan sepenuhnya kerjasama! Daripada terus dikurung di sarang burung ini, mending gue cepat mati dan bereinkarnasi!"
Wang Lin tak berkata. Tangan kanannya menunjuk dua kali ke angkasa kiri-kanan. Di antara alis kedua orang itu muncul titik merah menyala yang terus menyebar. Hampir bersamaan mereka terjatuh, namun sorot mata mereka memancarkan secercah kelegaan.
Sejak pertama memasuki tempat ini, Wang Lin telah merasakan jelas: di balik aura pembunuhan dan dendam di sini, tersembunyi aura kematian! Awalnya ia mengira ini akibat terlalu banyak kematian, namun setelah benar-benar menjelajahi sangkar ini, tiba-tiba ia menyadari: sumber aura kematian itu berasal dari para narapidana yang terkurung!
Bertekad mencari kematian! Namun kebanyakan tak punya keberanian untuk mengakhiri diri sendiri!
Saat kedua orang itu roboh, pandangan Wang Lin menguat, meneliti dengan cermat. Dia tidak menggunakan aura pembantai pada mereka. Mayat mereka tetap utuh tanpa tanda-tanda kelayuan.
Namun dari tubuh mereka, hawa aneh yang tipis itu telah menghilang.
Mata Wang Lin berkilauan. Ia seperti merasakan peluang keselamatan, namun saat direnungkan, kebingungan kembali menyergap.
"Mantra pembantai, memurnikan nyawa, mengubah jadi jejak spiritual... Teknik kultivasiku ini selalu terasa tidak sepenuhnya akurat. Kadang seperti pencerahan, kadang kembali kabur..." Tangan kanan Wang Lin mencengkeram tubuh pria kekar itu, mendekatkannya ke jeruji besi.
Wang Lin berjongkok, jarinya menunjuk lubang berdarah di antara alis mayat itu, memeriksa dengan seksama.
Keningnya semakin berkerut. Setelah lama, ia menghela napas dalam hati lalu berdiri. Langkahnya melanjutkan ke sel berikutnya, meninggalkan deretan mayat tahanan di belakangnya.
Setiap melakukan satu pembunuhan, Wang Lin selalu memeriksa mayat tersebut lama sekali, merenung dan mengamati dengan seksama.
Lima hari kemudian, lebih dari separuh dari ribuan tahanan di penjara ini telah tewas!
Aura kematian yang pekat menyelimuti tempat ini, tak kunjung menghilang.
Setelah mengamati hampir seribu mayat, di hati Wang Lin perlahan muncul secercah pencerahan. Namun pencerahan ini bagai kabut, selalu terhalang sekat tipis yang tak bisa ditembus atau diraba.
"Sebenarnya di mana letak kekurangannya..." Wang Lin merenung.
"Karena kau belum cukup membunuh! Karena niat membunuhmu masih kurang!" Pria Xu keluar dari kamar hitamnya, memandang Wang Lin dengan tatapan yang berbeda.
Wang Lin mengangkat kepala, menatap Pria Xu tanpa berkata-kata.
"Teknik kultivasi yang kau latih, meski aku tak tahu detailnya, tapi seharusnya berkaitan dengan pembantai. Makanya kau berlatih di sini. Tapi lokasimu salah. Pembantai di sini tak bisa membangkitkan niat membunuh yang cukup. Tanpa itu, tak akan ada aura pembunuh. Dalam lima hari ini walau kau sudah membunuh banyak, lebih banyak waktumu habis untuk meneliti. Terkadang, penelitian sebanyak apapun tak bisa menandingi peleburan total dalam pembantai. Rasakan kenikmatan dalam pembantai, rasakan niat membunuh itu!" Pria bermarga Xu berkata datar.
Wang Lin mengeraskan pandangannya.
"Yang kulatih adalah Jalan Iblis Pembantai!" Pria bermarga Xu menatap Wang Lin. "Di Honglao ada sepuluh jendela penjara. Hanya aku yang melatih Jalan Iblis Pembantai - menggunakan pembunuhan untuk memurnikan hati, mengubah hati menjadi iblis. Perhatikan baik-baik niat membunuhku ini!"
Pria bermarga Xu selesai berbicara, tiba-tiba sorot matanya langsung menjadi Yin Han. Tidak ada sedikit pun aura pembunuh yang memancar dari tubuhnya, namun Wang Lin merasakan bahwa pada saat ini, orang di hadapannya telah berubah sepenuhnya. Meski tanpa aura pembunuh, bulu kuduk Wang Lin langsung meremang, Jiwa Yuan Shen dalam tubuhnya bergerak tanpa kendali. Perasaan sangat berbahaya langsung menyelimuti hatinya.
Orang di hadapannya kini memancarkan hawa yang tak terjelaskan. Hawa ini tidak keluar ke luar, namun sungguh mengerikan.
"Pedang yang telah keluar sarungnya, meski hawa dinginnya memaksa dan memiliki aura pembunuh, namun dibanding pedang yang masih tersarung, ia kehilangan satu lapisan dasar. Niat membunuh sejati ibarat pedang yang masih tersarung! Jika kau ingin berlatih pembunuhan, aku bisa membawamu ke suatu tempat. Di sana, seharusnya kau bisa merasakan pembunuhan sejati!" kata pria bermarga Xu perlahan.
"Syaratnya!" Wang Lin menatap orang ini sambil berkata.
“Pria bermarga Xu menunjukkan secercah kekaguman di pandangannya, berkata: "Bantu aku bunuh Jenderal Iblis Shi Xiao! Kamu tak perlu tanya alasannya. Dengan niat membunuhku, secara frontal aku bisa seri dengannya, tapi jika membunuhnya diam-diam, aku punya peluang keselamatan sepuluh kali lipat. Namun, aku dibatasi dan tak bisa meninggalkan Penjara Hong ini. Sedangkan dia, seumur hidupnya takkan pernah menginjakkan kaki di sini. Jadi, bantu aku bunuh dia, dan aku akan bantumu berlatih pembantai! Tapi ada satu syarat lagi: kau harus membunuhnya dengan teknik pembantai yang kau pelajari! Biarkan dia mati di bawah kemampuan supernatural pembantai!" Sorot mata pria bermarga Xu berpendar dengan kebencian yang mendalam.
"Jika aku benar-benar menyelesaikan latihan pembantai, syaratmu bisa kuterima!" kata Wang Lin dengan datar. Ia sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya.
"Ikutlah aku!" Pria bermarga Xu tersenyum dengan suara mengerikan, lalu berbalik dan berjalan menjauh.
"Sepuluh Penjara Hong hanyalah permukaan saja. Empat penjara besar Kota Yao sebenarnya berfungsi untuk menyediakan aura pembantai bagi Kaisar Iblis demi memberi makan Pedang Kaisar!
Jadi, di lapisan paling bawah penjara ini, sana, adalah tempat yang perlu kamu masuki! Hanya di sana, kamu baru bisa memahami niat membunuh!"
Wang Lin mengikuti pria bermarga Xu dari belakang, meninggalkan area ini. Mereka melanjutkan turun melalui tangga lain. Tangga ini bagaikan tak berujung. Berdua melangkah di atasnya, melewati sel-sel penjara satu per satu. Namun pria bermarga Xu tak berhenti, langsung melintas begitu saja.
Setelah lama turun, aroma darah pekat menyergap hidung Wang Lin. Dalam aroma berdarah ini, terpancar aura pembunuh yang sepuluh kali lipat, seratus kali lipat, seribu kali lipat lebih kuat dari bagian atas.
Di koridor tempat tangga berada, bagian depan tak lagi berwarna hitam. Sebaliknya, cahaya merah darah memantul di dinding.
“Aku membawamu masuk ke sini telah melanggar aturan tempat ini. Jangan beri tahu orang luar, bahkan pada Mo Lihai pun jangan disebut. Tempat ini dibangun langsung oleh Kaisar, akumulasi pembantai selama bertahun-tahun bisa mempengaruhi pikiran. Setelah masuk, tidak perlu melawan, cukup tarik hatimu dan rasakan niat membunuh yang terpusat!” kata pria Xu dengan tenang.
Wang Lin diam. Setelah sebentar, ia menatap pria Xu. Ia bisa merasakan betapa pembantaian membara di bawah sana. Tempat ini pasti sangat bermanfaat bagi aura pembantai.
Saat belum mendekat, gas abu-abu di celah jari tangan kanannya telah berputar dengan kecepatan yang meningkat sendiri. Getaran halus ini bukanlah ketakutan, melainkan hawa pembunuhan!
Merasakan perubahan gas abu-abu, Wang Lin melangkah masuk ke dalam koridor cahaya merah. Langkah demi langkah ia menuruni tangga.
Wang Lin yang licik hanya mempercayai dua persen dari perkataan pria bermarga Xu itu. Alasan utama dia memilih masuk ke sini adalah karena getaran aura pembantai di jarinya.
"Tempat yang bisa menggerakkan perubahan aura pembantai pasti akan membuat mantra pembantaiku berhasil!" Wang Lin tidak menoleh, siluetnya menghilang di kedalaman tangga.
"Segala hal di dunia ini membutuhkan pengorbanan. Untuk mendapatkan sesuatu, harus berani kehilangan. Ini harus kulakukan!" Setelah turun selama sebatang dupa, cahaya darah di depan semakin pekat.
Di ujung tangga terbentang dunia merah darah. Tempat ini sangat luas! Lapisan-lapisan bekas darah di permukaan tanah terlihat mengerikan.
Memandang ke sekeliling, batas wilayah tak terlihat. Tempat ini jelas merupakan keberadaan independen, bukan benar-benar berada di bawah Kota Yao.
Di dunia ini, daratan dipenuhi kolam-kolam darah. Di setiap kolam, terdapat jumlah orang yang berbeda-beda dengan setengah tubuh terendam, duduk bermeditasi.
Di tubuh mereka, luka-luka mengerikan bergerak-gerak secara iblis.
Saat Wang Lin memasuki area ini, lima helai aura pembantai di celah jarinya segera melesat keluar, mengitari tubuhnya sambil mengeluarkan suara gemuruh yang bagai menunjukkan kegembiraan.
Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Udara berdarah yang masuk ke mulutnya segera berubah menjadi hawa pembunuhan, melebur ke seluruh tubuhnya. Mata Wang Lin berkilat, tubuhnya melangkah nekat ke tepi sebuah kolam darah. Setelah sejenak ragu, dia menginjakkan kaki ke dalamnya dan duduk bersila.
Saat separuh tubuhnya masuk ke kolam darah, aliran hawa pembunuhan yang intens segera menyusup masuk melalui pori-porinya, menyebar ke seluruh anggota tubuhnya.
Setiap tarikan napas menambah hasrat membunuh dalam diri Wang Lin. Setiap latihan pernafasan membuat lebih banyak esensi pembunuhan dari kolam darah menyatu dengan jiwanya.
Perlahan-lahan, sorot mata Wang Lin memerah. Lima aura pembantai di sekujur tubuhnya bergemuruh dengan suara menggelegar yang belum pernah terdengar sebelumnya.
Niat membunuh di hati Wang Lin kian menggunung. Awalnya ia masih mengerahkan energi surgawi untuk melawan, namun setelah merenung sejenak, ia melepaskan kendali energi itu. Hanya membungkus jiwanya, membiarkan hawa pembunuhan menyapu setiap inci tubuhnya.
Entah berapa lama berlalu, tiba-tiba hampir seluruh penghuni dunia darah di dalam kolam darah membuka mata mereka. Aura pembunuh yang sulit dibayangkan besarnya meletus secara mendadak.
Letusan aura maut ini langsung menyelubungi seluruh dunia berwarna darah. Berbarengan, para kultivator dari kolam darah melesat ke udara. Raungan dan teriakan penuh niat membunuh bergema tak henti-hentinya.
Tanpa terkecuali, sorot mata mereka merah darah!
"Bunuh!"
"Bunuh!!"
"BUNUH!!!"
Suara mengaum bergema, semua orang yang terbang segera menyerang orang di sekitar mereka. Saat bertindak, niat membunuh tak terhingga. Di dunia ini, jumlah orang di kolam darah sangat banyak. Saat Wang Lin menyapu sekilas dengan Shen Shi, jumlah mereka hampir ribuan.
Saat ini, gelombang pertempuran memuncak, aura pembunuh membara bak lautan.
Sorot mata Wang Lin memerah seperti darah. Pada saat ini, dia telah mengunci jiwanya. Seluruh tubuhnya bagai tak terkendali, sepenuhnya diselimuti hawa pembunuhan.
Dengan suara bum, tubuhnya melesat keluar dari kolam darah. Mengangkat kepala ke langit, dia mengaum laksana angin puyuh berwarna darah, langsung menyambar ke kerumunan pertempuran.
Sebuah pembantaian pun dimulai!
