Sorotan mata penuh keterkejutan dan niat membunuh tiba-tiba terpusat pada Wang Lin.
Dari kedua barisan Jenderal Iblis, suara tarikan napas bergelombang terdengar. Pandangan mereka terhadap Wang Lin langsung berubah.
"Orang ini, sangat kuat!" Seorang pria yang memancarkan aura Yin yang dingin dari Jenderal Iblis, menatap tajam Wang Lin dengan semangat bertarung di sorot matanya! Dialah Jenderal Iblis Yu Sen yang berlatih Jalan Pembantaian!
"Menarik, tak kusangka Mo Lihai masih menyimpan jurus cadangan seperti ini... Aku penasaran berapa iblis yang bisa ditahannya jika kuaktifkan Tujuh Teknik Iblis..." Di tengah Pertempuran Jenderal Iblis, seorang pria berambut hitam mengusap cincin di jarinya sambil tersenyum tipis.
"Kejam sekali!" Wakil Jenderal Xuan meremas pegangan kursi, menatap Wang Lin tanpa berkedip dengan gejolak dahsyat di hatinya.
Di tribun utara-selatan, delapan Jenderal Siluman, saat ini semua mengerahkan pandangan tajam ke arah Wang Lin. Salah satu di antaranya mengenakan baju biru kehijauan dengan aura elegan. Ia memandang Wang Lin dengan secercah kekaguman di sorot matanya.
"Turun tangan dengan cepat dan tegas, tanpa keraguan. Anak muda ini, cukup baik!"
Chen Tao berdiri di samping Shi Xiao. Saat ini, ia menatap Wang Lin dengan terpana. Adik seperguruannya dulu telah berubah drastis. Kini, kekuatannya bahkan bisa dibilang mengerikan!
Melumpuhkan Ao Di hanyalah hal kedua. Yang benar-benar membuat sorot mata Chen Tao berubah adalah semburan energi ke arah tombak panjang emas itu. Chen Tao sangat paham apa itu tombak emas. Di masa lalu, ia pernah mendengar Tian Yunzi berkata: "Di dunia ini ada kemampuan supernatural yang bisa menyedot cahaya matahari, memusatkannya menjadi kekuatan, lalu mengubahnya menjadi cairan." Tian Yunzi sendiri sangat mengagumi teknik ini.
"Orang Berzirah Emas itu meskipun tingkat kultivasinya belum mencapai level 'mengubah cahaya menjadi cairan' yang dipuji Tian Yunzi, namun tombak ini benar-benar terbuat dari cahaya matahari murni."
"Tombak itu, Chen Tao yakin dirinya bisa menepuk sedikit, tetapi jika harus menepuk dua kali berturut-turut seperti Wang Lin untuk sepenuhnya mengubah arahnya, sangat sulit! Ini bukan masalah tingkat kultivasi, juga bukan masalah energi surgawi, melainkan perhitungan! Sebuah deduksi!"
"Jika dengan kondisi saat ini dia bersaing lagi denganku memperebutkan gelar Tujuh Putra Tianyun... Meskipun aku menang, pasti akan mengalami luka parah dan bertapa selama 100 tahun, bahkan mungkin tingkat kultivasiku turun!!" Chen Tao menarik napas dalam-dalam, pandangannya pada Wang Lin dipenuhi kompleksitas perasaan.
Di antara semua orang, yang paling gembira adalah Mo Lihai. Senyum tak terbendung mengembang di bibirnya, hatinya sekali lagi membenarkan keputusan bijaksana yang pernah diambilnya!
“Saya memiliki hubungan lapisan ini dengannya, di masa depan tidak akan menjadi musuh. Semakin kuat Wang Lin, semakin besar peluang kemenangan saya! Hanya saja, Kepala Pelayan Jin ini agak menindas yang lebih muda. Jika suatu hari saya bisa menjadi Jenderal Utama, pasti akan membuatnya menyesal!”
Sebuah dengusan keras bergema di lapangan, suaranya bagai deretan ledakan petir melintasi langit, membawa gemuruh suara halilintar yang bergelombang, memusatkan kembali pandangan sebagian besar orang pada sumber dengusan itu.
Pria Berzirah Emas menunjuk Wang Lin dengan tangan kanannya, membentak: "Tahukah kau, pembunuh Jenderal Iblis harus dihancurkan! Kali ini karena Aodi si Jenderal Iblis belum mati, kau diampuni. Penolong Aodi, maju ke depan!"
Dari kerumunan di kedua sisi, suasana hening tercipta. Setelah beberapa saat, suara lemah terdengar dari dalam kerumunan: "Saya mengundurkan diri!"
Pria Berzirah Emas itu memandang Wang Lin dengan sorot mata mengerikan, berkata: "Ronde ini, kau menang. Mundur!"
Wang Lin tidak berbicara, berjalan menuju kerumunan Jenderal Iblis. Saat ia mendekat, beberapa Jenderal Iblis yang berdiri di depannya secara refleks mundur, membuka jalan.
Wang Lin berhenti di samping Mo Lihai. Mo Lihai dengan wajah berseri berkata lembut: "Saudara Wang tenang saja. Kepala Pelayan Jin itu hanyalah sida-sida. Jika Yang Mulia Kaisar Iblis menghargaimu, apa artinya pelayan itu?"
Wang Lin tersenyum tipis, tetap diam.
Di kedalaman istana ibukota, di dalam Paviliun Pedang tempat formasi berada, Pedang Kaisar yang tertancap di tanah mengeluarkan dengungan bergelombang. Sejak awal aksi Wang Lin, ia langsung merasakan kehadiran si penghuni yang membuatnya geram.
Dalam kemarahan, pedang itu melesat dari tanah hendak menerjang tanpa peduli konsekuensi - ingin mencabik-cabik musuhnya seperti Penjara Hong yang telah dihancurkannya berulang kali. Namun saat hendak terbang, tiba-tiba ia ragu.
"Lagi pula Kaisar Iblis pernah berkata, biarkan aku tenang beberapa hari, selama Pertempuran Jenderal Iblis berlangsung jangan keluar, jika tidak, akan dikirim ke Kolam Naga."
Memikirkan ini, Pedang Kaisar mengeluarkan beberapa gemuruh pedang yang tidak rela, ujung pedangnya menunjuk penuh amarah ke Gerbang Naga Iblis di depan. Setelah berjuang lama, akhirnya Pedang Kaisar menggoyangkan diri dan berubah menjadi gadis berusia dua puluh tahun. Seluruh tubuhnya kristal, rupanya sangat cantik. Dia mendarat di tanah, menendang-nendangkan kakinya. Setiap tendangan memancarkan cahaya pedang.
Bergemuruh! Seluruh Paviliun Pedang rusak di banyak tempat. Baru setelah ini, amarah terpendamnya sedikit mereda. Tiba-tiba matanya berkilat.
"Kaisar melarang Pedang Kaisar keluar, tapi aku Roh Pedang. Keluar seharusnya tidak masalah... tidak masalah kan... Ya, aku tidak akan turun tangan. Hanya ingin melihat 'makanan' menjijikkan itu, mengingat hawa-nya. Biar nanti cari lebih mudah. Pasti tidak apa-apa..." Gadis itu mengedipkan mata, tubuhnya limbung lalu melayang keluar dari Paviliun Pedang, langsung menuju Gerbang Naga Iblis.
Saat hampir tiba di lapangan sepuluh ribu zhang, tubuh gadis itu berubah menjadi kehampaan, dengan ringan seperti tak berbobot tiba di atas istana depan lapangan. Ia duduk di genteng istana, memandang ke bawah.
Begitu dia muncul di atas istana, delapan pasang pandangan dari lapangan segera melayang ke arahnya dengan santai.
Tubuh gadis itu bergetar, menjulurkan lidah. Delapan pandangan itu berasal dari delapan Jenderal Siluman di sisi utara-selatan! Pandangan kedelapannya hanya menyapu sekilas lalu ditarik kembali, beberapa di antaranya tersenyum di bibir.
Wang Lin sedang mengamati sisa pertandingan Jenderal Iblis, tiba-tiba hatinya berdesir. Ada ikatan spiritual dengan Xu Liguo di Pedang Immortal - bagaimanapun juga Xu Liguo adalah moxiu yang telah dia murnikan. Kini si Xu Liguo ini tidak diam di pedang, malah berteriak dengan nada sangat bersemangat dalam hati Wang Lin:
"Tuan!! Keluarkan aku! Musim semi Lao Xu telah tiba! Cepat keluarkan aku!!"
"Ada apa!" Wang Lin bertanya dalam hati.
“Tuan, apakah Tuan masih ingat Pedang Kaisar yang selama ini? Awalnya aku tidak menganggapnya penting, tapi hari ini kulihat Roh Pedangnya ternyata seorang gadis jelita yang segar dan manis ini……”
Wang Lin menggigil, memotong ucapan Xu Liguo: "Di sini?"
"Di atas istana itu, Tuan, Tuan tidak bisa melihatnya! Hanya aku yang bisa!" kata Xu Liguo dengan bangga. Namun setelah itu hatinya berdesir teringat reputasi Wang Lin sebagai bintang pembawa malapetaka, lalu buru-buru menambahkan: "Ini tidak ada hubungannya dengan tingkat kultivasi. Aku bisa melihatnya karena belajar trik Roh Pedang dari Golok Hitam. Dia mengajariku bahwa Roh Pedang tingkat tinggi seperti kami, meski berada dalam kantong penyimpanan, tetap bisa merasakan keberadaan rekan di sekitarnya—tapi syaratnya mereka harus keluar dari badan pedang dulu."
“Tuan, cepatlah! Dia sebentar lagi akan melihat ke arahmu! Tenang saja, orang lain tak bisa melihatku. Xiao Hei punya jurus pamungkas yang bisa menutupi semua hawa Roh Pedang. Dengan bantuannya, pasti aman!” Xu Liguo jelas menangkap isi hati Wang Lin, langsung berseru.
Wang Lin mengerutkan kening, tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan hingga membuka celah sempit. Xu Liguo langsung melesat keluar. Kemunculannya tak menarik perhatian siapapun, bagai asap tipis tak kasat mata yang menyelinap ke atas istana.
“Hehe, nona manis... Kakek Xu... Eh, Kak Xu datang~ Dasar! Sudah berapa tahun ini, sejak si gadis genit zaman dulu, gue belum lagi 'membuka pantangan'. Si nona genit itu sudah dihancurkan si bintang pembawa malapetaka. Kali ini, gue pasti takkan melepasmu!”
Dengan senyum mesum, Xu Liguo melesat cepat menerjang gadis Roh Pedang di atas istana.
Gadis di atas istana sedang hendak mencari "makanan" yang menjengkelkan itu, tiba-tiba tertegun, menatap kosong ke arah Xu Liguo yang sedang menggerakkan cakar dan kuku dengan garang terbang cepat mendekatinya.
Melihat keterkejutan si gadis cantik, Xu Liguo semakin sombong, langsung menyerbu. Gadis itu membelalakkan mata, menendangkan kaki, semburan energi pedang tak kasat mata langsung melesat menuju Xu Liguo.
Xu Liguo terkekeh, berkata: "Kita sama-sama Roh Pedang, buat apa mesra-mesra gini!" Sambil berkata, tubuhnya menyebar, ditembus energi pedang itu. Hanya sekejap, dia sudah pulih seperti semula, bagaikan serigala lapar kembali menyerbu.
Gadis itu melototi Xu Liguo dengan pandangan benci, tak sempat lagi mencari "makanan", langsung terbang menjauh. Xu Liguo tertawa mesum sambil mengejar. Kedua Roh Pedang ini segera menghilang dari atas istana.
“Dik, nurut saja sama kakak. Kakak jamin hidupmu bakal enak dan mewah, bebas merdeka! Lagian jangan lihat tampangku jelek, gue juga punya anak buah namanya Xiao Hei...”
Balasannya adalah semburan energi pedang!
“Waduh, dik galak banget ya. Gapapa, Kak Xu paling suka yang keras. Majikan gue pernah bilang, perempuan keras kepala itu pinggangnya pasti ramping~~”
Energi pedang kembali mengaum, disertai teriakan marah: “Majikanmu juga brengsek, enyahlah!”
“Wah berani menghina majikan? Xiao Hei, dengar tuh! Ini bukan urusan pribadi, tapi demi meluruskan persepsinya tentang majikan. Tangkep dia! Gue mau ngobrol baik-baik!”
Semburan energi pedang bergelombang membalas, diiringi gelak mesum Xu Liguo yang bergema.
Sama-sama Roh Pedang, awalnya Xu Liguo bukanlah tandingan sang gadis. Tapi dengan bantuan Hitam, mereka berada dalam keseimbangan, tak ada yang bisa mengalahkan yang lain.
Selain itu, kondisi Xu Liguo yang sedang sangat bersemangat ini menambah aura-nya, membuatnya bisa menunjukkan performa di atas rata-rata.
"Dulu sebelum jadi Raja Iblis karena dikutuk bintang pembawa malapetaka itu, gue juga pernah jadi penguasa. Ck ck, sudah lama gue nggak merasakan hari-hari indah seperti dulu. Hari ini akhirnya gue menemukan kembali perasaan itu, Sayang~ Jangan lari!"
Tapi tawa mesum Xu Liguo tiba-tiba terhenti. Dari kejauhan terdengar raungannya: "Dasar pengecut!! Kau berani balik ke dalam pedang? Tunggu saja, Xu Liguo akan datang lagi!!"
Di Paviliun Pedang, Pedang Kaisar berbentuk ular mengamuk merusak segala sesuatu. Berkali-kali ingin menerjang dan menghancurkan si pengecut itu, tapi akhirnya berhasil ditahan.
"Roh Pedang tak tahu malu ini lebih busuk daripada 'makanan' itu!!"
