Wang Lin telah kehilangan kesadaran. Dia sepenuhnya melebur dalam hawa pembunuhan. Setiap jurus yang dikeluarkan adalah pamungkas: Jimi Zhi, Jari Iblis, berbagai Magic Treasure terus berubah bentuk.
Di mana pun dia lewat, seringkali hanya dengan mengangkat tangan, nyawa pun melayang.
Mata Wang Lin sudah merah menyala, saat ini dia hanya tahu satu hal: Pembunuhan!
Di sini, jika dia tidak membunuh orang lain, dia akan dibunuh. Tempat ini adalah medan perang pembantai!
Seluruh tubuh Wang Lin berlumuran darah segar, dia bagai tak kenal lelah, terus membunuh. Begitu melihat musuh, langsung menerjang. Bahkan teknik mati bersama pun dilakukan tanpa ragu-ragu.
Mereka yang dibunuh tidak benar-benar mati. Terpengaruh formasi di sini, mereka akan bangkit kembali di kolam darah. Mereka bukan manusia lagi, melainkan alat penghasil aura pembantai!
Aura yang tercipta dari pembantaian mereka diserap langit, entah ke mana tujuannya.
Setelah lama, pembantaian ini perlahan berakhir. Yang bertahan memiliki aura membara di seluruh tubuh, mata memerah tanpa sisa rasional. Termasuk Wang Lin, total ada seratus lebih orang yang terbungkus dalam kondisi ini.
Pembantaian berakhir tanpa suara, orang-orang yang tersisa ini semuanya memiliki aura pembunuh pekat menyelimuti seluruh tubuh. Setiap orang dikelilingi kabut pembunuhan berdarah setebal lebih dari tiga zhang.
Mereka sama sekali tidak saling memandang, berduyun-duyun berpencar dari udara, masing-masing mencari kolam darah untuk tenggelam ke dalamnya. Setiap kali seseorang memilih kolam darah, para penghuni sebelumnya di kolam itu akan segera berpencar, mengosongkan seluruh kolam darah hanya untuk satu orang itu.
Sorot mata Wang Lin memerah darah, membawa kabut pembunuhan setebal tiga zhang lebih, mendarat di sebuah kolam darah. Begitu tubuhnya tiba, belasan orang di dalam kolam itu segera berdiri serentak dan melesat pergi. Di balik mata merah darah mereka, terlihat secercah rasa segan.
Wang Lin duduk bersila sendirian di kolam darah, menutup matanya. Setelah lama bersemedi, ketika matanya terbuka kembali, warna darah di dalamnya perlahan menghilang digantikan kebeningan jernih.
"Pernyataan tentang 'niat membunuh' dari Si Xu, menurutku adalah hati pembantai. Hanya dengan memiliki hati pembantai, aura pembantai bisa dimurnikan! Tanpa niat membunuh, memurnikan aura pembantai sangat sulit. Keberhasilanku sebelumnya hanyalah kebetulan!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, kembali menutup matanya. Seluruh tubuhnya tenggelam dalam warna darah, merenungkan hati pembantai.
Berjam-jam kemudian, di dunia berdarah ini, pembantaian kembali dimulai. Semua orang melayang ke angkasa, pertarungan maut yang baru pun bergulir!
Pembantaian semacam ini terjadi beberapa kali sehari di dunia berdarah ini. Setiap kali, banyak orang menemui ajal, sementara segelintir orang bertahan dengan aura pembantai yang semakin pekat.
Hari itu berlalu dengan cepat. Empat kali pembantaian terjadi. Wang Lin bertahan sampai akhir setiap kali, namun aura pembantai di sekujur tubuhnya hanya mencapai puluhan zhang. Meski lebih banyak dari yang lain, ada pria berambut hitam dengan aura pembantai setebal 100 zhang!
Ia melayang di udara, bagai seorang raja.
Setelah pembantaian terakhir usai, pemuda bagai raja itu tiba-tiba menengadah, mengaum ke langit. Gemuruh suaranya mengguncang, kabut pembantaian di sekujur tubuhnya langsung mengalir bergulung-gulung.
Tiba-tiba, kilat menyambar di langit. Seekor naga jahat perak muncul secara mendadak. Sorot matanya yang dingin memandang ke bawah tanpa ampun, lalu menyedot dengan kuat!
Tarikan nafas itu membuat kabut pembantaian di tubuh semua orang di tempat ini langsung terlepas, berduyun-duyun melesat ke langit dan tersedot masuk ke mulut Naga Perak.
Pemuda bagai raja itu mengaum, tubuhnya menerjang langsung ke arah Naga Perak. Namun saat baru terbang setinggi 1.000 zhang, sang naga berbalik. Kilatan cahaya perak di matanya membuat tubuh pemuda itu langsung collapse total, daging dan darah berhamburan jatuh dari langit. Kabut pembantaiannya diserap sang naga. Lalu, Naga Perak itu menghilang.
Pada saat Naga Perak menghilang, kejernihan muncul di sorot mata Wang Lin. Ia menyadari, naga itu kemungkinan adalah Pedang Iblis Kaisar yang disebut pria Xu. Kabut pembantaian darah yang terbentuk dari aura pembantai di tempat ini, adalah "makanan" bagi pedang iblis itu!
Adapun pemuda berambut hitam itu, meski telah mati, di dalam kolam darah ia bangkit kembali. Aura pembunuhnya sirna seluruhnya, berubah bagai orang biasa. Untuk mencapai ketinggian sebelumnya, ia harus memanjat kembali dari awal!
Setelah sehari penuh pembantainan, tempat ini tenggelam dalam kesunyian. Wang Lin duduk di kolam darah, merenungkan hati pembantai.
"Dulu saat aku mempelajari mantra pembantai ini, orang itu pernah berkata: Karena lapisan spiritualku adalah siklus hidup dan mati, maka aku bisa melatih mantra pembantai ini. Kalimat itu akhirnya kupahami!" Di luar tubuh Wang Lin, gelombang hawa pembunuhan dari kolam darah dengan cepat menerobos masuk ke dalam tubuhnya.
"Hanya saja, masih ada beberapa detail yang kabur... Hubungan mantra pembantai dengan siklus hidup dan mati..." Wang Lin diam.
Semalam berlalu, di hari kedua, pembantaian kembali dimulai!
Di sini siklus terus berulang, Wang Lin tenggelam dalam lautan pembunuhan. Ia tak tahu berapa lama waktu telah berlalu, aura pembunuhan di tubuhnya kian menumpuk, semakin serius.
Pembunuhan tanpa henti, penyerapan hawa pembunuhan yang terus-menerus, secara bertahap Wang Lin mulai memahami esensi niat membunuh dalam jiwa dan raganya!
Kompetisi pembantaian yang awalnya menyisakan ratusan orang melayang di udara, kini menyusut drastis. Dengan gerakan jari, Wang Lin membunuh seorang, sorot matanya memancarkan kilau merah darah, menyapu sekilas sekitar dengan haus darah. Di langit hanya tersisa kurang dari lima puluh orang!
Kelima puluh orang tak lagi saling membantai. Mereka berpencar, masing-masing menduduki kolam darah, diam-diam melakukan latihan pernafasan. Saat ini, kabut pembantaian di sekitar tubuh Wang Lin setelah sehari membunuh telah mencapai ketebalan lima puluh zhang!
Waktu terus berlalu, entah berapa lama lagi.
Kembali pembantaian dimulai, setelah kali ini berakhir, Wang Lin mengarahkan moncongnya ke langit sambil mengaum keras. Di langit hanya tersisa kurang dari dua puluh orang. Kabut darah di sekitar Wang Lin telah mencapai ketebalan 70 zhang. Bukan hanya dirinya, sisa orang-orang juga memiliki kabut puluhan zhang.
Satu hari, satu hari, dalam waktu yang berwarna darah ini, meskipun Wang Lin sesekali menunjukkan kesadaran, dia tetap tak tahu sebenarnya sudah berapa lama. Jika bukan karena lima aura pembantai telah diubahnya menjadi cap kehidupan yang menyelimuti seluruh tubuhnya, Wang Lin yakin dirinya akan mati berkali-kali di sini!
Dengan cap kehidupan menyelimuti seluruh tubuh, Wang Lin bagai harimau bersayap. Dalam setiap pembantaian, dia perlahan mulai menonjol!
Pada hari ini, setelah pertempuran terakhir usai, seluruh langit hanya menyisakan dua orang berdiri!
Dua orang ini, salah satunya adalah Wang Lin! Kabut darah di tubuhnya menyebar pebal hingga ratusan zhang. Dari kejauhan, sosoknya bagaikan matahari berwarna darah.
Di depannya, pemuda berambut hitam yang muncul pertama kali sebelumnya sekali lagi mencapai puncak. Kabut darah di sekujur tubuhnya tidak kalah sama sekali dengan Wang Lin, malah lebih banyak!
Saat ini, cahaya perak muncul lagi di langit. Naga Perak muncul dengan pandangan dinginnya menyapu ke bawah, mendarat di Wang Lin dan pemuda berambut hitam itu, lalu tiba-tiba menghirup!
Pemuda berambut hitam itu kembali mengaum, tubuhnya menerjang ke depan langsung menuju Naga Perak. Naga Perak yang jarang menunjukkan ekspresi kini memamerkan ejekan, cakar raksasanya menekan ke bawah!
Saat itu, tercipta sensasi seakan langit runtuh. Seluruh tubuh pria berambut hitam itu mengeluarkan suara bum bum, seketika berubah menjadi gumpalan daging dan darah. Namun saat berubah, kabut darah di luar tubuhnya langsung memisahkan seberkas dan melebur ke dalam tubuhnya. Tak lama kemudian, ia menemui ajalnya sendiri.
Pada saat yang sama, di sebuah kolam darah di permukaan tanah, pemuda berambut hitam itu bangkit kembali. Aura pembunuh di seluruh tubuhnya menghilang, ia duduk bersila dengan diam-diam tanpa sekalipun melirik ke langit.
Saat itu, Naga Perak mengalihkan pandangannya ke Wang Lin.
Tanpa ragu-ragu, Wang Lin mengeluarkan kabut darah lalu menjatuhkan tubuhnya, hanya menyisakan kabut darah di udara yang disedot oleh Naga Perak sebelum sang naga menghilang. Tubuh Wang Lin mendarat di tanah.
Ia menatap ke arah lenyapnya Naga Perak, sorot matanya perlahan menunjukkan kejernihan. Dengan santai ia berjalan menuju kolam darah lain, di mana beberapa orang segera bangkit dan melesat pergi.
Wang Lin duduk sendiri di kolam darah, pandangannya tetap jernih. Bibirnya perlahan merekah menjadi senyuman yang kian melebar, akhirnya berubah menjadi tawa keras. Gelak tawanya bergema di dunia berwarna darah ini. Tak satu pun orang di tempat ini menoleh padanya, semua tengah asyik menyerap hawa pembunuhan!
"Mantra pembantai, merebut nyawa dengan hawa pembunuhan, memurnikan nyawa menjadi cap spiritual! Ini adalah transformasi dari mati menuju hidup, sesuai dengan jalan siklus reinkarnasi, mengambil kematian satu orang untuk menciptakan satu cap kehidupan!"
"Pada dasarnya, ini adalah siklus hidup dan mati! Transformasi antara hidup dan mati! Naga Perak itu menyerap kabut pembunuhan juga bertujuan untuk diubah menjadi nyawa dalam tubuh. Bahkan formasi di dunia berwarna darah ini juga menggunakan prinsip yang sama... Jadi begini caranya!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilauan terang, dia mencapai pencerahan!
Saat pencerahannya terjadi, lima hawa pembantai abu-abu segera materialisasi dari cap kehidupan di luar tubuhnya. Dengan cepat terkumpul dan saling menjalin di dadanya, membentuk pusaran angin abu-abu.
Pusaran angin ini berputar dengan cepat, perlahan melebur ke dalam dada Wang Lin dan menghilang. Pada detik itu juga, aura Wang Lin tiba-tiba berubah total. Sebuah aura pembantai yang belum pernah muncul di dunia berdarah ini, meletuslah dari tubuhnya!
Pada detik ini, semua orang di kolam darah dunia berwarna darah membuka mata serentak, berduyun-duyun memandang Wang Lin.
"Aura pembantai!" Suara Wang Lin bergema di dunia berwarna darah ini!
Saat hawa mantra pembantai-nya menyebar, dari beberapa kolam darah terdekat seketika terdengar suara bum bum. Terlihat satu per satu mayat yang tak terhitung kali mati dan hidup kembali, tubuh mereka langsung collapse total. Gas abu-abu menyembur dari tubuh fisik mereka yang hancur, membentuk aura-aura pembantai!
Seketika, ratusan aura pembantai muncul melalui materialisasi, bagai hantu pengembara abu-abu berkeliling mengitari Wang Lin.
Ini belum berakhir! Berpusat di posisi Wang Lin, semua tubuh manusia di setiap kolam darah collapse total, berubah menjadi gas abu-abu!
Seluruh dunia berwarna darah, pada saat ini mulai mengalami collapse total secara luas! Gas-gas abu-abu berkumpul dengan gila-gilaan, berubah menjadi aura-aura pembantai yang berputar-putar mengelilingi Wang Lin.
Semua yang tubuhnya collapse total, semuanya tidak mengalami kebangkitan kembali. Kali ini, mereka benar-benar menemui ajal. Di detik tubuh mereka hancur, semua menunjukkan kebeningan di pandangan untuk pertama kalinya selama ribuan tahun - dalam kebeningan ini tersirat desah lega.
Di tengah gemuruh bum bum dunia berdarah dan aliran gas abu-abu yang mengalir seperti ombak, pria berambut hitam dari kolam darah di kejauhan tiba-tiba mengangkat kepala. Sorot matanya merah menyala, tubuhnya diselubungi kabut pembunuhan berwarna darah! Dengan rahang terkunci menggeram, dia menjadi satu-satunya di tempat ini yang berhasil menahan collapse total tubuh dan tidak berubah menjadi aura pembantai!
Tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh dua gas abu-abu mengitari tubuh Wang Lin di antara langit dan bumi! Tubuh Wang Lin bangkit dari kolam darah, pada momen ini di dunia berwarna darah hanya tersisa dia dan pria berambut hitam itu berdua!
Tiba-tiba di langit terdengar ledakan petir, kilatan listrik itu kembali berubah menjadi Naga Perak. Naga ini yang sempat pergi kini kembali, sorot mata besarnya menatap tajam ke Wang Lin, hawa niat membunuh mulai bermunculan.
